Anda di halaman 1dari 12

Ekosistem Darat : Pengertian, Ciri- ciri,

Jenis dan Manfaatnya


Bumi merupakan planet di tata surya yang menjadi tempat tinggal dari beberapa jenis makhluk
hidup. Tidak hanya makhluk hidup saja, namun Bumi juga mencakup lingkungan dan
komponen- komponen di dalamnya. Istilah yang menyebutkan tentang interaksi anta makhluk
hidup dengan lingkungannya, beserta komponen yang ada di dalamnya adalah ekosistem. Ada
banyak sekali jenis ekosistem yang akan kita temui di Bumi ini. Pada dasrnya ekosistem di Bumi
ini dibagi ke dalam dua kategori, yaitu kategori daratan dan ekosistem perairan. Sehingga pada
dasarnya ekosistem yang ada di Bumi ini meliputi ekosistem daratan dan juga ekosistem
perairan. Ekosistem perairan dibedakan menjadi beberapa jenis, yakni:

 Ekosistem air laut


 Ekosistem sungai
 Ekosistem danau (baca: macam- macam danau)
 Ekosistem rawa
 Ekosistem air payau

Sedangkan untuk ekosistem darat, kita akan membahasnya dalam arikel ini. Ekosistem darat ini
merupakan ekosistem yang paling dekat dengan manusia. Hal ini karena masnusia adalah jenis
makhluk yang hidup atau tinggal di daratan. Oleh karena itulah kita perlu untuk mempelajari
tentang ekosistem darat. Artikel ini akan menyajikan berbagai informasi mengenai ekosistem
darat, sehingga pembaca akan lebih memahami mengenai ekosistem darat beserta karakteristik,
dan berbagai hal yang ada di dalamnya.

Mengenal Ekosistem Darat

Sesuai dengan namanya, ekosistem darat merupakan ekosistem (yakni interaksi antara makhluk
hidup dan juga lingkungannya) yang berada di wilayah daratan. Sehingga ekosistem darat ini
merupakan kehidupan makhluk hidup dan lingkungannya yang ada di wilayah daratan.
Ekosistem darat ini meliputi wilayah yang sangat luas dan seringkali kita sebut sebagai bioma.
Ekosistem darat atau bioma ini sangat dipengaruhi oleh hal tertentu, yakni iklim (baca: iklim di
Indonesia). Sementara iklim sendiri juga sangat dipengaruhi oleh beberapa hal. Yakni letak
geografis (meliputi ketinggian tempat suatu tempat terhadap permukaan air laut), dan juga letak
astronomis (yang meliputi garis lintang ataupun garis bujur) (baca: letak geografis dan
astronomis Indonesia).

Ciri- ciri Ekosistem Darat


Kita mengetahui bahwasannya di Bumi ini mempunyai beberapa macam eksosistem. Pada
dasarnya memang ekosistem di Bumi dibagi menjadi dua macam, yakni ekosistem daratan dan
juga ekosostem air. Namun ekosistem tersebut dipecah lagi menjadi beberapa macam. Artikel ini
akan membahas mengenai eksosistem daratan secara lebih spesifik, maka dari itulah berikut ini
merupakan ciri- cici dari ekosistem darat:
1. Ekosistem yang memiliki lingkungan fisik berupa daratan

Lingkungan fisik dari ekosistem daratan memang ada di wilayah daratan, namun bukan berarti
tidak ada perairan sama sekali. Di ekosistem daratan pun kita juga bisa menemukan perairan,
namun yang disoroti secara umum adalah wilayah daratannya, sedangkan perairan hanya sebagai
tambahan saja.

2. Memiliki tipe struktur vegetasi dominan dalam skala luas

Ekosistem daratan merupakan gambaran interaksi makhluk hidup dengan lingkungannya secara
umum. Sehingga ekosistem daratan tidak hanya mencakup wilayah yang sempit saja, namun
meliputi wilayah yang luas. Maka dari itulah ekosistem daratan ini juga dikenal sebagai bioma.

3. Jenis tumbuhan dan juga hewan beradaptasi pada lingkungan atau wilayah
daratan

Karena ekosistem darat, maka dari itulah binatang dan tumbuhan atau flora dan fauna juga
beradaptasinya dalam wilayah daratan. Hal ini karena daratan menjadi habitat dari flora dan
fauna tersebut. Oleh karena ekosistem daratan ini terdiri dari beberpa jenis dan setiap jenis
mempunyai karakteristiknya masing- masing, maka dari itulah setiap jenis ekosistem daratan ini
mempunyai flora dan fauna yang khas dari masing- masing.

Komponen Ekosistem Darat

Seperti halnya jenis ekosistem yang lainnya, ekosistem daratan juga memiliki komponen-
komponen yang menyusun ekosistem itu sendiri. Komponen yang terdapat dalam ekosistem
darat ini juga meliputi komponen biotik dan juga abiotik. komponen abiotik merupakan
komponen yang tidak hidup atau berupa benda mati, sedangkan komponen biotik merupakan
komponen yang berupa makhluk hidup. Berikut ini merupakan komponen yang ada di dalam
ekosistem darat.

 Komponen biotik. Komponen biotik atau komponen yang berupa makhluk hidup yang
ada di ekosistem daratan banyak sekali jenisnya, yakni binatang, tumbuhan, manusia,
serta organisme- organisme lainnya.
 Komponen abiotik. Selain komponen yang hidup, ada pula komponen yang tidak hidup.
Meskipun tidak hidup namun keberadaan komponen ini bisa mempengaruhi komponen-
komponen lain yang ada di ekosistem tersebut. Berikut merupakan komponen abiotik
atau komponen yang tidak hidup di ekosistem darat, yaitu suhu, cahaya matahari, air,
iklim, tanah, garam batu, dan lain sebagainya.

Jenis jenis Ekosistem Darat


Bila membicarakan tentang bioma, kita mengetahui bahwasannya bioma ini terdiri atas beberapa
macam. Nama- nama bioma seringkali kita dengar, bahkan mirip dengan nama hutan. Sebagian
nama bioma tersebut diambil dari vegetasi tumbuh- tumbuhan atau pohon- pohon yang hidup
dominan di bioma tersebut.
Beberapa jenis bioma yang mempunyai nama disesuaikan dengan vegetasi tanaman yang tumbuh
dominan adalah bioma hutan gugur, bioma savana, bioma tundra, bioma gurun, bioma taiga,
hutan hujan tropis, dan padang rumput. Masing- masing bioma tersebut akan kita bahas satu- per
satu karena merupakan ekosistem daratan. Berikut merupakan penjelasan dari masing- masing
ekosistem darat atau bioma.

1. Bioma hutan gugur

Bioma hutan gugur merupakan jensi ekosistem darat yang pertama akan kita bahas. Bioma hutan
gugur ini terdapat di daerah yeng mengalami empat musim, yakni musim panas, musim gugur,
musim dingin, dan musim semi.

Bioma hutan gugur ini kebanyakan berada di daerah Amerika Serikat bagian timur, Asia timur,
Chili, dan juga Eropa Barat. Bioma hutan gugur ini bisa dikatakan sebagai bioma yang khas
karena memiliki ke khas an sendiri apabila dibandingan dengan bioma yang lainnya. Beberapa
ciri yang dimiliki oleh bioma hutan gugur antara lain:

 Memiliki curah hujan yang merata di sepanjang tahunnya, yakni sekitar 75 hingga 100
cm/ tahun
 Tumbuhan yang hidup di bioma ini pada umumnya memiliki daun yang lebar
 Terdapat di daerah yang mempunyai empat musim, yaitu musim dingin, musim semi,
musim panas, dan musim gugur
 Air yang ada di bioma ini akna membeku apabila terjadi musim dingin
 Tumbuhan tidak melakukan fotosintesis ketika musim dingin karena air tidak dapat
diserap dengan baik
 Dihuni oleh binatang- binatang yang mengalami hibernasi ketika musim dingin
menyerang
 Beberapa hewan melakukan hibernasi ketika musim dingin, dan beberapa hewan lagi
melakukan membentuk jaringan lebak di bawah kulitnya, dan ada pula yang bermigrasi
ke tempat lain
 Berada di wilayah yang mempunyai iklim sub tropis, yakni yang terletak di 23,5ᵒ garis
lintang utara/ lintang selatan
 Radiasi sinar matahari, curah hujan, dan kelembaban meninggi ketika musim panas tiba
 Sebaliknya, radiasi sinar matahari, curah hujan , dan tingkat kelembaban akan turun
ketika musim dingin tiba
 Daun- daun berubah menjadi merah atau coklat ketika musim dingin karena tumbuhan
tidak melakukan fotosintesis (tidak dapat menyerapp air)
 Salju mulai mencair adalah tanda musim panas tiba.

2. Bioma Sabana

Bioma sabana merupakan ekosistem darat yang berupa padang rumput dengan diselingi oleh
beberapa pohon. Sabana ini berada di daerah yang memiliki iklim tropis. Wilayah yang banyak
terdapat bioma sabana adalah di Australia Utara, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Batat,
dan Kenya.

Bioma sabana ini dibedakan menjadi dua jenis, yakni bioma sabana murni (yaitu sabana yang
terdiri atas satu jenis pohon), dan bioma sabana campuran (yaitu sabana yang terdiri atas
beberapa jenis pohon). Beberapa jenis pohon yang hidup di bioma sabana ini adalah rumput,
Aucalyptus, tumbuhan gerbang, dan Acacia. Sedangkan beberapa hewan yang menempati bioma
sabana ini antara lain macan tutul, gajah, rusa atau kijang, zebra, singa, kuda, dan beberapa
macam serangga termasuk rayap. Untuk mengetahui lebih dalam mengenai bioma sabana ini,
berikut ini merupakan ciri- ciri dari bioma ini:

 Mempunyai curah hujan antara 90 – 150 cm/ tahun


 Merupakan padang rumput yang diselingi oleh beberapa pohon
 Ditumbuhi oleh beberapa jenis flora, seperti tumbuhan gerbang, rumput, Acacia,
Aucalyptus
 Dihuni oleh beberapa jenis fauna, seperti gajah, macan tutul, kijang, zebra, singa, kuda,
dan beberapa jenis serangga

Itulah beberapa  ciri yang dimiliki oleh bioma sabana ini. Untuk mengetahui lebih lengkap
mengenai bioma ini, baca Bioma Sabana.

3. Bioma Tundra
Jenis ekosistem darat selanjutnya adalah bioma tundra. Bioma tundra ini bisa dikatakan sebagai
bioma yang paling dingin. Bioma tundra ini dipecah menjadi dua macam, yakni tundra Arktik
dan juga tundra Alpin. Tundra Arktik merupakan tundra yang berada di daerah kutub utara atau
Artktik, dan tundra Alpin terdapat di puncak pegunungan yang tinggi, seperti di puncak
pegunungan Jaya Wijaya.

Bioma tundra ini banyak kita jumpai di daerah kutub Utara atau Arktik, Siberia, Finlanda, Rusia,
dan juga Kanada. Bioma tundra ini merupakan ekosisten darat yang mempunyai ciri- cicri
sebagai berikut:

 Mengalami musim dingin yang sangat panjang, hingga mencapai 9 bulan


 Mendapatkan sangat sedikit radiasi sinar matahari ketuka musim dingin, sehingga terlihat
gelap
 Mengalami musim panas selama 3 bulan saja
 Tumbuhan- tumbuhan mulai tumbuh dan berkembang di musim panas ini
 Tanahnya ditutupi oleh salu- salju yang mencaik ketika musim panas berlangsung
 Memiliki flora yang khas, yaitu lumut sphagnum, dan lichen “reindeer”, pohon willow,
birch, serta tumbuhan berbiji pendek yang mana mempunyai masa perkembangan sangat
singkat, yakni 2 bulan saja
 Mempunyai fauna yang khas juga, yakni muskoxem (bison yang berbulu teba), reindeer
atau caribou atau rusa kutub, rubah, dan burung ptarmigan.

Itulah beberapa  ciri yang dimiliki oleh bioma tundra ini. Untuk mengetahui lebih lengkap
mengenai bioma ini, baca Bioma Tundra

4. Bioma Gurun
Ekosistem darat yang selanjutnya adalah bioma gurun. Gurun merupakan padang yang
mempunyai ukuran sangat luas dan mempunyai sifat tandus. Hal ini karena curah hujan yang
turun sangatlah sedikit. bisa dikatakan bahwasannya hujan sangat jarang menimpa wilayah gurun
ini.

Contoh gurun yang terkenal di dunia adalah gurun Sahara di Afrika, dan gurun Gobi di Asia.
Untuk mengetahui lebih dalam mengenai gurun ini, berikut merupakan ciri- ciri yang dimiliki
oleh gurun:

 Mempunyai curah hujan yang sangat rendah, yakni kurang dari 25 cm/ tahun
 Keadaan tanah sangat tandus
 Tanah tidak dapat menyimpan air
 Mempunyai kecepatan evaporasi atau tingkat penguapan yang sangat tinggi
 Memiliki kelembapan udara yang sangat rendah
 Terdapat perbedaan suhu yang sangat ekstrim pada malam dan siang hari. Suhu pada
siang hari bisa mencapai 60ᵒ Celcius, sedangkan di malam hari suhu bisa mencapai 0ᵒ
Celcius.

Itulah beberapa  ciri yang dimiliki oleh bioma gurun ini. Untuk mengetahui lebih lengkap
mengenai bioma ini, baca Bioma Gurun.

5. Bioma Taiga

Jenis ekosistem darat yang selanjutnya ada bioma taiga. Bioma taiga ini juga disebut sebgai
hutan boreal. Bioma taiga ini berada di wilayah atau daerah di antara daerah pemiliki iklim sub
tropis denagan daerah yang memiliki iklim kutub.

Selain di daerah yang demikian, bioma taiga ini juga berada di daerah yang memiliki iklim
dingin. Daerah- daerah yang memiliki bioma ini antara lain Alaska, Amerika Utara, Rusia, dan
semenanjung Skandinavia. Untuk mengetahui lebih jelas mengenai bioma ini, berikut ini
merupakan ciri- ciri bioma  taiga ini:

 Terdapat di antara daerah iklim sub tropis dengan daerah iklim kutub atau di daerah iklim
dingin
 Terdapat perbedaan suhu yang sangat mencolok antara musim panas dan juga musim
dingin
 Terjadi pertumbuhan tanaman ketika musim panas, yakni selama 3 hingga 6 bulan
 Memiliki flora atau tumbuhan yang bersifat homogen atau berseragam
 Tumbuhan yang dominan tumbuh disana adalah tumbuhan yang memiliki daun runcing
seperti jaru (tumbuhan konifer), yang tampak selalu hijau sepanjang tahunnya
 Dihuni oleh berbagai fauna khas, yakni srigala, burung, beruang hitam, moosem ajak, dan
lynx.

Itulah beberapa  ciri yang dimiliki oleh bioma taiga ini. Untuk mengetahui lebih lengkap
mengenai bioma ini, baca Bioma taiga.

6. Hutan hujan tropis

Ekosistem darat selanjutnya juga berupa hutan hujan tropis. Sesuai dengan namanya, hutan ini
berada di daerah yang memiliki iklim tropis, yakni daerah yang dilalui oleh garis khatulistiwa.

Contoh hutan hujan tropis yang sangat terkenal di dunia antara lain hutan hujan tropis di lembah
sungai Amazon, lembah sungai Kongo, dan beberapa lagi di Asia Tenggara (termasuk di
Kalimantan, Indonesia). Untuk mengetahui lebih dalam mengenai hutan hujan tropis ini, berikut
ini merupakan ciri- ciri yang dimiliki oleh hutan hujan tropis tersebut:

 Memiliki tingkat curah hujan yang sangat tinggi, yakni antara 200 hingga 450 cm/ tahun
 Mendapatkan sinar matahari sepanjang tahun
 Suhu lingkungan antara 21 hingga 30 derajat Celcius
 Pohon yang berada di hutan ini tumbuh tinggi hingga mencapai 55 m, dan juga
membentuk tudung atau kanopi.
 Hutan ini juga ditumbuhi beberapa tanaman rambat seperti rotan dan anggrek yang
menempel di ponon- pohon untuk mendapatkan sinar matahari.
 Sebagi tempat naungan beberapa fauna yang hidup di sekitar kanopi pohon, seperti
macan tutul, jaguar, dan babi hutan. Hal ini karena di bawah kanopi binatang- binatang
tersebut bisa dengan mudah mendapatkan makanan. Beberapa binatang juga ditemukan
bisa terbang dan emmanjat, seperti monyet, burung, kelelawar, ular, tupai, dna juga
beberapa macam serangga.
Itulah beberapa  ciri yang dimiliki oleh hutan hujan tropis ini. Untuk mengetahui lebih lengkap
mengenai bioma ini, baca hutan hujan tropis.

7. Padang Rumput

Jenis ekosistem darat yang terakhir adalah padang rumput. Sama seperti hutan hujan tropis,
padang rumput ini  juga terdapat di wilayah atau daerah tropis hingga mempunyai iklim sedang.
Beberapa negara yang mempunyai banyak padang rumput antara lain Amerika Selatan,
Hongaria, Australia, Rusia bagian Selatan, dan beberapa di wilayah Indonesia.

Daerah di Indonesia yang banyak mempunyai padang rumput adalah di wilayah Nusa Tenggara.
Untuk mengenal lebih dekat mengenai padang rumput ini, berikut merupakan ciri- ciir dari
padang rumput:

 Terdapat di daerah yang mempunyai iklim tropis dan juga sub tropis
 Mempunyai curah hujan rata- rata sebesar 25 hingga 50 cm/ tahun. Curah hujan yang
demikian ini turun dengan tidak teratur
 Di daerah yang memiliki curah hujan tinggi, terdapat rumput yang tumbuh subur yang
tingginya mencapai 3 meter, seperti bluestem grasses. Sementara di daerah surah
hujannya hanya sedikit terdapat rumput- rumput yang pendek seperti grama dan bufallo
grasses.
 Suhu di padang rumput umumnya terasa panas
 Terdapat posoritan dan juga drainase yang tidak teratur, hal ini akan menyebabkan
tumbuhan sukar untuk dapat mengambil air
 Dihuni oleh beberapa hewan khas padang rumput, yakni reptil, burung, kijang, singa,
kanguru, srigala, cheetah, jaguar, zebra, jerapah, hewan- hewan pengerat, dan berbagai
jenis serangga.

Itulah beberapa ciri yang dimiliki oleh bioma padang rumput ini. Dari semua ekosistem darat,
padang rumput merupakan salah satu ekosistem yang indah dan didatangi oleh banyak orang
untuk berbagai macam kepentingan.

Itulah ketujuh macam ekosistem darata yang tergambar dalam bioma. Ekosistem darat tersebut
tersebar di berbagai belahan dunia, dan setiap daerahnya pun mempunyai jenis ekosistemnya
masing- masing. Hal ini tergantung dengan letak geografis negara tersebut pula
Ekosistem Rawa : Pengertian, Ciri-ciri, Jenis,
dan Komponennya
Secara garis besar, dan bila membaca dalam kamus,, maka kita akan menemukan pengertian
rawa, yang definisinya adalah bagian permukaan pada bumi yang selalu basah, karna tergenang
oleh air dan juga karna kekurangan aliran, atau juga bagian permukaan bumi yang lebih rendah
dari daerah di sekitarnya.

Rawa yang juga merupakan ekosistem ini juga memiliki definisi stau juga ciri-ciri yang juga
sama seperti ekosistem yang lainnya. ekosistem ini juga bukan merupakan ekosistem buatan.
Ekosistem ini biasanya yang akan di tumbuhi oleh tumbuhan-tumbuhan yang tidak bisa atau
kesulitan jika tumbuh di daerah perairan atau daerah daratan. klasifikasi mahluk hidup yang ada
disini juga beragam rupa.

Interaksi anatara mahluk hidup  dalam ekosistem ini juga tidak jauh berbeda dengan ekosistem
yang lainnya. Ekosistem rawa juga masih termasuk ekosistem perairan, meskipun, pada
kenyataannya ekosistem ini memang diapit oleh dua unsur yang sama kuat, yakni daratan dan
juga perairan. Malah, pada beberapa kejadian daratannya akan lebih menonjol dari perairannya.
(Baca: cara transplantasi terumbu karang di Indonesia)

Di dalam ekosistem ini juga  terdapat biota-biota perairan, meskipun tidak termasuk biota laut.
Meskipun tidak sebanyak pada ekosistem danau atau ekosistem yang lainnya. Namun, Tanaman
yang ada pada ekosistem ini biasanya akan lebih banyak dan lebih beragam dari ekosistem yang
lainnya. Karna, ekosistem ini memiliki dua unsur yang sama menonjolnya, antara daratan dan
perairannya.

Ciri-ciri Ekosistem Rawa


Sama seperti ekosistem yang lain juga. Ekosistem ini tidak jauh berbeda dengan ekosistem
perairan yang lainnya. Untuk lebih jelasnya mengenai ciri-ciri ekosistem ini, bisa dilihat di
bawah ini:

1. Variasi suhu yang tidak terlalu mencolok

Sama seperti yang ada pada ekosistem danau. Pada ekosistem ini pula, suhu tidaklah terlalu
mencolok. Bahkan bisa dikatakan tidak ada perbedaan. Antara siang dan malam pada ekosistem
ini juga tidaklah jah berbeda. Hanya beberapa derajat saja perbedaannya.

Variasi suhu yang tidak mencolok ini dipengaruhi oleh beberapa faktor. faktor inipula yang
berpengaruh pada keseimbangan ekosistem. Salah satunya adalah antara daratan dengan
perairannya tidak terlalu dalam. Jadi, perbedaann suhunya pun tidak terlalu berbeda jauh. Hal ini
mungkin akan berbeda dengan ekosistem perairan yang jauh perbedannya, seperti pada laut atau
yang lainnya.
2. Penetrasi cahaya tergolong baik

jika pada ekosistem danau dan ekosistem perairan lainnya, penetrasi cahaya kurang baik. Maka,
pada ekosistem ini peetrasi cahayanya sudah tergolong baik dan sangat tidak mencolok antara
komponen yang berada pada daratan maupun pada perairan.

Satu alasan mengapa ekosistem ini penetrasi cahayanya bisa baik dan tidak terlalu mencolok
antara daratan dengan perairannya, yakni karna, jarak antara daratan dengan perairannya
sangatlah dekat. Tidak terlalu jauh. Maka, otomatis cahaya yang masuk kedalam perairannya
akan setidaknya sama seperti apa yang di dapat pada daratannya.

3. Floranya didominasi oleh ganggang

Melihat flora yang tumbuh pada setiap ekosistem pastilah bermacam-macam. Mulai dari
tumbuhan yang dapat hidup lama sampai tumbuhan yang hanya dapat bertahan beberapa hari.
banyak juga tumbuhan yang bermanfaat bagi manusia yang hidup pada ekosistem ini. pun kita
akan menjumpai berbagai jenis plankton yang ada. Dalam ekosistem rawa juga demikian, ada
beberapa tumbuhan yang dapat hidup pada ekosistem ini.

Namun, biasanya pada ekosistem ini, tumbuhan akan didominasi oleh tumbuhan ganggang atau
juga sejenisnya. Tumbuhan ganggang yan biasanya hidup pada ekosistem ini memiliki ciri-ciri
seperti:

 Memiliki dinding yang cukup kuat


 Merupakan pengolompokan tumbuhan tingkat tinggi dan memiliki akar sulur
 Tumbuhan yang memiliki jangkar pada akarnya dan bersel satu
 Air akan selalu masuk pada tumbuhan tersebut secara maksimal hingga sel

Jenis-jenis Ekosistem Rawa


Tidak seperti ekosistem yang lain yang hanya ada satu jenis, pada ekosistem ini kita bisa
menjumpai beberapa jenis ekosistem rawa. Namun, kebanyakan kita akan menjumpai tiga jenis
ekosistem rawa yang biasanya paling sering kita lihat.

Tiga ekosistem ini masih termasuk dalam kategori ekosistem rawa. di dalam ekosistem rawa ini
juga merupakan tempat terjadinya rantai makanan yang bersifat kesinambungan. Meskipun,
jenis-jenisnya ini dirasa berbeda, tapi sejatinya ketiga jenis ekosistem rawa ini masih dalam garis
yang sama, dan memiliki definisi atau unsur-unsur terkait yang sama saja. (Baca: cara
melestarikan terumbu karang di Indonesia)

Untuk lebih jelasnya mengenai beberapa jenis ekosistem ini, mari kita simak tulisan di bawah
ini;

1. Rawa air asin


Ekosistem rawa ternyata sangatlah berbeda debgan ekosistem danau atau sejenisnya. Meskipun
sama-sama berada pada ekosistem perairan, namun ekosistem yang ada pada danau kebanyakan
berupa air tawar; sedang di sini kita bisa melihat ekosistem rawa yang mempuanyai air asin. pada
ekosistem ini pula banyak terdapat organisme uniselular.

Ekosistem rawa yang memliki air asin disini biasanya akan mudah kita jumpai di pantai yang
biasanya terkena pengaruh pasang atau surut air pantai. Sehingga, air asin yang ada pada pantai
inilah yang membuat air di ekosistem rawa itu menjadi asin.

2. Rawa air payau

Definisi dari air payau adalah percampuran yang sama rata antara air asin dengan air tawar. Dan
disini, ekosistem rawa juga memilikinya. pada ekosistem ini kita juga akan menjumpai fauna-
fauna seperti hewan vertebrata dan invertebrata yang ada pada rawa ini. Ekosistem rawa yang
berisi air payau ini akan mudah kita jumpai di sekitar muara sungai, dan biasanya juga
dipengaruhi oleh air dari pantai yang akan mengkontaminasi air yang sudah ada terlebih dahulu
di rawa tersebut.

3. Rawa air tawar

Terakhir adalah rawa air tawar. Sama seperti ekosistem danau dan sejenisnya, ekosistem rawa ini
juga memiliki air yang tawar dan ciri-ciri ekosistem air tawar yang sama. Air tawar yang ada
pada ekosistem ini tidaklah bercampur atau terkontamnasi dengan air-air dari sumber lain.

Ekosistem air tawar ini tidaklah mengalami pergantian air dan tidak pula bertambah atau
berkurang karna pengaruh air dari sumber lain. di ekosistem ini pula kita dengan mudah akan
mendapatkan hewan amfibi pada sekitar rawa-rawa. Ekosistem ini akan mudah kita jumpai pada
aliran-aliran sungai besar yang biasanya terdapat pada hutan-hutan yang masih jarang dijamah
oleh manusia.

Komponen pada Ekosistem Rawa


Pada ekosistem ini, akan ada banyak sekali komponen pendukung yang ada. Karna, ekosistem ini
yang berada di dua unsur yang sama-sama besar, maka juga komponennya akan beragam pula.
Komponen yang ada pada ekosistem ini tidak akan bergantung pada satu unsur, tetapi
percampuran antara kedua unsur tersebut.

Berbagai komponene yang ada pada ekosistem ini yang tidak bergantung pada satu unsur itu lah,
yang menjadikan ekosistem ini menjadi ekosistem yang didiami berbagai variasi komponen.
Meskipun, komponen-komponen yang ada tidaklah berbeda jauh denan yang lainnya. sebagai
manusia, kita juga perlu menjaga lingkungan dengan melakukan upaya pelestarian lingkungan
hidup seperti menjaga rawa-rawa asli ini.
Komponen yang ada pada ekosistem ini sama juga seperti yang ada pada ekosistem yang
lainnya. Bergantung pada dua poin besar komponen, yakni komponen abiotik dan juga
komponen biotik. Komponen abiotik adalah komponen yang tidak hidup atau benda mati,
sedangkan untuk komponen biotik adalah komponen yang merupakan mahluk hidup.

Komponen abiotik pada ekosistem ini juga sama seperti yang ada pada ekosistem lainnya.
Terdiri atas suhu, udara, cahaya, tanah, batu dan hal-hal lainnya yang tidak bernafas. Sedang
untuk komponen biotiknya  menyangkut seperti ganggang, eceng gondok, katak, belalang, dan
segala mahluk hidup yang mendiami rawa tersebut.

Anda mungkin juga menyukai