Disusun oleh:
ZAIRANA ANGGITA DEWI 1711B007
Fakultas Keperawatan
Prodi Ilmu Keperawatan
Institut Ilmu Kesetan STRADA Indonesia
KEDIRI
2020
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar belakang
Keadaan paling serius dari semua aritmia jantung adalah (VF), yang bila
tidak dihentikan dalam waktu 1 sampai 3 menit, akan menimbulkan keadaan yang
fatal. Kematian mendadak terjadi 300.000 per tahun di Amerika Serikat, dimana
75-80% disebabkan oleh VF. Jumlah kematian yang disebabkan oleh VF lebih
banyak dibandingkan dengan kanker dan AIDS. Sekitar 50% kejadian VF
disebabkan oleh penyakit jantung koroner dan pria lebih tinggi dibandingkan
wanita dengan rasio 3:1, yang terjadi pada usia 45-75 tahun. Fibrilasi ventrikel
merupakan keadaan terminal dari aritmia ventrikel dimana ventrikel mengalami
depolarisasi secara kacau dan cepat, sehingga ventrikel tidak berkontraksi sebagai
satu unit, tetapi bergetar secara inefektif, yang ditandai dengan gelombang P,
segmen ST yang tidak beraturan dan sulit dikenali (disorganized), bahkan tanpa
kompleks QRS, dan menjadi penyebab utama kematian mendadak. Mekanisme
tersebut menyebabkan hilangnya curah jantung, tekanan darah tidak terukur, dan
cardiac arrest. Penyebab utama VF adalah infark miokard akut, blok AV total
dengan respon ventrikel sangat lambat, gangguan elektrolit (hipokalemia dah
hiperkalemia), asidosis berat, dan hipoksia. Fibrilasi ventrikel terjadi sekitar 2-8%
pada fase akut infark miokard. Fibrilasi ventrikel kasar (coarse ventricular
fibrillation) menunjukkan aritmia yang baru terjadi dan lebih besar peluangnya
untuk determinasi dengan defibrilasi, sedangkan fibrilasi ventrikel halus (fine
ventricular fibrillation) sulit dideterminasi dan memerlukan obat-obatan
(adrenalin) sebelum dilakukan kardioversi, juga sulit dibedakan dengan asistol.
Penanganan VF harus cepat dengan protokol resusitasi kardiopulmonal yang baku
dan defibrilasi. Selama tidak ada irama jantung yang efektif (pulsasi pembuluh
nadi besar tidak teraba) harus terus dilakukan resusitasi jantung paru, sambil
mengulangi kardioversi dengan pemberian unsynchronized DC shock mulai 200
Joules sampai 360 Joules, dan obat-obatan seperti adrenalin, amiodaron, dan
magnesium sulfat. 2
1.2 Rumus Masalah
1. Apa yang dimaksud ventrikel fibrilasi ?
2. Apa saja Etilogi tentang ventrikel fibrilasi ?
3. Apa saja manifestasi klinis tentang ventrikel fibrilasi?
4. Apa saja patofisiologi tentang ventrikel fibrilasi?
5. Apa saja Pemeriksaan Penunjang tentang ventrikel fibrilasi?
6. Apa saja Diagnosis tentang Ventrikel Fibrilasi ?
7. Apa saja Penanganan tentang Ventrikel Fibrilasi ?
8. Apa saja penatalaksanaan tentang Ventrikel Fibrilasi ?
9. Apa saja Komplikasi tentang Ventrikel Fibrilasi ?
10. Apa saja Pencegahan Ventrikel Fibrilasi ?
11. Apa saja Konsep Asuhan Keperawatan tentang Ventrikel Fibrilasi ?
1.3 Tujuan
a. Tujuan Umum Mahasiswa mampu memahami konsep dan asuhan
keperawatan ventrikel fibrilasi
b. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui pengertian tentang Ventrikel Fibrilasi
2. Untuk mengetahui Etiologi tentang Ventrikel Fibrilasi
3. Untuk mengetahui manifestasi klinis tentang Ventrikel Fibrilasi.
4. Untuk mengetahui patofisiologi tentang Ventrikel Fibrilasi.
5. Untuk mengetahui Pemeriksaan Penunjang
6. Untuk mengetahui Diagnosis tentang Ventrikel Fibrilasi
7. Untuk mengetahui Penanganan tentang Ventrikel Fibrilasi
8. Untuk mengetahui penatalaksanaan tentang Ventrikel Fibrilasi.
9. Untuk mengetahui Komplikasi tentang Ventrikel Fibrilasi.
10. Untuk mengetahui Pencegahan Ventrikel Fibrilasi
11. Untuk mengetahui Konsep Asuhan Keperawatan tentang
Ventrikel Fibrilasi.
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Fibrilasi ventrikel (VF)
Fibrilasi atrium (FA) merupakan aritmia yang paling sering ditemui di
klinik dan memiliki dampak kesehatan yang besar. Oleh karena itu dibuat
pedoman tatalaksana FA yang komprehensif meliputi patomekanisme, klasifikasi,
tatalaksana antikoagulan untuk pencegahan stroke, kendali laju dan kendali irama
agar menjamin manfaat terbaik bagi pasien. Pedoman ini disajikan dengan
memperhitungkan berbagai tingkat layanan kesehatan mulai dari primer hingga
tersier.
Fibrilasi ventrikel adalah denyutan ventrikel yang cepat dan tak efektif.
Pada aritmia ini denyut jantung tidak terdengar dan tidak teraba, dan tidak ada
respirasi. Polanya sangat ireguler dan dapat dibedakan dengan aritmia tipe
lainnya. Karena tidak ada koordinasi aktivitas jantung, maka dapat terjadi henti
jantung dan kematian bila fibrilasi ventrikel tidak segera dikoreksi.
Fibrilasi ventrikel jantung merupakan penyebab utama dari berhenti
berdetaknya otot jantung. Fibrilasi jantung terjadi jika terdapat potensial aksi yang
menjalar pada otot jantung tanpa terkendali atau menjadi liar. Hal ini bisa
disebabkan karena sengatan listrik yang mendadak dan ischemia (kurangnya
suplai darah pada satu bagian, biasanya disebabkan karena penghambatan
fungsional atau penyumbatan pembuluh darah) pada otot jantung.
2.2 Etiologi ventrikel fibrilasi
Fibrilasi ventrikel dapat terjadi pada kondisi iskemia dan infark miokard,
manipulasi kateter pada ventrikel, gangguan karena kontak dengan listrik,
pemanjangan interval QT, atau sebagai irama akhir pada pasien dengan kegagalan
sirkulasi, atau pada kejadian takikardi ventrikel yang memburuk.
Fibrilasi ventrikel dapat disebabkan antara lain :
a. Gangguan jantung struktural
1. Iskemik atau infark miokard akibat penyakit jantung koroner( serangan
jantung)
2. Kardiomiopati.
3. penyakit jantung bawaan
b. Gangguan jantung nonstruktural
1. Mekanik (commotio cordis)
2. Luka atau sengatan listrik
3. Pre-eksitasi (termasuk Wolf-Parkinson-White syndrome)
4. Heart block
5. Channelopathies
6. Long QT syndrome
7. Short QT syndrome
8. Brugada syndrome
c. Noncardiac respiratory
1. Bronchospasm
2. Aspirasi
3. Hipertensi pulmonal primer
4. Emboli pulmonal
5. Tension pneumotoraks
6. Metabolik atau toksik
d. Gangguan elektrolit dan asidosis
1. gangguan keseimbangan elektrolit tubuh (hipokalemia dan
hiperkalemia) 2. Obat-obatan seperti penyalahgunaan NAPZA jenis
kokain atau metamfetamin
3. Keracunan
4. Sepsis
e. gangguan neurologic
1. Kejang
2. Perdarahan intrakranial atau strok iskemik
3. Tenggelam
2.3 Tanda dan Gejala ventrikel fibrilasi
Gejala utama yang timbul adalah
a. penurunan kesadaran
b. penderita juga akan mengalami henti nafas Namun sebelum
menimbulkan gejala diatas sebelum nya akan muncul gejala berikut :
a) Mual
b) Pusing
c) Nyeri dada
d) Jantung berdebar
e) Kongesti vaskular dan pulmonal
f) Dispnea
g) Ortopnea
h) Paroksismal nocturnal dispnea
i) Batuk iritasi
j) Edema pulmonal akut
k) Penurunan curah jantung
l) Peningkatan berat badan
m) Pernapasan Cheyne-Stokes
Dari anamnesis lebih lanjut, harus dicari apakah pasien baru saja
menderita infark miokard, penyakit jantung, atau menggunakan obat-obat jantung
Dari pemeriksaan fisik, pasien dengan penurunan kesadaran. Pemeriksaan arteri
perifer tidak teraba, dan tekanan darah tidak terukur. Auskultasi pada jantung,
bunyi jantung tidak terdengar. Pasien juga tidak bernapas.
1. Pemeriksaan Fisik
Mata : konjungtiva, sclera
Leher : JVP, bising arteri karotis
Paru : bentuk dada
a. pergerakan dada
b. asimetris dada
Pernapasan : frekuensi, irama,
Jenis
a. suara napas
b. Suara tambahan (ronchi, wheezing, krepitasi)
Jantung : tekanan darah
a. nadi : frekuensi, irama
b. suara jantung
c. apeks jantung
d. suara tambahan : S3, S4, Gallop
e. bising jantung: thrill
Abdomen : acites, bising usus Ekstremitas : temperature, kelembaban,
edema, sianosis
d) Analisa Data dan Masalah
Vibrilasi ventrikel dapat terjadi pada kondisi iskemia dan infark miokard,
manipulasi kateter pada ventrikel, gangguan karena kontak dengan listrik,
pemanjangan interval QT, atau sebagai irama akhir pada pasien dengan kegagalan
sirkulasi, atau pada kejadian takikardi ventrikel yang memburuk. Penyebab yang
paling umum dari fibrilasi ventrikel adalah heart attack, akan tetapi fibrilasi
ventrikel dapat terjadi ketika jantung tidak memperoleh oksigen yang cukup, atau
orang tersebut memiliki penyakit jantung yang lain. Fibrilasi ventrikel dapat
disebabkan antara lain: Gangguan 17 jantung struktural, Gangguan jantung
nonstructural, Noncardiac respiratory, Gangguan elektrolit dan asidosis,
Neurologik.
3.2 Diagnosa Keperawatan
1. Penurunan curah jantung berhubungan dengan gangguan konduksi
elektrikal dan penurunan kontraktilitas
2. Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan tidak efektifnyadaya
pompa jantung.
NOC:
1. Cardiac pump effectiveness
2. Circulation status
3. Vital sign status
Kriteria hasil:
1. Tanda vital dalam rentang normal (Tekanan darah.nadi, respirasi)
2. Dapat mentoleransi aktivitas, tidak ada kelelahan
3. Tidak ada edema paru, perifer, dan tidak ada asites 4. Tidak ada
penurunan kesadaran