Anda di halaman 1dari 17

TUGAS KELOMPOK

FARIZ VITRAN AKBAR MARUAPEY

ERSYAH SULAIMAN VANATH

ARIEF RACHMAN HANAFI

XI – IMIA 1
Kata Pengantar
Pertama-tama sebelum memulai materi ini, mari kita panjatkan puji syukur
atas kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia yang telah diberikan kepada
kita yang salah satunya adalah kita diberi kesempatan untuk membuat serta
menyelesaikan makalah ini dan tidak lupa junjungan kepada nabi besar kita
Rasulullah SAW yang telah membimbing kita sehingga dapat menjadi islam yang
seutuhnya . Disini kami selaku kelompok yang membuat makalah ini ingin
mempresentasikan materi kami tentang “Kerusakan Tubuh Terhadap Para
Pecandu Narkoba”

Mungkin dari makalah kami ini masih terdapat banyak kesalahan karena
itulah kami ingin kritikan serta saran dari teman-teman dari kelompok lainnya
dengan tujuan agar kami dapat mengetahui dimana kesalahan kami dan juga agar
kami dapat berkembang. Semoga makalah kami bisa berguna dan dapat
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari kita. Sekian dan terima kasih.
Daftar Isi

Kata Pengantar……………………………………………………………………
Daftar isi……………………………………………………………………………..
Bab I Pendahuluan
a. Latar Belakang
b. Rumusan masalah
c. Tujuan
d.Manfaat
Bab II Pembahasan
a. Apa itu Narkoba
b. Apa saja jenis-jenis Narkoba
c. Dampak Narkoba terhadap tubuh dan kesehatan dari para
pengguna Narkoba
d. Faktor faktor yang mejadikan seseorang menjadi pecandu Narkoba

e. Cara mencegah atau menanggulangi Narkoba


Bab III Penutup
a. Kesimpulan
b. Saran
Daftar Pustaka…………………………………………………………………….
A. Latar Belakang

Narkoba merupakan salah satu jenis obat penghilang rasa sakit yang sering
disalahgunakan oleh manusia.Narkoba yang awalnya digunakan untuk obat bius saat operasi,
sekarang ini banyak digunakan untuk menenangkan pikiran dan mendapat kesenangan dengan
dosis yang besar.Istilah Narkotik atau narkotika sendiri merupakan dari bahasa Yunani yang
artinya mabuk dan berhalusinasi.

Pada tahun 2000 SM ditemukan serbuk sari bunga opion Di Sumeria. Serbuk itu dikenal
dengan Opium. Atau candu atau biasa di sebut “Hul Gill” yang artinya Obat Yang
Menggembirakan yang oleh masyarakat Sumeria.Pada saat itu, serbuk sari ini sudah diketahui
memiliki fungsi sebagai obat tidur atau obat penghilang rasa sakit saat dihirup.Orang zaman
dahulu pun menggunakan serbuk sari ini sebagai obat bius bagi seseorang yang mengalami luka
serius agar dia tidak merasa sakit saat di obati dan juga digunakan sebagai obat tidur.

Selain itu, serbuk sari bunga Opion ini digunakan sebagai racun untuk berburu karena
bisa membuat sang mangsa tertidur. Opium inilah yang merupakan bahan dasar dari pembuatan
narkotika. Pada zaman dahulu, ahli medis Hippocrates, Plinius, Theophratus, dan Dioscrorides
menggunakan opium untuk kebutuhan medis terutama bagian pembedahan.Kemudian tahun
1805, para ilmuwan mulai mengenal morfin sebagai pengganti dari opium yang merupakan
candu mentah.

Penggunaan candu yang berlebihan akan mengakibatkan ketagihan dan sesak. Hampir
100 tahun orang eropa barat menyebut candu ini sebagai barang haram.Di India dan Persia,
candu diperkenalkan oleh Alexander The Great pada 330 SM. Candu ini digunakan untuk bumbu
masakan yang bertujuan untuk relaksasi.Penggunaan morfin dengan jarum suntik diperkenalkan
oleh Dr. Alexander Wood, penggunaan jrum suntik diyakini lebih mudah dan juga efek biusnya
lebih cepat 3x lipat karena morfin langsung menuju ke darah.Pada 1874, peneliti C.R. Wright
mulai mengubah struktur molekul morfin dan mengubahnya menjadi obat yang kurang
menyebabkan ketagihan yang kini kita sebut Sintesis Heroin (Putaw) dengan cara memanaskan
morfin.

Penyebaran Narkoba” Peredaran opium pada abad 19 ini sangatlah berkembang di negara
Amerika dan Eropa. Pengekspor opium terbesar ke Amerika adalah Turki.Selain karena
penggunaannya yang serampangan di dunia medis, opium sangat mudah di temukan di Amerika
dalam bentuk Tonikum atau vitamin cair. Para pecandu morfin saat itu kebanyakan adalah
tentara-tentara yang terluka saat perang dunia 1. Pada tahun 1878, kerajaan Inggris
mengeluarkan undang-undang untuk mengerem atau menghentikan penjualan candu karena efek
dari kecanduannya itu.

Pada 1923, Amerika melarang penjualan segala bentuk narkotika terutama heroin, namun
para pecandu masih bisa membelinya di pasar gelap. Pasar gelap yang pertama dibangun adalah
di Chinatown, New york.
B. Tujuan
Maksud kami dalam membuat makalah ini adalah memberikan wawasan dan
pengetahuan kepada pelajar tentang bahaya penyalahgunaan NARKOBA serta dampak buruk
yang ditimbulkannya, dengan tujuan : (1) meningkatkan pengetahuan tentang bahaya
penyalahgunaan NARKOBA serta dampak buruk yang ditimbulkannya; (2) meningkatkan
kesadaran pelajar akan peran pentingnya dalam menentukan masa depan bangsa.

Penyampaian materi oleh narasumber, yaitu:

Narasumber dari BNNP NTB dengan materi “Mengenal Narkoba dan Dampaknya”.
Narasumber memaparkan beberapa hal penting sebagai berikut:

 NARKOBA merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Zat Berbahaya


Addiktif lainnya. Narkotika dan Psikotropika diatur dalam Undang-Undang, sementara
Zat Adiktif merupakan zat-zat yang sebenarnya kita perlukan sehari-hari jika
penggunaannya tepat.
 Ketergantungan narkoba, menyebabkan gangguan pada otak, yang menimbulkan
perubahan, perilaku, pikiran dan perasaan.
 Darurat Narkoba:
 Daya rusak Narkoba lebih serius dibanding korupsi dan terorisme, karena Narkoba
merusak otak secara permanen.
 Narkoba sebagai mesin pembunuh massal (silent killer) yang merusak manusia terutama
pada fungsi kerja otak, fisik, dan emosi. Diperkirakan 40-50 orang per hari meninggal
dunia karena narkoba.
 Tidak ada wilayah yang bersih dari narkoba. Jalur masuk narkoba sangat terbuka
terutama melalui jalur laut dan pelabuhan tidak resmi (jalur tikus), bahkan
dikamuflasekan dlm impor barang legal.
 Modus operandi para sindikat narkoba terus berkembang untuk mengelabuhi aparat
(tabung filter air, besi beton, mesin diesel, dll)
 Penduduk Indonesia ›250 juta jiwa menjadi pasar potensial narkoba. Penyalahguna
narkoba di Indonesia ± 5 juta orang. (Konsumen Tetap).
 Seluruh  lapisan  masyarakat  telah    terkontaminasi narkoba mulai dari Pejabat Negara,
Aparat Hukum, hingga masyarakat umum.
 Peredaran gelap Narkoba telah menyasar di kalangan anak-anak (regenerasi pangsa
pasar).
 Penegakan Hukum belum mampu memberikan efek jera kepada Penjahat Narkoba.
 Telah ditemukan 60 jenis NPS (narkoba jenis baru). 43 jenis telah diatur dalam Peraturan
Menteri Kesehatan No. 13 tahun 2014 dan 17 jenis belum diatur. Jumlah NPS akan terus
berkembang.
C. Manfaat
Segala sesuatu yang Allah ciptakan di alam semesta ini pasti memiliki kegunaannya
masing-masing salah satunya adalah narkoba,narkoba tidak hanya memiliki kerugian atau
dampak negative se[erti yang kita pikirkan selama ini,namun yang berguna bukan narkobanya
tapi beberapa bahan yang terkandung dalam narkoba tersebut seperti halnya :

a. daun ganja digunakan sebagai bahan untuk menambah cita rasa sebuah makanan

b. kokain digunakan sebagai obat bius

c. meperidin sebagai obat diare

d. alcohol sebagai bahan yang ampuh untuk membunuh kumah dan mensterilkan bahan-bahan
untuk operasi
BAB II : Pembahasan

A. Apa itu Narkoba ?


Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis
maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya
rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan (Undang-Undang No. 35 tahun 2009).
Narkotika digolongkan menjadi tiga golongan sebagaimana tertuang dalam lampiran 1 undang-
undang tersebut. Yang termasuk jenis narkotika adalah:

 Tanaman papaver, opium mentah, opium masak (candu, jicing, jicingko), opium obat,
morfina, kokaina, ekgonina, tanaman ganja, dan damar ganja.
 Garam-garam dan turunan-turunan dari morfina dan kokaina, serta campuran-campuran
dan sediaan-sediaan yang mengandung bahan tersebut di atas.

Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat
psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan
pada aktivitas mental dan perilaku (Undang-Undang No. 5/1997). Terdapat empat golongan
psikotropika menurut undang-undang tersebut, tetapi setelah diundangkannya UU No. 35 tahun
2009 tentang narkotika, maka psikotropika golongan I dan II dimasukkan ke dalam golongan
narkotika. Dengan demikian saat ini apabila bicara masalah psikotropika hanya menyangkut
psikotropika golongan III dan IV sesuai Undang-Undang No. 5/1997. Zat yang termasuk
psikotropika antara lain:

 Sedatin (Pil BK), Rohypnol, Magadon, Valium, Mandrax, Amfetamine, Fensiklidin,


Metakualon, Metifenidat, Fenobarbital, Flunitrazepam, Ekstasi, Shabu-shabu, LSD
(Lycergic Syntetic Diethylamide) dan sebagainya.

Bahan Adiktif berbahaya lainnya adalah bahan-bahan alamiah, semi sintetis maupun sintetis
yang dapat dipakai sebagai pengganti morfina atau kokaina yang dapat mengganggu sistem saraf
pusat, seperti:

• Alkohol yang mengandung ethyl etanol, inhalen/sniffing (bahan pelarut) berupa zat organik
(karbon) yang menghasilkan efek yang sama dengan yang dihasilkan oleh minuman yang
beralkohol atau obat anaestetik jika aromanya dihisap. Contoh: lem/perekat, aceton, ether dan
sebagainya.

Semua istilah tersebut, baik narkoba ataupun napza, mengacu pada kelompok senyawa yang
umumnya mempunyai risiko kecanduan bagi penggunanya. Pada tahun 2015 terdapat 35 jenis
narkoba yang dikonsumsi oleh pengguna narkoba di Negara kita yaitu Indonesia dari yang paling
murah hingga yang mahal seperti LSD. Di dunia juga terdapat 354 jenis dari narkoba.
A. Apa Saja Jenis-jenis Narkoba
Jenis-jenis narkoba dari narkotika:

1. Morfin

Morfin berasal dari kata morpheus (dewa mimpi) adalah alkaloid analgesik yang sangat kuat
yang ditemukan pada opium. Jenis-jenis narkoba ini bekerja langsung pada sistem saraf pusat
sebagai penghilang rasa sakit.

Jenis-jenis narkoba dan bahayanya:

- Menurunnya kesadaran pengguna cenderung seperti orang bingung

- Menimbulkan euforia

- Dapat menyebabkan pingsan, dan jantung berdebar-debar dan keringat yang berlebihan

2. Heroin/putaw

Jenis-jenis narkoba selanjutnya adalah heroin. Heroin dihasilkan dari pengolahan morfin secara
kimiawi. Akan tetapi, reaksi yang ditimbulkan heroin menjadi lebih kuat dari pada morfin itu
sendiri, sehingga mengakibatkan zat ini sangat mudah menembus ke otak.

- Tekanan darah menurun dan melemahnya denyut nadi

- Otot menjadi lemas

- Hilang kepercayaan diri dan suka menyendiri

3. Kokain

Jenis-jenis narkoba selanjutnya adalah kokain. Kokain merupakan berasal dari tanaman
Erythroxylon coca di Amerika Selatan. Biasanya daun tanaman ini dimanfaatkan untuk
mendapatkan efek stimulan, yaitu dengan cara dikunyah. Kokain dapat memicu metabolisme sel
menjadi sangat cepat.

- Sering merasa gelisah

- Menurunnya berat badan

- Mengalami gangguan pernafasanSering kejang-kejang

- Sering mengeluarkan dahak


- Mengalami emfisema (kerusakan pada paru-paru) dan mengalami paranoid

4. Ganja/Kanabis/Mariyuana

Jenis-jenis narkoba lainnya yakni ganja. Ganja (Cannabis sativa syn. Cannabis indica) adalah
tumbuhan budi daya yang menghasilkan serat dan kandungan zat narkotika terdapat pada bijinya.
Jenis-jenis narkoba ini dapat membuat si pemakai mengalami euforia (rasa senang yang
berkepanjangan tanpa sebab).

- Denyut nadi dan jantung lebih cepat

- Mulut dan tenggorokan terasa kering

- Sulit dalam mengingat dan sering berhalusi nasi

5. LSD atau Lysergic Acid / Acid / Trips / Tabs

Jenis-jenis narkoba selanjutnya adalah LSD. LSD adalah jenis narkotika yang tergolong
halusinogen. Biasanya berbentuk lembaran kertas kecil, kapsul, atau pil.

- Denyut jantung dan tekanan darahnya meningkat

- Diafragma mata melebar

- Mengalami demam

- Sering bingung dan merasa pusing

6. Opiat/opium

Jenis-jenis narkoba lainnya adalah Opium. Opium adalah zat berbentuk bubuk yang dihasilkan
oleh tanaman yang bernama papaver somniferum. Kandungan morfin dalam bubuk ini biasa
digunakan untuk menghilangkan rasa sakit.

- Memiliki semangat yang tinggi

- Sering merasa waktu berjalan begitu lambat

- Merasa pusing / mabuk

- Birahi meningkat

7. Kodein
Jenis-jenis narkoba selanjutnya adalah kodein. Kodein adalah sejenis obat batuk yang biasa
digunakan atau diresepkan oleh dokter, namun obat ini memiliki efek ketergantungan bagi si
pengguna.

- Mengalami euforia

- Sering mengalami gatal-gatal

- Mengalami mual dan muntah

Psikotropika
1. Ekstasi

Jenis-jenis narkoba di antaranya adalah ekstasi. Ekstasi adalah senyawa kimia yang sering
digunakan sebagai obat yang dapat mengakibatkan penggunanya menjadi sangat aktif. Ekstasi
dapat berbentuk tablet, pil, serta serbuk. Nama Lain dari psikontropika jenis ini adalah inex,
Metamphetamines.

- Timbulnya euforia

- Mengalami mual

- Dehidrasi

2. Sabu-sabu

Jenis-jenis narkoba lainnya adalah sabu-sabu. Sabu-sabu merupakan zat yang biasanya
digunakan untuk mengobati penyakit yang parah, seperti gangguan hiperaktivitas kekurangan
perhatian atau narkolepsi.

- Jantung berdebar-debar

- Naiknya suhu tubuh

- Mengalami insomnia

3. Nipam

Jenis-jenis narkoba selanjutnya adalah Nipam. Nipam adalah sejenis pil koplo yang dikonsumsi
untuk mengurangi anseitas. Biasanya digunakan secara bersamaan dengan minuman beralkohol
yang sebenarnya dapat berisiko bahaya bagi penggunanya.

- Mengalami cadel saat berbicara


- Jalan sempoyongan

- Wajah menjadi kemerahan

C. Dampak Kecanduan Narkoba Terhadap Kesehatan Tubuh Dari Para


Pengguna Narkoba
Banyak pengguna obat-obatan ini yang awalnya tergoda merasakan kesenangan sesaat
atau sebagai pelarian dari masalah yang dihadapi. Padahal, efek narkoba dapat merusak
kesehatan secara fisik dan kejiwaan.Bagai dua sisi mata uang, obat dapat bermanfaat dan
sekaligus berbahaya bagi tubuh. Jika obat yang digunakan sesuai dengan aturan, dosis, dan di
bawah pengawasan dokter, maka penggunaannya efektif untuk mencapai kesembuhan.
Sebaliknya, obat-obatan dapat menimbulkan bila disalahgunakan dengan mengonsumsinya tanpa
pengawasan dokter dan didasari tujuan yang tidak tepat.

Itulah mengapa, ada sebagian jenis obat-obatan yang hanya dapat dikonsumsi bila dianjurkan
oleh dokter, dan dengan pengawasan ketat. Penyalahgunaan obat-obatan narkotika,
psikotropikadan obat-obatan terlarang lainnya, termasuk obat psikedelik, dapat menimbulkan
gangguan pada kesehatan, Sebagai gambaran, berikut ini adalah bahaya narkoba terhadap
kesehatan tubuh.

 Mengganggu kondisi otak dan tubuh secara umum


Narkoba dapat memengaruhi kemampuan seseorang untuk menjalani hidup sehat dan
mengambil keputusan yang benar. Pengaruh obat-obatan tersebut dapat berlangsung dalam
jangka panjang.
 Perubahan sel saraf dalam otak
Konsumsi narkoba secara berulang dalam jangka panjang akan memicu perubahan pada sel
saraf dalam otak, yang kemudian mengganggu komunikasi antar sel saraf. Bahkan setelah
konsumsi dihentikan, efek tersebut akan memakan waktu yang tidak sebentar, untuk dapat
benar-benar hilang.
 Dehidrasi
Bahaya narkoba jenis ekstasi, efeknya dapat menyebabkan dehidrasi, serta ketidakseimbangan
elektrolit. Hal ini kemudian yang menyebabkan penggunanya mengalami kejang-kejang,
serangan panik, halusinasi, sakit pada dada dan perilaku agresif. Jika digunakan dalam jangka
panjang dapat merusak otak.
 Bingung dan hilang ingatan
Golongan obat-obatan asam gamma-hidroksibutirat dan rohypnol dapat mengakibatkan efek
sedatif, kebingungan, kehilangan ingatan, perubahan perilaku, koordinasi tubuh terganggu dan
menurunnya tingkat kesadaran.
 Halusinasi
Penggunaan mariyuana atau ganja dapat menyebabkan efek samping halusinasi, muntah,
peningkatan tekanan darah dan denyut nadi, gangguan kecemasan, kebingungan serta paranoia.
Efek jangka panjang mariyuana adalah gangguan mental seperti depresi dan gangguan
kecemasan.
 Kejang hingga kematian
Bahaya narkoba berupa penyalahgunaan metamfetamin atau lebih dikenal sebagai sabu-sabu,
opium, dan kokain dapat menyebabkan berbagai efek buruk, termasuk perilaku psikotik, kejang-
kejang, dan bahkan kematian akibat overdosis

Saat seseorang mulai mengonsumsi narkoba, terdapat kemungkinan besar untuk mengalami
kecanduan. Makin lama, pengguna akan membutuhkan dosis yang lebih tinggi demi dapat
merasakan efek yang sama. Ketika efek narkoba mulai hilang, pengguna akan merasa tidak
nyaman akibat munculnya gejala putus obat dan akan ingin kembali memakainya.

Narkoba yang larut di dalam tubuh akan dialirkan melalui darah ke seluruh tubuh, termasuk ke
otak. Efek dari obat-obatan bergantung kepada jenis yang dikonsumsi, dosis, durasi pemakaian,
dan ukuran tubuh orang yang mengonsumsinya.

Selain berpengaruh pada tubuh, bahaya narkoba juga dapat menyebabkan hal-hal yang
mengganggu kualitas hidup seseorang. Misalnya, pecandu rentan mengalami masalah di kantor,
sekolah atau keluarga, kesulitan keuangan, hingga berurusan dengan pihak kepolisian karena
melanggar hukum.

Seorang pecandu juga lebih rentan mengalami infeksi menular seksual, kecelakaan, dan
melakukan upaya bunuh diri akibat berada di bawah pengaruh obat.

Penggunaan obat-obatan terlarang harus segera dihentikan. Kenali tanda-tanda yang mungkin
muncul dan mudah dikenali pada pangguna narkoba. Makin cepat pengguna mendapatkan
pertolongan, maka makin cepat proses pemulihannya. Konsultasikan kepada dokter yang
menangani kasus kecanduan obat.

Cari pertolongan darurat jika Anda atau seseorang yang Anda ketahui mengonsumsi obat-obatan
terlarang, mengalami hal-hal berikut ini:

 Penurunan tingkat
 Sulit bernapas.
 erasa tekanan atau sakit pada dada.
 Gangguan fisik atau psikologis lain setelah penggunaan obat.
 Kemungkinan overdosis.

D. Faktor-faktor yang mejadikan seseorang menjadi pecandu Narkoba


Penyebab penyalahgunaan Napza atau Narkoba

Penyalahgunaan narkoba atau NAPZA umumnya terjadi karena adanya rasa ingin tahu yang
tinggi. Di sisi lain, kondisi ini juga dapat dialami oleh penderita gangguan mental, misalnya
gangguan bipolar atau skizofrenia. Seseorang yang menderita gangguan mental dapat lebih
mudah menyalahgunakan NAPZA yang awalnya bertujuan untuk meredakan gejala yang
dirasa.Selain rasa ingin tahu yang tinggi dan menderita gangguan mental, terdapat pula beberapa
faktor lain yang dapat meningkatkan risiko seseorang melakukan penyalahgunaan NAPZA,
antara lain:
 Memiliki teman yang seorang pecandu NAPZA.
 Mengalami masalah ekonomi.
 Pernah mengalami kekerasan fisik, emosi, atau seksual.
 Memiliki masalah hubungan dengan pasangan, kerabat, atau keluarga.

Fase dan gejala kecanduan Narkoba

Ketika penyalahgunaan NAPZA tidak dihentikan dan terjadi terus-menerus, hal itu dapat
menyebabkan kecanduan. Pada fase ini, gejala yang dirasakan dapat berupa:

 Keinginan untuk menggunakan obat terus-menerus, setiap hari atau bahkan beberapa kali
dalam sehari.
 Muncul dorongan kuat untuk menggunakan NAPZA, yang bahkan mampu mengaburkan pikiran
lain.
 Seiringnya berjalannya waktu, dosis yang digunakan akan dirasa kurang dan muncul keinginan
untuk meningkatkannya.
 Muncul kebiasaan untuk selalu memastikan bahwa NAPZA masih tersedia.
 Melakukan apa pun untuk mendapatkan atau membeli NAPZA, bahkan hingga menjual barang
pribadi.
 Tanggung jawab dalam bekerja tidak terpenuhi, dan cenderung mengurangi aktivitas sosial.
 Tetap menggunakan NAPZA meski sadar bahwa penggunaan NAPZA tersebut memberikan
dampak buruk pada kehidupan sosial maupun psikologis.
 Ketika sudah tidak memiliki uang atau barang yang dapat dijual, pecandu NAPZA mulai berani
melakukan sesuatu yang tidak biasa demi mendapatkan zat yang diinginkan, misalnya mencuri.
 Melakukan aktivitas berbahaya atau merugikan orang lain ketika di bawah pengaruh NAPZA
yang digunakan.
 Banyak waktu tersita untuk membeli, menggunakan, hingga memulihkan diri dari efek NAPZA.
 Selalu gagal saat mencoba untuk berhenti menggunakan NAPZA.

Ketika penderita telah mencapai fase kecanduan dan mencoba untuk menghentikan penggunaan,
dia akan mengalami gejala putus obat atau sakau. Gejala putus obat itu sendiri dapat berbeda-
beda pada tiap orang, tergantung keparahaan dan jenis NAPZA atau narkoba yang digunakan.

E. Cara Mencegah Dan Menanggulangi Pecandu Narkoba


Orang yang sudah telanjur kecanduan narkoba, dapat disembuhkan dengan cara melakukan
rehabilitasi. Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNNRI) sudah menyediakan
layanan rehabilitasi bagi pecandu narkoba. Anda dapat mencari informasi lebih lanjut melalui
website BNNRI khusus rehabilitasi

Umumnya tahap-tahap rehabilitasi narkoba yang biasanya diberikan kepada orang yang sudah
telanjur kecanduan narkoba adalah:

 Pemeriksaan
Dokter atau terapis akan memeriksa kondisi Anda. Mereka akan melihat sejauh mana Anda
mengalami kecanduan, efek samping yang sudah Anda alami, serta kemungkinan mengalami
depresi. Jika ada masalah tersebut, dokter atau terapis akan melakukan pengobatan untuk
meghilangkan efek-efek tersebut.

 Detoksifikasi
Anda akan diminta berhenti mengonsumsi narkoba untuk mendetoksifikasi tubuh. Selama
berhenti mengonsumsi narkoba, kemungkinan besar Anda akan merasa mual, tubuh pun terasa
sakit karena kehilangan zat yang biasa dikonsumsi. Anda juga mungkin akan merasa tertekan
akibat tidak ada asupan obat yang biasanya menenangkan. Bertahanlah pada proses ini. Dokter
dapat memberikan obat untuk mengatasi ketidaknyamanan yang Anda rasakan. Yang perlu
diingat, tubuh Anda memerlukan cairan yang cukup untuk menghindari dehidrasi, dan makanan
untuk membantu pemulihan, selama proses detoksifikasi ini.

 Stabilisasi
Setelah dua tahap itu berhasil dilewati, dokter akan memberikan terapi dalam tahap stabilisasi.
Pada tahap ini, Anda akan diberikan resep obat untuk membantu pemulihan jangka panjang.
Pemulihan ini juga mencakup pemikiran tentang rencana-rencana kehidupan Anda dalam jangka
panjang, serta kestabilan mental Anda.

 Bicarakan dengan orang sekitar


Membicarakan dengan orang sekitar bahwa Anda sedang dalam masa pemulihan dari
kecanduan narkoba, penting dilakukan. Orang-orang sekitar seperti teman dekat atau keluarga
akan membantu Anda mengelola aktivitas dan kehidupan selanjutnya. Juga, mengalihkan Anda
dari keinginan untuk kembali mengonsumsi narkoba. Pilih teman yang dapat dipercaya,
mendukung penyembuhan, dan tidak memengaruhi Anda untuk kembali mengonsumsi narkoba.

Bahaya narkoba benar-benar mengancam hidup dalam jangka panjang. Mencegah


penyalahgunaan narkoba dan jangan coba-coba menyentuhnya dengan alasan apa pun. Narkoba
bukan jawaban atas permasalahan dalam hidup, justru dapat merusak tubuh dan hubungan
dengan orang lain. Pada ibu hamil, narkoba juga akan memberikan efek negatif terhadap  bayi
dalam kandungan .Jika sudah telanjur kecanduan, jangan ragu untuk melakukan rehabilitasi
secepatnya.
BAB III : Penutup

A. Kesimpulan
Menurut kesimpulan dari kelompok kami narkoba merupakan obat yang
dapat merugikan jika disalahgunakan baik satu orang maupun banyak orang,
kerugian yang dialami oleh pecandu narkoba adalah nilai prestasinya baik
akademik maupun no-akademik menjadi menurun dan itu mejadi salah satu faktor
yang dapat membuat masa depannya menjadi suram. Sedangkan kerugia yang
dialami banyak orang adalah rasa cemas dan khawatir jika bertempat tinggal di
dekat orang yang pecandu narkoba karena itu juga dapat meningkatkan potensi
orang terdekan dapat juga menjadi pecandu narkoba karena adanya pengaruh dari
pecandu narkoba. Narkoba juga dapat menjadi faktor yang menyebabkan
kekacauan politik dan ekonomi suatu Negara seperti halnya penyeludupan narkoba
dari luar maupun dalam negeri

B. Saran
Saran dari kelompok kami adalah remaja merupakan ujung tombak bangsa
ini yang memiliki arti segala perkembangan bergantur pada remaja yang memasuki
usia produktif, jika remaja suatu Negara memiliki sifat kreatif maka perkembangan
Negara yang pesat bukanlah sesuatu yang mustahil, begitupun sebaliknya. Karena
itulah orang tua merupakan faktor utama yang dapat mengontrol perkembangan
spiritual seorang remaja. Orang tua harus memberikan perhatian lebih kepada
anaknya agar ia terjerumus kedalam pergaulan bebas dan tidak lupa adanya
penanganan dari pemerintah dalam mencegah korban dari Narkoba dengan
memberikan fasilitas untuk perkembangan remaja di suatu Negara.
Daftar Pustaka

https://www.alodokter.com/penyalahgunaan-napza

https://www.alodokter.com/narkoba-bukan-solusi

https://www.liputan6.com/health/read/3766152/jenis-jenis-narkoba-dan-
bahayanya-bagi-tubuh-efeknya-mengerikan

https://id.wikipedia.org/wiki/Narkoba

https://www.pelajaran.co.id/2017/14/pengertian-manajemen-risiko-
tujuan-ruang-lingkup-dan-proses-manajemen-risiko.html

https://pelayananpublik.id/2019/10/22/arti-narkoba-asal-usul-jenis-dan-
efek-memakainya/

Anda mungkin juga menyukai