Anda di halaman 1dari 5

THE ECONOMICS OF FINANCIAL REPORTING

REGULATION

Untuk Memenuhi Tugas Resume Mata Kuliah Teori Akuntansi

Oleh :

Fransisca Agustin 041914253017

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS AIRLANGGA

SURABAYA

2019
Chapter 4
The Economics of Financial Reporting Regulation

Pemerintah pusat telah membentuk SEC untuk mengatur dan mengawasi sektor privat. Timbul
pertanyaan mengenai cost-benefit dalam pembuatan peraturan serta konsekuensi ekonomi apa
yang ditimbulkan dari pengaturan praktik akuntansi. Berikut ini merupakan argumen bagi yang
pro dan kontra terhadap regulasi akuntansi :

➢ The Case Unregulated Markets for Accounting Information


Beberapa argumen yang mendukung pasar yang tidak diregulasi berkaitan dengan insentif
bagi sebuah perusahaan untuk melaporkan informasi perusahaan tersebut kepada pemilik
dan pasar modal pada umumnya :
• Agency Theory
Teori ini terjadi karena adanya perbedaan kepentingan antara owner/principal yang
memaksimalkan ROI dan harga saham dengan manajer/agent yang memaksimalkan
kepentingan ekonomi dan kebutuhan psikisnya. Hal ini mendorong owner untuk
mengontrak manajer sedemikian rupa sehingga terjadi keselarasan antara tujuan
keduanya. Dibutuhkan biaya pengawasan terhadap manajemen yang berarti akan
mengurangi kompensasi yang diterima oleh manajer. Apabila manajer dapat
menghindari konflik dengan owner dan memperlihatkan kinerja yang baik melalui
laporan keuangannya, maka biaya pengawasan lebih rendah sehingga kompensasi
yang diterima manajer pun menjadi lebih banyak
• Competitive Capital Markets and Signaling Incentives
Menjelaskan alasan perusahaan memiliki insentif untuk melaporkan secara sukarela
kepada pasar modal bahkan tanpa diminta. Hal ini dikarenakan iklim kompetitif
untuk memperoleh sumber pendanaan dengan cost of capital yang lebih rendah.
Adanya asimetri informasi, investor berusaha melindungi diri dari ketidakpastian
dengan menawarkan harga yang rendah kepada perusahaan.Pelaporan keuangan
dengan mengungkapkan seluruh informasi akan mengurangi ketidakpastian yang
dialami oleh investor sehingga harga saham naik seiring dengan penurunan tingkat
risiko ketidakpastian. Riset yang mendukung signaling theory :
▪ SFAS No. 106
▪ Hipotesis Frantz
▪ Barton and Waymire
• Arguments in Favor of Private Contracting Opportunities
Adanya asumsi bahwa pihak manapun yang menginginkan informasi mengenai
perusahaan dapat memperolehnya. Dengan cara mengadakan perjanjian secara
privat dengan perusahaan itu sendiri, pemilik maupun intermediaries seperti analis
saham, dsb. Apabila menginginkan informasi yang tidak diumumkan secara gratis,
maka pihak tersebut dapat membelinya. Adanya intervensi pasar dengan aturan
yang mewajibkan pengungkapan dianggap tidak perlu dan tidak diinginkan.
➢ The Case for Regulated Markets for Accounting Information
Pasar yang diatur dengan regulasi dapat dibenarkan dengan dasar kepentingan pubik.
Dua alasan yang digunakan untuk mempertahankan regulasi:
1. Kemungkinan kegagalan sistem pasar bebas
2. Kemungkinan pasar bebas bertentangan dengan tujuan sosial.
Informasi yang disediakan dalam pasar tanpa regulasi tidak memiliki daya banding
antara satu perusahaan dengan yang lainnya. Kodifikasi (pembenaran) dari proses
pembuatan standar adalah proses tersebut berdasarkan perbaikan revolusioner terhadap
standar akuntansi dalam lingkungan yang terbuka dan demokratis.
• Market Failures
Penyebab kegagalan pasar:
✓ Perusahaan melakukan monopoli sebagai satu-satunya sumber informasi atas
perusahaan itu sendiri.
✓ Kegagalan pelaporan keuangan dan audit dalam memberikan kualitas
informasi yang baik.
✓ Informasi akuntansi sebagai barang publik.
• Social Goals
Mengasumsikan bahwa pasar akan berjalan dengan adil apabila seluruh pihak
mendapatkan akses yang sama terhadap informasi. Tujuannya untuk :
✓ Information symmetry
✓ Meningkatkan daya banding

The Codificational Justification of Standard Setting


Dalam sebuah monogram yang diterbitkan AAA, Gaa telah memberikan sebuah justifikasi
yang berarti dari regulasi pelaporan keuangan dan proses penyusunan standar. Tugas badan
penyusun standar adalah menyediakan standar yang baik dari sudut pandang sosial. Kodifikasi
menyediakan sebuah gagasan yang baik dari apa yang bisa diterima pada saat masyarakat yang
demokratis mencoba untuk mengatasi masalah distribusi yang sulit. Kodifikasi dipandang
sebagai sebuah rasionalisasi yang diangkat dari status quo.
Comparing Regulated and Unregulated Markets

Pro-Regulated Kontra-Regulated

Perusahaan merupakan pemasok monopolistik Karena adanya tekanan kompetitif untuk


terhadap informasi akuntansi, sehingga lebih mendapatkan dana dari pasar modal,
baik bagi masyarakat untuk mewajibkan perusahaan memiliki insentif untuk
adanya pegungkapan secara gratis daripada mengungkapkan informasinya secara sukarela.
harus membayar informasi yang sifatnya Perusahaan tidak benar-benar monopolistik
monopolistik itu. terhadap informasi akuntansinya karena
investor selalu memiliki pilihan lain untuk
Sifat pasar modal yang kompetitif justru
berinvestasi.
menginsentif perusahaan untuk memberi
laporan yang misleading walaupun untuk Adanya masalah yang muncul karena
jangka pendek. Ini berarti, pemilik perusahaan pelaporan keuangan diregulasi, terutama
tidak mengembangkan mekanisme yang baik terkait fungsi audit. Lagipula, dalam proses
untuk memonitor kotrak agensi dengan pembuatan standar sendiri juga ada tekanan
manajer yang masih menjadi bahan pembicaraan
profesi akuntansi sampai sekarang.
Kewajiban pelaporan disukai oleh masyarakat
karena menciptakan keadilan dalam pasar
Informasi yang tidak diungkapkan secara
modal (pengguna dapat saling bertukar
sukarela dapat didapat melaluui private
informasi)
contracting.

Imperfections of Accounting Regulation


Terdapat 2 paradoks (pertentangan):
✓ Regulated
o Sulit untuk mengevaluasi keuntungan dalam akuntansi karena tidak adanya
pembanding.
o Overproduced barang publik
✓ Unregulated
o Dapat membandingkan dengan keseimbangan antara supply dan demand.
o Underproduced barang publik
o Sisi negatif regulated :
▪ Overallocation sumber daya sosial
▪ Transfer kekayaan dari non-user kepada user (customer ke report user)
The Regulatory Process
Proses pembuatan regulasi merupakan aktivitas politik meskipun dilakukan demi kepentingan
publik.. Tidak jelas lagi apa yang dimaksud dengan kepentingan publik karena kesejahteraan
sosial sulit untuk diukur. Tidak mengejutkan bila self-interest yang lebih banyak dipakai
dengan cara melakukan lobby atau koalisi demi kepentingan pribadi atau kelompok.
The Political Nature of Regulation
Pihak-pihak yang terpengaruh oleh adanya peraturan diberi kesempatan untuk memberi input
pada proses pembuatan peraturan (due process) Pembuatan Standar Akuntansi pun tidak lepas
dari perilaku politik yang membentuknya. Dua komite AICPA (CAP dan APB) pun terbukti
berakhir karena kurangnya struktur politik untuk menjamin keberlangsungan mereka. FASB
menggunakan due process dalam mengembangkan kebijakan akuntansi. Walaupun memang
prosesnya menjadi sangat lambat, namun tercapai konsensus yang akhirnya memberikan
legitimasi terhadap peraturan tersebut.
Regulatory Behavior
Capture Theory dan Life-Cycle Theory, berpendapat bahwa kelompok yang diatur akhirnya
mendatangi proses hukum untuk mendukung kepentingannya sendiri. (contoh: auditor vs
perusahaan) Badan peraturan berjalan melalui beberapa tahap yang berbeda. Walaupun
awalnya adalah untuk kepentingan publik, selanjutnya aturan akan menjadi instrumen untuk
melindungi kelompok tertentu. Memang sulit bagi pembuat peraturan untuk benar-benar
independen karena keberlangsungan agensi pengatur bergantung pada bagaimana peraturan
tersebut diterima oleh kelompok yang diatur. FASB membuat keputusan secara plural, karena
pihak-pihak baik yang terkait (auditor dan perusahaan) maupun tidak terkait (free riders)
memiliki kepentingan yang berbeda-beda, maka pembuatan peraturan akuntansi termasuk
netral dibandingkan industri lainnya.
Behavior of Companies, Auditors, and Free Riders
➢ Company
Mendukung peraturan yang akan meningkatkan laba yang dilaporkan dan merespon
negatif peraturan yang akan mengurangi laba. Perusahaan-perusahaan besar yang
mendukung pembuatan peraturan akuntansi yang sebenarnya akan mengurangi laba
yang dilaporkan untuk meminimalkan political cost.
➢ Auditor
Auditor cenderung mendukung pembuatan peraturan yang mengurangi risiko audit dan
menentang pembuatan peraturan yang dapat memperluas fungsi audit ke area subjektif.
➢ Free Riders
Free riders seperti financial analyst, seringkali memiliki motivasi besar untuk meminta
informasi akuntansi baru yang dapat mereka masukkan ke dalam investment research
and newsletters. Free riders dapat menyebabkan overproduction, padahal mereka
sebenarnya tidak terlalu terpengaruh oleh adanya peraturan akuntansi

Economic Consequences of Accounting Policy


Pembuatan Standar Akuntansi seringkali menguntungkan sebagian pihak. Kebijakan akuntansi
bukan sekedar efisiensi ekonomi maupun pengoptimalan. FASB mulai memperhatikan
masalah ini, tetapi FASB lebih berfokus kepada perusahaan, pemegang saham, dan analis
keuangan. FASB hanya memperhitungkan cost dalam cakupan yang sangat sempit, hanya
terkait kebutuhan informasi di pasar saham. Fokus penelitian konsekuensi ekonomi tidak
pernah diarahkan pada total biaya sosial dan regulasi pelaporan akuntansi.

Anda mungkin juga menyukai