Anda di halaman 1dari 10

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEMANDIRIAN TOILET

TRAINING PADA ANAK USIA PRESCHOOL DI PAUD MELATI


KECAMATAN KENJERAN
SURABAYA

Ananda Oktavia
17.11.007
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Adi Husada Surabaya
Anandaoktavia21@gmail.com

ABSTRAK
Pola asuh orang tua adalah suatu proses interaksi antara orang tua dan anak yang
didalamnya meliputi kegiatan memimpin, mengasuh, dan membimbing anak
secara langsung maupun tidak langsung. 3 macam pola asuh orang tua kepada
anaknya yaitu pola asuh otoriter, demokratis, permisif. Dampak setiap pola
pengasuhan orang tua akan berbeda terhadap kemandirian anak. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui hubungan pola asuh orangtua dengan kemandirian
toilet training pada anak usia Preschool di PAUD Melati Surabaya. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah korelasional dengan pendekatan cross
sectional. Variabel independen : pola asuh orangtua dan variabel dependen :
kemandirian toilet training. Populasi penelitian ini adalah seluruh orangtua yang
memiliki anak usia preschool dengan teknik total sampling didapatkan 30
responden, penelitian ini dilaukan pada bulan Maret 2020. Alat ukur pola asuh
orangtua dan kemandirian toilet training yang menggunakan kuesioner dengan
skala pengumpulan data ordinal. Hasil penelitian dilakukan uji statistik Spearman
Rho didapatkan p=0,001 dengan tingkat significant α=0,582 menunjukkan
bahwa H0 ditolak dan H1 diterima artinya terdapat hubungan yang signifikan
antara pola asuh orangtua dengan kemandirian toilet training pada anak usia
Preschool di PAUD Melati Surabaya. Hasil penelitian didapatkan yang dapat
disimpulkan bahwa pola asuh orang tua dengan kemandirian toilet training pada
anak usia Preschool di PAUD Melati adalah baik. Perlu adanya meningkatkan
informasi mengenai pola asuh yang baik dan benar agar dapat mendidik dan
mengasuh anak lebih baik lagi.

Kata kunci Pola Asuh Orangtua, toilet training, anak usia Preschool
ABSTRACT
THE RELATINSHIP OF PARENTING PARENTS WITH THE
INDEPENDENCE OF TOILET TRAINING IN PRESCHOOL
AGE CHILDREN IN PAUD MELATI
SURABAYA

Ananda Oktavia
17.11.007
Anandaoktavia21@gmail.com

Parenting is proces of interaction between parents and children which includes


actibvities leading, nurturing and guilding children directly or indirectly. 3 kinds
of parenting parents to their children, namely, parenting, democratic, permisif
the impact of each parenting pattern will different from child independence this
study aims to find out the relationship between parental care and independence of
toilet training in preeschool children in Melati PAUD Surabaya. The method used
in this research is correlational with cross sectional approach. The independent
variable independence of toiet training. The population of this study is all
parents who children aged Preschool with a non probability technique obtained
30 respondents, this study was set in February 2020. Measuring parental
parenting tools and toilet training independence using a questionere with a scale
of ordinal data collection. The result of the Spearman Rho statistical test were
obtained p0,001 with a significant level of a= 0,582 indicating that H0 was
reected and H1 was accepted meaning that there was a significant relationship
between parenting parenting with the independenceof roiler training in
Preschool age children in PAUD Melati is good. There is a need to increase
information on good and right parenting in order to be able to educate and care
for children better.

Keywords : parenting parents,toilet training, Preschool age children

PENDAHULUAN
Toilet training adalah proses Saat ini orang tua kurang berperan
pengajaran untuk mengontrol buang aktif dan kurang mengerti kesiapan
air kecil (BAK) dan buang air besar anak, karena beberapa orang tua
(BAB) secara benar dan teratur. yang mempunyai kesibukan dengan
Toilet training termasuk salah satu pekerjaan mereka atau malas dalam
tugas utama orang tua dalam mengantar anak ke toilet. Kesibukan
peningkatan kemandirian tahap tersebut membuat orang tua tidak
perkembangan pada anak usia (4-6 mau repot dalam mengurus anaknya.
tahun). Toilet training bertujuan Orang tua lebih memakai cara yang
untuk melatih agar anak mampu praktis dengan pemakaian diapers
menjaga kebersihan diri, sehingga orangtua tidak memiliki
mengajarkan anak untuk dapat kesulitan pada saat anak mau buang
memakai celananya kembali serta air besar atau kecil. Orang tua yang
dapat membentuk kemandirian yang memiliki kesibukan juga tidak
baik dalam melakukan buang air. memperhatikan lingkungan di
rumahnya yang tampak kotor, dibedakan menjadi tiga tipe, yaitu
sehingga anak kurang nyaman pola asuh otoriter, pola asuh
dengan fasilitas untuk BAB dan demokratis, pola asuh permisif. Pola
BAK serta orang tua yang tidak asuh otoriter mempunyai ciri orang
memberikan fasilitas kamar mandi tua membuat semua keputusan, anak
yang mudah dicapai oleh anak harus tunduk, patuh, dan tidak boleh
[ CITATION Rah13 \l 1057 ]. Salah satu bertanya. Pola asuh demokratis
faktor penunjang keberhasilan mempunyai ciri orang tua
perilaku toilet training dipengaruhi mendorong anak untuk
oleh pola asuh orang tua. Pola asuh membicarakan apa yang ia inginkan.
orangtua yang terlalu memaksa dan Pola asuh permisif mempunyai ciri
membiarkan akan berdampak pada orang tua memberikan kebebasan
karakteristik anak yang tidak baik. penuh pada anak untuk berbuat.
Di Indonesia sendiri Dampak setiap pola pengasuhan
ditemukan sebanyak 12 % anak anak orang tua akan berbeda terhadap
usia 6 tahun yang masih mengompol kemandirian anak. Melalui
[ CITATION Hid09 \l 1057 ] . Salah satu pengasuhan orang tua, terutama
faktor penting keberhasilan anak orang tua yang demokratis, anak
dalam melakukan toilet training diharapkan dapat mengembangkan
adalah pola asuh yang diterapkan kemandiriannya dengan baik. Dalam
orang tua dalam mendidik anak di penelitian Baumrind menunjukkan
rumah. Berdasarkan survei awal bahwa pola pengasuhan demokratis
yang dilakukan penulis di PAUD sangat mendukung perkembangan
Melati Surabaya sebanyak 7 orang kemandirian (healthy autonomy)
tua anak memiliki anak balita pada anak, sedangkan dua gaya
didapatkan bahwa 5 ibu mengatakan pengasuhan lainnya yaitu pola
anak masih belum mandiri dalam pengasuhan otoriter dan permisif
melakukan BAK/BAB dan 2 ibu bersifat negatif terhadap kemandirian
mengatakan anaknya sudah bisa anak [ CITATION Zub11 \l 1057 ].
BAK/BAB secara mandiri. Kegagalan toilet training
Mengajarkan toilet training pada umumnya karena adanya
pada anak bukanlah hal yang mudah perlakuan atau aturan yang ketat dari
untuk dilakukan. Dalam toilet orang tua kepada anaknya yang dapat
training dibutuhkan tehnik atau cara mengganggu kepribadian anak akan
yang tepat sehingga mudah cenderung bersifat retentif atau
dimengerti oleh anak. Penggunaan bersikap keras kepala bahkan kikir.
tehnik yang tepat mempengaruhi Apabila orang tua bersikap santai
keberhasilan orang tua dalam dalam memberikan aturan dalam
mengajarkan konsep toilet training toilet training, maka anak akan dapat
pada anak [ CITATION Hid09 \l 1057 ]. mengalami kepribadian ekspresif
Pola asuh orang tua sangat dimana anak lebih tega, cenderung
dibutuhkan dalam toilet training ceroboh suka membuat gara-gara
anak, yaitu dalam hal menyediakan emosional, dan seenaknya dalam
waktu, pendekatan yang konsisten, melakukan kegiatan sehari-hari.
kesabaran, pengetahuan, pemahaman Selain itu anak tidak mandiri dan
terhadap proses toilet training. masih membawa kebiasaan
Secara garis besar pola pengasuhan mengompol hingga dewasa. Pola
orangtua terhadap anak dapat asuh yang kurang, mengakibatkan
anak dapat cenderung berperilaku tua merupakan langkah awal dan
tidak percaya diri, keras kepala, takut tepat untuk melatih kemandirian,
melakukan sesuatu hal. Saat orang merangsang pertumbuhan, dan
tua memberikan aturan yang santai, perkembangan lainnya. Orang tua
anak cenderung memiliki yang mempunyai tingkat pendidikan
kepribadian yang membuat masalah, yang tinggi akan lebih peduli
suka ceroboh dalam melakukan terhadap masalah kesehatan dan
sesuatu, buang air sembarangan dan perkembangan anak. Sikap yang baik
kebersihan diri kurang. Perilaku- tersebut dilaksanakan dalam bentuk
perilaku yang kurang tepat ini dapat pola asuh orang tua terhadap
mempengaruhi tumbuh kembang anaknya. Pola asuh bisa di dapatkan
anak menjadi terhambat [ CITATION dengan memberikan wawasan atau
Wul10 \l 1057 ]. pengetahuan kepada orang tua, dan
Memperkenalkan pola asuh mengikuti parenting kelas di sekolah.
yang baik dan benar kepada orang

METODE PENELITI
Metode ini adalah No. Karakteris Frekuensi Persenta
korelasional dengan pendekatan tik se
cross sectional. Penelitian ini 1. Jenis
Kelamin
dilaksanakan di PAUD Melati Laki-laki 0 0%
Surabaya pada tanggal 05 Februari Perempuan 30 100%
2020. Populasi dalam penelitian ini Jumlah 30 100%
adalah seluruh orangtua yang 2. Usia
mempunyai anak usia Preschool di orang
PAUD Melati yang memenuhi tua
kriteria sampel sebanyak 30 19-35 Tahun 16 53,3%
responden, dan pengambilan sampel 36-45 Tahun 14 46,7%
dalam penelitian ini menggunakan Jumlah 30 100%
total sampling yaitu berjumlah 30 3. Usia
responden. Instrumen dalam anak
penelitian ini menggunakan lembar 3 Tahun 5 16,7%
kuesioner denggan menggunakan uji 4 Tahun 4 13,3%
alternatif korelasi yaitu uji spearmen 5 Tahun 21 70%
rho dengan hasil α<0,05. Jumlah 30 100%
4. Pendidikan
HASIL SD 10 33,3%
SMP 9 30%
Tabel 1.1 Distribusi frekuensi SMA/SMK 11 36,7%
karakteristik Jumlah 30 100%
responden Orang 5. Pekerjaan
Tua di PAUD Melati Ibu Rumah
pada tanggal 05 21 70%
Tangga
Maret 2020. Wiraswasta 9 30%
Jumlah 30 100%
6. Informasi
toilet
training
Pernah 20 66,7%
Tidak pernah 10 33,3%
20 20 20
Berdasarkan tabel 1.1 menunjukkan 2. Otoriter 5 16,6%
bahwa dari 30 responden didapatkan 3. Permisif 8 26,7%
sebagian besar responden adalah Jumlah 30 100%
perempuan sebanyak 30 responden Berdasarkan tabel 1.2 menunjukkan
(100%). Berdasarkan usia orangtua bahwa dari 30 responden sebagian
sebagian besar usia orang tua pada besar pola asuh orangtua baik
rentang 36-45 tahun sebanyak 14 sebanyak 17 responden (56,7%) pola
responden (46,7%). Berdasarkan usia asuh demokratis.
anak pada PAUD Melati yaitu usia 5
Tahun sebanyak 21 anak (70%). Tabel 1.3 Distribusi Kemandirian
Berdasarkan pendidikan orang tua Toilet Training pada anak usia
adalah SMA/SMK sebanyak 11 Preschool di PAUD Melati pada
responden (36,7%). Berdasarkan tanggal 05 Maret 2020.
pekerjaan orangtua sebagian besar No. Kemandiria Frekuensi Persentase
yakni Ibu Rumah Tangga sebesar 21 n toilet
responden (70%). Berdasarkan training
informasi toilet training orangtua 1. Baik 16 53,3%
didapatkan orangtua mendapatkan 2. Cukup 6 20%
informasi tentang toilet training 3. Kurang 8 26,7%
sebanyak 20 responden (66,7%). Jumlah 30 100%
Tabel 1.2 Distribusi Pola Asuh Berdasarkan tabel 1.3 menunjukkan
Orang tua Di PAUD Melati pada bahwa dari 30 responden mayoritas
tanggal 05 Maret 2020. anak yang memiliki kemandirian
No. Pola Asuh Frekuensi Persentase tentang toilet training dengan kriteria
1. Demokratis 17 56,7% baik sebanyak 16 responden (53,3%).
Tabel 1.4 Hubungan Pola Asuh Orag Tua dengan Kemandirian Toilet Training
Pada Anak Usia Preschool Di PAUD Melati pada tanggal 05 Maret
2020.
Pola Asuh Orang Tua Toilet Training pada anak usia Preschool Total
Baik % Cukup % Kurang % N %
Pola Asuh Demokratis 16 53,3% 0 0% 0 0% 16 53,3
%
Pola Asuh Otoriter 0 0% 5 16,7% 0 0% 5 16,7
%
Pola Asuh Permisif 0 0% 0 0% 9 30 9 30%
%
Total 16 53,3% 6 16,7% 8 30 30 100%
%
Spearmen Corelation P value (Sig 2-tailed) = 0,001
Coefficient correlation (r) = 0.582
Berdasarkan tabel 1.4 dari spearmen didapatkan nilai p =
menunjukkan bahwa dari 30 0,001 dan α = 0,05. Dari hasil uji
responden didapatkan mayoritas pola Spearmen lebih rendah dari α maka
asuh orang tua berkategori pola asuh hipotesis penelitian diterima, yang
demokratis dengan kemandirian berarti ada hubungan antara pola
toilet training pada anak usia asuh orang tua dengan kemandirian
Preschool berkategori baik toilet training pada anak usia
berjumlah 30 responden Preschool di PAUD Melati
menunjukkan persentase 56,7% hasil Surabaya. Korelasi koefisien dari ui
analisa uji statistic dengan korelasi spearmen adalah 0,582, yang artinya
tingkat kekuatan hubungan (korelasi) benar bagaimana cara mengasuh dan
antara variabel pola asuh orangtua mendidik anak diharapkan agar terus
dengan kemandirian toilet training mendidik dan mengasuh anak dengan
adalah sebesar 0,582 atau korelasi baik dan benar, sedangkan responden
tinggi/kuat. Angka koefisien korelasi yang memiliki pola asuh otoriter dan
pada hasil diatas bernilai positiv, permisif dikarenakan pendidikan
yaitu 0,582 sehingga hubungan yang tidak mendukung, usia orang
kedua variabel tersebut bersifat tua yang terlalu muda atau tua
searah (jenis hubungan diharapkan dapat lebih mengerti lagi
searah)ndengan demikian dapat bagaimana cara untuk mendidik anak
diartikan bahwa pola asuh orang tua dan mengasuh anak sesuai dengan
dengan kemandirian toilet training benar dan baik.
mempunyai hasil yang signifikan.
Meberikan pola asuh yang
PEMBAHASAN baik dan benar akan menciptakan
kemandirian anak dalam melaukan
Berdasarkan tabel 1.4 uji toilet training. Toilet training sangat
korelai Spearman Rho diperoleh di butuhkan anak agar mampu
nilai 0,001 p value= < α = (0,05) , mengontrol kemampuan buang air
koefisien correlation 0.582 maka H0 kecil (BAK) dan Buang air besar
ditolak dan H1 diterima. Hal ini (BAB), Sehingga diperlukan pola
menunjukkan koefision corelation asuh yang baik dan benar. Sejalan
dan adanya hubungan antara pola dengan penelitian yang dilakukan
asuh orang tua dengan kemandirian [ CITATION WAr16 \l 1057 ] tentang
toilet training pada anak usia hubungan pola asuh orang tua
Preschool di di PAUD Melati dengan tingkat keberhasilan toilet
Surabaya, bahwa orangtua yang training pada anak usia usia
memiliki pola asuh yang baik dan prasekolah di TK Asyiyah Surabaya
benar cenderung akan tumbuh terdapat hubungan yang signifikan
menjadi pribadi yang baik, sebalikya dengan nilai p=0,000. Hasil dari
anak yang diasuh dengan pola asuh penelitian pola asuh orang tua
yang buruk kan tumbuh menjadi menunjukkan setengahnya (52,5%)
anak dengan pribadi yang buruk. orang tua dengan pola asuh
Dalam mendidik anak hendaknya demokratis dan 27 keberhasilan
orang tua mengerti apa yang toilet training sebagian besar
dibutuhkan oleh anaknya. (67,5%) anak usia Preschool
berhasil melakukan toilet training.
Hasil penelitian didapatkan
Sehingga dapat disimpulkan semakin
bahwa pola asuh orangtua di PAUD
ke arah pola asuh demokratis maka
Melati Surabaya responden rata-rata
penerapan toilet training akan
dengan pola asuh demokratis berusia
berhasil sedangkan kearah pola asuh
19-35 tahun yang memiliki
permisif toilet training kurang
pendidikan SMA/SMK, sebagian
berhasil. Maka diperoleh kesimpulan
besar orangtua di PAUD Melati
Ada hubungan antara pola asuh
berjenis kelamin perempuan dan
orangtua dengan kemandirian toilet
memiliki anak rata-rata berusia 5
training pada anak usia Preschool di
tahun berada dalam kategori baik ini
PAUD Melati Putih Surabaya, hal ini
dikarenakan beberapa responden
dikarenakan bahwa pola asuh orang
memahami dan mengerti dengan
tua yang sangat penting dalam sehingga akan berdampak pada
membentuk kepribadian seorang kemandirian toilet training.
anak dimulai dari usia Preschool

KESIMPULAN meningkatkan pola asuh yang


baik dan benar.
1) Berdasarkan hasil penelitian dan 3) Dapat digunakan sebagai acuan
pembahasan yang telah dalam penelitian selanjutnya
dilakukan pada orangtua di dengan mengembangkan
PAUD Melati Surabaya, pola kuesioner dan meningkatkan
asuh responden sebagian besar besar sampel dan menggunakan
pada kategori yang demokratis. desain penelitian yang berbeda
2) Berdasarkan hasil penelitian dan misalnya pengaruh pola asuh
pembahasan yang telah orangtua dengan kemandirian
dilakukan pada orangtua di toilet training pada anak usia
PAUD Melati Surabaya, Preschool untuk melihat
kemandirian toilet training anak perkembangan secara cepat
sebagian besar pada kategori dengan observasi secara
baik. berskala.
3) Berdasarkan hasil penelitian
yang telah dilakukan pada DAFTAR PUSTAKA
orangtua di PAUD Melati
Surabaya, dengan uji Spearman
Rho diperoleh hasil H0 ditolak
dan H1 diterima, ini
menunjukkan ada hubungan
antara pola asuh orang tua
dengan kemandirian toilet
training,
SARAN
1) Hasil dari penelitian pola asuh
dan kemandirian yang terbanyak
adalah baik. Dengan demikian
tempat toilet yang hanya ada
satu di PAUD akan lebih baik
untuk ditambah dan menanyakan
kepada anak setiap 30 menit
untuk siapa yang ingin ke toilet.
Guna melatih kemandirian
sebaik mungkin.
2) Orangtua disarankan untuk tetap
memberikan pola asuh yang baik
dan benar dan lebih
meningkatkan informasi bisa
melalui parenting kelas, sosial
media, teman atau saudara guna
Adawiah, R. (2017). Pola Asuh Orang Tua Dan Implikasinya Terhadap
Pendidikan Anak. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan, 36-37.
Agustina, W., & Sapta, r. F. (2015). Tiga Faktor Dominan Penyebab Kegagalan
Toilet Training Pada Anak Usia 4-6 Tahun. Jurnal Ners dan Kebidanan,
204-208.
Andriyani, S., Ibrahim, K., & Wulandari, S. (2014). Analisis faktor-Faktor Yang
Berhubungan Toilet Training Pada Anak Prasekolah. Analisis Faktor-
Faktor Yang Berhubungan Dengan Keberhasilan Toilet Training, 147.
Dahlan, M. S. (2009). Statistik Untuk Kedokteran Dan Kesehatan. Jakarta:
Salemba Medika.
Febrian, N. (2016). Peran Orang Tua Terhadap Keberhasilan Toilet Training An.
A Umur 2 tahun 6 Bulan Di BPM Cilcilla Retno W. Desa Demangsari
Ayah Kebumen. Gombong: Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhamadiyah
Gombong.
Fitrianingsih, N. (2013). Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Dan Intensitas
penggunaan Diapers Terhadap Tingkat Kesiapan Toilet Trainig Pada Anak
Usia Toddler Di Little Care Stikes Surya Global Yogyakarta. 32-33.
Hanifah, N., & Julia. (2014). Membedah Anatomi kurikulum 2013 untuk
Membangun Masa Depan Pendidikan yang Lebih Baik. Sumedang: UPI
Sumedang Press.
Hasanah, N. (2015, June 23). Kemandirian. Retrieved December 26, 2019, from
kompasiana.com:
https://www.kompasiana.com/nidaulhasanah/54f766e4a3331164368b475b
/kemandirian
Hasballah, M. U. (2017). Toilet Training. Banda Aceh: CBK Publishing.
Heriyanto, B. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif. Surabaya: CV. Perwira
Media Nusantara.
Hidayat, A. A. (2009). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa
Data . Jakarta: Salemba Medika.
Karomah, H. (2015). Hubungan Pengetahuan Ibu Dalam penerapan Toilet
Training Pada Usia Toddler 18-36 Bulan Di Paud Mpa Daycare Bumi
Teluk ambe Karawang, Periode September 2015. Jakarta: Sekolah Ilmu
Tinggi Kesehatan Abdi Nusantara Jakarta.
Keraf, E. A. (2013). Hubungan Pola Asuh Demokratis Orantua Terhadap
Perkembangan Anak Usia Prasekolah 3-5 tahun) Di TK Az-Zahrah
Surabaya. Surabaya: Fakultas Keperawatan Universitas Katolik Widya
Mandala.
ktaviari, N. K., Asri, N. L., Astini, P. S., Widayati, & Kurniasih. (2018).
Hubungan Antara Pola Asuh Orang Tua Dengan Kemampuan Toilet
Training Anak Usia Pra Sekolah Di Banar Kutuh Kelod Ubud. Jurnal
Kesehatan Medika Udayana Vol.04.No.1, 36.
Lapau, B. (2013). Metode Penelitian Kesehatan Metode Ilmiah penulisan Skripsi,
Tesis, dan Disertasi. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Lestari, E. (2013). Hubungan Antara Pola Asuh Orang Tua Dengan Prestasi
Belajar Siswa Konsentrasi Patiseri SMK Negeri 1 Sewon Bantul. 32-26.
Lukman, M. (2009). Kemandirian Anak Asuh Di Panti Asuhan Yatim Islam
Ditinjau Dari Konsep Diri dan Kompetensi Interpersonal. PSIKOLOGIKA,
60.
Mail, A. F., & Romdzati. (2018). HUbungan Pola Asuh Orangtua Dengan
Kesiapan Toilet Training Pada Anak Usia Toddler. 4.
Mardianto, B. (2016, June 23). Ada 6 Tipe Pola Asuh Orangtua Kepada Anak.
Retrieved December 24, 2019, from media.iyaa.com:
https://media.iyaa.com/article/2016/06/Ada-6-Tipe-Pola-Asuh-Orangtua-
kepada-Anak-3453883.html
Mendur, J. P. (2018). Hubungan Peran Orang Tua Dengan Kemampuan Toilet
Training Pada Anak Usia Sekolah Di Tk Gmim Sentrum Sendangan
Kawangkoan Satu . e-Journal Keperawatan (e-kp), Volume 6 nomor 1.
Nadliroh, I. (2018, September 4). Pola Asuh Menurut Kacamata para Ahli.
Retrieved December 24, 2019, from kompasiana.com:
https://www.kompasiana.com/iinnadliroh/5b8e82c2ab12ae0f1113bbb2/pol
a-asuh-menurut-kacamata-para-ahli?page=all
Notoadmojo. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Nurafbi. (2017). Hubungan Pola Asuh Orangtua Dengan Keberhasilan Toilet
Training Pada Anak Usia Pra Sekolah DI Paud Al-Hijrah Di Wilayah
Kerja Puskesmas Ladongi Jaya Kabupaten Kolaka Timur. Kolaka Timur:
Politeknik Kesehatan Kendari.
Nurdin, I. (2019). METODOLOGI PENELITIAN SOSIAL. Surabaya: Media
Sahabat Cendekia.
Nurdin, I., & Hartati, S. (2019). Metodelogi Penelitian Sosial. Surabaya: Media
Sahabat Cendekia.
Nursalam. (2016). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba
Medika.
Nursalam. (2016). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba
Medika.
Rahayu, D. M. (2013). Hubungan Peran Orangtua Dengan Kemampuan Toilet
Training Pada Anak Usia Toddler Di Paud Bunda . 2.
Rahmawati, D. (2015). Efektivitas Pemberian Informasi Tentang Toilet Training
Terhadap Pengetahuan Ibu Yang memiliki Anak Usia Toodler (1-3 Tahun)
Di Desa Baseh Kecamatan Kedungabnteng Kabupaten Banyumas.
Ratne, Purwaningsih, H., & Apriatmoko, R. (2019). Hubungan Pola Asuh Orang
Tua Dengan Keberhasilan Toilet Training Pada Anak Usia Toddler.
Indonesian Journal Of Nursing Research, Vol 2 No 1 , 37.
Sa'diyah, L. K., & Eka, V. (2017). Tumbuh Kembang dan Toilet Training Pada
Masa Golden Age. Mojokerto: Karya Bina Sehat.
Safaria. (2009). Kepemimpinan Edisi Pertama. Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu.
Safaria. (2009). Kepemimpinan Edisi Pertama . Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu.
TEMPO.CO. (2017, Agustus 05). Cek Seberapa Tajam Ingatan Anda dengan Tes
Sederhana Ini. https://lifestyle.uzone.id/tes-sederhana-untuk-menguji-
ingatan-kamu.
W, A. D. (2016). Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Tingkat Keberhasilan
Toilet Training Pada Anak Usia Pra Sekolah Di TK Aisyiyah Surabaya.
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mediahusada, 37-38.
Wong. (2008). Buku Ajar Keperawatan PediatrikVol 1. Jakarta: EGC.
Wulandari, R. (2010). Toilet Training Pada Anak Usia Toodler. GASTER.
Zubaedi. (2011). Desain Pendidikan Karakter. Jakarta: KENCANA.

Anda mungkin juga menyukai