Anatomi Yaya
Anatomi Yaya
Indra Pengecap
Fungsi Lidah :
a. Untuk mengatur makanan didalam mulut agar tercampur dengan air liur dan
terkunyah dengan baik
b. Membantu menelan makanan
c. Membantu mengucapkan kata-kata
Bagian-bagian Lidah :
Makanan dan minuman merangsang ujung-ujung saraf pengecap yag terdapat di bawah
papila rangsangan diteruskan ke otak, otak memproses dan kita dapat merasakan segala rasa
makanan. Lidah mempunyai reseptor khusus yang berkaitan dengan rangsangan kimia. Lidah
merupakan organ yang tersusun dari otot. Permukaan lidah dilapisi dengan lapisan epitelium
yang banyak mengandung kelenjar lendir, dan reseptor pengecap berupa tunas pengecap.
Tunas pegecap terdiri atas sekelompok sel sensori yang mempunyai tonjolan seperti rambut.
Permukaan atas lidah penuh dengan tonjolan (papila). Tonjolan itu dapat dikelompokkan
menjadi tiga macam bentuk, yaitu bentuk benang. Bentuk dataran yang dikelilingi parit-parit
dan bentuk jamur. Tunas pengecap terdapat pada parit-parit papila bentuk dataran, dibagian
samping dari papila berbentuk jamur dan dipermukaan papila berbentuk benang.
Pada hakikatnya lidah mempunyai hubungan yang sangat erat indra khusus pengecap lidah
sebaga besar terdiri atas dua kelompok otot. Otot instrinsik lidah melakukan semuagerakan
halus, sementara otot ekstrinsik mengaitkan lidah pada bagian-bagian sekitarnya serta
melaksanakan gerakan-gerakan kasar yang sangat penting pada sat mengunyah dan menelan.
Lidah mengaduk-aduk makanan, meenekannya pada langit-langit dan gigi dan akhirnya
mendorongnya masuk faring.
Lidah terletak pada dasar mulut, sementara pembuluh dara dan urat saraf masuk dan keluar
pada akarnya. Ujung serta pinggiran lidah bersentuhan dengan gigi-gigi bawah, sementara
dorsum merupakan permukaan melengkung pada bagian atas lidah. Bila lidah digulung ke
belakang, tampaklah permukaan bawahnya yang disebut frenulum linguae, sebuah struktur
ligamen halus yang mengaitkan bagian posterior lidah pada dasar mulut. Bagian anterior
lidah bebas tidak terkait. Bila dijulurkan, ujung lidah meruncing, dan bila terletak tenang
didasar mulut ujung lidah berbentuk bulat. Selaput lendir (membran mukkosa) lidah selalu
lembab, dan pada waktu sehat berwarna merah jambu. Permukaan atasnya seperti beledu dan
ditutupi papil-papil, yang terdiri atas tiga jenis
Papila sirkumvalata. Ada delapan hingga dua belas buah jenis ini yang terletak pada bagian
dasar lidah. Papila sirkumvalata adalah jenis papila terbesar, dan masing-masing dikelilingi
semacam lekukan seperti parit. Papila ini tersusun berjajar membentuk huruf V pada bagian
belakang lidah.
Papila fungformis menyebar pada permukaan ujung dan sisi lidah, dan berbentuk jamur.
Papila filiformis adalah yang terbanyak dan menyebar pada seluruh permukaan lidah. Organ
ujung untuk pengecapan adalah puting-puting pengecap yang sangat banyak terdapat dalam
dinding papila sirkumvalata dan fungiformis.
Papila filiformis lebih berfungsi untuk menerima rasa sentuh dari pada rasa pengecapan yang
sebenarnya. Selaput lendir langit-langit dan faring juga bermuatan puting-puting pengecap.
Ada empat macam kecapan: manis, pahit, asam, dan asin. Kebanyakan makanan memiliki cri
harum dan cita rasa, tetapi ciri-ciri itu merangsang ujung saraf penciuman, dan bukan ujung
saraf pengecapa. Supaya dapat dirasakan, semua makanan harus menjadi cairan, serta harus
sungguh-sungguh bersentuhan dengan ujung saraf yang mampu meneima rangsangan
berbeda-beda. Puting pengecap yang berbeda-beda menimbulkan kesan rasa yang berbeda-
beda juga.
Implus perasaan umum bergerak mulai dari bagian anterior lidah dalam serabut saraf
lingual yang merupakan sebuah cabang urat saraf kranial ke lima, sementara inplus indra
pengecap bergerak dalam korda timpani bersama saraf lingual, lantas bersatu dengan saraf
kranial ketujuh yaitu nervus saraf fasialis.
Saraf kranial kesembilan, saraf glosofaringeal, membawa baik implus perasaan umum
maupun implus perasaan khusus dari sepertiga posterior lidah.Dengan demikian indra
pengecapan lidah dilayani syaraf karnial kelima, ketujuh, dan kesembilan, sementara
gerakan-gerakannya disarafi saraf karnial kedua belas.
4. Indra Pembau (Hidung)
Bagian-bagian hidung :
a. Saraf pembau yang terletak pada selaput lendir di rongga hidung atas, kerang
hidung atas dan permukaan atas, kerang hidung tengah.
b. Selaput lendir
c. Bulu-bulu hidung
d. Selaput lendir dan bulu-bulu hidung berfungsi untuk menahan kotoran yang
terbawa oleh udara yang kita hirup
Bau sampai kehidung, bau diterima hidung. Bau merangsang ujung-ujung syaraf indra
pembau. Rangsangan diteruskan ke otak dan otak memproses sehingga kita dapat
mencium bau. Indra pembau berupa kemoreseptor yang terdapat di permukaan dalam
hidung, yaitu pada lapisan lendir bagian atas. Reseptor pencium tidak bergerombol
seperti tunas pengecap. Epitelium pembau mengandung 20 juta sel-sel olfaktori yang
khusus dengan aksonakson yang tegak sebagai serabut-serabut saraf pembau.
Sistem Integumen
Sistem integumen adalah sistem organ yang membedakan, memisahkan, melindungi,
dan menginformasikan hewan terhadap lingkungan sekitarnya. Sistem ini seringkali
merupakan bagian sistem organ yang terbesar yang mencakup kulit, rambut, bulu,
sisik, kuku, kelenjar keringat dan produknya (keringat atau lendir).
1. Kulit
Kulit merupakan organ tubuh yang paling luas yang berkontribusi terhadap total
beat tubuh sebanyak 7%. Keberadaan kulit memegang peranan penting dalam
mencegah terjadinya kehilangan cairan yang berlebihan, dan mencegah masuknya
agen-agen yang ada di lingkungan seperti bakteri, kimia dan radiasi ultraviolet.
Kulit juga akan menahan bila terjadi kekuatan-kekuatan mekanik seperti gesekan
(friction), getaran (vibration) dan mendeteksi perubahan-perubahan fisik
dilingkungan luar sehingga memungkinkan seseorang untuk menghindari stimuli-
stimuli yang tidak nyaman. Kulit membangun sebuah barier yang memisahkan
organ-organ internal dengan lingkungan luar dan turut berpartisipasi dalam
berbagai fungsi tubuh vital.
Kulit terdiri atas dua lapisan, epidermis dan dermis di bawahnya. Meskipunn
secara teknis bukan merupakan bagian kulit, hipodermis (lapisan subkutan atau
fasia superfisial) berada di bawah dermis.
Kulit melakukan berbagai fungsi sebagai berikut :
a. Sebagai proteksi terhadap invasi biologi, abrasi fisik maupun radiasi
ultraviolet.
b. Sensasi sentuhan, rasa sakit