Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA NY.SR DENGAN POST PARTUM

OLEH

NAMA : LAYLY REZKY AMALIAH ANSNUR

NIM : PO713201181166

KELAS : II/D

KELOMPOK: H

PEMBIMBING

NAHARIA LAUBO,S.pd, M.Kes

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR

JURUSAN D.III KEPERAWATAN

2020
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA NY. RK DENGAN POST PARTUM

A. PENGKAJIAN
1. Identitas
Tanggal masuk RS : 31 mei 2020 Jam masuk : 13:00 wit
Tanggal pengkajian : 3 juni 2020 No.Register : 037477
Ruangan : Edelweis
Jam pengkajian : 15: 20 wit
 
Nama klien : Ny. N Nama suami : Tn. W
Umur klien : 25 tahun Umur : 28 tahun
Jenis kelamin : Perempuan Jenis kelamin : Laki-laki
Suku/bangsa : Buton /Indonesia Suku/bangsa : Buton/indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMA
Alamat : Pongo Alamat : pongo
Status perkawinan : Kawin Status perkawinan : Kawin
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Petani

2. Keluhan Utama Saat Ini


Ibu menyatakan nyeri pada daerah kemaluan terutama jika untuk duduk dan berjalan.
3. Riwayat Penyakit Dahulu
Ibu mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit berat hingga harus ke rumah sakit.
4. Riwayat persalinan dan kelahiran saat ini
a. .Lama persalinan:
❖ Kala I 4 jam 20 menit
❖ Kala II 5 menit
❖ Kala III 5 menit
Total waktu persalinan 4 jam 30 menit.
b.  Posisi fetus memanjang, punggung kiri, dengan presentasi kepala.
c. Tipe kelahiran spontan.
d.Penggunaan analgesik dan anestesi, selama proses persalinan ibu tidak diberikan
analgesik dan anestesi.
e. Masalah selama persalinan tidak ada bayi lahir spontan, terjadi ruptur perineum derajat
I dengan jahitan dalam 1 luar 1. Jumlah perdarahan kala I 0 cc, kala II 0 cc, kala III 100 cc,
kala IV 50 cc. Total perdarahan 150 cc.
5. Data Bayi Saat Ini
a.Keadaan umum bayi baru lahir (Jenis kelamin: Laki-laki)
1) . Berat badan : 3100 Gram
2). Panjang badan : 45 Cm
3). Lingkar kepala : 32 Cm
4). Lingkar dada : 33 Cm.
5).  Lingkar perut : 31,5 Cm.
6). Lingkar lengan atas : 10,5 Cm.
b. Apgar Score
No Tgl/Jam Karakteristik Menit 1 Menit 5
Penilaian

1. 3-11-2004 Denyut jantung 2 2


2. 06.25 WIB Pernapasan 2 2
3. Refleks 1 1
4. Tonus otot 1 2
5. Warna kulit 1 2
Total 7 9
Kesimpulan: Bayi normal tidak mengalami asfiksia.

6. Keadaan Psikologis Ibu

Ibu merasa baik-baik saja, senang bayinya lahir dengan selamat tanpa masalah mengingat
usia kehamilannya lebih dari 9 bulan (45 minggu).

7. Riwayat Penyakit Keluarga


Ibu mengatakan bahwa dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit hipertensi,
gula, atau penyakit menurun lainnya. Juga tidak ada yang menderita penyakit menular.

8. Riwayat Ginekologi
Ibu mengalami menarche pada usia 14 tahun, lama menstruasi 5 hari dengan siklus 30
hari. Darah yang keluar biasanya cukup banyak, encer, berwarna merah, dengan bau amis.
Hari pertama menstruasi terakhir (HPHT) 09-12/2012 dengan hari perkiraan lahir (HPL)
05/09/2013.
Ibu merupakan akseptor IUD dan sudah dipakai selama 2 tahun sebelum gagal dan
diekstraksii pada bulan Maret 2012.
9. Riwayat Obstetri
Ibu G2P1A0 , anak pertama laki-laki usia 3 tahun dengan BBL 3200 gram, lahir spontan,
di RSUD Kabupaten Mamuju.
10. Review of System dan Pemeriksaan Fisik
a.       Penampilan umum : Ibu tampak rapi, terlihat lelah, berjalan dengan bantuan dan
tertatih-tatih.
b.      Berat badan : 60 Kg.
c.       Tinggi badan : 151 Cm.
d.      Tanda-tanda vital : TD: 110/80 mmHg , N: 84 kali/menit, R: 24 kali/menit, S:
36,5 oC.
No Komponen Review of System Pemeriksaan Fisik
.
1. Kulit, rambut, Ibu mengatakan setelah Kulit bersih, turgor kulit baik,
kuku melahirkan langsung lembab, rambut bersih tidak
dimandikan oleh bidan, rontok, kuku rapi dan pendek.
kuku sudah dipotong sejak
dari rumah.
Tidak ada keluhan.
2. Kepala dan leher Ibu mengatakan tadi pagi Ekspresi wajah merintih ketika
sudah mencuci muka bergerak atau duduk. Tampak
sekalian mandi, tidak ada lelah.
keluhan. Tidak ada oedema,
konjungtiva tidak anemis,
sklera tidak ikterik,
penglihatan normal, kelenjar
tiroid tidak membesar, kelenjar
limfe tidak teraba, vena
jugularis tidak meningkat,
tidak terdapat bekas operasi.
3. Telinga Tidak ada keluhan. Bersih, discharge tidak ada,
pendengaran normal.
4. Mulut, Tidak ada keluhan. Bersih, tidak terdapat karies
tenggorokan, gigi, tidak ada stomatitis,
hidung sekret hidung bersih, tidak
memakai alat bantu, fungsi
baik.
5. Thoraks dan paru- Tidak ada keluhan. Simetris kanan-kiri, tidak ada
paru ketinggalan gerak, paru dalam
batas normal, tidak terdengar
suara nafas tambahan.
6. Payudara Ibu mengatakan air susu Lunak, puting susu menonjol
sudah keluar dan akan keluar, ASI sudah keluar.
menyusui bayinya setelah
istirahat.
7. Jantung Tidak ada keluhan. Tidak membesar, ictus kordis
pada ICS ke 5, tidak ada bising
jantung.
8. Abdomen Ibu mengatakan perut Terdapat striae gravidarum,
terasa mual-mual dan tinggi fundus uteri 2 jari
seperti dipelintir. dibawah pusat, teraba lunak,
peristaltik positif agak lemah.
9. Genetalia Ibu mengatakan nyeri pada Lochia jumlahnya sedang,
daerah kemaluan terutama warna merah gelap, terdapat
jika untuk bergerak dan bekuan kecil.
duduk, nyeri tajam, perih,
lokasi pada daerah
perineum, nyeri sedang
skala 6.
Ibu menyatakan sudah
buang air kecil 1 kali.
10. Anus dan rektum Ibu mengatakan buang air Terdapat ruptur perineum
besar tadi malam sebelum dengan jahitan luar 1 jenis
melahirkan, setelah Zide. Luka tampak basah.
melahirkan sampai
sekarang belum.
11. Musculoskeletal Tidak ada keluhan. Refleks positif,, tidak ada
varises, tidak terjadi oedema,
tanda-tanda REEDA negatif,
kekuatan otot 5, ROM normal.

11.  Riwayat Kesehatan

No Komponen Hasil
.
1. Pola persepsi Ibu mengatakan bayi ini merupakan anak kedua, anak
kesehatan- pertamanya dulu juga dilahirkan di Sardjito, jadi ibu
pemeliharaan merasa yakin atas kemampuannya untuk merawat
kesehatan bayinya ini.

Selama ini ibu rajin memeriksakan diri ke dokter


kandungan, jika merasa tidak enak badan juga langsung
ke Puskesmas atau dokter praktek.
2. Pola nutrisi- Ibu makan 3 kali sehari, minum 6-8 gelas perhari,
metabolisme selama hamil muda merasa mual muntah tapi semakin
bertambah usia kehamilan gejala semakin hilang.
Sekarang ibu sudah mulai makan makanan kecil yang
dibawa oleh suaminya.
3. Pola aktifitas-latihan Selama hamil ibu sering jalan-jalan bersama suami dan
aktivitas sehari-hari apat dilakukan mandiri, sekarang
ibu merasa lelah dan ingin tidur, juga tampak berhati-
hati ketika bergerak di tempat tidur.
Ibu tidak mampu masuk dan keluar dari kamar mandi
sehingga aktivitas kebersihan diri dibantu oleh
keluarga.
4. Pola eliminasi Biasanya ibu bab 1-2 kali sehari dengan konsistensi
lunak dan bak 6-8 kali sehari selama hamil. Setelah
melahirkan bab belum sedangkan bak 1 kali tadi pagi.
5. Pola isitirahat-tidur Selama hamil istirahat/tidur tidak ada gangguan, tidur
siang selama 2 jam dan malam tidur jam 21.00 WIB
dan bangun pagi jam 04.30 WIB. Semalam ibu tiak
dapat tidur karena dalam proses persalinan, baru setelah
bayi lahir dan ibu dimandikan dapat tidur sebentar.
6. Pola persepsi-kognitif Ibu mengatakan merasa sakit pada daerah kemaluan.
Ibu juga mengatakan bahwa kehamilan yang sekarang
ini tidak disengaja karena gagalnya IUD, tetapi ibu dan
suaminya merasa senang juga dengan kehadiran anak
yang kedua ini.
7. Pola persepsi Ibu sangat kooperatif terhadap tindakan keperawatan
terhadap diri yang diberikan dan meyakini bahwa semua tindakan itu
adalah untuk mempercepat menolong diri dan bayinya.
8. Pola hubungan-peran Orang terdekat adalah suaminya dan ibunya yang selalu
mendampingi. Ibu mengatakan selama ini hubungan
antar anggota keluarga dan masyarakat sekitar baik-
baik saja.
9. Pola seksualitas- Selama hamil sudah ada kesepakatan dengan suami
reproduksi untuk mengurangi frekwensi hubungan seksual. Tidak
ada gangguan dalam melakukan akttifitas tersebut, juga
tidak terjadi kontak bleeding.
10. Pola stress-koping Ibu berpenampilan rapi, berbicara pelan-pelan, dan
selalu minta pertimbangan suami atau ibunya jika ada
masalah atau harus mengambil keputusan.
11. Pola kepercayaan- Ibu berasal dari suku jawa dan beragama Islam
nilai-nilai sehingga kebudayaan yang umum di masyarakat masih
dilakukan seperti tujuh bulanan dan selamatan. Ibu
merasa sangat bersyukur bayinya dapat lahir selamat
mengingat usia kehamilan yang mundur.

12.  Profil Keluarga


a.       Pendukung keluarga
Ibu tinggal serumah dengan suami, satu anaknya, dan satu adiknya. Jika ada apa-
apa biasa minta tolong kepada orang tuanya. Hubungan dengan masyarakat sekitar
juga baik.
b.      Jumlah anak
Dua dengan anak yang sekarang. Anak pertama laki-laki, anak kedua perempuan.
c.       Tipe rumah dan komunitas
Rumah milik sendiri dengan bangunan permanen, lantai keramik dengan ventilasi
dan cahaya yang cukup. Sumber air PAM dan memiliki WC sendiri. Jarak dengan
tetangga dekat dan tipe komunitas masyarakat desa dengan budaya gotong royong.
d.      Pekerjaan
Ibu tidak bekerja, di rumah saja mengurus anaknya, sedangkan suaminya adalah
seorang pegawaii negeri sipil (Guru).
e.       Tingkat pendidikan
Ibu berpendidikan terakhir SLTA sedangkan suaminya sarjana.
f.        Tingkat sosial ekonomi
Menengah dengan penghasilan perbulan ± Rp 750.000.00.

13.  Riwayat dan Rencana Keluarga Berencana


Ibu pernah menggunakan IUD selama 2 tahun tapi gagal, ibu merasa tidak nyaman
akhirnya diekstraksi pada bulan Maret 2011. Ibu mengatakan berencana akan memakai
IUD lagi.

14.  Pemeriksaan Laboratorium atau Hasil Pemeriksaan Diagnostik Lainnya


Tanggal dan Jenis Hasil pemeriksaan dan Nilai Interpretasi
Pemeriksaan Normal
Tanggal 03-11-2013
Lab. Darah :
     HB 9,9 (11,5-16,5) Turun
     AL 13,3 (4-11) Naik
     AE 4.35 (3,8-5,8) Normal

     AT 152 (150-450) Normal


     HCT 30 (37-47) Turun
Golongan Darah AB
 

15.  Terapi Medis yang Diberikan

Tanggal Jenis Terapi Rute Dosis Indikasi Terapi


Terapi
18/09/201 Amoxycillin Oral 3 x 500 Mg Antibiotik (mencegah
3 Asam Oral 3 x 500 Mg infeksi)
Mefenamat Oral 1 x 1 tab. Analgetik (mengurangi
Emineton nyeri)
Derivat besi (mengatasi
anemia)
19/09/201 Amoxycillin Oral 3 x 500 Mg Antibiotik (mencegah
3 Asam Oral 3 x 500 Mg infeksi)
Mefenamat Oral 1 x 1 tab. Analgetik (mengurangi
Emineton nyeri)
Derivat besi (mengatasi
anemia)
20/09/201 Amoxycillin Oral 3 x 500 Mg Antibiotik (mencegah
3 Asam Oral 3 x 500 Mg infeksi)
Mefenamat Oral 1 x 1 tab. Analgetik (mengurangi
Emineton nyeri)
Derivat besi (mengatasi
anemia)

16.  Analisa Data


Data Penyebab Masalah
DS: Agen injuri fisik Nyeri akut
1.      Ibu mengatakan nyeri pada daerah Kontraksi uterus
kemaluan terutama jika untuk bergerak
dan duduk, nyeri tajam, perih, lokasi pada
daerah perineum, nyeri sedang skala 6.
2.      Ibu mengatakan perut terasa mual-mual
dan seperti dipelintir.
DO:
1.      Tampak berhati-hati ketika bergerak di
tempat tidur.
2.      Ekspresi wajah merintih ketika bergerak
atau duduk.
3.      Tanda-tanda vital : TD: 110/80
mmHg , N: 84 kali/menit, R: 24
kali/menit, S: 36,5 oC.
DS: Faktor risiko: Risiko infeksi
Ibu mengatakan terdapat luka di Trauma jaringan
kemaluannya dan rasanya sakit. Tidak adekuatnya
DO: pertahanan
1.      Terdapat ruptur perineum derajat I dengan sekunder tubuh
jahitan luar 1 Zide.
2.      Luka tampak basah.
3.      Lb. Darah (3-11-2004):
HB: 9,9
AL: 13,3
HCT: 30
DS: Kelelahan Defisit perawatan
Ibu mengatakan merasa lelah dan ingin diri:
tidur. Mandi/kebersihan
DO: diri, Toileting
1.      Ibu tidak mampu masuk dan keluar dari
kamar mandi.
2.      Tampak lemah.
3.      Aktivitas kebersihan diri dibantu oleh
keluarga.

4.      Diagnosa Keperawatan

Sesuai dengan prioritas diagnosa yang muncul adalah:


a.       Nyeri akut berhubungan dengan Agen injuri fisik, Kontraksi uterus.
b.      Defisit perawatan diri: Mandi/kebersihan diri, Toileting berhubungan dengan
Kelelahan.
c.       Risiko infeksi berhubungan dengan Faktor risiko: Trauma jaringan, Tidak
adekuatnya pertahanan sekunder tubuh.
No Tanggal/Jam Tindakan Catatan Perkembangan TTD
D
X
1 Rabu,18/09/20131.      Mengkaji nyeri klien: S:
Jam 09.45 Wita PQRST. 1.  Ibu mengatakan masih
2.      Mengukur TTV. merasa nyeri pada daerah
3.      Menganjurkan klien untuk sekitar kemaluan meskipun
melakukan mobilisasi sudah berkurang dibanding
bertahap. tadi pagi.
Rabu,18/09/20134.      Membatasi pengunjung. 2.  Nyeri tajam, perih, nyeri
Jam 21.10 Wita sedang skala 5, waktu ketika
1.      Mengkaji nyeri klien: melakukan
PQRST. mobilisasi/ambulasi.
2.      Menyarankan klien untuk3.  Ibu mengatakan sudah
mengubah posisi tidur mencoba turun dari tempat
secara teratur. tidur dengan bantuan kursi
3.      Mengajarkan klien tehnik dan posisi tidur berubah-
napas dalam dan masase ubah.
pada daerah ekstremitas O :
dan punggung. 1.      Ekspresi wajah ketika
4.      Membatasi pengunjung. melakukan ambulasi tampak
menahan nyeri.
Kamis,19/09/2013 2.      Posisi tidur miring ke kanan.
Jam 06.00 Wita 3.      Ibu mampu mempraktekkan
teknik napas dalam dan
masase.
4.      Penunggu 1 orang ibu klien.
1.      Mengkaji nyeri klien: A : Tujuan belum berhasil.
PQRST. P : Lanjutkan intervensi.
2.      Mengukur TTV. S : Ibu mengatakan nyeri
3.      Memberikan analgetik jauh berkurang dibandingkan
asam mefenamat 500 Mg kemarin, nyeri ringan, skala
oral. 3, lokasi di daerah sekitar
4.      Menjelaskan tentang nyeri kemaluan.
pada post partum. O:
1.      Tanda-tanda vital: TD:
120/70 mmHg, N: 80
kali/mnt, R: 24 kali/mnt, S:
36,6 oC.
2.      Obat diminum.
3.      Wajah tampak segar, tenang.
4.      Dapat turun dari tempat tidur
dan berjalan.
A : Tujuan berhasil sebagian.
P : Lanjutkan intervensi.
2 Kamis,19/09/2013
1.      Mengkaji kemampuan S:
Jam 09.45 Wita mandi ibu. 1.      Ibu mengatakan sudah bisa
2.      Mengkaji kemampuan ibu membersihkan daerah
ke toilet. perineal yaitu dengan sabun
3.      Mengkaji keadaan kuku. dan selalu dijaga
kekeringannya, mengganti
pembalut jika basah.
2.      Ibu mengatakan kalau mandi
dan ke toilet sementara
waktu dibantu oleh ibunya,
Kamis,19/09/2013 tadi sore.
Jam 21.30 Wita
1.      Melakukan diskusi dengan
ibu cara membersihkan O : Aktif dalam diskusi.
daerah perineal. A : Tujuan berhasil sebagian.
2. Menganjurkan ibu pada saat P : Lanjutkan intervensi.
mandi untuk:
∙     Menggunakan suhu air
Kamis,19/09/2013 yang nyaman.
Jam 05.30 Wita ∙     Memonitor kondisi kulit.
∙     Menempatkan alat mandi
sesuai kondisi. Kamis, 19/09/2013 Jam
∙     Menyediakan alat mandi 07.00 WIB
pribadi. S:
1.      Ibu mengatakan pagi ini
Kamis, 19/09/2013 Jam akan mencoba mandi sendiri
05.30 WIB ke kamar mandi.
1.      Memfasilitasi ibu untuk 2.      Keluarga menyatakan akan
mandi dengan menyediakan membantu semua kebutuhan
air hangat, menjaga privasi, klien.
melibatkan keluarga dalam O:
membantu mandi dan 1.      Ibu tampak berjalan ke
toileting. kamar mandi.
2.      Mengkaji kemampuan 2.      Ibu mampu mandi dan
klien ke toilet. melakukan eliminasi di
kamar mandi.
3.      Keluarga membantu
menuntun klien dan
menyediakan alat mandinya.
4.      Ibu tampak segar dan berbau
haru
A : Tujuan berhasil.
P : Lanjutkan dengan
motivasi ibu untuk
melakukan aktivitas lainnya
secara mandiri.
3 Jumat,20/09/20131.      Membatasi jumlah S : Ibu mengatakan akan
Jam 09.45 Wita pengunjung. melakukan hal-hal yang
2.      Mengajarkan cara mencuci disarankan meskipun selama
tangan kepada orang tua. ini juga sudah
3.      Menganjurkan orang tua melakukannya.
untuk mencuci tangan O : Klien dan keluarga aktif
sebelum dan sesudah dalam diskusi.
kontak dengan bayi. Tidak ditemukan tanda-
4.      Memonitor tanda infeksi tanda infeksi.
lokal dan sistemik. A : Tujuan berhasil sebagian.
5.      Memonitor AL. P : lanjutkan intervensi.
6.      Mengukur tanda-tanda
Jumat,20/09/2013 vital.
Jam 21.30 Wita 7.      Mengawasi tanda-tanda
REEDA.
8.      Mengobservasi kontraksi
uterus. S : Ibu mengatakan cairan yang
keluar berwarna merah
1. Menganjurkan ibu dan dengan jumlah lumayan
keluarga untuk: banyak, perut juga masih
∙     Menjaga kebersihan kamar. terasa mulas tapi sudah
∙     membatasi jumlah berkurang dibanding
pengunjung. kemarin.
∙     Memberikan nutrisi yang
Jumat,20/09/2013 adekuat.
Jam 05.30 Wita ∙     Memberikan cairan danO :
istirahat yang cukup. 1.      Kulit intact, mukosa tampak
∙     Menjaga kebersihan dan basah, kemerahan, dan tidak
melakukan perawatan kulit. ada perlukaan.
∙     Melakukan aktivitas dan 2.      Lokhia rubra.
mobilisasi. 3.      Involusi uterus baik.
2.      Mengajarkan ibu dan 4.      TFU 2 jari dibawah pusat.
keluarga tentang tanda- 5.      Tanda-tanda vital: TD:
tanda infeksi, cara 120/70 mmHg, N: 80
mencegah infeksi. kali/mnt, R: 24 kali/mnt, S:
36,6 oC.
1.      Meginspeksi kulit dan 6.      Tidak terdapat tanda
mukosa dari kemerahan, REEDA.
panas, atau drainase. 7.      Obat diminum.
2.      Memonitor pengeluaran A : Tujuan berhasil.
lokhia. P : Monitoring hasil
3.      Memonitor involusi uterus implementasi.
dan tinggi fundus uteri.
4.      Memonitor tanda-tanda
vital.
5.      Mengawasi tanda-tanda
REEDA.
6.      Mencuci tangan sebelum
dan sesudah melakukan
tindakan.
7.      Memberikan antibiotik
Amoxycillin 500 Mg per
oral dan derivat besi
Emineton 1 tablet.

Rencana Keperawatan
Tanggal Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
keperawatan
18/09/2013
1.      Nyeri akut Setelah diberikan 1.      Kaji ulang 1.      mengidentifikasi
berhubungan asuhan keperawatan skala nyeri kebutuhan dan
dengan trauma diharapkan nyeri ibu 2.      Anjurkan ibu intervensi yang
mekanis , edema / berkurang dengan agar tepat
pembesaran criteria evaluasi : menggunakan2.      untuk
jaringan atau skala nyeri 0-1 , ibu teknik mengalihkan
distensi efek – efk mengatakan nyerinya relaksasi dan perhatian ibu dan
hormonal berkurang sampai distraksi rasa rasa nyeri yang
hilang , tidak merasa nyeri dirasakan
nyeri saat mobilisasi 3.
,       Motivasi : 3.      memperlancar
tanda vital dalam untuk pengeluaran
batas normal . S = 37 mobilisasi lochea,
C . N = 80 x/menit , sesuai indikasi mempercepat
TD = 120/80 mmHG4.,       Berikan involusi dan
R = 18 – 20 x / menit kompres mengurangi
hangat nyeri secara
5.      Delegasi bertahap.
pemberian 4.      meningkatkan
analgetik sirkulasi pada
perinium
5.      melonggarkan
system saraf
perifer sehingga
rasa nyeri
berkurang

19/09/2013
1.      Resiko tinggi setelah diberikan 1.      Kaji lochea 1.      untuk dapat
terhadap askep diharapkan (warna, bau, mendeteksi tanda
kekurangan volume infeksi pada ibu tidak jumlah) infeksi lebih dini
cairan berhubungan terjadi dengan KE : kontraksi dan
dengan penurunan dapat uterus dan mengintervensi
masukan / mendemonstrasikan kondisi jahitan dengan tepat.
penggantian tidak teknik untuk episiotomi. 2.      pembalut yang
adekuat , menurunkan resiko 2.      Sarankan lembab dan
kehilangan cairan infeksi, tidak terdapat pada ibu agar banyak darah
berlebih ( muntah , tanda-tanda infeksi. mengganti merupakan
hemoragi , pembalut tiap media yang
peningkatan 4 jam. menjadi tempat
keluaran urine ) 3.      Pantau tanda- berkembangbiak
tanda vital. nya kuman.
4.      Lakukan 3.      peningkatan
rendam suhu > 38°C
bokong. menandakan
5.      Sarankan ibu infeksi.
membersihkan
4.      untuk
perineal dari memperlancar
depan ke sirkulasi ke
belakang. perinium dan
mengurangi
udema.
5.      membantu
mencegah
kontaminasi
rektal melalui
vaginal.

20/09/2013
1.      Resiko tinggi setelah diberikan
1.      Ajarkan ibu 1.      memberi
terhadap infeksi askep ibu diharapkan agar massage rangsangan pada
berhubungan tidak kekurangan sendiri fundus uterus agar
dengan trauma volume cairan dengan uteri. berkontraksi kuat
jaringan , KE : cairan masuk
2.      Pertahankan dan mengontrol
penurunan Hb , dan keluar seimbang, cairan peroral perdarahan.
prosedur invasive , Hb/Ht dalam batas 1,5-2 2.      mencegah
pecah ketuban , normal (12,0-16,0 Liter/hari terjadinya
malnutrisi gr/dL) 3.      Observasi dehidrasi.
perubahan 3.      peningkatan
suhu, nadi, suhu dapat
tensi. memperhebat
4.      Periksa ulang dehidrasi.
kadar Hb/Ht. 4.      penurunan Hb
tidak boleh
melebihi 2 gram
%/100 dL.

Anda mungkin juga menyukai