(Skripsi)
Oleh
DWIRAHMI ARNIAMANTHA
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2019
PERBEDAAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL
TENTANG TOKSOPLASMOSIS DI PUSKESMAS KEMILING DAN
KLINIK SPESIALIS KANDUNGAN DI BANDAR LAMPUNG
Oleh
DWIRAHMI ARNIAMANTHA
Skripsi
Pada
Fakultas Kedokteran
Universitas Lampung
Penulis dilahirkan di Pasar Banjit, 4 Januari 1998, merupakan anak kedua dari dua
tahun 2009, kemudian Sekolah Menengah Pertama (SMP) diselesaikan di SMP Al-
Kautsar Bandar Lampung pada tahun 2012 dan Sekolah Menengah Atas (SMA)
diselesaikan di SMA Negeri 2 Bandar Lampung pada tahun 2015. Penulis terdaftar
Mahasiswa Pecinta Alam dan Tanggap Darurat (PMPATD) Pakis Rescue Team
sebagai anggota divisi Pendidikan dan Latihan serta sebagai sekertaris divisi
Keuangan pada tahun 2016-2018. Penulis juga terdaftar sebagai anggota dan staff
bidang Hubungan Masyarakat (Humas) Forum Studi Islam (FSI) Ibnu Sina pada
tahun 2016-2017.
SANWACANA
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas seluruh nikmat dan karunia
skripsi ini.
Universitas Lampung.
Dalam kesempatan kali ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada Prof. Dr. Ir.
Hasriadi Mat Akin, M.P., selaku Rektor Universitas Lampung, Dr. Dyah Wulan
Dr. dr. Muhartono, S.Ked., M.Kes., Sp.PA. selaku Dekan Fakultas Kedokteran
Kepada Dr. dr. Betta Kurniawan, S.Ked, M.Kes selaku Pembimbing Satu, Dr. dr.
Jhons Fatriyadi Suwandi, S.Ked, M.Kes selaku Pembimbing Dua, dan dr. Hanna
Mutiara, S.Ked, M.Kes selaku Pembahas skripsi saya, terima kasih telah bersedia
Universitas Lampung atas segala ilmu dan bimbingan yang kelak akan berguna
sebagai bekal dalam menjalankan tugas sebagai dokter. Terima kasih kepada pihak
puskesmas dan klinik spesialis kandungan yang telah bersedia dan berkoordinasi
dengan baik dalam pelaksanaan penelitian ini, serta ibu-ibu hamil yang bersedia
Terima kasih kepada Bapak dan Ibu tercinta, Bapak Senggot Amanto dan Ibu Arnila,
atas segala doa, cinta, dan dukungan baik secara fisik maupun psikis yang telah
diberikan kepada saya hingga saat ini, kepada saudara kandung saya, Riska Arni
Amantha, yang selalu mendukung saya dan menemani saya sejak kecil hingga saat
ini, serta teman-teman yang selalu mendukung dan menjadi tempat berbagi
melewati semua kesulitan; Adela Putri Agata, Hanifa Yuniasari, dan Refi Fandana.
Nur Azizah, Dea Chika, dan Abimanyu. Terimakasih kepada temanku Chantika
Raudya yang selalu bertukar ide, dukungan, dan keluh kesah meskipun berbeda
universitas. Terima kasih juga kepada teman-teman KKN-ku yang selalu ada dalam
susah dan senang selama KKN hingga saat ini; Rima Anggari, Brygita Ayu, Sundari
Team dan Forum Studi Islam Ibnu Sina, terima kasih atas segala ilmu dan keluarga
yang telah diberikan. Dan yang terakhir, terima kasih kepada teman-teman
Angkatan 2015 (ENDOM15IUM) yang namanya tidak bisa disebutkan satu persatu.
Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan.
Akan tetapi, semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan berguna untuk pembaca.
Penulis,
Dwirahmi Arniamantha
ABSTRACT
By
Dwirahmi Arniamantha
Oleh
Dwirahmi Arniamantha
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI ............................................................................................................ i
DAFTAR TABEL .................................................................................................. iii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. iv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2. Definisi Operasional.......................................................................................... 40
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
3. Kerangka Teori.................................................................................................. 35
beriklim tropis seperti Indonesia. Salah satu infeksi parasit ini adalah
oleh protozoa Toxoplasma gondii. Parasit ini ditemukan di Afrika Utara pada
hewan pengerat Ctenodactylus gondii oleh Nicole dan Manceaux pada tahun
siklus hidup kompleks pada hewan berdarah panas, termasuk manusia sebagai
lebih dari 50% populasi manusia di dunia. Dari berbagai studi yang dilaporkan,
di Nigeria, 20% di Inggris, 12,3% di Cina, dan 6,7% di Korea (Zhou, Chen, Li,
pada manusia juga masih cukup tinggi, yaitu sebesar 2%-63% dengan angka
Iskandar, 2004).
gondii dan dapat menyebabkan kematian (Jones dan Dubey, 2012). Pada
umumnya, infeksi ini menular secara orofekal yaitu dengan tertelan parasit
yang terkandung dalam makanan yang terkontaminasi parasit yang berasal dari
kotoran hewan, memakan daging mentah atau daging setengah matang yang
terjadi pada saat kehamilan dari ibu ke janin per plasenta (Satoskar, Simon,
wanita dimana terjadi perubahan anatomis, fisiologis, dan aspek patologis yang
dapat mempengaruhi kesehatan kehamilan dan berisiko terhadap ibu dan bayi.
daerah Amerika Latin, sebagian Eropa tengah atau timur, Timur Tengah,
sebagian Asia tenggara dan Afrika. Di Amerika Serikat dilaporkan 89% wanita
hamil dicurigai terkena infeksi akut Toxoplasma gondii dan berisiko tinggi
3
10/10.000 kelahiran dan dari 4,5 juta kelahiran per tahun yang terjadi di
Amerika Serikat dan sekitar 500 hingga 5000 bayi menderita toksoplasmosis
Sudarmaja, 2017).
penyebab utama dari morbiditas perinatal. Sebagian besar wanita hamil yang
strategi pencegahan dalam mengurangi risiko infeksi pada wanita hamil dan
Simplex Virus) pada wanita hamil, pengetahuan dan sikap terhadap upaya
Sawangjaroen, et al., 2014). Data awal ibu hamil yang didapatkan dari
Puskesmas Kemiling Kota Bandar Lampung yaitu 1350 ibu hamil pada tahun
2018 dan dari klinik spesialis kandungan sebanyak 983 ibu hamil pada tahun
Lampung).
tersebut dalam tingkat pendidikan, status sosial, dan ekonomi. Selain itu,
dampak yang ditimbulkan oleh toksoplasmosis pada ibu hamil dapat fatal bagi
Adapun tujuan umum dari penelitian ini ialah untuk mengetahui perbedaan
Bandar Lampung.
Bandar Lampung.
Menjadi sarana aplikasi teori yang telah dipelajari oleh penulis selama
2.1 Toksoplasmosis
2.1.1 Definisi
1908 pada organ limfa dan hati hewan pengerat Ctenodactylus gundii di
ookista, atau menyebar secara vertikal dan hematogen dari ibu ke janin
2.1.2 Epidemiologi
sering terjadi pada daerah yang lebih rendah dan beriklim lembab atau
Cina, dan 6,7% di Korea (Zhou, Chen, Li, et al., 2011; Retmanasari,
pada tahun 1995 dalam (Subekti, Artama, dan Iskandar, 2004), tujuh
terjadi di daerah Amerika Latin, sebagian Eropa tengah atau timur, Timur
Tengah, sebagian Asia tenggara dan Afrika (Sari dan Sudarmaja, 2017).
1-10/10.000 kelahiran dan dari 4,5 juta kelahiran per tahun yang terjadi
2.1.3 Morfologi
Bentuk takizoit terlihat seperti bulan sabit dengan ujung lancip dan ujung
lainnya bulat. Panjang takizoit 4-8 µm, lebar 2-4 µm, berinti satu di
tengah dan memiliki membran sel. Bentuk kista akan terbentuk apabila
takizoit membelah diri dan membentuk dinding sel pada sel hospes.
Setiap kista memiliki ukuran yang beragam hingga 200 µm. Kista
ditemukan sepanjang hidup khususnya pada otak, otot jantung, dan otot
Reproduksi seksual terjadi pada sel epitel intestinal kucing dan kista yang
2017b).
dalam siklus hidupnya. Fase seksual parasit ini hanya terjadi di dalam
dan kista jaringan dari hospes perantara lainnya (Zhou, Chen, Li, et al.,
2011).
13
jantung, otot, dan retina) dan menetap untuk waktu yang lama dalam fase
multiplikasi, pH, suhu lingkungan dan adanya Nitrit Oksida (NO) anti-
2015).
saat ini adalah anggota dari famili Felidae atau kucing domestik dan
hospes perantara yang mengandung kista jaringan (4). Kucing juga dapat
hewan ternak maupun hewan liar juga dapat terinfeksi kista jaringan
setengah matang(6)
otot skeletal, miokardium, otak, dan mata. Kista ini dapat bertahan
2.1.5 Transmisi
1) Tidak sengaja menelan ookista dari feses kucing melalui tanah yang
Penularan secara vertikal dari ibu ke anak (kongenital) juga dapat terjadi
dapat terjadi komplikasi berat pada janin. Selain itu, infeksi dapat pula
2.1.6 Patogenesis
infeksi akut, takizoit menginvasi seluruh sel di tubuh hospes kecuali sel
tak berinti seperti sel darah merah. Takizoit memasuki sel hospes melalui
terakumulasi sebanyak 64-128 pada tiap sel, parasit akan keluar dan
hospes. Makrofag, sel NK, sel fibroblas, sel epitel dan sel endotel akan
parasit.
19
satunya yaitu penurunan jumlah sel CD4+, kegagalan dalam produksi IL-
12, IL-2, dan IFN-γ, serta terhambatnya aktivitas sitotoksik dari limfosit
T. Infeksi virus HIV akan menghambat sel untuk membentuk IL-12 dan
mungkin timbul pada infeksi ringan yaitu nyeri limfadenopati pada area
nonspesifik berupa myalgia, nyeri kepala, bercak pada kulit, atau sakit
pada wanita hamil. Bayi neonatus yang terinfeksi sebelum konsepsi tidak
trimester awal akan memiliki gejala yang lebih berat atau dapat
reaktivasi dari kista jaringan yang dorman. Pada kasus ini, infeksi dapat
menyerang otak, paru-paru, jantung, mata, atau hati. Lesi pada otak
21
yaitu lesi putih pada badan retina dan inflamasi pada area vitreous
2.1.8 Diagnosis
darah atau cairan tubuh, ditemukan kista dalam plasenta atau jaringan
serum dan cairan tubuh atau tes serologis positif (IDAI 2012). Sistem
Test (MAT) dan Sabin-Feldman Dye Test untuk mendeteksi antibodi IgG
dan IgM. Antibodi IgG akan berkembang dalam 1-2 minggu pascainfeksi
peningkatan titer IgM yang tinggi tanpa titer IgG yang signifikan dapat
menandakan terjadinya fase awal infeksi primer. Hasil titer IgM yang
bahwa infeksi bukan merupakan infeksi akut tanpa perlu analisis lebih
selama lebih dari 18 bulan pascainfeksi. Selain itu, reaksi positif terhadap
akut dengan mengamati variasi atau stabilitas kadar IgG dan IgM.
awal. Kadar antibodi yang stabil berarti infeksi terjadi di masa lalu,
Antibodi IgA memiliki kedudukan yang sama dengan IgM, namun sangat
2013).
2.1.9 Penatalaksanaan
apabila ditemukan gejala dan tanda yang berat atau menetap atau pada
2009).
2.1.10 Pencegahan
Pencegahan Umum
kucing berdefekasi.
makanan.
Masa Kehamilan
pemeriksaan awal.
setelahnya.
26
Pasien HIV-Aids
Apabila hasilnya positif dan jumlah sel T CD4+ kurang dari 200 sel/uL,
2009).
Konsumsi daging yang kurang matang atau tertelan air yang terkontaminasi
masih menjadi cara penularan yang penting pada transmisi Toxoplasma gondii
ke hospes. Karena ookista dapat bertahan pada suhu ekstrim, kista jaringan
27
mungkin terdapat pada produk daging yang kurang matang. Ingesti daging
terjadi, deposit kista akan segera terlihat dan penyakit fulminan akan terjadi
(Hampton, 2015).
Penularan Toxoplasma gondii dari ibu hamil ke janin tergantung pada waktu
infeksi awal. Transmisi ke janin terjadi ketika ibu mendapatkan infeksi selama
kehamilannya saat ini. Infeksi pada janin dapat terjadi secara transplasenta atau
kongenital hanya terjadi pada kehamilan saat ini, jarang ditemukan infeksi
Ibu dengan riwayat infeksi sebelum kehamilan tidak menjadi risiko infeksi
enam bulan pasca infeksi awal. Jarang terjadi kasus toksoplasmosis kongenital
pada saudara kandung kedua yang dilaporkan pada ibu yang mencapai status
infeksi aktif dapat muncul kembali pada wanita yang kemudian menjadi
imunokompromais. Hingga saat ini tidak ada studi yang memastikan hubungan
kerusakan parah terutama pada otak dan mata janin yang sedang berkembang.
dan/atau gejala sisa neurologis yang parah pada bayi baru lahir.
hidrosefalus, dan kalsifikasi serebral. Diperkirakan satu dari enam bayi yang
lesi retinokoroid dari tunggal menjadi multiple sangat mungkin terjadi. Periode
kebutaan total atau sebagian pada mata yang terkena mungkin terjadi .
29
dengan obstruksi periakuaductus, atau atrofi kortikal pada bayi baru lahir. Pada
2.3 Pengetahuan
2.3.1 Definisi
domain kognitif memiliki enam tingkatan, antara lain (1) Tahu (knowing),
adalah mengingat kembali (recall) hal spesifik dari seluruh bahan yang
dipelajari atau rangsangan yang telah diperoleh. Bentuk kata kerja yang
benar.
materi atau objek yang telah diketahui sesuai kondisi yang ada. Analisis
masih ada keterkaitan satu sama lain (Wawan dan Dewi, 2010).
seluruh pertanyaan, dan kurang jika subjek mampu kurang dari 55% dari
1) Faktor internal
a) Pendidikan
b) Pekerjaan
c) Usia
2) Faktor eksternal
a) Lingkungan
kelompok.
b) Sosial budaya
2.4 Sikap
2.4.1 Definisi
stimulus atau objek. Manifestasi sikap tidak dapat langsung dilihat, tetapi
hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup. Sikap
1) Pengalaman pribadi
3) Kebudayaan
berbagai masalah.
4) Media massa
6) Faktor emosional
ego.
35
Faktor-faktor yang
mempengaruhi:
- Pengalaman pribadi
Sikap ibu hamil - Pengaruh orang
terhadap penting
toksoplasmosis - Kebudayaan
- Media massa
- Lembaga pendidikan
- Lembaga agama
Pencegahan:
- Pemeriksaan awal dan berkala
- Menghindari paparan kotoran kucing
- Menggunakan sarung tangan saat kontak dengan tanah
- Kebiasaan cuci tangan
Klinik Spesialis
Puskesmas Kemiling
Kandungan
Bandar Lampung.
BAB III
METODE PENELITIAN
dilakukan pada satu waktu saja. Data yang diperoleh merupakan data primer
Kegiatan penelitian dilakukan pada bulan Mei hingga Juni 2019. Pengambilan
Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh ibu hamil yang berkunjung ke
mana semua subjek yang datang dan memenuhi kriteria pemilihan dimasukkan
inklusi pada penelitian ini yaitu wanita hamil tanpa batas usia gestasi yang
Besar jumlah subjek pada penelitian ini ditentukan dengan rumus sebagai
berikut:
𝑍𝛼 2 𝑃𝑄
𝑛=
𝑑2
Keterangan:
Q = (1-P)
Hasil perhitungan:
0,9604
𝑛=
0,01
𝑛 = 96,04 = 96 sampel
39
besar subjek penelitian menjadi 106 subjek penelitian yang kemudian akan
dibagi dua.
apabila jawaban benar diberi nilai 1 dan apabila jawaban salah diberi nilai 0
(Arikunto, 2010).
ibu hamil (X) dinyatakan valid dan hanya sebesar 17 dari 20 pertanyaan
apabila nilai α cronbach lebih dari 60%. Dalam penelitian ini, uji
reabilitas kuesioner sikap ibu hami (X) memiliki nilai α cronbach sebesar
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat.
terikat dalam penelitian ini yaitu ibu hamil di Puskesmas Kemiling dan klinik
Tahap
pelaksanaan
Penyebaran kuesioner
Tahap
pengolahan data
Data hasil penelitian diubah ke dalam bentuk tabel terlebih dahulu sebelum
dan nilai 0 apabila jawaban salah. Hasil penilaian disebut tidak baik
apabila nilai kurang dari 76% dari jumlah skor maksimal dan dikatakan
3. Entry Data, yaitu proses penginputan data hasil pemeriksaan yang telah
program pengolah data komputer dan dilakukan dua jenis analisis data yaitu
Pada penelitian ini, analisis bivariat dilakukan terhadap dua variabel untuk
mengetahui ada tidaknya perbedaan tingkat pengetahuan dan sikap ibu hamil
di Bandar Lampung. Analisis hasil uji statistik yang digunakan untuk melihat
Penelitian ini telah mendapatkan persetujuan etik dari Komisi Etik Penelitian
1084/UN26.18/PP.05.02.00/2019.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Tingkat pengetahuan dan sikap ibu hamil yang baik tentang toksoplasmosis
2. Tingkat pengetahuan dan sikap ibu hamil yang baik tentang toksoplasmosis
5.2 Saran
Adapun saran yang diberikan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Diharapkan peneliti selanjutnya dapat meneliti lebih banyak ibu hamil dari
DAFTAR PUSTAKA
Aqeely H, El-gayar EK, Khan DP, Najmi A, Alvi A, et al. 2014. Seroepidemiology
of Toxoplasma gondii amongst Pregnant Women in Jazan Province, Saudi
Arabia. Journal of Trop Med. Hindawi Publishing Corporation:1–6.
Arikunto S. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi.
Jakarta: Rineka Cipta.
Azwar S. 2007. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Centers for Disease Control and Prevention. 2017a. Toxoplasmosis. [Online article]
[diunduh 28 Agustus 2018] Tersedia dari:
https://www.cdc.gov/dpdx/toxoplasmosis/index.html.
Centers for Disease Control and Prevention. 2017b. Toxoplasmosis: Biology & Life
Cycle. Toxoplasmosis. [Online article] [diunduh 28 Agustus 2018] Tersedia
dari: https://www.cdc.gov/parasites/toxoplasmosis/biology.html.
Centers for Disease Control and Prevention. 2017c. Toxoplasmosis: Epidemiology
& Risk Factors. Toxoplasmosis. [Online article] [diunduh 28 Agustus 2018]
Tersedia dari: https://www.cdc.gov/parasites/toxoplasmosis/epi.html.
Egorov AI, Converse R, Griffin SM, Styles J, Klein E, Sams E, et al. 2018.
Environmental Risk Factors for Toxoplasma gondii Infections and the Impact
of Latent Infections on Allostatic Load in Residents of Central North Carolina.
BMC Infectious Diseases 18 (421):1–11.
Toxoplasma Gondii and Its Related Knowledge and Behavior among Special
Population in Changzhou City. Chin J Shcisto Control 29 (4):498–501.
Hampton MM. 2015. Congenital Toxoplasmosis: A Review. Neonatal Network 34
(5):274–78.
Hokelek M, dan Bronze MS. 2017. Toxoplasmosis. [Online article] Tersedia dari:
https://emedicine.medscape.com/article/229969.
IDAI. 2012. Toksoplasmosis dalam Buku Ajar Infeksi Dan Pediatri Tropis Edisi 2,
458–65. Jakarta: IDAI.
Jones JL, dan Dubey JP. 2012. Foodborne Toxoplasmosis. Food Safety, 1–7.
Keas BE. 1999. Taxonomy of Toxoplasma gondii. [Online article] [diunduh 25
Agustus 2018]. Tersedia dari: https://msu.edu/course/zol/316/tgontax.htm.
Murat J, Hidalgo HF, Brenier-pinchart HM, dan Pelloux H. 2013. Human
Toxoplasmosis: Which Biological Diagnostic Tests Are Best Suited to Which
Clinical Situations? Expert Rev. Anti Infect. Ther. 9 (11):943–56.
Notoatmodjo S. 2007. Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka
Cipta.
Notoatmodjo S. 2010. Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Notoatmodjo S. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Pohan HT. 2015. Toksoplasmosis. Di dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid
I Edisi 6, 624–32. Jakarta: Fakultas Kedoktera UI.
Retmanasari A, Widartono BS, Wijayanti MA, dan Artama WT. 2017. Prevalence
and Risk Factors for Toxoplasmosis in Middle Java, Indonesia. EcoHealth
Springer US:162–70.
Sari NLJW, dan Sudarmaja IM. 2017. Gambaran Tingkat Pengetahuan Remaja
Putri Terhadap Toksoplasmosis Di SMA 2 Denpasar Tahun 2014. E-Jurnal
Medika(4):1–9.
Satoskar AR, Simon GL, Hotez PJ, dan Tsuji M. 2009. Medical Parasitology.
Texas, USA: Landes Bioscience.
Shirran A. 2008. Evaluating Students. Jakarta: Gramedia.
Smereka J, Szarpak L, Ruetzler K, Schacham Y, Smereka A, Dabrowski M, et al.
2018. A Multicenter Survey on Toxoplasmosis Knowledge among Pregnant
Women in Poland (the TOWER Study). BMC Pregnancy and Childbirth 18
(389):1–5.
Sousa JAS, Correa RGCF, Aquino DMC, Coutinho NPS, Silva MACN, dan
Nascimento MDSB. 2017. Knowledge and Perceptions on Toxoplasmosis
among Pregnant in Primary Care Knowledge and Perceptions on
Toxoplasmosis among Pregnant in Primary Care. Rev Inst Med Trop Silo
Paulo 59:1–7.
53
Subekti DT, Artama WT, dan Iskandar T. 2004. Perkembangan Kasus Dan
Teknologi Diagnosis Toksoplasmosis. Lokakarya Nasional Penyakit
Zoonosis, 253–64.
Sumolang PPF, Tolistiawaty I, Rosmini, Gunawan, Suarayasa K, Nelfita, et al.
2014. Gambaran Pengetahuan Wanita Usia Subur Tentang Toksoplasmosis
Di Kota Palu. Jurnal Ekologi Kesehatan 13 (2):130–36.