Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH ANATOMI

Tema : Alat Reproduksi Pada Manusia

Dosen Pengampuh : Namsyah Baso, S.ST.M Keb

OLEH :

Nama : Chika Anisah Faulani

Tingkat : IA

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLTEKES KEMENKES KUPANG

JURUSAN KEBIDANAN

TAHUN 2019

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat dan rahmat-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah tentang “ALAT REPRODUKSI MANUSIA”.
Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan Makalah ini selain untuk menyelesaikan tugas
yang diberikan oleh Dosen pengajar, juga untuk memperluas pengetahuan para mahasiswa
khususnya penulis.

Saya telah berusaha untuk dapat menyusun makalah ini dengan baik, namun saya
menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan keterbatasan saya sebagai manusia biasa.
Oleh karena itu, saya mohon kritikkan dan saran dari bapak ibu dosen dan teman-teman
sekalian jika didapati adanya kesalahan-kesalahan baik dari segi teknik penulisan, maupun
dari isi, yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Kupang, 15 Desember 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................................i
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................................................................1
A. Latar belakang.........................................................................................................................1
B. Rumusan masalah....................................................................................................................1
C. Tujuan......................................................................................................................................1
BAB II..................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN...................................................................................................................................2
A. Sistem Reproduksi Pria...........................................................................................................2
B. Sistem Reproduksi Wanita.........................................................................................................6
C. Kelainan pada alat reproduksi pria dan wanita....................................................................9
BAB III...............................................................................................................................................13
PENUTUP..........................................................................................................................................13
A. Kesimpulan............................................................................................................................13
B. Saran.......................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................14

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar belakang

Reproduksi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menghasilkan keturunan


yang baru. Tujuannya adalah untuk mempertahankan jenisnya dan melestarikan
jenisnya agar tidak punah.pada manusia untuk menghasilkan keturunan yang baru
diawali dengan peristiwa fertilisasi. Sehingga dengan demikian reproduksi pada
manusia dilakukan dengan cara generatif atau seksual.

Untuk dapat mengetahui reproduksi pada manusia maka harus mengetahui


terlebih dahulu organ-organ kelamin yang terlibat serta proses yang berlangsung di
dalamnya.

sistem reproduksi pada manusia akan mulai berfungsi ketika seseorang


mencapai kedewasaan (pubertas) atau masa akil baligh. Pada seorang pria testis nya
telah mampu menghasilkan sel kelamin jantan (sperma) dan hormon testosteron.
hormon testosteron berfungsi mempengaruhi timbulnya tanda-tanda kelamin sekunder
pada pria, di antaranya suara berubah menjadi lebih besar, tumbuhnya rambut di
tempat tertentu misalnya jambang, kumis, jenggot, dan dada tumbuh menjadi bidang,
jakun membesar sedangkan seorang wanita ovariumnya telah mampu menghasilkan
sel telur (ovum) dan hormon wanita yaitu estrogen. hormon estrogen berfungsi
mempengaruhi timbulnya tanda-tanda kelamin sekunder pada wanita, yaitu kulit
menjadi semakin luas, suara menjadi lebih tinggi, timbulnya payudara dan pinggul
membesar.

B. Tujuan
1. Untuk mengetahui sistem reproduksi pada pria
2. Untuk mengetahui sistem organ reproduksi pada wanita
3. Untuk mengetahui kelainan yang tejadi pada sistem reproduksi pria dan wanita

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sistem Reproduksi Pria


Organ reproduksi pria tidak terpisah dari saluran uretra dan sejajar dengan kelamin
luar, terletak dibagian ginjal, membentuk kelenjar reproduksi yang berisi sel benih,
dan, membentuk struktur disekelilingnya. Sistem reproduksi pria terdiri dari :

1. Kelenjar, meliputi : testis, vesika seminalis, kelenjar prostat, kelenjar


bulbouretralis
2. Ductus meliputi: epididymis,ductus seminalis, dan uretra.
3. Bangun penyambung: meliputi skrotum, fenikulus spermatikus dan penis

Gambar organ reproduksi pria :

1. Kelenjar
a. Testis

Testis merupakan dua buah organ glandula yang memproduksi semen ( sperma ),
terdapat di skrotum dan digantung oleh fenikilus spermatikus. Testis merupakan
tempat terbentuknya spermatozoa dan hormone laki-laki. Spermatoszoa pada manusia
berlangsung selama 2-3 minggu. Sperma berbentuk sangat kecil, dan berbentuk
seperti kecebong. Testis merupakan organ terkecil dengan diameter sekitar 5 cm pada
orang dewasa. Testis membutuhkan suhu lebih rendah dari suhu badan ( 36,7 C ) agar
bisa berfungsi secara optimal.

Terstis menghasilkan hormone testosterone yang menimbulkan sifat kejantanan


setelah masa pubertas. Seperti membuat suara anak laki-laki menjadi lebih besar dan

2
berat, dan perubahan lain yang menunjukkan anak laki-laki mengalami perubahan
dari masa kanak-kanak. Testis terlatak menggantung pada urat-urat spermatid didalam
skrotum. Sepasang kelenjar yang masing-masing sebesar telur ayam tersimpan
didalam skrotum masing-masing ditunika albugenia testis. Dibelakang testis, selaput
ini agak menebal sehingga membentuk suatu bagian yang disebut mediastinum testis.
Testis terdiri dari belahan-belahan yang bernama lobulus testis. Testis juga
menghasilkan hormone testosterone dan bekerja sebagai kelenjar endokrin. Kelenjar
testis berbentuk seperti telur banyaknya dua buah menghasilkan sel mani dan sel
sperma. Disebelah belakang saluran ini terdapat ductus deferens. Kelenjar testis
menghasilkan hormone FSH dan LH.

b. Vesika seminalis

Vesika seminalis adalah dua ruangan antara fundus vesika urinaria dan rektum,
dimana masing-masing berbentuk piramid. Panjang kelenjar ini 5-10 cm, dan
merupakan kelenjar sekresi yang mengahsilkan zat mukoid. Zat ini merupakan
sumber energi bagi spermatozoa. Sekresi vesika seminalis merupakan komponen
pokok dari air mani yang menghasilkan cairan air pelindung spermatozoa.

c. Kelenjar kelenjar prostat ( gandula prostat )

Prostat merupakan kelenjar yang berfungsi mengeluarkan cairan alkali yang encer
seperti susu yang mengandung asam sitrat. Asam sitrat ini berguna untuk melindungi
spermatozoa tehadap tekanan pada uretra.

Prostat terletak dibawah vesika seminalis urinaria, melekat pada dinding bawah
vesika urinaria disekitar uretra bagian atas, terdiri dari kelenjar majemuk, saluran-
saluran dan otot polos. Kelenjar prostat merupakan sutau kelenjar yang terdiri dari 30-
50 kelenjar yang terbagi atas 4 lobus Yaitu :

1. Lobus posterior
2. Lobus lateral
3. Lobus anterior
4. Lobus medial

d. Kelenjar bulbouretralis

3
Kelenjar ini terdapat di belakang lateral pars membranasea uretra, diantara kedua
lapisan diagfragma urogenetalis dan disebelah bawah kelenjar prostat, berbentuk
bundar kecil dan berwarna kuning dengan panjang 2,5 cm. memiliki fungsi yang
hampir sama dengan kelenjar prostat.

2. Duktus
a. Epididimis
Epididimis adalah saluran halus yamg memilki panjang 6 cm terletak disepanjang
atas tepi dam belakang testis. Fungsi epididimis adalah sebagai saluram
penghantar testis, mengatur sperma sebelum diejakulasi, dan memproduksi
sperma. Terdiri dari kepala/kaput yang terletak diatas katup testis, badan dan ekor
epididimis sebagian ditutupui oleh lapisan viskeral. Lapisan ini pada mediastinum
menjadi lapisan parietal, saluran ini dikelilingi oleh jaringan ikat , spermatozoa
melalui diktuli eferentis , merupakan bagian dari kaput epididimis. Duktus
eferentis panjangnya kurang lebih 20 cm, berkelok-kelok dan membentuk kerucut
kecil dan bermuara ke duktus epididimis tempat spermatozoa disimpan, masuk
kedalam vasdeferens.

b. Duktus seminalis
Merupakan lanjutan dari kanal epididimis. Duktus ini berfungsi sebagai
penampung spermatozoa dan merupakan alur dari saluran sebelum menuju uretra

c. Uretra
Uretra merupakan saluran kemih dan saluran ejakulasi pada pria. Uretra berfungsi
membawa sperma dan urine keluar adri dalam tubuh. Meskipun satu saluran, urine
dan sperma tidak keluar bersamaaan, hal ini disebabkan karena ada pengaturan
dari prostat.

3. Bagian penyambung
a. Skrotum
Skrotum adalah sepasang kantung yang menggantung di dasar pelvis. Didepan
skrotum terdapat penis dan dibelakangnya terdapat anus. Skrotum sebelah kiri
tergantung lenih rendah dari skrpotum kanan. Dalam menjalankan fungsimya,
ukuran skrotum akan mengerut, yang menyebabkann testis lebih dekat dengan

4
tubuh, sehingga hangat. Sebaiknya pada cuaca panas, skrotum akan membersar
dan kendur, sehingga permukaanya akan lebih luas. Skrotum terdiri dari dua
lapisan :
1. Kulit : warma kecoklatan, tipis, dan mempunyai flika/rugae. Dikelilingi oleh
rambut keriting
2. Tunika dartos : berisi lapisan oto polos tipis sepanjang nasis skrotum. Tunika
dasto membagi skrotum menjadi dua ruangan yang terdapat di bawah pemukaan
penis.
b. Fenikulus spermatikus

Fenikus spermatikus meruapakan bangun penyambung yang berisi duktus seminalis,


pembuluh limfa, dan serabut saraf.

c. Penis
Penis tebagi dalam dua bagian yaitu, batang dan kepala. Bagian tertutupi kepala
kulit yang disebut preputium. Kulit inilah yang menjadi objek dari kegiatan sunat.
Penis tidak memilki tilang dan tidak terbentuk dari otot.

Pada bagian dalan terdapat saluran yang berfungsi mengeluarkan urine dan
sprema. Dalam kaitannya dengan fungsi reproduksi penis berperan sebagai alat
senggama dan saluran pengeluaran sperma.

Gambar struktur testis

Penis merupakan alat yang mempunyai jaringan erektil yang satu sama lainnya
dilapisi jaringan fibrosa ringan. Erektil ini terdiri dari rongga-rongga seperti ret
busa.Dengan adanya rangsangan seksual, karet busa ini akan dipenuhi oleh otot :

1. Muskulus iskia kavenosus, muskulus erektor penis, otot-otot ini menyebabkan


erektil pada koitus

5
2. Muskulus bulbo kavernosus, untuk mengeluarkan urine. Penis mempunyai 3 buah
korpus kavernosa ( alat pengeras zakar ) yaotu , dua buah korpus kavernosus
uretra, terletak disebelah punggung atas dsari penis. Satu korpus kavernisus uretra,
terletak disebelah bawah dari penis yang ,erupakan saluran penis.

Korpus kavernisus penis terdiri dari jaringan yang mengandung banyak sekali
pembuluh darah. Pada waktu akan mengadakan koitus, maka penis akan menjadi
lebigh besar dan keras oleh karena korpus tersebut. Korpus tersebut banyak
mengandung darah, dengan halan demikian maka spermatzoid dapat dihantarkan
sampai dipintu vagina.

B. Sistem Reproduksi Wanita


Organ reproduksi wanita terdiri dari traktus genitalis yang terletak dalam rongga
penggul kecil, dan terbagi atas alat kelamin luar dan dalam. Alat kelamin luar terdiri
dari mons pubis, labia mayora ( bibir besar ), labia maniro ( bibir kecil ), klitoris,
vestibulum vagina, himen ( selaput dara ), orifisium vagina, bulbovestibularis (bulbus
vaginalis), dan gandula vestibularis (bartolini). Alat kelamin dalam (internal) terdiri
dari vagina, uterus, tuba falopi (utrerin), dan ovarium.

1. Alat Kelamin Luar

Alat kelamin bagian luar merupakan tempat bermuaranya sistem urogenital yang
dilingkari oleh libia mayora. Pada bagian belakang menjadi satu dengan kommisura
posterior dan perineum, sedangkan di bawah kulit terdapat jaringan lemak (mons
pubis). Mons pubis adalah bagian menonjol yang dibentuk oleh jaringan lemak di
bawah kulit meliputi daerah yang dipenuhi rambut pada masa pubertas (daerah
simfisis). Pada bagian bibir besar (labia mayora), terapat bibir kecil (labia minora)
yang menjadi satu membentuk frenulum labiorum pudendi. Labia minora adalah
lipatan kecil yang terdapat pada libia mayora, yang memanjang dari klitoris ke bawah.
Libia minora terbagi menjadi, (1) bagian atas yang melewati klitoris, dan (2) bagian
bawah yang melewati klitoris.

Bagian depan labia minora menjadi satu membentuk prepusium klitoris, yang di
bawahnya terdapat klitoris. Sekitar 1,5 cm di bawah klitoris terdapat lubang kemih.
Klitoris adalah tonjolan kecil yang berisi jaringan erektil yang sangat sensitif. Klitoris
tersembunyi di antara ujung anterior labia minora yang memiliki saraf (1) korpus
kavemosus dan (2) membran fibrosa.

6
Glandula vestibularis mayor terdiri dari dua bagian melingkar, denagn warna merahb
kekuning-kuningan. Masing-masing bulbus vestibula memilki saluran dengan oanjang
2 cnm.

Gambar alat reproduksi wanita

2. Alat Kelamin Dalam


a. Vagina

Vagina adalah penghubung antara alat kelamin dalam dan alat kelamin luar. Pada
bagian depan, vagina berukuran kurang lebih 6,5 cm dan pada bagian belakang 9,5
cm. Pada puncak vagina terdapat bagian yang menonjol dari leher rahim yang disebut
porsio. Vagina terdiri dari otot, sehingga vagina bisa melebar dan menyempit.
Kemampuan ini sangat membantu ketika terjadinya proses kelahiran. Vagina dilalui
darah pada saat menstruasi dan merupakan akhir dari saluran kelamin wanita, serta
merupakan tempat bayi keluar pada saat kelahiran.

b. Uterus

Uterus atau rahim pada wanita dewasa umunya terletak di sumbu tulang pinggul dan
membentuk sudut dengan vagina. Uterus terdiri dari:

1. Fundus uteri (dasar rahim).


2. Korpus uteri, sebagai trmpat berkembangnya janin
3. Serviks uteri

Penyokong utama uterus adalah diafragma pelvis, M. levator ani, dan fascia levator
ani. Uterus ditahan untuk selalu berada pada posisinya oleh vagina, ligamenteum
kardinale, ligamenteum latum, dan uterus sakralis. Posisi uterus berbeda-beda sesuai
dengan tahapan yang dilalui seorang perempuan, Yaitu:

7
a. Masa pubertas: uterus berada dalam rongga pelvis. Ketika menstruasi, uterus
membesar dan permukaan membulat. Selain itu, labia membengkak, serta
endometrium menebal dan lebih lunak.
b. Selama kehamilan: uterus semakin membesar, terutama pada usia kehamilan 8
bulan. Pertumbuhan ini selain karena pertumbuhan otot yang sudah ada, juga
terjadi karena adanya pertumbuhan otot baru.
c. Sesudah melahirkan: uterus berangsur-angsur kembali ke ukuran semula, dan
pembuluh darah serta otot bertambah.
d. Pada usia tua: uterus menjadi atrofi dan pucat, sehingga lebih memisahkan antara
uterus dan serviks.

c. Tuba Falopi
Tuba falopi adalah saluran telur yang mengangkut ovum (sel telur) dari ovarium ke
dalam rahim. Tuba falopi memiliki fungsi sebagai berikut:
1. Tempat pertumbuhan pada janin, sebelum janin masuk ke dalam rahim
2. Sebagai alat untuk menangkap ovum.
3. Digunakan sebagai alat pembuahan atau tempat fertilisasi.
4. Merupakan saluran dari ovum dan sperma, sehingga menghasilkan pembuahan
yang berbentuk janin.

Tuba falopi terdiri dari:

1. Pars interstisialis.
2. Pars ismika.
3. Pars ampularis/ampula.
4. Infundibulum.

d. Ovarium
Ovarium berfungsi menghasilkan sel telur dan hormon reproduksi. Ovarium terletak
di sebelah kiri dan kanan rongga perut bagian bawah. Ovarium akan memproduksi
sel telur (ovum) setelah wanita dewasa dan mengalami siklus menstruasi. Sel telur
yang sudah masak akan mengalami pelepasan dari ovarium (ovulasi). Ovulasi terjadi
setiap 28 hari yang sering dijadikan patokan siklus menstruasi.

8
Menstruasi sendiri adalah keluarnya darah akibat dari meluruhnya selaput rahim,
sekaligus tanda bahwa wanita telah menghasilkan sel telur. Peluruhan tersebut terjadi
karena ovum tidak dibuahi sperma, jika ovum dibuahi sperma, maka menstruasi tidak
akan terjadi. Siklus menstruasi terjadi karena selaput lendir rahim mengalami
perubahan yang berulang-ulang dari hari ke hari.

Tahap siklus menstruasi:

1. Fase menstruasi: dipengaruhi oleh hormon estrogen dan progesteron.


2. Fase praovulasi, dipengaruhi oleh hormone FSH
3. Fase pasca ovulasi , dipengaruhi oleh hormoin progesterone

C. Kelainan pada alat reproduksi pria dan wanita


1. Kelainan pada sistem reproduksi pria
Gangguan pada sistem reproduksi pria dapat berupa hipogonadisme,
kriptorkidisme, prostatitis, epididimitis, dan orkitis.
1. Hipogonadisme

Hipogonadisme merupakan penurunan fungsi testis yang disebabkan oleh


gangguan interaksi hormon, seperti hormon androgen dan estrogen. Gangguan ini
menyebabkan infertilitas, impotensi, dan tidak adanya tanda-tanda kepriaan.
Penanganannya dapat dilakukan dengan terapi hormon.

2. Uretritis

Uretritis,peradangan uretra dengan gejala rasa gatal pada penis dan sering buang
air kecil. Penyebabnya adalah Chlamydia trachomatis, Ureplasma
urealyticum, atau virus herpes.

3. Prostatitis

Prostatitis, merupakan peradangan prostat. Penyebabnya adalah


bakteri Escherichia coli ataupun bukan bakteri.

4. Epididimitis

Epididimitis, merupakan infeksi yang sering terjadi pada saluran reproduksi pria.
Penyebabnya adalah E. coli dan Chlamydia.

9
5. Sifilis

Sifilis adalah penyakit kelamin yang disebabkan oleh bakteri. Tanda-tanda sifilis,
antara lain terjadinya luka pada alat kelamin, rektum, lidah, dan bibir;
pembengkakan getah bening pada bagian paha; bercak-bercak di seluruh tubuh;
tulang dan sendi terasa nyeri ruam pada tubuh, khususnya tangan dan telapak
kaki.Tanda-tanda penyakit ini dapat hilang, namun bakteri penyebab penyakit
tetap masih di dalam tubuh, setelah beberapa tahun dapat menyerang otak
sehingga bisa mengakibatkan kebutaan dan gila. Penyakit ini dapat disembuhkan
jika dilakukan pengobatan dengan penggunaan antibiotik secara cepat.

6.

Gambar 1. Terkena penyakit sifilis

7. Gonore (kencing nanah)

Gonore (kencing nanah) disebabkan oleh bakteri. Gejala dari gonore, antara lain
keluarnya cairan seperti nanah dari saluran kelamin; rasa panas dan sering
kencing. Bakteri penyebab penyakit ini dapat menyebar ke seluruh tubuh sehingga
menyebabkan rasa nyeri pada persendian dan dapat mengakibatkan
kemandulan.  Penyakit ini dapat disembuhkan jika dilakukan pengobatan dengan
penggunaan antibiotik secara cepat. 

10
Gambar 2. Terkena penyakit gonore

8.  Herpes Genetalis

Herpes genetalis disebabkan oleh virus. Virus penyebab penyakit herpes genetalis


adalah Herpes simpleks. Gejala penyakit herpes genetalis, antara lain timbulnya rasa
gatal atau sakit pada daerah kelamin dan adanya luka yang terbuka atau lepuhan
berair.

Herpes Genitalis adalah suatu penyakit menular seksual di daerah kelamin, kulit di
sekeliling rektum atau daerah di sekitarnya yang disebabkan oleh virus herpes
simpleks.

2. Kelainan pada sistem reproduksi wanita

Ada banyak penyakit yang dapat menyerang sistem reproduksi wanita, di antaranya:

1. Sindrom ovarium polikistik


Sindrom ovarium polikistik (PCOS) adalah salah satu penyakit pada sistem
reproduksi wanita yang cukup sering menyebabkan masalah kesuburan. Penyakit
ini sering ditemukan pada wanita usia subur.

11
Penyakit ini disebabkan oleh gangguan pada ovarium atau kelenjar adrenal, sehingga
hormon androgen (hormon seks laki-laki) berjumlah lebih banyak dari kadar
normalnya di dalam tubuh wanita. Penyakit ini rentan terjadi pada wanita yang
memiliki kelainan hormon dan diabetes.

Wanita yang memiliki PCOS dapat mengalami beberapa tanda dan gejala, seperti:

a. Haid tidak teratur.


b. Banyak rambut atau bulu yang tumbuh di bagian tubuh tertentu.
c. Nyeri panggul.
d. Kulit berminyak dan mudah berjerawat.
e. Kebotakan.

2. Infeksi menular seksual (IMS)

Penyakit pada sistem reproduksi wanita yang mungkin muncul lainnya adalah infeksi
menular seksual. Wanita yang berhubungan seksual tanpa kondom dengan penderita
IMS akan tertular penyakit tersebut. Ketika diderita oleh perempuan hamil, maka IMS
bisa menyebabkan dampak serius kepada janin.

3. Miom
Penyakit pada sistem reproduksi wanita lainnya adalah fibroid rahim atau miom.
Miom merupakan pertumbuhan tumor jinak pada dinding otot rahim yang
menyerang perempuan pada usia subur.

Meski penyebab pasti miom rahim masih belum diketahui, namun terdapat dua
faktor yang dapat meningkatkan risiko wanita untuk terkena penyakit ini, yaitu
gangguan hormonal (perubahan kadar hormon estrogen dan progesteron) dan faktor
genetik atau keturunan.

4. Kanker pada sistem reproduksi wanita


Kanker yang menyerang organ reproduksi wanita disebut juga kanker ginekologis.
Beberapa jenis kanker yang termasuk dalam kelompok kanker ginekologi adalah
kanker rahim, kanker serviks, kanker ovarium, kanker vagina, dan kanker vulva.

12
5. Endometriosis
Salah satu penyakit pada sistem reproduksi wanita yang juga cukup sering
didengar adalah endometriosis. Kondisi ini terjadi ketika lapisan jaringan di rahim
tumbuh di organ atau bagian tubuh lain, misalnya di ovarium, saluran cerna, atau
kandung kemih.

Penyakit ini banyak menyerang wanita di usia 30 hingga 40an. Gejalanya bisa
berupa nyeri pada panggul atau perut, menstruasi yang sangat menyakitkan,
perdarahan di luar masa menstruasi, hingga nyeri saat BAB atau saat berhubungan
intim.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan yang kita bahas di atas dapat disimpulkan bahwa reproduksi adalah
kemampuan makhluk hidup untuk menghasilkan keturunan yang baru. Tujuannya
adalah untuk mempertahankan jenisnya dan melestarikan jenis agar tidak punah. Pada
manusia untuk mengahasilkan keturunan yang baru diawali dengan peristiwa
fertilisasi. Sehingga dengan demikian reproduksi pada manusia dilakukan dengan cara
generative atau seksual.

B. Saran
Semoga makalah yang saya susun ini dapat bermanfaat bagi para pembaca, dan dapat
memberikan pengetahuan sedikit tentang reproduksi yang dialami manusia, dan

13
berbagai macam penyakit yang bisa terjangkit pada sistem reproduksi. Semoga
makalah yang saya susun ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

DAFTAR PUSTAKA

Broon, Brian. 2015. Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia dan Sistem Reproduksi. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran.

Prawirohardjo, Sarwono. 2012. Ilmi Kebidanan. Jakarta: P.T Bina Pustaka Sarwono
Prawihardjo

14

Anda mungkin juga menyukai