DIPLOMA IPB
TOTAL SUSPENDED PARTICULATE MEASUREMENT IN CAMPUS DIPLOMA
IPB AREA
Ayu Ni Matul1, Faisal Aby Harahap2, M. Faiz Adjita3, Marjan Rachmawati4, Puput Ariesta N5
Program Keahlian Teknik dan Manajemen Lingkungan Institut Pertanian Bogor
1
ayunm98@gmail.com, 2faisalaby.harahap@yahoo.com, 3faizadjita26@gmail.com, 4mrachmara@gmail.com,
5
puputariesta99@gmail.com
ABSTRACT
Peningkatan jumlah kendaraan bermotor berpotensi meningkatkan pencemaran udara
terutama di jalan-jalan protokol. Untuk mengurangi semakin tingginya bahan pencemar yang
dihasilkan kendaraan bermotor, perlu adanya pohon-pohon yang berfungsi sebagai penyerap
dan penjerap bahan pencemar dan debu di udara yang dihasilkan kendaraan bermotor.
Pengambilan contoh uji partikulat di udara ambien dapat dilakukan dengan menggunakan
peralatan yang berbeda yaitu High Volume Air Sampler (HVAS). Sesuai dengan Lampiran
Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara
230µg/Nm3. Pengambilan sampel udara ambient di lakukan di area kampus diploma IPB
pintu 1. Contoh uji Total Suspended Particulate (TSP) yang didapat dari alat HVAS
merupakan partikel yang berada pada ukuran 2.6397 µg/Nm3.
PENDAHULUAN
Sumber pencemaran berasal dari industri yang mempunyai diameter hingga 45 µm (total
diantaranya adalah kasus pencemaran udara oleh debu suspended particulate, (UNEP/WHO 1994). Partikel
beracun, asap kendaraan yang kotor berasal dari yang lebih besar dari 10 µm, seperti TSP, tidak
industri ataupun dari kendaraan bermotor. Sebagai terhirup ke dalam paru. Partikel dibawah 2,5 µm (PM
bahan buangan, kadar debu atau butir-butir padatan 2,5) tidak disaring dalam sistem pernapasan bagian
dalam udara harus berada pada nilai dibawah nilai atas dan menempel pada gelembung paru, sehingga
ambang batas (Dreisbach R H 1983). dapat menurunkan pertukaran gas. Berdasarkan
Salah satu bahan pencemar udara adalah Peraturan Pemerintah RI No. 41 tahun 1999 tentang
debu yang memiliki diameter 0,1 sampai 100 µm dan pengendalian pencemaran udara, baku mutu udara
menjadi perhatian bersama khususnya debu yang ambien nasional untuk PM10 adalah sebesar 150
dihasilkan oleh pengolahan bahan padat dari industri. µg/m3 (24 jam), untuk PM 2,5 adalah sebesar 65
Partikel udara dalam wujud padat yang berdiameter µg/m3 (24 jam), sedangkan untuk TSP adalah 230
kurang dari 10 µm yang biasanya disebut dengan µg/m3 (24 jam).
PM10 (particulate matter) dan kurang dari 2,5 µm di Penentuan TSP dilakukan dengan analisis
dalam rumah (PM 2.5) diyakini oleh para pakar grvaimetri. Metode analisis gravimetri adalah metode
lingkungan dan kesehatan masyarakat sebagai pemicu analisis yang didasarkan pada pengukuran berat dari
timbulnya infeksi saluran pernafasan, karena pertikel suatu endapan. Tahap awal analisis gravimetri yaitu
padat PM 10 dan PM 2.5 dapat mengendap pada pemisahan komponen yang ingin di ketahui dari
saluran pernafasan daerah bronki dan alveoli komponen lain yang terdapat dalam suatu sampel
(Departemen Kesehatan 2001). Partikel debu yang kemudian dilakukan pengendapan. Analisis
berdiameter kurang dari 10 µm (PM 10) sangat gravimetri memerlukan waktu yaang relatif lama dan
memprihatinkan, karena memiliki kemampuan yang hanya dapat digunakan untuk kadar komponen yang
lebih besar untuk menembus ke dalam paru. Rambut cukup besar.
di dalam hidung dapat menyaring debu yang Penelitian ini dilakukan pada bulan April
berukuran lebih besar dari 10 µm. PM10 diperkirakan 2018 di pintu satu kampus Diploma IPB dengan
berada antara 50 dan 60 % dari partikel melayang tujuan untuk menyediakan data dan informasi tentang
keberadaan partikel udara ambien (TSP, PM 10 dan dalam pencegahan dan pengendalian kualitas udara
PM 2.5) dan distribusi diameter partikelnya. Sehingga secara optimal.
dapat memudahkan untuk melakukan usaha-usaha
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis terhadap LAMPIRAN
partikulat di sekitar kampus diploma IPB Data yang didapatkan antara lain :
dengan menggunakan alat HVAS di dapati
hasil di bawah baku mutu. Untuk kondisi V : kecepatan angin 0.93 m/s
lingkungan sekitar kampus udah memiliki W0 : 0.5967 g ~ 596700 µg
tanaman yang dapat mengurangi polutan. W1 : 0.6033 g ~ 603300 µg
P : 737.7 mmHg
DAFTAR PUSTAKA T : 27 °C
Mencari volume :
Araujo I. 2014. Identifiication and
V = 0.73 m3/menit
Characterization of Particulate Matter
= 0.73 m3/menit x 60
Concentration at Construuction Jobsite.
Sustainability ISSN. 2071-1050. = 43.8 m3 x 1000
Departemen Kesehatan, DitjenPPM &PL. 2001. = 43800 dm3
Parameter Pencemar Udara dan Dampaknya Kandungan TSP :
Terhadap Kesehatan. Jakarta, (hal. 18) W 1−W 0 T +273 760
Menteri Kehutanan. 2004. P.03/Menhut-V/2004,
¿ x x x 1000
V 298 P
Tentang Pedoman Penanaman Turus Jalan
Nasional Gerakan Nasional Rehabilitasi
603300−596700 27+ 273 760
Hutan dan Lahan. Kemenhut, Jakarta ¿ x x x 1000
Peraturan Pemerintah, Pengendalian Pencemaran 43,800 298 43800
Udara, PP RI No. 41/1999, Jakarta (ID), ¿ 0.1507 x 1.0067 x 0.0174 x 1000
1999. = 2.6397 µg/Nm3
UNEP/WHO. Measurement of suspended
particulate matter in ambient air, Global
Environment Monitoring System/ Air
Metodology Reviews Handbook Series,
Vol.3, WHO/EOS/94.3, NEP/GEMS/94.
A.4, Nairobi, Kenya, 1994.
Wark, Kenneth and Warner, Cecil F. 1981. Air
Pollution Its Origin and Control, Second
Edition. New York: Harper & Row
Publishers.