Laboratorium
Demam tinggi mendadak (>37,50C) berlangsung selama 2 - 7
- Trombositopeni:Penurunan jumlah hari, demam terus menerus, turun secara cepat.
trombosit < 100.000/mikrol pada Nyeri kepala, nyeri otot, tulang atau sendi, Hepatomegali (Nyeri
tekan pada daerah ulu hati).
hari ke-3 sampai ke-8 sakit.
Mual, muntah, tampak lemah, gelisa dan lesu.
- Hemokonsentrasi dan
Uji tourniquet positif (petekia, ekimosis, epitaksis, pendarahan
hipoproteinemi karena kebocoran Tanda Gejala gusi, kadang-kadang terjadi pendarahan di hidung (mimisan),
plasma. hematemesis atau melena.
- Leukopenia/ leukositosis. Diare, konstipasi
Gelisah, timbul sianosis disekitar mulut.
Trombositopeni: Jumlah trombosit dibawah 150.000 /mm3 yang
Pemeriksaan penunjang biasanya terjadi pada hari ke tiga sampai ke tujuh.
Derajat DHF DHF Definisi Virus dengue serotif yang ditularkan melalui
Derajat 1
vektor nyamuk aedes aegepty, nyamuk aedes
Demam disertai gejala tidak
albopictus, aedes polynesiensis.
khas dan satu-satunya
manifestasi perdarahan ialah uji Manifestasi klinis
Tourniquet positif
Derajat 2
Derajat 1 disertai perdarahan Patokan WHO ( 1975 ) untuk menegakkan
spontan di kulit dan atau diagnosa DHF adalah : Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) adalah penyakit
perdarahan lain. yang disebabkan oleh virus dengue sejenis virus yang
a. Demam tinggi dan terus menerus selama 2-7 hari
Derajat 3 tergolong arbovirus (antropad bone virus) dan masuk
b. Manifestasi perdarahan, termasuk setidak-
kedalam tubuh penderita melalui gigitan nyamuk Aedes
Ditemukannya kegagalan tidaknya uji torniquet positif dan salah satu betuk
aegypti (betina).
sirkulasi, yaitu nadi cepat dan lain ( petekie, purpura, ekimosis, epistaksis,
lembut, tekanan nadi menurun perdarahan gusi )
(<20 mmHg) atau hipotensi c. Pembesaran hati
disertai kulit yang dingin, d. Renjatan yang ditandai nadi lemah, cepat disertai
lembab, dan penderita menjadi tekanan darah menurun ( tekana sistolik menjadi 80
gelisah mmHg dan diastolik 20 mmHg atau kurang )
Derajat 4 disertai kulit yang eraba dingin dan lembab
Renjatan berat dengan nadi terutama pada ujung hidung, jari dan kaki,
yang tidak diraba dan tekanan penderita gelisah, timbul sianosis disekitar mulut.
darah yang tidak dapat diukur.
PATHWAYS
Virus dengue
Viremia
(Terjadi infeksi pada sel fagosit mononukleus)
Nyeri akut
anoreksia, muntah manifestasi perdarahan
syok hipovolemik
Daftar pustaka
Jitowiyono. Sugeng., Asuhan Keperawatan Neonatus dan Anak. 2010. Yogyakarta: Nuha
Medika.
Disusun Oleh:
Dwi Novitasari
201420206060
Yang bertanda tangan dibawah ini, dosen pembimbing lapangan Keperawatan Anak
menerangkan bahwa :
DWI NOVITASARI
201420206060
Benar-benar telah menyelesaikan laporan “ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. ND
DENGAN DHF DI RUANG DAHLIA RSUD WONOSARI” yang disahkan pada :
Hari :
Tanggal :
Adapun hasil dari laporan ini diharapkan menjadi periksa dari dosen pembimbing dan
mahasiswa yang bersangkutan.
Mengetahui,
Mahasiswa
( Dwi Novitasari )
Rencana Intervensi
Rencana intervensi
Fever management
Pain management
Monitor suhu sesering mungkin
Kaji secara komperhensif tentang nyeri, meliputi lokasi
Monitor IWL
karakteristik nyeri dan onset, durasi, frekuensi, kualitas,
intensitas/berat ringannya nyeri dan faktor presipitasi. Monitor vital sign
Observasi isyarat non verbal, khususnya dalam Monitor WBC, Hb, Hct
ketidakmampuan dalam berkomunikasi secara verbal. Monitor intake dan output
Gunakan komunikasi terapeutik agar pasien dapat Kolaborasi pemberian antipiretik
mengekspresikan nyeri Kolaborasi pemberian cairan IV
Control faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri. Berikan kopres pada daerah lipatan (paha, aksila) dengan air
Motivasi klien untuk istirahat
hangat.
Ajarkan teknik non farmakologis untuk mengurangi nyeri.
Kolaborasi pemberian analgesik pada pasien.
Setelah dilakukan tindakan selama 3x24 jam maka suhu
tubuh berada pada rentang normal (35-37.5 drajat
celcius
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 3x24
Tujuan
jam maka nyeri klien
berkurang dengan kriteria:
Tingkat kenyamanan
klien
Control nyeri
Tujuan Nyeri akut b.d agen ASKEP
Mampu mengenal nyeri
Menyatakan rasa cidera biologis
nyaman setelah nyeri
berkurang Kekurangan volume cairan
Tujuan
Tanda-tanda vital dalam b.d kehilangan volume
rentang normal. cairan secara aktif
Rencana intervensi
Fluid management:
Pertahankan catatan intake dan output yang akurat
Dorong masukan oral
Monitor vital sign
Monitor status nutrisi
Monitor berat badan
Berikan tambahan cairan melalui cairan infuse
Dorong keluarga untuk membantu pasien makan
Pantau status hidrasi