OLEH
NIM : PO713201181166
KELAS : II/D
KELOMPOK: H
PEMBIMBING
2020
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA NY. RK DENGAN POST PARTUM
A. PENGKAJIAN
1. Identitas
Tanggal masuk RS : 31 mei 2020 Jam masuk : 13:00 wit
Tanggal pengkajian : 3 juni 2020 No.Register : 037477
Ruangan : Edelweis
Jam pengkajian : 15: 20 wit
Nama klien : Ny. N Nama suami : Tn. W
Umur klien : 25 tahun Umur : 28 tahun
Jenis kelamin : Perempuan Jenis kelamin : Laki-laki
Suku/bangsa : Buton /Indonesia Suku/bangsa : Buton/indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMA
Alamat : Pongo Alamat : pongo
Status perkawinan : Kawin Status perkawinan : Kawin
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Petani
Ibu merasa baik-baik saja, senang bayinya lahir dengan selamat tanpa masalah mengingat
usia kehamilannya lebih dari 9 bulan (45 minggu).
8. Riwayat Ginekologi
Ibu mengalami menarche pada usia 14 tahun, lama menstruasi 5 hari dengan siklus 30
hari. Darah yang keluar biasanya cukup banyak, encer, berwarna merah, dengan bau amis.
Hari pertama menstruasi terakhir (HPHT) 09-12/2012 dengan hari perkiraan lahir (HPL)
05/09/2013.
Ibu merupakan akseptor IUD dan sudah dipakai selama 2 tahun sebelum gagal dan
diekstraksii pada bulan Maret 2012.
9. Riwayat Obstetri
Ibu G2P1A0 , anak pertama laki-laki usia 3 tahun dengan BBL 3200 gram, lahir spontan,
di RSUD Kabupaten Mamuju.
10. Review of System dan Pemeriksaan Fisik
a. Penampilan umum : Ibu tampak rapi, terlihat lelah, berjalan dengan bantuan dan
tertatih-tatih.
b. Berat badan : 60 Kg.
c. Tinggi badan : 151 Cm.
d. Tanda-tanda vital : TD: 110/80 mmHg , N: 84 kali/menit, R: 24 kali/menit, S:
36,5 oC.
No Komponen Review of System Pemeriksaan Fisik
.
1. Kulit, rambut, Ibu mengatakan setelah Kulit bersih, turgor kulit baik,
kuku melahirkan langsung lembab, rambut bersih tidak
dimandikan oleh bidan, rontok, kuku rapi dan pendek.
kuku sudah dipotong sejak
dari rumah.
Tidak ada keluhan.
2. Kepala dan leher Ibu mengatakan tadi pagi Ekspresi wajah merintih ketika
sudah mencuci muka bergerak atau duduk. Tampak
sekalian mandi, tidak ada lelah.
keluhan. Tidak ada oedema,
konjungtiva tidak anemis,
sklera tidak ikterik,
penglihatan normal, kelenjar
tiroid tidak membesar, kelenjar
limfe tidak teraba, vena
jugularis tidak meningkat,
tidak terdapat bekas operasi.
3. Telinga Tidak ada keluhan. Bersih, discharge tidak ada,
pendengaran normal.
4. Mulut, Tidak ada keluhan. Bersih, tidak terdapat karies
tenggorokan, gigi, tidak ada stomatitis,
hidung sekret hidung bersih, tidak
memakai alat bantu, fungsi
baik.
5. Thoraks dan paru- Tidak ada keluhan. Simetris kanan-kiri, tidak ada
paru ketinggalan gerak, paru dalam
batas normal, tidak terdengar
suara nafas tambahan.
6. Payudara Ibu mengatakan air susu Lunak, puting susu menonjol
sudah keluar dan akan keluar, ASI sudah keluar.
menyusui bayinya setelah
istirahat.
7. Jantung Tidak ada keluhan. Tidak membesar, ictus kordis
pada ICS ke 5, tidak ada bising
jantung.
8. Abdomen Ibu mengatakan perut Terdapat striae gravidarum,
terasa mual-mual dan tinggi fundus uteri 2 jari
seperti dipelintir. dibawah pusat, teraba lunak,
peristaltik positif agak lemah.
9. Genetalia Ibu mengatakan nyeri pada Lochia jumlahnya sedang,
daerah kemaluan terutama warna merah gelap, terdapat
jika untuk bergerak dan bekuan kecil.
duduk, nyeri tajam, perih,
lokasi pada daerah
perineum, nyeri sedang
skala 6.
Ibu menyatakan sudah
buang air kecil 1 kali.
10. Anus dan rektum Ibu mengatakan buang air Terdapat ruptur perineum
besar tadi malam sebelum dengan jahitan luar 1 jenis
melahirkan, setelah Zide. Luka tampak basah.
melahirkan sampai
sekarang belum.
11. Musculoskeletal Tidak ada keluhan. Refleks positif,, tidak ada
varises, tidak terjadi oedema,
tanda-tanda REEDA negatif,
kekuatan otot 5, ROM normal.
No Komponen Hasil
.
1. Pola persepsi Ibu mengatakan bayi ini merupakan anak kedua, anak
kesehatan- pertamanya dulu juga dilahirkan di Sardjito, jadi ibu
pemeliharaan merasa yakin atas kemampuannya untuk merawat
kesehatan bayinya ini.
Rencana Keperawatan
Tanggal Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
keperawatan
18/09/2013
1. Nyeri akut Setelah diberikan 1. Kaji ulang 1. mengidentifikasi
berhubungan asuhan keperawatan skala nyeri kebutuhan dan
dengan trauma diharapkan nyeri ibu 2. Anjurkan ibu intervensi yang
mekanis , edema / berkurang dengan agar tepat
pembesaran criteria evaluasi : menggunakan2. untuk
jaringan atau skala nyeri 0-1 , ibu teknik mengalihkan
distensi efek – efk mengatakan nyerinya relaksasi dan perhatian ibu dan
hormonal berkurang sampai distraksi rasa rasa nyeri yang
hilang , tidak merasa nyeri dirasakan
nyeri saat mobilisasi 3.
, Motivasi : 3. memperlancar
tanda vital dalam untuk pengeluaran
batas normal . S = 37 mobilisasi lochea,
C . N = 80 x/menit , sesuai indikasi mempercepat
TD = 120/80 mmHG4., Berikan involusi dan
R = 18 – 20 x / menit kompres mengurangi
hangat nyeri secara
5. Delegasi bertahap.
pemberian 4. meningkatkan
analgetik sirkulasi pada
perinium
5. melonggarkan
system saraf
perifer sehingga
rasa nyeri
berkurang
19/09/2013
1. Resiko tinggi setelah diberikan 1. Kaji lochea 1. untuk dapat
terhadap askep diharapkan (warna, bau, mendeteksi tanda
kekurangan volume infeksi pada ibu tidak jumlah) infeksi lebih dini
cairan berhubungan terjadi dengan KE : kontraksi dan
dengan penurunan dapat uterus dan mengintervensi
masukan / mendemonstrasikan kondisi jahitan dengan tepat.
penggantian tidak teknik untuk episiotomi. 2. pembalut yang
adekuat , menurunkan resiko 2. Sarankan lembab dan
kehilangan cairan infeksi, tidak terdapat pada ibu agar banyak darah
berlebih ( muntah , tanda-tanda infeksi. mengganti merupakan
hemoragi , pembalut tiap media yang
peningkatan 4 jam. menjadi tempat
keluaran urine ) 3. Pantau tanda- berkembangbiak
tanda vital. nya kuman.
4. Lakukan 3. peningkatan
rendam suhu > 38°C
bokong. menandakan
5. Sarankan ibu infeksi.
membersihkan
4. untuk
perineal dari memperlancar
depan ke sirkulasi ke
belakang. perinium dan
mengurangi
udema.
5. membantu
mencegah
kontaminasi
rektal melalui
vaginal.
20/09/2013
1. Resiko tinggi setelah diberikan
1. Ajarkan ibu 1. memberi
terhadap infeksi askep ibu diharapkan agar massage rangsangan pada
berhubungan tidak kekurangan sendiri fundus uterus agar
dengan trauma volume cairan dengan uteri. berkontraksi kuat
jaringan , KE : cairan masuk
2. Pertahankan dan mengontrol
penurunan Hb , dan keluar seimbang, cairan peroral perdarahan.
prosedur invasive , Hb/Ht dalam batas 1,5-2 2. mencegah
pecah ketuban , normal (12,0-16,0 Liter/hari terjadinya
malnutrisi gr/dL) 3. Observasi dehidrasi.
perubahan 3. peningkatan
suhu, nadi, suhu dapat
tensi. memperhebat
4. Periksa ulang dehidrasi.
kadar Hb/Ht. 4. penurunan Hb
tidak boleh
melebihi 2 gram
%/100 dL.