Anda di halaman 1dari 16

Bahan UAS GEOLOGI 2010

BAB III
PROSES GEOLOGI : Dibagi dua ada proses endogenik dan proses eksogenik dan
endogenik
Proses endogenik adalah : proses yang disebabkan oleh tenaga dari dalam bumi.
Meliputi pelapukan batuan, erosi dan sedimentasi, gerakan massa.
1. Pelapukan batuan : proses berubahnya batuan menjadi tanah yang disebabkan
oleh proses mekanik atau fisik maupun proses kimia
Pelapukan batuan dibagi menjadi 2 : pelapukan mekanik, pelapukan kimia
Pelapukan mekanik : hancurnya batuan secara mekanik atau fisik disebabkan oleh
pemuaian atau penyusutan batuan karena perubahan suhu. Pelapukan mekanik yang
disebabkan oleh kegiatan organisme seperti merambatnya akar tanaman, injakan
binatang berat, galian atau lubang yang dibuat oleh binatang disebut pelapukan
biomekanik atau biofisik.
Pelapukan kimia (dekomposisi) : proses hancurnya batuan karena perubahan
mineralnya. Pelaku pokoknya adalah air yang sudah mengandung gas CO2 sehingga
saat turun ke bumi sudah berbentuk asam karbonat. Hal ini biasa kita kenal dengan
sebutan hujan asam. Pelapukan kimia dibagi menjadi 4 : hidrolisis, hidrasi, leaching
(pencucian) dan oksidasi.
Hidrolisis atau hidrasi : proses pelapukan yang disebabkan penambahan air kepada
mineral-mineral dalam batuan sehingga membentuk mineral baru, misalnya mineral
silikat berair atau mineral oksida berair.
Menurut thornburry : hidrolisis adalah proses pembentukan ion hidroksil yang
kemudian berperan dalam reaksi kimia. Terjadi pada feldspar dan mika. Hidrasi :
proses terserapnya molekul-molekul air oleh suatu mineral sehingga terbentuk
mineral baru yang mengandung air Kristal.
Leaching (pencucian) : proses berpindahnya komponen-komponen kimia dalam suatu
batuan karena larutan. Batugamping, dolomite, marmer.
Oksidasi : perpindahan satu elektron atau lebih dari satu ion atau atom mineral
batuan.
Pelapukan kimia yang disebabkan oleh organism disebut pelapukan biokimia. Biasa
terjadi karena larutnya bahan organic asam dalam humus yang diuraikan oleh bakteri.
Pelapukan kimia yang melibatkan kegiatan fisik dan dipengaruhi hidrolisis serta
hidrasi dibagi menjadi dua : proses eksfoliasi dan pelapukan membola.
Eksfoliasi : pengelupasan batuan menjadi lempeng melengkung karena bagian luarnya
lapuk oleh hidrasi atau hidrolisis kemudian hancur oleh tenaga mekanik.
Pelapukan membola : pelapukan spheroidal : pelapukan yang disebabkan ketika
batuan mengalami retak2 kemudian retakan tersebut terisi air. Air ini menyebabkan
hidrasi atau hidrolisis pada retakan-retakan tersebut.
Tanah :
horizon A : zona eluviasi (zone of leaching) pengumpulan zat organic, zona pencucian
air yang mengandung garam. Tanah + air hujan akan menjadi lempung, kemudian
turun ke horizon B.
horizon B : zone iluviasi (zone of accumulation), pengumoulan atau pengendapan
garam/unsur kimia/lempung yang berasal dari horizon A.
horizon C : zone batuan induk yang telah terdekomposisi sebagian. Sebagian masih
segar, karena hanya mengalami disintegrasi, mulanya zone ini berada dipaling atas
saat lapuk pertama kali.
Horizon D : zone of mother rock. Banyak batuan induk yang belum pecah sama sekali.
Zone A, B, C : regolith menurut geologi
: tanah menurut teknik sipil
Zone A, B : tanah menurut geologi dan pertanian
Tanah merurut teknik sipil : regolith yaitu semua endapan alam dari lempung sampai
ke batuan yang berbongkah besar yang umumnya berada diatas batuan induk
Tanah menurut geologi : bagian dari regolith yang dapat membantu tanaman berakar
untuk tumbuh.
Tebal dan tipisnya lapisan tanah di pengaruhi faktor-faktor berikut
1. Jenis batuan ada yang mudah lapuk ada yang lama lapuknya
2. Relief permukaan bumi
3. Iklim : pelapulam intensif terjadi di daerah yang beriklim tropis basah
4. Waktu : waktu kontak batuan dengan atmosfer makin lama, batuan akan semakin
lapuk
5. Organisme : contoh akar masuk tanah.
Ditinjau dari hubungannya dengan batuan induk tanah dibagi menjadi 2 macam :
1. Tanah sisa (residual soil) : masih berada diatas batuan induk, belum berpindah
tempat karena proses pengangkutan erosi atau gerakan massa
2. Tanah terangkut (transported soil) : tanah yang sudah terangkut dan diendapkan
baik oleh air, angin, es, ataupun gerakan massa. Klasifikasi tanah ini sama
dengan sedimen klastik, berdasarkan pelaku pengendapan, tempat diendapkan
dan ukuran butir tanah.

• Aeolian : oleh angin

• Kulivital : gravitasi

• Fluvial : air sungai

• Marine : air laut

• Lakustrine : air danau


Profil perkembangan tanah :
1. Tanah zonal : terbentuk dalam kondisi drainase tanah yang baru melalui pengaruh
iklim vegetasi
2. Tanah intrazonal : terbentuk dalam kondisi drainase yang amat jelek. Misalnya :
daerah banjir, padang rumput, tanah yang ada batu gamping nya
3. Tanah azonal : horizon profil tanah tidak berkembang. Misalnya, karena lereng
curam, tanah berbatu di pegunungan (litosol)

Gradasi dibagi menjadi 2 :


a. Degradasi (cenderung menghilangkan sedimentasi) : pelapukan, erosi, gerakan
massa
b. Agradasi (menambah sedimentasi) : sedimentasi

2. Erosi : proses perpindahan material penyusun permukaan bumi yang terangkut oleh
es, air, angin yang bergerak.
Air yang mengalir :
1. Overland flow : air yang mengalir massa nya luas dan tipis sehingga seperti
lembaran air, proses erosi nya disebut sheet erosion
2. Stream flow
Pelaku pokok pengelupas daratan (degradasi) : air permukaan (running water) dan
gerakan massa.
Jumlah massa yang tererosi dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut :
a. Macam batuan
b. Kemiringan lereng
c. Iklim (curah hujan)
d. Tingkat kelebatan tumbuhan
e. Organisme
f. waktu
Erosi oleh air
erosi muda :
1. Tingkatan nya :

• Sungai sangat aktif, erosi cepat

• Erosi vertikal > erosi horizontal

• Lembah sungai bentuknya V

• Tidak ada dataran banjir

• Gradien sungai curam


• Aliran deras

• Bentuk sungainya lurus


2. Daerah nya :

• Relief bertambah dengan cepat

• Sungai belum berkembang luas

• Dipisahkan oleh divides yg luas


Erosi dewasa :
1. Tingkatannya :

• Kecepatan aliran berkurang

• Gradien sungai sedang, aliran sungai tidak terlalu deras

• Dataran banjir mulai terbentuk

• Erosi horizontal > erosi vertikal

• Terbentuk meander sungai

• Kedalaman paling besar


2. Daerah nya :

• Relief mencapai maksimum

• Sungai mulai berkembang

• Divides makin sempit


Erosi tua :
1. Tingkatannya :

• Kecepatan aliran makin berkurang

• Pelebaran lembah > pendalaman sungai

• Dataran banjir lebih lebar dari sabuk meander

• Dijumpai oxbow leakes, meander scares, natural levees

2. Daerah nya :

• Merendah nya puncak divides

• Relief nya bergelombang lemah (undulating), permukaan bumi yg seperti ini


disebut peneplain (hampir rata)
Rejuvenation : proses peremajaan lembah sungai jika terjadi epirogenesis atau
orogenesis, dimana daerah sekitar lembah sungai aka terangkat sehingga terjadi
tingkat erosi muda.
Tipe sungai :
1. S. konsekuen : arah alirannya mengikuti kemiringan lapisan batuan
2. S. subsekuen : arah alirannya searah dengan lapisan batuan
3. S. obsekuen : arah alirannya berlawanan dengan kemiringan batuan
4. S. resekuen : arah alirannya searah dengan sungai konsekuen dan mengalirkan
airnya ke sungai subsekuen
Pola aliran sungai : dentririk, trellis, rectangular, radial, anular, angulate, anastomotik,
multibasinal, centerted, paralel, subparalel dendritik, dichotomic, braided, yazoo,
recticular
Erosi oleh angin
Deflasi : perpindahan materi bumi yang lepas-lepas disebabkan oleh tiupan angin
Abrasi : pengikisan materi permukaan bumi oleh angin dan butir-butir yag terangkut.
Loess : hasil pengendapan oleh angin denganbutir-butir kuarts, feldspar, mika, kalsit,
berukuran lempung lanau pasir
Berbagai bentuk endapan hasil angin :
a. Beach dunes
b. Barchan dunes
c. Transverse dunes
d. U-shaped dunes
e. Longitudinal dunes
Faktor penyebab desert : suhu tinggi
: presipitasi tinggi
: evaporasi tinggi

Erosi pelapukan
Bersifat dinamik Bersifat statik
Ada perpindahan materi Tidak ada perpindahan materi
Menipiskan / Menebalkan / membentuk lapisan tanah
menghilangkan lapisan
tanah
Merugikan tumbuh- Menguntungkan tumbuh-tumbuhan
tumbuhan

3. Gerakan massa : berpindahnya tanah dan/atau batuan karena gravitasi bumi.


a. Creeping : rayapan tanah. Gerakan massa tanah sepanjang bidang batas
induknya. Sangat lambat, bahkan kadang tidak bisa dilihat dengan mata, baru
disadari jika pohon atau tiang listrik yang miring.
b. Mudflow : aliran lumpur, gerakan massa yang relatif cair, relatif cepat, aliran
lahar.
c. Debris flow : gerakan bahan rombakan yang kering dan bersifat lepas.
Gerakannya cepat
d. Rock fall & debris fall : gerakan batuan atau bahan rombakan yang jatuh bebas
karena tebing terjal
e. Debris slide & rock slide : gerakan massa batuan dan bahan rombakan yang
menggeser sepanjang bidang rata yang miring
f. Slump : geseran melalui bidang lengkung
g. Subsidence : amblasan, gerakan massa yang vertikal secara perlahan-lahan

Faktor yang mempengaruhi gerakan massa :


a. Kekompakan tanah dan batuan
b. Vegetasi
c. Kemiringan lereng
d. Berat massa tanah/batuan serta benda diatasnya
e. Kandungan air
f. Bidang miring
g. Getaran bumi (baik gempa atau kendaraan)
h. Peleburan es

Cara mencegah gerakan massa :


a. Pemadatan
b. Pengurangan beban
c. Pembuatan terasering
d. Mengurangi kecuraman lereng
e. Pembetonan
f. Pembuatan batu penahan
g. Penyaluran air
h. Penanaman tumbuhan

Proses endogenik : proses yang disebabkan oleh tenaga dari dalam bumi
Digolongkan menjadi : epirogenesis, orogenesis, volkanisme, gempa bumi
1. Epirogenesis : pengangkutan jalur-jalur kerak bumi oleh tenaga endogenik
sehingga membentuk pembubungan yang menyerupai kubah. Terjadi pada daerah
yang luas, gerakannya lambat. Ex : benua
Epirogenesis positif : kubahnya ada dibawah permukaan laut
Eoirogenesis negatif : kubahnya ada diatas permukaan laut
2. Orogenesis : terangkat dan terlipatnya jalur kerak bumi oleh tenaga endogenik
sehingga membentuk struktur antiklin dan sinklin. Terjadi di daerah yg sempit.
a. Lipatan (fold) : terjadi karena batuan mengalami kompresi
b. Kekar (joint) : bidang yang memisahkan batuan dan sepanjang bidang tersebut
belum mengalami pergeseran. Bidangnya datar atau lengkung.
c. Sesar (fault) : kekar dimana dinding sebelahnya sudah saling bergeser dan
disebabkan oleh gaya kompresi

• Kekar jurus (strike joints) : arah jurus kekar sejajar/hampir sejajar dengan jurus
bidang lapisan batuan sedimen, struktur sekis (schistosity), struktur gneis
(gneissic)

• Dip joints : arah jurus kekar sejajar dengan dip lapisan batuan, dip struktur sekis
atau dip struktur gneiss

• Oblique (diagonal joints) : arah jurus bidang kekar terletak antara jurus dan arah
dip batuan yang bersangkutan

• Bedding joints : bidang kekar sejajar dengan bidang lapisan batuan sedimen

3. Volkanisme (kegunungapian)
Volkan (gunung api) : tempat keluarnya magma, bahan rombakan batuan padat, dan
gas dari dalam bumi ke permukaan bumi.
Berdasarkan macam magma yg keluar dan bentuk tubuh gunung api :
a. Shield volcano : magma basalt cair, membentuk tubuh gunung api yang landai.
Contoh : kilauea di hawaii
b. Composite volcano : mengeluarkan magma kental bersifat andesit dan riolitik,
bahan-bahan fragmental, membentuk tubuh gunung api kerucut yang berlapis-
lapis (stratovolcano).

Berdasarkan bentuk lubang erupsi :


a. Gunungapi linear : lubang erupsi berbentuk garis atau celah lurus
b. Gunungapi sentral : lubang erupsi bundar atau lingkaran
Berdasarkan fase erupsinya :
a. Gunung api aktif : konstan melakukan kegiatan erupsi
b. Gunung api tidur (dormant volcano) : tidak aktif untuk periode yang lama
c. Gunung api mati (extinct volcano) : sudah tidak aktif lagi untuk beberapa ribu
tahun dan sudah dianggap tidak mampu aktif lagi.
d. Gunung api destruktif (destructive volcano ) : gunung api yang sudah mati dan
sudah mengalami proses penghancuran karena erosi
Berdasarkan tipe meledaknya :
a. Tipe hawai : tidak ada ledakan, lava cair basa meleleh membentuk lereng landai
b. Tipe stromboli : ledakan ringan, teratur, interval pendek. Materi : lava merah
panas, dan bongkah scoria
c. Tipe vulcano : ledakan ringan, teratur, interval pendek. Materi : lava panas merah
dan bongkah-bongkah.
d. Tipe vesuvius : ledakan kuat secara tiba-tiba setelah masa dorman yang agak
lama. Lava keluar bersama gas.
e. Tipe krakatau : sangat dahsyat, sampai menghancurkan pulau gunungapi tsb.
Materi : debu volkanik, tidak ada lava.
f. Tipe pelee : ledakan berupa gas pijar atau gelap dan debu awan panas (nuees
ardentes) yang tidak dapat terhambur ke atas karena tersumbat kubah lava.
Materi ini keluar secara lateral melalui tubuh gunung api tersebut
g. Tipe merapi : lava cair yang liat, tekanan gas rendah serta awan panas
h. Tipe st. vincent : lava kental, tekanan gas sedang, di dalam kawah terdapat
danau, sewaktu meledak air dimuntahkan keluar, setelah air habis, memuntahkan
material piroklastik dan batuan. Ex : gunung kelud di jawa timur

4. Gempabumi : sentakan yang bersumber dari dalam bumi, merambat melalui


permukaan bumi dan menembus bumi. Blok – blok batuan (lempeng) yang ada di
bumi dipisahkan oleh celah. Dicelah inilah kadang terjadi pergeseran yang
mengakibatkan gempa bumi.
Elastic rebound : lurusnya kembali celah yang bergeser akibat tekanan yang lebih
besar daripada tahanan geser.
Berdasarkan penyebabnya :
a. Gempabumi tektonik : terjadi karena sesar-sesar di litosfer
b. Gempabumi volkanik
c. Gempabumi runtuhan
Urutan terjadinya gempa bumi :
a. Tensional stress
b. Flexure develops
c. Sudden release causes earthquake

BAB IV
HASIL PROSES GEOLOGI
A. Tanah dan batuan
B. Bentuk lahan
1. Bentuk lahan konstruksional

• Gawair – sesar (fault – scarp)

• Lipatan

• Kerucut gunungapi

• Delta sungai
2. Bentuk lahan destruksional

• Bentuk lahan hasil pelapukan

• Bentuk lahan hasil proses erosi

• Bentuk lahan hasil proses gerakan massa

Berdasarkan genetiknya bentuk lahan diklasifikasi sebagai berikut :


1. Bentuk lahan denudasional
Erosi dan gerakan massa menoreh permukaan bumi  topografi berlereng
landai – terjal  daerah berelief pegunungan
2. Bentuk lahan struktural denudasional
Struktur geologi (lipatan, sesar, kekar, pola schistocity (sekis)) lebih
dominan dari proses denudasi  relief nya lereng curam, landai, datar.
Ex : graben, horst, dykes
3. Bentuk lahan volkanik (denudasional)
Kegiatan volkanisme lebih dominan dari proses denudasi  relief topografi
datar – pegunungan, lereng landang – lereng curam  kawah dan kerucut
volkanik, lereng gunungapi, kaki lereng.
4. Bentuk lahan fluvial
Kegiatan erosi dan sedimentasi sungai  lereng sedang – datar  tubuh
sungai, danau, teras fluvial, delta, kipas aluvial
5. Bentuk lahan marine
Kegiatan gelombang samudera dan organisme laut  tebing pantai,
pantai, swales, lagoon, coral reef
6. Bentuk lahan karst
Kegiatan erosi dan proses leaching (pencucian) pada batu gamping / pada
daerah yang berstruktur bioherm (sedimen non-klastik)  plato karst,
perbukitan karst, tower karst hills
7. Bentuk lahan glasial dan peri-glasial
Terdiri dari tubuh-tubuh es gletser dan salju yg masih berupa
padatan/sebagian melebur  perennial snow, glacier ice
8. Bentuk lahan aeolian
Erosi dan sedimentasi oleh angin  contoh : saturated dune fields, non-
saturated dune fields  topografi : hampir datar, kubah-kubah rendah, reg
(gurun pasir), gurun kerikil (serir)
C. Mineral sekunder
Terbentuk setelah mineral primer (dari lava)  proses nya : pelapukan dan
pelarutan
D. Struktur geologi
Lipatan, kekar, sesar, ketidakselarasan (unconformity). Ketidakselarasan :
permukaan erosi yg memisahkan lapisan muda dengan batuan yg lebih tua;
tahapnya : pembentukan batuan (pengangkatan dan erosi)  pengendapan
lapisan muda

GEOKRONOLOGI

Definisi : studi tentang waktu yang berhubungan dengan sejarah bumi terutama dengan
penentuan umur mutlak (absolut) dan sistem penanggalan relatif/nisbi. [bates &
kackson]

Paleontologi : studi mengenai kehidupan lampau geologi berdasarkan fosil tumbuhan,


binatang, dan lingkungan yg ada serta kronologi sejarah bumi.

Fosil : sisa organisme yang sudah mati, terawetkan secara alami, umunya bersifat
padat/kompak, > 11000 tahun

Syarat agar organisme menjadi fosil :


a. Memiliki bagian badan yang dapat bertahan, kerangka tubuhnya memiliki mineral
atau berzat tanduk
b. Setelah mati segera terkubur oleh sedimen
c. Terhindar dari proses kimia dan fisika
Pengawetan fosil :
a. utuh, hampir tidak berubah baik secara fisika maupun kimia.

• mammoth yang terkubur di es siberia. Binatang tersebut mati


sekitar 500.000 tahun yang lalu. Tapi dagingnya masih dapat dimakan
oleh peserta kongres Ahli Geologi di Petrograd Yugoslavia.
• Hewan terawetkan dalam aspal

• Serangga dalam getah damar


b. Berubah secara kimiawi, tetapi keadaan fisik tidak berubah.

• Karbonasi : bagian berkitin berubah menjadi karbon


: nabati berubah menjadi karbon

• Silisifikasi : menjadi kersik (terkersikkan). Ex : kayu dan koral

• Karbonatisasi : menggamping. Zat semula diganti kalsit

• Piritisasi : zat semula diganti pirit

• Markasitikasi : zat semula diganti markasit

• Hematisasi : zat semula diganti hematit

• Glaukonitisasi: zat semula diganti glaukonit


c. Terubah secara fisika kimia

• Kerangka

• Pecahan kerangka

• Tikas atau kesan

• Jejak atau tapak

• Rongga dalam batuan

• Kotoran

Batuan pengandung fosil :


a. batuan yang baik sebagai pengandung fosil :
lempung (sedimen) / batu lempung, lanau (lebih besar dari lempung), serpih,
napal (fosil yang umumnya mengandung plankton pelagos dan nekton
pelagos), batugamping (fosil yang umunya mengandung benthonic sessile,
benthonic vagile dan pelagic animal)
b. batuan yang agak baik sebagai pengandung fosil adalah batu berpasir
c. batuan yang buruk sebagai pengandung fosil adalah breksi, konglomerat, dolomit
)terkena proses dolomitisasi), batuan metamorf, lava dan lahar
d. batuan yang tidak mungkin untuk mengandung fosil yaitu batuan beku intrusif

kegunaan fosil :
a. menentukan umur nisbi (dengan fosil indeks)
b. menentukan lingkungan pengendapan (dengan fosil bentonik)
c. korelasi atau penasabahan
d. menentukan struktur geologi dan stratigrafi
e. mengetahui iklim masa lalu
f. mengetahui paleogeografi
g. mengetahui evolusi
syarat untuk menentukan fosil indeks :
a. penyebaran horizontal luas ( fosil pelagic)
b. penyebaran vertikal sempit (umur atau interval hidup pendek)
c. mudah dikenali.
materi penyusun rangka fosil (shell) :
a. Calsite. Contohnya : foraminifera (protozoa), sponge (filum porifera)
b. aragonite. Contohnya : koral (filum coelenterata), filum moluska
c. phospate. Contohnya : nularids (filum coelenterata), filum brachiopoda
d. silica. Contohnya : radiolaria (filum protozoa), sponge (filum porifera)
e. kitin. Contohnya : filum arthropoda, graptolites (kelas graptozoa, filum
coelenterata)
Fasies : susunan litologi suatu lapisan yang tergantung pada suasana saat
pembentukannya yang meliputi aspek fisik, kimia dan biologi. Spesifikasi : dua tubuh
batuan yang diendapkan pada waktu yang sama akan berbeda fasies jika ciri fisik kimia
dan biologi nya berbeda. Fosil fasies : fosil yang digunakan untuk korelasi jarak jauh dan
tergantung pada lingkungan (peka fasies).
Stratigrafi : ilmu yang membahas aturan, hubungan dan kejadian (genesis) macam-
macam batuan di alam dalam ruang dan waktu.
UJIAN AKHIR SEMESTER I TAHUN 2009-2010
MATA KULIAH GEOLOGI
DOSEN PENGUJI : Ir. Soetoto S.U.

5. If a sedimentary rock does not give the chemical reaction to the HCL, it means
that the rock does not contain fossil. The statement is true or false ? give the
reason !
6. Sebutkan 2 contoh nama batuan yang :
a. Baik sebagai pengandung fosil
b. Tidak mungkin mengandung fosil
7. Dalam wujud apa saja fosil dapat dijumpai di alam ? tuliskan selengkap mungkin !
8. a. apa syaratnya agar organisme dapat menjadi fosil indeks (petunjuk)
b. apa yang dimaksud dengan fosil indeks ?
9. rangka fosil (shell) dapat tersusun oleh senyawa kimia apa saja ? berilah masing-
masing satu contoh !
10. apa yang dimaksud dengan :
a. lagoon
b. swale
c. endapan koluvial
d. rayapan tanah
e. slumping

JAWABAN :

5. fosil mengandung senyawa karbonat berupa kalsium. Kalsium bereaksi terhadap


HCl, jika suatu batuan sedimen tidak bereaksi dengan HCl, maka batuan tersebut
tidak mengandung fosil.
6. a. batuan yang baik sebagai pengandung fosil :
lempung (sedimen) / batu lempung, lanau (lebih besar dari lempung), serpih,
napal (fosil yang umumnya mengandung plankton pelagos dan nekton
pelagos), batugamping (fosil yang umunya mengandung benthonic sessile,
benthonic vagile dan pelagic animal)
e. batuan yang agak baik sebagai pengandung fosil adalah batu berpasir
f. batuan yang buruk sebagai pengandung fosil adalah breksi, konglomerat, dolomit
)terkena proses dolomitisasi), batuan metamorf, lava dan lahar
g. batuan yang tidak mungkin untuk mengandung fosil yaitu batuan beku intrusif
7. fosil dijumpai di alam dalam bentuk :
a. utuh, hampir tidak berubah baik secara fisika maupun kimia. Contoh :
mammoth yang terkubur di es siberia. Binatang tersebut mati sekitar 500.000
tahun yang lalu. Tapi dagingnya masih dapat dimakan oleh peserta kongres
Ahli Geologi di Petrograd Yugoslavia.
b. Berubah secara kimiawi, tetapi keadaan fisik tidak berubah.

• Karbonasi : bagian berkitin berubah menjadi karbon


: nabati berubah menjadi karbon

• Silisifikasi : menjadi kersik (terkersikkan). Ex : kayu dan koral

• Karbonatisasi : menggamping. Zat semula diganti kalsit

• Piritisasi : zat semula diganti pirit

• Markasitikasi : zat semula diganti markasit


• Hematisasi : zat semula diganti hematit

• Glaukonitisasi: zat semula diganti glaukonit


c. Terubah secara fisika kimia

• Kerangka

• Pecahan kerangka

• Tikas atau kesan

• Jejak atau tapak

• Rongga dalam batuan

• Kotoran
8. a. syarat suatu organise dapat menjadi fosil indeks / penunjuk :

• penyebaran horizontal luas (fosil pelagic)

• penyebaran vertikal sempit (umur atau interval hidup pendek)

• mudah dikenali
b. fosil indeks : fosil yang digunakan untuk menentukan umur nisbi. Fosil fasies :
fosil yang digunakan untuk korelasi jarak jauh dan tergantung pada lingkungan
(peka fasies)
9. senyawa kimia penyusun fosil :
f. Calsite. Contohnya : foraminifera (protozoa), sponge (filum porifera)
g. aragonite. Contohnya : koral (filum coelenterata), filum moluska
h. phospate. Contohnya : nularids (filum coelenterata), filum brachiopoda
i. silica. Contohnya : radiolaria (filum protozoa), sponge (filum porifera)
j. kitin. Contohnya : filum arthropoda, graptolites (kelas graptozoa, filum
coelenterata)
10. apa yang dimaksud dengan :
a. lagoon : suatu daerah di antara daratan dan lautan yang dipisahkan
oleh tebing koral dengan kedalaman yang dangkal dan dipengaruhi air laut
serta air tawar.
b. Swale :
c. Endapan koluvial : longsoran yang terjadi karena gaya gravitasi
d. Rayapan tanah : Creeping. Gerakan massa tanah sepanjang bidang
batas induknya. Sangat lambat, bahkan kadang tidak bisa dilihat dengan
mata, baru disadari jika pohon atau tiang listrik yang miring.
e. Slumping : suatu jenis gerakan massa melalui bidang lengkung
UJIAN AKHIR SEMESTER I TAHUN AJARAN 2007-2008
MATA KULIAH : GEOLOGI
DOSEN PENGUJI : Ir. Soetoto S.U.

5. Gambarkan profil tanah hasil pelapukan yang lebih lanjut dilengkapi keterangan
gambar
6. Makin sedikit vegetasi penutup lahan, makin banyak tanah yang terkorosi
benarkah pertanyaan tersebut ? jelaskan !
7. Apa perbedaan fosil indeks dan fosil fasies ? berilah contoh masing-masing.
8. Berika masing-masing contoh fosil yang rangka (shell) nya terdiri dari :
a. Kalsit
b. Silika
c. Kalsium phospat
d. kitin
JAWABAN
5. HORIZON A : zone eluviasi, zone of leaching. Pengumpulan zat organik. Zone
pencucian = zone perkolasi air yang menganding larutan garam. Tanah + air
hujan akan menjadi lempung  turun ke horizon B
HORIZON A : zone iluviasi, zone of accumulation. Zone pengumpulan
garam/unsur kimia/lempung yang berasal dari horizon A
HORIZON C : zone batuan induk yang hanya mengalami dekomposisi sebagian.
Sebagian besar masih segar karna mengalami disintegrasi
HORIZON D : zona batuan induk, zone of mother rock. Banyak batuan yang
belum pecah sama sekali
6. menurut data yg ada, erosi lebih besar terjadi pada daerah yang berladang
gandum daripada lahan kosong. perbadingan nya 73%:69%. aktivitas manusia
juga berperan sanga...t besar terutama pada daerah lahan gandum, hal ini terjadi
karena manusia terutama para peladang di ladang gandum mengambil hasil
ladang dengan mencabut gandum, hal ini mengakibatkan ada bagian tanah2
yang juga terangkut dan akan menyebabkan erosi jauh lebih besar terjadi pada
daerah tersebut.
7. fosil indeks : fosil yang digunakan untuk menentukan umur nisbi. Fosil fasies :
fosil yang digunakan untuk korelasi jarak jauh dan tergantung pada lingkungan
(peka fasies)
8. a. Calsite. Contohnya : foraminifera (protozoa), sponge (filum porifera)
b. phospate. Contohnya : nularids (filum coelenterata), filum brachiopoda
c. silica. Contohnya : radiolaria (filum protozoa), sponge (filum porifera)
d. kitin. Contohnya : filum arthropoda, graptolites (kelas graptozoa, filum
coelenterata)
9. TAMBAHAN SOAL DARI UAS TAHUN AJARAN 2005-2006
What are the use of :
a. Topographic map : Peta topografi ialah peta yang menunjukkan keadaan muka
bumi di sebuah kawasan, selalunya menggunakan garisan kontur dalam peta
modern.
b. Geologic compass :

Anda mungkin juga menyukai