Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN TETAP ANALISIS KETAHANAN KESEGARAN PISANG

AMBON DAN PISANG KEPOK


DI KEBUN PISANG SUKAJADI

Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Persyaratan


Mata Kuliah Kuliah Kerja Lapangan Pada Semester IV

Oleh :
Kelompok 1

NAMA :Jeffri Iskandar 1803012


Pebri HZ 1803023
Selvi amalia 1803025
Anggita candra DS 1803029
DOSEN PEMBIMBING : ARMI ANTASARI, S.Pd, M.Pd

JURUSAN TEKNIK PERMINYAKAN


PROGRAM STUDI TEKNIK EKSPLORASI PRODUKSI MIGAS
POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat,
rahmat dan karunia-Nya menjelang akhir semester 4 tahun ajaran 2019/2020 ini
praktikan dapat menyelesaikan Laporan Tetap Kuliah Kerja Lapangan dengan baik.
Laporan tetap ini kami buat karena Kuliah Kerja Lapangan ini merupakan salah
satu mata kuliah yang berperan penting dalam kegiatan perkuliahan mahasiswa Prodi
Teknik Eksplorasi Produksi Migas, karena materi yang diberikan dalam mata kuliah
ini berkaitan erat dengan pelaksanaan praktik lapangan dan tugas akhir nanti.
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak, baik secara
langsung maupun tidak langsung dan ucapan terima kasih kepada Dosen Kuliah Kerja
Lapangan Ibu Armi Antasari, S.Pd, M.Pd dan seluruh rekan – rekan Teknik
Eksplorasi Produksi Migas yang telah membantu kami dalam menyelesaikan Laporan
Tetap Kuliah Kerja Lapangan.
Dalam pembuatan laporan ini kami menyadari bahwa dalam penyusunannya
masih jauh dari kata sempurna, baik dari segi materi maupun dari segi pemahaman.
Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik serta saran yang membangun guna
perbaikan laporan di masa mendatang, sehingga menjadi lebih sempurna lagi.
Semoga laporan tetap yang kami buat ini bermanfaat bagi kita semua Amiinn.

Palembang, 17 Mei 2020


Penyusun

Kelompok 1
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................... 1
1.2 Rumusan masalah ......................................................................... 3
1.3 Tujuan............................................................................................ 3
1.4 Manfaat…………………………………………………………. 3
BAB II DASAR TEORI
2.1 Pengertian...................................................................................... 4
2.2 Manfaat bagi kesehatan................................................................. 5
2.3 Buah pisang untuk ibu hamil........................................................ 6
2.4 Kandungan nutrisi pada buah pisang…………………………... . 6
BAB III METODOLOGI PELAKSANAAN
3.1 Metode pelaksanaan...................................................................... 8
3.2 tempat dan waktu pelaksanaan....................................................... 15
3.3 Populasi dan sampel……………………………………………... 16
3.4 Teknik pengumpulan data…………………………………….... . 16
3.5 Teknik analisis Data…………………………………………….. 17
3.6 Langkah kerja…………………………………………………… 17
BAB IV HASIL PELAKSANAAN
4.1 Pelaksanaan Kegiatan………………………………………….... 21
4.2 Analisis haasil pelaksanaan KKL……………………………….. 22
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pisang merupakan tumbuhan monokotil yang termasuk dalam familia musaceae


yang berasal dari Asia Tenggara. Indonesia adalah Negara penghasil buah pisang
utama di Asia dengan jumlah produksi lebih dari 6 juta ton pertahun sehingga
Indonesia merupakan Negara penghasil buah pisang terbesar di Asia. Dilihat dari
jumlah produksi pisang di Indonesia maka jumlah kulit pisang mencapai 2 juta ton
pertahun.

Pisang juga merupakan salah satu jenis buah klimakterik, buah klimaterik
mengalami peningkatan respirasi yang ditandai dengan peningkatan aktivitas
metabolic dari fase pematangan sampai fase senesen. Peningkatan respirasi
bersamaan dengan peningkatan laju etilen (Hawa,2006). Pisang juga dapat mudah
rusak dan mengalami perubahan mutu, karena kandungan airnya tinggi (Demirel dan
Turban, 2003). Selama proses pemasakannya, terjadi perubahan fisik dan kimia,
seperti pelunakan buah, perubahan kandungan gula, perubahan warna kulit buah dan
peningkatan laju respirasi dan laju produksi etilen. Proses pemasakan tidak dapat
dihentikan, tetapi dapat diperlambat sehingga masa simpan buah dapat diperpanjang
(Purwoko et al., 2002).

Masa simpan dan mutu buah pisang dapat dipertahankan dengan melakukan
penanganan pasca panen yang tepat karena buah pisang mudah rusak. Beberapa
upaya teknik pasca panen yang digunakan untuk menghambat pemasakan buah
pisang adalah dengan aplikasi 1–Methylcyclopropene (-MCP), plastic wrapping, dan
penyimpanan pada suhu dingin.
Pisang Ambon (pisang hijau) merupakan tumbuhan terna raksasa berdaun besar
memanjang dari suku musaceae. Pisang Ambon merupakan buah yang banyak
dikonsumsi oleh masyarakat karena mengandung senyawa yang disebut asam lemak
rantai pendek, yang memelihara lapisan sel jaringan dari usus kecil dan meningkatkan
kemampuan tubuh untuk menyerap nutrisi. Menurut penelitian yang telah dilakukan
buah pisang Ambon matang sangat efektif dalam mengurangi keparahan klinis dan
penyakit diare dan banyak mengandung vitamin, mineral, protein, dan karbohidrat
yang baik untuk dikonsumsi tubuh (Elly dan Sarina Amrullah, 1985).

Pisang kepok merupakan salah satu buah klimaterik yaitu buah yang proses
pematangannya diikuti oleh laju respirasi yang tinggi. Buah yang sudah cukup tingkat
ketuaannya ketika dipetik akan matang dalam 4-5 hari, hal ini menunjukkan tingkat
kematangan yang cepat. Berbagai perubahan fisik dan kimia mengikuti proses
pemasakannya diantaranya pelunakan buah, peningkatan kandungan buah, perubahan
warna kulit buah dan peningkatan laju respirasi, peningkatan sintesis protein, enzim
dan laju produksi etilen. Gas etilen adalah salah satu faktor yang menyebabkan
pematangan. Etilen dihasilkan dari pernafasan buah, daun dan jaringan lain didalam
tanaman (Kusumo dan Suratman, 1984).

Penelitian ini dipusatkan pada tingkat kematangan dan kesegaran buah pisang.
Oleh karena itu peneliti memutuskan untuk pengambilan judul “Analisis Ketahanan
Kesegaran Pisang Ambon dan Pisang Kepok di Kebun Pisang Sukajadi” guna
mengetahui perbedaan kandungan etilen di dalam buah pisang Ambon dan pisang
Kepok.
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang tertulis maka rumusan masalah dari penelitian
ini yaitu:
1. Bagimana tingkat ketahanan kesegaran pisang ambon dan pisang kepok di
kebun Sukajadi?
2. Bagaimana perbedaan tingkat ketahanan kesegaran buah pisang ambon dan
pisang kapok?
3. Faktor apa saja yang mempengaruhi ketahanan pisang ambon dan pisang
kapok?
4. Bagaimana cara mengatasi kesegaran pisang ambon dan pisang kapok agar
bertahan lama?

1.3 Tujuan
Penelitian ini bertujuan sebagai berikut :
1. Mengetahui jangka waktu penyimpanan buah pisang.
2. Mengetahui perbedaan kesegaran buah pisang ambon dan pisang kapok.
3. Mengetahui faktor ygang mempengaruhi pisang ambon dan pisang kapok
4. Mengetahui cara mengatasi kesegaran pisang ambon dan pisang kapok agar
tahan lama
5.
1.4 Manfaat

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis
maupun praktis, antara lain :
1. Diharapkan dapat memberikan wawasan kepada pembaca.
2. Diharapkan dapat bermanfaat bagi pencinta buah pisang, pembaca, dan penulis.
3. Diharapkan dapat meningkatkan tingkat pengetahuan pembaca.
BAB II

ISI DAN PEMBAHASAN

2.1 Pengertian

Pisang (Musa paradisiaca )..buah yang satu ini sangat populer  dikalangan
kita, selain karna mudah didapat , murah, buah ini juga banyak kandungan
vitaminnya. Pisang (Banana) adalah pohon jenis Terna (pohon dengan batang yang
lunak dan tidak berkayu) dari suku Musaceae dengan batang yang kuat, dan daun-
daun yang besar memanjang dan berwarna hijau tua. Buah pohon ini nampak dalam
bentuk sisir-sisir, yang tiap sisirnya berisi (10 20) pisang, dan dalam buahnya tidak
terdapat biji. Pisang  merupakan buah dengan sumber gizi yang hampir sempurna
karena pisang mengandung nutrisi enam yaitu: air, gula, protein, lemak, vitamin, dan
mineral. Dan berkat tingginya nilai gizi yang dikandungnya, maka ia telah menjadi
makanan penting (pokok) bagi banyak orang. Konon buah ini berasal dari asia
tenggara kemudian buah ini mulai menyebar ke benua bagian barat. Dan perlu
diketahui bahwa indonesia merupakan salah satu negara penghasil pisang terbanyak,
yaitu pada urutan ke empat dunia. Dalam pisang terkandung banyak serat dan
beberapa  vitamin seperti :
Kandungan Pisang
Pisang mengandung (68%) air, (25%) gula, (2%) protein, (1%), lemak dan
minyak, (1%) serat Selulosa. Sebagaimana juga ia mengandung pati dan asam tanin,
vitamin A (300 IU per seratus gram), vitamin B dengan berbagai jenisnya; B1, B2, B
6, dan 12 (100 mg per seratus gram), persentase yang cukup dari vitamin D, dan
sedikit Vitamin Z. Dan pisang juga mengandung Kalsium (100 mg per seratus gram),
Fosfor, Besi, Sodium, Kalium (potassium), Magnesium, dan Seng.
2.2 Manfaat Pisang Bagi Kesehatan

o Meningkatkan kekebalan tubuh


Vitamin A, C, dan B6 yang terkandung dalam pisang dapat meningkatkan
kekebalan tubuh dalam melawan infeksi.
o Obat hipertensi (tekanan darah tinggi)
Kandungan kalium membantu mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit
sehingga tekanan darah terkendali. Kandungan seratnya yang mampu
mengikat lemak dapat mencegah terbentuknya plak yang berdampak naiknya
tekanan darah.
o Mencegah penyakit jantung
Vitamin C dan flavonoid pada pisang yang bersifat antioksidan mencegah
oksidasi lemak penyebab penyakit jantung. Kaliumnya merupakan tonik yang
baik bagi jantung. Serat pektinnya ikut berpengaruh dalam membantu
menurunkan kolesterol.
o Kesehatan janin
Ibu hamil disarankan makan pisang karena kandungan asam folatnya mudah
diserap janin.
o Mengatasi anemia (kurang darah)
Buah ini juga mengandung zat besi. Dua buah pisang setiap hari, cukup
membuat penderita anemia terselamatkan.
o Mengatasi gangguan pencernaan
Pisang memiliki khasiat antasida serta mudah dicerna sehingga baik
dikonsumsi oleh penderita gangguan asam lambung. Penelitian di Inggris
terhadap hewan coba, hewan yang diberi makan pisang, dinding lambungnya
menjadi lebih kuat. Untuk itu pilihlah pisang yang manis seperti pisang raja.
Serat pada pisang melancarkan buang air besar. Vitamin B6-nya membantu
meredakan gejala diare.
o Menurunkan berat badan
Karbohidrat kompleks tidak menaikkan kadar glukosa dengan drastis; juga
rendah lemak sehingga aman untuk peserta program penurunan berat badan.
Asalkan, pisang tidak diolah dalam bentuk banana milk shake, pisang goreng,
ataupun kolak. Serat pada pisang juga menurunkan berat badan karena
melancarkan proses metabolisme.

2.3 Buah Pisang Untuk Ibu Hamil


Wanita yang tengah hamil dianjurkan untuk mengkonsumsi pisang, karena
mengandung asam folat tinggi yang penting bagi kesempurnaan janin, pembentukan
sel-sel baru dan mencegah terjadi cacat bawaan.Sebuah pisang matang, akan
mengandung sekitar 85-100 kalori. Sehingga dengan memakan dua pisang segar,
kebutuhan asam folat yang sekitar 58 mikrogram dapat terpenuhi. Di samping itu
pisang akan membantu menjaga kadar gula darah yang dapat mengurangi morning
sick, sehingga pisang sangat baik untuk cemilan ibu hamil.
Ciri-cirinya :

Memiliki jantung, hanya berbuah sekali dari setiap pohon pisang, daunnya bisa
banyak dimanfaatkan, batangnya mengandung air yang banyak, biasanya setelah
panen pohon pisang akan mati.

2.4 Kandungan nutrisi pada buah pisang:


Air Lemak B1 Vitamin Z Sodium
Gula Minyak B2 Kalsium Kalium
Protein Vitamin b B6 Pospor Magnesium
gelukosa Vitamin a Vitamin D Besi seng

Terdapat banyak jenis pisang yang ada dipasaran dimana memiliki perbedaan
warna, ukuran, dan bentuk. Namun, umumnya mengandung banyak serat dan
beberapa senyawa antioksidan. Satu pisang berukuran sedang atau medium (118
gram) memiliki kandungan kalium, vitamin B6, vitamin C, magnesium, tembaga,
mangan, karbohidrat, serat, protein, dan lemak.setiap pisang mengandung sekitar 105
kalori dan kandungan terbanyak adalah air dan karbohidrat. Pisang mengandung
sedikit protein dan hampir tidak memiliki kandungan lemak. karbohidrat pada pisang
mentah sebagian besar terdiri dari pati, namun saat pisang matang maka pati berubah
menjadi gula (glukosa, fruktosa, sukrosa).
Pisang berukuran sedang dapat mengandung serat hingga 3 gram sehingga
dapat menjadikan pisang sebagai salah satu sumber serat yang cukup baik. Serat
dapat memudahkan kotoran untuk keluar dan membantu menstimulasi gerak
peristaltic sehingga dapat menggerakkan usus. Sehingga Pisang dapat membantu
mencegah terjadinya kanker usus dan mencegah terjadinya konstipasi/sembelit.
Pisang mengandung kalori yang relative kecil sekitar 100 kalori. Pisang juga
mengandung tinggi serat sehingga dapat membantu penurunan berat badan. Menurut
penelitian, kandungan pektin dan serat pada pisang dapat memberikan efek
mengurangi nafsu makan dan meningkatkan rasa kenyang setelah makan.
Kalium merupakan mineral yang sangat penting bagi kesehatan jantung
terutama untuk kestabilan tekanan darah. Pisang adalah sumber makanan yang
mengandung tinggi kalium sehingga dapat membantu menurunkan dan menjaga
kestabilan tekanan darah dan menurunkan resiko terjadinya penyakit jantung. Pisang
juga memiliki kandungan magnesium yang juga memiliki fungsi penting menjaga
kesehatan jantung.
Pisang memiliki fungsi sebagai antioksidan Buah dan sayuran merupakan
sumber antioksidan yang baik termasuk pisang. Antioksidan kuat yang terkandung
dalam pisang adalah dopamine dan katekin.Pisang mentah dapat meningkatkan
sensitifitas insulinMenurunnya sensitifitas insulin atau resistensi insulin merupakan
factor resiko utama terjadinya diabetes tipe 2. Berdasarkan penelitian menunjukkan
bahwa 15-30 gram pati yang terdapat pada pisang mentah dapat meningkatkan
sensitifitas insulin sebesar 33-50% hanya dalam 4 minggu.Pisang dapat membantu
menjaga kesehatan ginjal Kandungan kalium sangat penting untuk menjaga
kestabilan tekanan darah dan kesehatan fungsi ginjal. Penelitian menemukan bahwa
mengkonsumsi pisang 4-6 kali seminggu dapat menurunkan 50% resiko penyakit
ginjal dibandingkan dengan orang yang tidak mengkonsumsi pisang.Pisang dapat
membantu mencegah atau mengatasi anemia Zat besi merupakan bagian penting
dalam pembentukan sel darah merah. Pisang memiliki kandungan zat besi yang tinggi
sehingga dapat membantu mengobati anemia. Peningkatan jumlah sel darah merah
dapat mencegah anemia dan meningkatkan sirkulasi darah sehingga dapat
mengoptimalkan fungsi organ tubuh.

BAB III METODOLOGI PELAKSANAAN


3.1 Metode Pelaksanaan
Pada Metode Pelaksanaan, dilakukan dengan metode observasi , metode
observasi disini ialah mahasiswa mengumpulkan pisang ambon dan pisang kepok
untuk di amati di mana kedua pisang tersebut di simpan pada jangka waktu dan
kondisi suhu yg sama

Tabel 3.1

Lembar observasi pisang kepok dan pisang ambon

waktu Foto pisang di luar Ciri ciri Foto pisang di kulkas Ciri ciri
kulkas
Pisang kepok dan Pisang kepok Pisang Pisang kepok dan Pisang Pisang ambon
Pisang ambon ambon Pisang ambon kepok
Hari pertama

Hari kedua

Hari ketiga

Keterangan :
Waktu : hari dan tanggal dilakukan nya observasi
Foto pisang yg berada diluar kulkas : gambar dari pisang yg berada di luar lemari
pendingin
Ciri-ciri 1: perubahan fisik warna dll dari pisang yang berda di luar lemari pendingin

Foto pisang yang berada di dalam kulkas : gambar dari pisang yang berada di dalam
lemari pendingin
Ciri-ciri 2 : perubahan fisik warna dll dari pisang yang berda di dalam lemari
pendingin
3.2 Tempat dan Waktu pelaksanaan

Tempat di laksanakan di Sukajadi banyuasin. Penelitian ini direncanakan akan


dilaksanakan dalam jangka waktu 1 bulan, Pada bulan mei 2020. Hal ini dilakukan
karena penelitian ini membutuhkan waktu serta data yang relevan.

3.3 Populasi dan sample

Penelitian ini di laksanakan di Sukajadi banyuasin. Subjek penelitian

adalah pisang ambon dan pisang kapok yang ada di sana. Pisang akan dijadikan

subjek penelitian pada saat mahasiswa datang dan melakukan penelitian. Pisang yang

menjadi subjek penelitian jumlahnya sebanyak 2 tangkai. Pengambilan subjek

penelitian ini menggunakan teknik observasi hal ini berdasarkan pertimbangan

mahasiswa dalam melakukan penelitian .pisang yang menjadi subjek penelitian

adalah pisang kapok dan pisang ambon . Pisang yang menjadi subjek penelitian

dalam identifikasi kebutuhan penelitian ini pisang yang berada di kebun sukajadi

3.4 Teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

observasi,

1) Teknik observasi

Teknik observasi ialah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

mengamati secara langsung keadaan atau situasi Dari subyek penelitian dari data

observasi bukan hanya di lihat dari sikap subjek penelitian saja, tetapi ada banyak

faktor yang harus di perhatikan.Bisa di katakan observasi ini merupakan teknik


penelitian yang sangat kompleks,karena tidak hanya terpaku pada satu fenomena

saja.

Melalui observasi di harapkan akan memproleh informasi mengenai

gambaran bagaimana proses pembusukan pisang ambon dan pisang kepok

berlangsung, seperti cepat atau lambat pembusukan , perbandingan ketahanan kedua

buah dan kelayakan buah untuk di konsumsi serta kejadian kejadian yang di anggap

penting

3.5 Teknik Analisi Data

Analisa data yang telah di dapat nantinya di lakukan dengan cara

penagamatan langsung di mana data data yg di dapat akan di buat dalam tabel dan di

lihat perkembangan data dari hari pertama sampai hari terakhir di mana ketahanan

kesegaran dari pisang tersebut sudah tidak baik lagi

3.6 Langkah Kerja

Langkah kerja yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1) Tahap Persiapan

adapun tahap persiapan penelitian ini adalah:

a. Studi pendahuluan;

b. Indentifikasi masalah;

c. Menyusun proposal penelitian;

d. Menyusun instrumen penelitian;

e. Mengajukan proposal;

f. Konsultasi dengan dosen pembimbing; dan


g. Seminar proposal

2) Tahap Pengumpulan data

Adapun tahap pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

a) analisis kebutuhan

1) Pengambilan pisang di kebun pisang sukajadi

2) pembuatan lembar observasi

3) penyediaan tempat untuk pengamatan

b) tahap penelitian

1) tahap validitas

2) tahap efektivitas

1) Tahap Penganalisisan Data

Adapun tahap penganalisisan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

a) Pemeriksaan data;

b) Pengklasifikasian data;

c) Penganalisisan data;

d) Kesimpulan;

e) Konsultasi dengan dosen pembimbing


2) Tahap Penyusunan Laporan Hasil Penelitian

Adapun tahap penyusunan laporan hasil penelitian dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut;

a) Menyusun konsep laporan;

b) Penyempurnaan laporan;

c) Penggandaan laporan penelitian


BAB IV

HASIL PELAKSANAAN

4.1 Pelaksanaan kegiatan

Obeservasi ketahanan kesegaran pisang ambon dan pisang kepok

di kebun pisang sukajadi

waktu Foto pisang di luar Ciri ciri Foto pisang di kulkas Ciri ciri
kulkas
Pisang kepok dan Pisang kepok Pisang Pisang kepok dan Pisang Pisang ambon
Pisang ambon ambon Pisang ambon kepok

Senin 1 Kondisi awal pisang kepok dan pisang ambon sebeum di simpan dan
mei 2020 Di pisahkan tempatnya
Pukul 10.00 wib

Selasa 2 Tidak mengala Warna mulai Tidak ada Tidak ada


mei 2020 mi perubahan menghitam perubahan perubahan
pukul yang berarti
13.00 wib

Rabu 13 Warna mulai Warna mulai Tidak ada Tidak ada


mei 2020 sedikit menghi menghitam perubahan Perubahan
puul tam menyeluruh
12.30 wib tekstur sudah
mulai melem
but
Kamis 14 Warna hitam Warna hitam Tidak ada Tekstur sudah
mei Masih seperti Sudah perubahan sedikit mulai
2020 kemarin Menyeluruh melembut
pukul di beberapa
13.00 wib pisang
Tekstur sudah
sangat lembut
dan sudah
mengeluarkan
bau tak sedap

Jumat 15 Pisang kepok Pisang ambon Warna pisang Warna pisang


mei 2020 sudahMulai Sudah kepok sudah mulai
ambon sudah
pukul Menghitam menghitam menghitam mulai menghi
11.20 wib Menyeluruh menyeluruh menyeluruh tam menyeluru
Tekstur sudah Mengeluarkan h tekstur masih
Mulai bau tak sedap lembut
melembut serta tekstur
sudah sangat
lembut
Sabtu 16 Pisang kepok Pisang ambon Pisang kepok Pisang ambon
Mei 2020 Menghitam dan sudah
sudah benar tektur masih dalam
sudahkondisi
menghi
Pukul mengeluarkan benar baik tam menyeluru
10.20 wib Bau tak sedap membusuk sedangkan h dan sedikit
Serta tekstur warna sudah mberair tapi tidak
lunak mulai meng mengeluarkan
hitam me bau tak sedap
nyeluruh
4.2 Analisis hasil pelaksanaan KKL

Dari hasil penelitian kami selama beberapa minggu melakukan penelitian


analisis ketahanan kesegaran pisang ambon dan pisang kepok di kebun pisang
sukajadi, baik secara langsung dengan mahasiswa/i ataupun secara online ( melalui
media sosial), dengan menggunakan metode penelitian teknik observasi ( pengamatan
), kami peneliti mendapatkan beberapa kesimpulan dari hasil penelitian selama ini,
sebagai berikut :
1. Jangka waktu pisang kepok dan pisang ambon dalam mengalami perubahan
ketahanan kesegaran sangat berbeda
2. Pisang ambon ternyata memiliki ketahanan kesegaran yang lebih rendah dari
pada pisang kapok
3. Pisang yang berada di dalam lemari pendingin memiliki jangka waktu ketahanan
kesegaran yg lebih baik di banding yang berada di luar lemari pendingin
4. Pisang ambon mengeluarkan bau tak sedap ketika mencapai level buruk dalam
ketahanan kesegaran sedangkan pisang kepok tidak mengalami hal tersebut
meski dalam kondisi level buruk
5. Pisang yang berada di dalam kulkas atau lemari pendingin akan mengalami atau
memiliki cairan berupa air yg berada di pisang ketika level ketahanan kesegaran
nya memburuk
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:


Rineka Cipta.
Badan pusat static Indonesia.2012.produksi buah-buahan di Indonesia
https://www.bps.go.id/.Diakses pada tanggal 27 maret 2020

Cahyono.2002. pisang budidaya dan analisis usaha tani.Kasinius.Yogyakarta.1:78

Hafes.E.S.F 2020. Metode analisis.Erlangga.Jakarta

Lawira,D.Ir.,pertanian, Unpad,sumbar,1973

Anda mungkin juga menyukai