Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN APLIKASI BASIS DATA

“BANK BNI”

Disusun Oleh :

1. Abdel Khairefo e.p 1610501023


2. Naufalfalah 1610501033
3. M. Caesar 1610501016
4. M. Ghiyats 1610501027

D3 Sistem Informasi
Fakultas Ilmu komputer
Universitas Pembangunan Nasional “veteran” Jakarta
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami peneliti kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas izin dan kehendak-Nya lah

makalah sederhana ini dapat kami selesaikan. Dan tak lupa penyusun juga ucapkan terima kasih kepada

dosen pengajar, yang telah membimbing penyusun dalam menyelesaikan makalah ini. Penulisan dan

pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi persyaratan lulus mata kuliah aplikasi basis data.

Adapun yang kami bahas dalam laporan makalah ini tentang “sistem basis data BANK BNI” .

Dalam penyelesaian laporan makalah aplikasi basis data ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang

telah memberikan masukan – masukan kepada kami. Untuk itu peneliti mengucapkan banyak terima

kasih kepada :

1. Yang terhormat ibu Iin Ernawati, S.Kom.,M.Si selaku dosen pengajar mata kuliah

aplikasi basis data

2. Orangtua yang telah memberikan dukungan baik secara moril maupun materil

peneliti menyadari dalam penulisan laporan berupa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu

kritik dan saran yang bersifat membangun sangat di butuhkan, agar diwaktu mendatang peneliti dapat

membuat laporan dengan lebih baik lagi. Akhir kata saya ucapkan terima kasih.

Jakarta 7 Desember 2018

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................II

DAFTAR ISI.......................................................................................................................III

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah.................................................................................4

1.2. Rumusan Masalah..........................................................................................5

1.3. Tujuan............................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Basis Data....................................................................................6

2.2. Objek/entitas terkait.......................................................................................6

2.3. Dokumen yang digunakan.............................................................................6

2.4. Skema dan Cardinality..................................................................................7

2.5. Transformasi Fisik DBMS............................................................................9

2.6. Implementasi DDL/DML.............................................................................14

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan...................................................................................................17

REFERENSI...........................................................................................................................

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Semakin berkembangnya teknologi informasi pada saat ini sangat membantu setiap

pekerjaan manusia.Seperti dalam hal pengumpulan data, setiap orang dalam suatu institusi

atau perusahaan pasti tidak bisa lepas dari menggunakan DBMS (Database Management

System).Dari yang sederhana seperti menggunakan Microsoft Access sampai dengan

menggunakan DBMS yang cukup kompleks seperti Oracle.DBMS ini bertujuan untuk

mempermudah dalam hal penyimpanan data maupun dalam hal manipulasi data, yang

nantinya data tersebut dapat digunakan kembali apabila diperlukan.

Selain teknologi pengumpulan data yang terus berkembang, teknologi penyimpanan

data pun terus mengalami peningkatan. Dahulu biasanya suatu media penyimpanan seperti

Harddisk mempunyai kapasitas dalam ukuran Giga, tetapi sekarang banyak ditemui

kapasitas Harddisk yang sampai pada ukuran Tera.Hal ini sangat membantu suatu sekolah

yang akan menyimpan data yang mempunyai ukuran yang cukup besar.

4
1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana memnentukan objek/entitas yang terlibat?

2. Bagaimana menentukan dokumen yang digunakan?

3. Bagaimana merancang skema basis data yang disertai dengan kardinalitas?

4. Bagaimana mentranformasikan kedalam bentukfisiknya menggunakan DBMS?

5. Bagaimana menggunakan fungsi-fungsi dalam DBMS biaik DDL/DML untuk

mengelola data?

1.3 Tujuan

1. Peneliti mampu menentukan objek/enttas yang terdapat pada BANK BNI.

2. Diharapkan peneliti dapat mengetahui dokumen apa saja yang digunakan.

3. Peneliti dapat merancang skema serta kardinalitas yang ada.

4. Dapat mentrasformasikan kedalam bentuk fisik dengan DBMS.

5. Mampu mengimplemntasikan fungsi fungsi DBMS baik DDL/DML untuk mengelola

data scara tepat.

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengerian Basis Data (Database)


Menurut Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas basis data (bahasa Inggris:

database), atau sering pula dieja basisdata, adalah kumpulan informasi yang disimpan di

dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program

komputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut. Perangkat lunak yang

digunakan untuk mengelola dan memanggil kueri (query) basis data disebut sistem

manajemen basis data (database management system, DBMS). Sistem basis data

dipelajari dalam ilmu informasi. Database Merupakan Kumpulan dari suatu data yang

tersimpan dan saling berhubungan satu sama lain tersimpan dalam suatu komputer dan

digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.

Penerapan database dalam suatu informasi disebut dengan datebase System. Selain itu,

untuk mengelola dan memanggil query basis data agar dapat disajikan dalam berbagai

bentuk yang diinginkan dibutuhkan perangkat lunak yang disebut Sistem Manajemen

Basis Data atau juga disebut Database Management System (DBMS). Penggabungan

Database Management System (DBMS) dengan Basis Data akan membentuk satu

kesatuan yang disebut Sistem Basis Data. Sistem Basis Data adalah suatu sistem

penyusunan dan pengelolaan record-record dengan menggunakan komputer, dengan

tujuan untuk menyimpan atau merekam serta memelihara data operasional lengkap

sebuah organisasi/perusahaan sehingga mampu menyediakan informasi yang diperlukan

pemakai untuk kepentingan proses pengambilan keputusan

6
2.2. Objek/ Entitas terkait
1. Nasabah
2. Cabang
3. Data Nasabah
4. Data Transaksi
5. Data Rekening
6. Data Cabang

2.3. Dokumen yang digunakan

A. Dokumen nasabah
B. Dokumen cabang
C. Dokumen transaksi
D. Dokumen Rekening

2.4. Skema dan Kardinality


A. ERD

7
B. Kardinalitas Pada Bank BNI
a. One to Many (1:M)
Entitas Transaksi dapat berhubungan dengan seluruh entitas bank tetapi
tidak sebaliknya.

C. Relasi Antar Tabel

8
2.5. Transformasi Fisik DBMS

A. Perancangan database secara fisik


Perancangan database secara fisik merupakan tahapan untuk mengimplementasikan
hasil perancangan database secara logis menjadi tersimpan secara fisik pada media
penyimpanan eksternal sesuai dengan DBMS yang digunakan. Dapat disimpulkan
bahwa proses perancangan fisik merupakan transformasi dari perancangan logis
terhadap jenis DBMS yang digunakan sehingga dapat disimpan secara fisik pada
media penyimpanan.
Selama fase ini, dirancang spesifikasi-spesifikasi untuk database yang disimpan yang
berhubungan dengan struktur-struktur penyimpanan fisik, penempatan record dan jalur
akses. Berhubungan dengan internal schema (pada istilah 3 level arsitektur DBMS).

B. Tujuan perancangan fisik


Tujuan utama perancangan fisik adalah untuk mendapatkan efisiensi dalam
pemrosesan data. Dengan tercapainya efisiensi maka diharapkan sistem informasi
yang menggunakan database dapat memberikan tanggapan yang cepat kepada pemakai
yang berinteraksi dengan sistem tersebut. Dalam rangka mencapai efisiensi
pemrosesan data, acap kali efisiensi penggunaan ruang dalam penyimpanan eksternal
kurang diperhatikan. Itulah sebabya dalam pembahasan nanti kadang ditemukan upaya
yang mengorbankan penghematan ruang penyimpanan eksternal demi tercapainya
kecepatan akses terhadap data.

C. Keperluan Perancangan fisik


Untuk kepentingan perancangan fisik diperlukan informasi seperti berikut:
 Relasi-relasi yang telah dinormalisasi, termasuk perkiraan jumlah baris dalam
setiap relasi.
 Definisi untuk setiap atribut yang menyangkut nilai maksimum yang dapat
ditangani oleh atribut.

9
 Penjelasan tentang tempat, waktu, dan bahkan frekuensi data yang digunakan,
dimasukkan, diubah, dan dihapus. Selain itu juga diperlukan mengidentifikasi hak
para pemakai terhadap data.
 Kebutuhan waktu tanggapan yang dikehendaki oleh pemakai dan aktifitas lain
yang terkait dengan data, seperti backup, recovery, integritas dan retensi.
 Deskripsi mengenai teknologi yang digunakan untuk mengimplementasikan
database, terutama pada DBMS yang dipakai.

Pemilihan perancangan fisik yang baik akan mempengaruhi hasil dari sebuah data
base. Beberapa petunjuk dalam pemilihan perancangan database secara fisik :

1. Response time :
waktu yang telah berlalu dari suatu transaksi database yang diajukan untuk
menjalankan suatu tanggapan. Pengaruh utama pada response time adalah di bawah
pengawasan DBMS yaitu : waktu akses database untuk data item yang ditunjuk oleh
suatu transaksi. Response time juga dipengaruhi oleh beberapa faktor yang tidak
berada di bawah pengawasan DBMS, seperti penjadwalan sistem operasi atau
penundaan komunikasi.

2. Space utility :
Jumlah ruang penyimpanan yang digunakan oleh file-file database dan
struktur jalur akses.

3. Transaction throughput :
Rata-rata jumlah transaksi yang dapat diproses per menit oleh system database, dan
merupakan parameter kritis dari sistem transaksi (misal : digunakan pada pemesanan
tempat di pesawat, bank, dll). Hasil dari fase ini adalah penentuan awal dari struktur
penyimpanan dan jalur akses untuk filefile database.

E. Menentukan Format Data

10
Dalam merancang sebuah data base diperlukan format data sesuai DBMS yang
digunakan. Setiap atribut dalam relasi perlu dilengkapi dengan format data. Format
data mencakup:
 Tipe data.
 Panjang maksimum data.
 Kekangan-kekangan tertentu terhadap data.
Penentuan format data harus dilakukan dengan tepat, dengan mengantisipasi hal-hal
berikut:
 Menggunakan ruang yang sekecil mungkin.
 Mampu menampung semua kemungkinan.
 Mampu menolak nilai-nilai yang tidak absah.

F. Menjaga integritas data


Secara etimologis, integritas berarti kesatuan. Dalam konteks basis data, obyek
integritas tersebut adalah data. Sehingga dapat disimpulkan bahwa integritas data
merupakan keutuhan dan kesatuan data dalam basis data sehingga data tersebut dapat
menjadi sumber informasi yang dapat digunakan.

G. Integritas Data
Integritas data merupakan masalah penting yang perlu ditangani dalam perancangan
database. Integritas data dapat dikenakan pada kolom dalam relasi dan menjadi
kekangan bagi kolom tersebut. Tipe data dan panjang maksimum untuk data
merupakan contoh dalam rangka menjaga integritas data. Dengan cara seperti itu tidak
sebarang data bias dimasukkan dalam kolom. Adapun bentuk integritas data yang lain
yaitu (1) nilai bawaan, (2) kendali jangkaun, (3) kendali nilai Null.
 Nilai bawaan (default value) adalah suatu nilai yang dengan sendirinya akan
diberikan ke kolom sekitarnya, kolom tersebut tidak diberi nilai secara explicit oleh
pemakai.
 Kendali jangkauan (range control) adalah suatu control yang dilakukan dengan
menyebutkan nilai-nilai yang menjadi isi sebuah kolom yang dinyatakan dalam bentuk
suatu jangkauan, yaitu dimulai dari nilai paling kecil hinga nilai terbesar.

11
 Kendali nilai Null adalah penanganan boleh tidaknya suatu kolom tidak diberi
nilai (alias Null). Jadi dapat dikenakan salah satu dari aturan berikut:
1. Kolom tidak boleh bernilai Null
2. Kolom boleh bernilai Null.
Sebagai konsekuensi dari aturan pertama, bila terjadi penambahan record dan kolom
tersebut tidak diisi (yang bearti bernilai Null) maka penambahan tersebut akan gagal.
Untuk memberikan gambaran lebih lanjut tentang penciptaan relasi beserta
pendefinisian atribut dan juga penerapan kekangan untuk menjaga integritas data,
perhatikan perintah SQL berikut :

 Membuat Tabel Nasabah

Hasil :

 Membuat Tabel Rekening

Hasil :

12
 Membuat Tabel Cabang

Hasil :

2.6. Implementasi DDL/DML

A. Pembukaan Rekening

13
Hasil :

B. Penyetoran Uang

Hasil :

14
C. Penarikan Uang

Hasil :

15
D. Penutupan Rekening

Hasil ^

16
BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan 

Basis data atau juga disebut database artinya berbasiskan data-data, tetapi secara

konseptual. Database diartikan sebuah koleksi atau kumpulan data-data yang saling

berhubungan (relation), disusun menurut aturan tertentu secara logis, sehingga menghasilkan

informasi. Untuk mengelola dan memanggil query basis data agar dapat disajikan dalam

berbagai bentuk yang diinginkan dibutuhkan perangkat lunak yang disebut Sistem Manajemen

Basis Data atau juga disebut Database Management System (DBMS). Penggabungan Database

Management System (DBMS) dengan Basis Data akan membentuk satu kesatuan yang disebut

Sistem Basis Data.

Sistem perbankan yang kami rancang mencakup empat tabel yang saling berelasi satu

sama lain yang memiliki fungsinya masing-masing untuk keperluan perbankan. Tabel-tabel yang

ada yaitu adalah Nasabah, Rekening, Bank, Teller, dan Transaksi. Semua tabel ini memegang

data unik sesuai tabelnya dan semua data saling terhubung dari relasi antar tabel pada sistem

perbankan ini.

17
REFERENSI

1. https://dosenit.com/kuliah-it/database/perbedaan-ddl-dcl-dan-dml
2. http://prajuritbatin.blogspot.com/2012/08/defnisi-sql-ddl-dml-dcl-dan-
fungsinya.html
3. https://arxiv.org/ftp/arxiv/papers/1302/1302.0337.pdf
4. https://edoc.site/jurnal-sistem-basis-data-pdf-free.html

18

Anda mungkin juga menyukai