Anda di halaman 1dari 48

BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Masalah kesehatan diperdesaan yang terjadi pada umumnya berkaitan


dengan faktor lingkungan, perilaku dan akses pelayanan kesehatan serta
kependudukan. Masalah diperdesaan menjadi kompleks karena masyarakat
perdesaan memiliki ciri khusus seperti individualistic materialistic heterogen,
dan mempunyai tuntutan tinggi. Pertumbuhan kota biasanya diikuti oleh
industrialisasi, munculnya kawasan industri akan menimbulkan derajat
pencemaran dan berakibat buruk bagi lingkungan kehidupan masyarakat
perdesaa. Sebagai akibat perkembangan kota yang sangat cepat dan dinamis
akan berdampak pada perkembangan dan masalah kesehatan masyarakat yang
khas perdesaan. Masalah kesehatan lebih kompleks dan beragam karena
merupakan gabungan antara masalah konvensional dan modern, baik untuk medis,
maupun masalah kesehatan masyarakat. Adanya berbagai masalah kesehatan di
perdesaan diperlukakan keperawatan kesehatan komunitas khususnya di daerah
perkotaan dimana keperawatan komunitas ini merupakan area keperawatan
yang sudah berkembang, pelayanan keperawatan di area komunitas tidak bisa
berfokus hanya merawat individu yang sakit tetapi juga melibatkan keluarga,
lingkungan dan komunitas untuk megatasi permasalahan kesehatan dengan
tujuan terciptanya individu, keluarga, lingkungan dan komunitas yang
sehat.Keperawatan kesehatan komunitas di perkotaan menggunakan
beberapa konsep asuhan keperawatan yaitu untuk individu dan
keluargamenggunakan konsep menurut Friedman, untuk komunitas
menggunakan community as partner dan menggunakan strategi promosi
kesehatan dalam rangka meningkatkan derajat kesehatannya

B. TUJUAN

Tujuan Umum
Agar mahasiswa mampu memahami konsep dan teori keperawatan
kesehatan komunitas terkait kesehatan masyarakat perdesaan.

Tujuan Khusus

1. Agar mahasiswa memahami dan menjelaskan teori dan konsep keperawatan


kesehatan komunitas.
2. Agar mahasiswa dapat mengidentifikasi kesenjangan yang dialami oleh
masyarakat di daerah perdesaan.
3. Agar mahasiswa memahami dan menjelaskan model pelayanan keperawatan
komunitas (Perkesmas) pada masyarakat perdesaan.
4. Agar mahasiswa mampu memberikan asuhan keperawatan keluarga dan
komunitas pada masyarakat perdesaan.

C. MANFAAT

memberikan bantuan yang paripurna dan efektif kepada semua orang yang
memerlukan pelayanan kesehatan sesuai dengan Sistem Kesehatan Nasional,
menjamin semua bantuan diarahkan untuk memenuhi kebutuhan klien, melibatkan
klien dalam perencanaan dan pelaksanaan asuhan keperawatan, Memberikan
asuhan keperawatan melalui pendekatan pemecahan masalah, komunikasi yang
efektif dan efisien serta melibatkan peran serta masyarakat.
1. Memberikan pedoman dan bimbingan yang sistematis dan ilmiah bagi
kesehatan masyarakat dan keperawatan dalam memecahkan masalah klien
melalui asuhan keperawatan.
2. Agar masyarakat mendapatkan pelayanan yang optimal sesuai dengan
kebutuhannya di bidang kesehatan.
3. Memberikan asuhan keperawatan melalui pendekatan pemecahan masalah,
komunikasi yang efektif dan efisien serta melibatkan peran serta masyarakat.
4. Agar masyarakat bebas mengemukakan pendapat berkaitan dengan
permasalahan atau kebutuhannya sehingga mendapatkan penanganan dan
pelayanan yang cepat dan pada akhirnya dapat mempercepat proses
penyembuhan.
BAB II

KONSEP KEPERAWATAN KOMUNITAS

A. DEFINISI KEPERAWATAN KOMUNITAS


Komunitas (community) adalah sekelompok masyarakat yang mempunyai
persamaan nilai (values), perhatian (interest) yang merupakan kelompok
khusus dengan batas-batas geografi yang jelas, dengan norma dan nilai yang
telah melembaga (Sumijatun dkk, 2006). Misalnya di dalam kesehatan di kenal
kelompok ibu hamil, kelompok ibu menyusui, kelompok anak balita,
kelompok lansia, kelompok masyarakat dalam suatu wilayah desa binaan dan
lain sebagainya. Sedangkan dalam kelompok masyarakat ada masyarakat
petani, masyarakat pedagang, masyarakat pekerja, masyarakat terasing dan
sebagainya (Mubarak, 2006).
Keperawatan komunitas sebagai suatu bidang keperawatan yang
merupakan perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat (public
health) dengan dukungan peran serta masyarakat secara aktif serta
mengutamakan pelayanan promotif dan preventif secara berkesinambungan
tanpa mengabaikan perawatan kuratif dan rehabilitatif secara menyeluruh dan
terpadu yang ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok serta masyarakat
sebagai kesatuan utuh melalui proses keperawatan (nursing process) untuk
meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal, sehingga mampu
mandiri dalam upaya kesehatan (Mubarak, 2006).
Proses keperawatan komunitas merupakan metode asuhan keperawatan
yang bersifat alamiah, sistematis, dinamis, kontiniu, dan berkesinambungan
dalam rangka memecahkan masalah kesehatan klien, keluarga, kelompok serta
masyarakat melalui langkah-langkah seperti pengkajian, perencanaan,
implementasi, dan evaluasi keperawatan (Wahyudi, 2010).

B. JENIS-JENIS KEPERAWATAN KOMUNITAS


Secara umum, komunitas ini dikelompokkan ke dalam tiga jenis. Adapun
jenis jenis komunitas tersebut adalah sebagai berikut ini :
1. Komunitas Berdasarkan Minat
Maksudnya adalah suatu jenis komunitas yang terbentuk karena adanya
kesamaan minat maupun ketertarikan yang sama antar para anggotanya.
Biasanya komunitas yang terbentuk ini berdasarkan minat jumlahnya
anggotanya akan besar karena komunitas tersebut bisa saling mendukung
minat atau hobi mereka.
2. Komunitas Berdasarkan Lokasi
Maksudnya ialah suatu jenis komunitas yang terbentuk karena adanya
kesamaan lokasi atau tempat tinggal secara geografis. Biasanya komunitas
yang berdasarkan lokasi ini terbentuk karena adanya keinginan untuk saling
mengenal satu sama lain sehingga kemudian tercipta interaksi yang bisa
membantu perkembangan lingkungannya.
3. Komunitas Berdasarkan Komuni
Maksudnya ialah suatu komunitas yang terbentuk karena adanya suatu
keinginan dan kepentingan bersama. Komunitas ini terbentuk atas dasar
kepentingan di dalam suatu organisasi sosial dalam masyarakat.

C. Kegiatan Keperwatan Komunitas


Kegiatan praktek keperawatan komunitas yang dilakukan perawat
mempunyai lahan yang luas dan tetap menyesuaikan dengan tingkat pelayanan
kesehatan, wilayah kerja perawat tetapi secara umum kegiatan praktek keperawatan
komunitas adalah sebagai berikut:
1. Tahap Persiapan:
a. Pembekalan dari departemen komunitas dan dinas kesehatan tentang
program praktek.
b. Penjajakan ke daerah, meliputi wilayah, sistem dalam komunitas,
masalah dan kesehatan utama.
c. Penyusunan instrumen data.
d. Uji coba instrumen pengumpulan data.
e. Pertemuan awal dengan komunitas dan keluarga untuk perkenalan,
penjelasan program praktek dan mengadakan kontrak dengan komunitas.
f. Melaksanakan pendataan dengan melibatkan tokoh-tokoh dan kader
kesehatan setempat.
g. Melakukan tabulasi data, menganalisa data dengan pendekatan
demografi, epidemiologi dan statistik serta membuat visualisasi/penyajian
data.
h. Mengidentifikasi pra musyawarah komunitas: menyusun kepanitiaan,
menyiapkan dan melatih masyarakat yang akan terlibat dalam musyawarah
dan menyebarkan undangan.
i. Melaksanakan musyawarah komunitas tingkat RW:
 Penyajian data hasil pengkajian kesehatan masyarakat
 Diskusi kelompok untuk menetapkan hasil masalah, prioritas
masalah, garis besar rencana kegiatan
 Membentuk kelompok kerja kesehatan sesuai dengan masalah
yang telah ditetapkan.
 Tanggapan-tanggapan dari tokoh-tokoh masyarakat dan petugas
kesehatan dari instansi terkait.
2. Tahap Pelaksanaan:
a. Menyusun kembali rencana kerja hasil musyawarah bersama dengan
kelompok kerja kesehatan
b. Berkoordinasi dengan puskesmas dan instansi terkait sebelum dan selama
melaksanakan proses kegiatan.
c. Melaksanakan kegiatan di komunitas bersama-sama dengan kelompok kerja
kesehatan:
a. Pelatihan kader kesehatan
b. Penyuluhan kesehatan
c. Simulasi/demonstrasi
d. Pembuatan model/percontohan
e. Kunjungan rumah (home health care)
f. Kerja bakti, daan lain-lain.
2. Tahap Evaluasi:
a. Mengevaluasi setiap kegiatan yang dilakukan di komunitas dalam hal
kesesuaian, kefektifan dan keberhasilan kegiatan serta aktivitas dari
komunitas.
b. Mengevaluasi seluruh kegiatan di komunitas dalam hal pencapaian
tujuan, keberhasilan pemecahan masalah dan kemampuan komunitas dalam
pemecahan masalah.

BAB III

GAMBARAN UMUM LOKASI

A. Demografi

Desa Sukerjo Dusun Kemiri terletak di Kecamatan Mojotengah Kab. Wonosobo yang
termasuk daerah tropis yang beriklim cukup dingin. Luasnya ± 2 km 2 dan jumlah
penduduknya ± 500 jiwa dengan jumlah kehamilan pertahun ± 30 jiwa, jumlah
kelahiran ± 30, jumlah kematian ± 20 jiwa, angka kesakitan di desa Sukorejo pertahun
± 50 jiwa, untuk jumlah migrasi di desa Sukorejo tidak begitu tinggi hanya tercatat
beberapa jiwa yang bermigrasi. Tercatat tahun 2015-2016 desa Sukorejo pernah terjadi
kasus diare yang cukup serius dengan korban puluhan jiwa. Tahun 2019 desa Sukorejo
sudah mulai melakukan program peduli kesehatan dengan program tersebut dirangkul
oleh dinas kesehatan setempat yaitu puskesmas, adapun program yang sudah
terealisasikan adalah program kebersihan lingkungan 1x dalam seminggu, program
pembangunan selokan di sekitar lingkungan. Adapun program yang belum
terealisasikan adalah pembuatan saftytank untuk masyarakat desa Sukorejo.

B. Jenis-jenis Pelayanan Kesehatan

a. Polides
b. Posyandu
c. Puskesmas

C. Jumlah Tenaga Kesehatan

Desa Sukorejo sendiri tidak punya tenaga kesehatan tetapi deket kecamatan dan
disitu ada puskesmas dan posyandu yang disitu banyak tenaga medis dari perawat,
bidan, sampai dokter. Jadi kesahatan masyarakat desa Sukorejo sendiri sudah dirangkul
oleh puskesmas setempat.

D. Permasalahan Kesehatan Masyarakat


Permasalahan kesehatan di Desa Sukorejo yang berhasil dikaji oleh dinas kesehatan
setempat dan mahasiswa kesehatan adalah sistem sanitasi yang masih buruk, seperti
tidak adanya saftytank, banyak kolam ikan yang kotor, banyak air yang menggenang,
dan perawatan bak air mandi yang kurang. Sehingga tercatat tahun 2015-2016 pernah
terjadi kasus diare.
BAB IV

ASUHAN KEPERAWATAN

1. DEMOGRAFI

20

18

16

14

12

10
laki-laki
8 perempuan
6

0
0-5 tahun 6-11 tahun 12-25 tahun 26-45 tahun 46-65 tahun 66-90

2. PENGKAJIAN BAYI DAN BALITA


a. Anggota keluarga yang mempunyai bayi balita
BAYI/BALITA
4.5
4
3.5
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
bayi balita

b. Pertolongan saat melahirkan

Penolong Persalinan
7

0
Dokter Bidan

c. Persalinan normal
Persalinan Normal
7

0
Normal Tidak

d. Berat badan bayi saat lahir

Berat Badan Bayi Lahir


7

0
<2500 gr 2500-4000 gr >4000 gr

e. Apakah bayi diimunisasi


Imunisasi
7

0
Lengkap Belum lengkap Belum lengkap 0

3. STATUS GIZI BAYI dan BALITA


a. Balita mempunyai KMS

Balita mempunyai KMS


7

0
Ya Tidak

Balita mempunyai KMS

b. Keluarga bisa membaca dan menggunakan


Keluarga bisa membaca dan menggunakan
4.5
4
3.5
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
Ya Tidak

Keluarga bisa membaca dan menggunakan

c. BB bayi terakhir

BB bayi terakhir
4

BB bayi telakhir

d. Jenis makanan bayi


Jenis makanan bayi
4.5
4
3.5
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
ASI ASI + bubur Sama dengan makanan keluarga

Jenis makanan bayi

e. Makanan pantangan bayi

Makanan pantangan bayi


7

0
Ada Tidak

Makanan pantangan bayi

4. STATUS SOSIAL, EKONOMI, dan BUDAYA


a. Berapa pendapatan keluarga setiap bulan
Pendapatan Bulanan
14

12

10

0
<Rp. 620.000 Rp. 620.000- 1. 000.000 Rp. 1. 000.000

b. Bila dihitung, berapa pengeluaran keluarga setiap bulan

Pengeluaran Bulanan
12

10

0
<Rp. 620.000 Rp. 620.000- Rp. 1. 000.000 Rp. 1. 000.000

c. Apakah keluarga mempunyai kebiasaan menabung

Kebiasaan Menabung
20
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
Ya Tidak
d. Apakah keluarga mempunyai simpanan uang untuk ditabung

Tabungan
20
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
Ya Tidak

e. Apakah ibu bekerja

Ibu Bekerja
18

16

14

12

10

0
Ya Tidak

f. Siapa pengelola keuangan keluarga

Pengelola Keuangan
20
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
Ayah Ibu
5. SISTEM NILAI
a. Suku bangsa ayah

Suku Bangsa Ayah


18

16

14

12

10

0
Jawa Sunda Lain lain

b. Suku bangsa ibu

Suku Bangsa Ibu


20
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
Jawa Sunda Lain lain

c. Bahasa Sehari-hari yang biasa di pakai


Bahasa Sehari-hari
20
18
16
14
12
Series 1
10
8
6
4
2
0
Bahasa daerah Bahasa indonesia

d. Nilai-nilai yang bertentangan dengan kesehatan

Nilai-nilai yang Bertentangan


20
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
Ya Tidak

e. Apakah keluarga mengikuti kegiatan beragama

Kegiatan Beragama
12

10

0
Pengajian Tahlilan
f. Kegiatan yang bertengangan dengan kesehatan

Kegiatan yang Bertentangan Kesehatan


20
18
16
14
12
Series 1
10
8
6
4
2
0
Ya Tidak

g. Persepsi keluarga terhadap kesehatan

Persepsi Keluarga Terhadap Kesehatan


20
18
16
14
12
Series 1
10
8
6
4
2
0
Hal yang penting Tidak penting Tidak tahu Lain-lain

6. FAKTOR LINGKUNGAN DAN PERUMAHAN


a. Jenis rumah

Jenis Rumah
16

14

12

10
Series 1
8

0
permanen semi permanen non permanen
b. Luas perkarangan

Luas Pekarangan
16

14

12

10
Series 1
8

0
< 50 m² 50 -100m² > 100m²

c. Luas bangunan

Luas Bangunan
18

16

14

12

10

0
< 6m²/ jiwa ≥ 6 m²/ jiwa

d. Status rumah
Status Rumah
20
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
sewa milik sendiri Lain-lain

e. Atap rumah

Atap Rumah
14

12

10

8 Series 1

0
seng genteng lain-lain

f. Ventilasi/ cahaya

Ventilasi
18

16

14

12

10

0
< 10 % dari luas dinding ≥ 10% luas dari dinding

g. Lantai
Lantai
16

14

12

10

0
tanah plaster papan ubin/ kramik

h. Apakah keluarga mempunyai ternak

Hewan Ternak
18

16

14

12

10

0
ya tidak

7. PEMBUANGAN SAMPAH

a. Apakah keluarga mempunyai tempat pembuangan sampah

Tempat Pembuangan Sampah


16

14

12

10

0
ya tidak
b. Cara pengolahan sampah akhir

Pengolahan Sampah Akhir


18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
di bakar di buang di sungai di timbun di sembarang di kelola PU
temp[at

8. SUMBER AIR
a. Apa keluarga mempunyai sumber air sendiri

Sumber Air
20
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
ya tidak

b. Jika ya, berasal dari mana sumber air keluarga

Asal Sumber Air


20
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
sumur gali sungai mata air PAM lain-lain
c. Tempat penyimpanan air

Penyimpanan Air
16

14

12

10

0
terbuka tertututp tidak ada

d. Berapa hari sekali tempat penyimpanan air di bersihkan

Pembersihan
3.5

2.5

2 Series 1

1.5

0.5

0
< 4 hari 4-8 hari > 8 hari

e. Kualitas air yang digunakan

Series 1
20
18
16
14
12
10 Series 1

8
6
4
2
0
berbau berwarna berasa berbau, tudak berbau,
berwarna, berasa berwarna, berasa

f. Jarak sumber air dengan pembuangan limbah


Series 1
20
18
16
14
12
Series 1
10
8
6
4
2
0
< 10 m > 10 m

9. PEMBUANGAN AIR LIMBAH

a. Apakah mempunyai saluran air limbah

Saluran Air Limbah


18

16

14

12

10

0
ya tidak

b. Jika ya , jenis lainnya

Jenis Saluran
16

14

12

10

8 Series 1

0
selokan sungai bak selokan di buang sumur
terbuka penampungan tertutup sembarangan resapan

c. bila di salurkan bagaimana kondisinya


Kondisi Saluran
12

10

0
tertutup lancar terbuka lancar tertutup tergenang terbuka tergenang

10. PEMBUANGAN KOTORAN/TINJA

a. tempat pembuangan

Tempat Pembuangan
20
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
sapitank jumbleng sungai sembarang tempat kolam

b. Kepemilikan tempat pembuangan


Kepemilikan
18

16

14

12

10

0
WC pribadi WC umum

c. lokasi tempat pembuangan

Lokasi Pembuangan
18

16

14

12

10

0
di dalam rumah di luar rumah

d. kondisi tempat pembuangan


Kondisi Pembuangan
14

12

10

0
terpeluhara tidak terpelihara

e. Jarak dengan sumber air

Jarak Dengan Sumber Air


14

12

10

0
< 5 cm 5-10 cm > 10 cm

11. PERILAKU KELUARGA DALAM PENANGGULANGAN PENYAKIT

a. Kebiasaan keluarga jika anggota keluarga sakit


Pelayanan Kesehatan
16

14

12

10

0
Tidak berobat Beli obat sendiri Ke layanan kesehatan Ke dukun Lain-lain

b. Kegiatan mempertahankan dan meningkatan kesehatan

Kegiatan
12

10

0
Olahraga Periksa ke pelkes Tidak ada

12. LANSIA

a. Apakah dalam keluarga ada lansia

Lansia
16

14

12

10

0
ada tidak

b. Bagaimana kondisinya
Kondisi Lansia
2.5

1.5

0.5

0
sehat hipertensi asam urat

c. Apakah lansia dalam memenuhi kebutuhan perlu di bantu

Kebutuhan Lansia
2.5

1.5

0.5

0
ya tidak

d. Apakah lansia dalam keluarga mempunyai kebiasaan (merokok, minum alkohol,


minum kopi)

Kebiasaan Lansia
2.5

1.5

0.5

0
merokok alkoho minum kopi minum teh tidak ada

e. kegiatan apa yang di lakukan lansia di rumah


Kegiatan Lansia
2.5

1.5

0.5

0
berkebun berternak ke sawah tidak ada

13. FASILITAS KESEHATAN

a. Apakah ada fasilitas kesehatan di wilayah ini

Fasilitas Kesehatan
20
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
puskesmas klinik tidak ada

b. Fasilitas apa yang dapat di jangkau kendaraan umum dari rumah

Fasilitas yang di Jangkau


20
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
pustu polindes posyandu puskesmas dokter bidan praktik
14. KOMUNIKASI DAN TRANSPORTASI

a. Apakah ada sarana informasi dalam kelaurga

Sarana
20
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
ada tidak ada

a. Jika ada berupa

Sarana Berupa
18

16

14

12

10

0
TV radio surat kabar kentongan lain-lain

b. Siapakah yang menbuat keputusan dalam keluarga

Pengambil Keputusan
20
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
ayah ibu mertua lain-lain
c. Kepemilikan sarana transportasi

Transportasi
20
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
miliki tidak miliki

d. Bila memiliki

Transportasi
16

14

12

10

0
sepeda sepeda motor mobil lain-lain

14. DERAJAT KESEHATAN

a. Apakah ada anggota keluarga yang sakit saat ini

Kondisi Keluarga
20
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
ya tidak

b. Apakah dalam 3 bulan terakhir ada keluarga yang sakit


Sakit 3 Bulan Terakhir
20
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
ya tidak

c. Apakah ada keluarga yang resiko tinggi


Resti
12

10

0
hipertensi tidak

HASIL OBSERVASI :

1. Mayoritas warga masih belum paham cara mengelolah sampah yang baik dan benar
2. Warga yang mengelolah sampah dengan dibakar berjumlah 2 KK, dan warga yang
mengelolah sampah dengan cara dibuang di sungai berjumlah 17 KK.
3. Warga belum mengetahui bahaya membuang tinja/kotoran di sungai.
4. Warga belum mengetahui penatalaksanaan yang berkaitan dengan masalah
pembuangan tinja/kotoran.
Oleh karena itu, kami dari kelompok 4 merencanakan untuk melakukan sosialisasi
terkait jambanisasi di dusun kemiri tepatnya di RT 02.

A. ANALISA DATA

No Hari/tanggal Data Etiologi Problem


1 Rabu/5-11- Didapat data dari hasil  Mengekspresikan Kesiapan
2019 pengkajian, bahwa keinginan untuk meningkatkan
masyarakat ingin melakukan manajemen
meningkatan kesehatan terhadap faktor kesehatan
mereka, baik dari segi resiko dan
individu, social, dan terhadap gejala
lingkungan

2 Rabu/5-11- Ds :  Sumberdaya Ketidak


2019
warga mengatakan (pembuatan efektifan
tidak memiliki dana jamban tidak pemeliharaan
yang cukup untuk cukup) kesehatan
membangun septiktank,
warga mengatakan mau
membangun septiktank
jika diberi bantuan
pemerintah.
Do :
Tinja tampak
mengapung di kolam-
kolam dekat rumah
warga,
Warga tidak memiliki
septiktan
3 Rabu/5-11- Hasil pengkajian  Program tidak Defisiensi
2019
warga, didapat juga seluruhnya kesehatan
bahwa banyak program mengatasi komunitas
dessa yang belum masalah
terealisasikan  Ketidakcukupan
sumber daya

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN

Masalah Besarnya Kesadaran Sumber daya SKOR


kesehatan masalah masyarakat yang tersedia
untuk berubah
Defesiensi 4 3 2 9
kesehatan
komunitas

Kesiapan 4 4 3 11
meningkatkan
manajemen
kesehatan

Keterangan pembobotan:

1 = sangat rendah 3 = cukup 5 = sanggat tinggi

2 = rendah 4 = tinggi

C. INTERVENSI
No Diagnose NOC NIC
keperaawatan
1. Kesiapan Setelah dilakukan kunjungan 8700 pengembangan
meningkatkan selama 2 hari diharapkan program
manajemen komunitas dapat meningkatkan
kesehatan manajemen kesehatannya. 1. Bantu kelompok
Dengan kriteria hasil : maupun masyarakat
2807 keefektifan skrining dalam
kesehatan komunitas mengidentifikasi
Indicator Awal akhir kebutuhan atau
Identifikasi masalah kesehatan
kondisi yang signifikan
beresiko 2. Edukasi anggota
tinggi yang kelompok
umum perencanaan
dikomunitas mengenai proses
Pendidikan perencanaan yang
kepada sesuai
anggota 3. Kembangkan tujuan
komunitas dan sasaran dalam
akan mengatasi kebutuhan
pentingnya atau masalah
skrining 4. Jelaskan metode,
Dukungan kegiatan dan
dari anggota kerangka, waktu
komunitas untuk dilakukan
yang (implementasi)
berpengaruh 5. Rencanakan program
Menjangkau 6. Modifikasi dan
populasi sempurnakan
target program

Keterangan :
1:buruk
2: cukup baik
3: baik
4: sangat baik
5: sempurna

2. Defisiensi Setelah dilakukan kunjungan 8500 Pengembanagn


kesehatan selama 2 hari diharapkan kesehatan komunitas
komunitas menjaga status kesehatan 1. Identifikasi bersama
komunitas. Dengan kriteria komunitas mengenai
hasil: masalah, kekuatan,
2701 status kesehatan dan prioritas
komunitas kesehatan
Indicator awal akhir 2. Beritan kesempatan
Tingkat partisipasi pada
partisipasi semua segmen
dalam komunitas
pelayanan 3. Fasilitasi
kesehatan implementasi dan
preventif revisi dari rencana
Pravelensi komunitas
program 4. Identifikasi dan bina
peningkatan pemimpin komunitas
kesehatan yang potensial
Tingkat 5. Siapkan suatu
partisipasi kerangka kerja
dalam organisasi dimana hal
program tesebut bisa
kesehatan meningkatkan
komunitas keterampilan
Kesesuaian komunikasi dan
dengan negosiasi orang-
standar orang yang terlibat
kesehatan
lingkungan
Keterangan :
1: buruk
2: cukup baik
3: baik
4: sangat baik
5: sempurna
3. Ketidak efektifan Setelah dilakukan 2x Menejemen Lingkungan :
pertemuan masalah dapat Komunitas (6484)
pemeliharaan
teratasi dengan Kriteria Hasil : 1. Lakukan program
kesehatan Perilaku promosi kesehatan edukasi untuk
(1602) kelompok
Menggunakan dukungan dari 2. Dorong warga untuk
pihak tertentu untuk berpartisipasi aktif
meningkatkan kesehatan 4 dalam keselamatan
Menggunakan sumber-sumber komunitas
finansial untuk meningkatkan 3. Berkolaborasi dalam
kesehatan 4 mengembangkan
program aksi
kesehatan di
komunitas
Bantuan sumber keuangan
(7380)
4. Tentukan apakah
warga memenuhi
syarat untuk program
pembiyayaan negara
dan atau pemerintah
5. Kolaborasi dengan
lembaga di
masyarakat untuk
memberikan layanan
yang dibutuhkan oleh
warga

D. IMPLEMENTASI

PELAKSANAAN MMD I

A. PERSIAPAN PELAKSANAAN MMD I

1. Melakukan koordinasi dengan ketua rt 02 rw 01 tentang teknis kegiatan,

musyawarah masyarakat desa yang pertama (MMD I) yang akan dilaksanakan.

2. Melakukan kordinasi ketua RT desa Sukorejo tentang waktu dan tempat

pelaksanaan musyawarah masyarakat yang pertama (MMD I).


3. Membuat sekaligus menyebarkan undangan musyawarah masyarakat desa yang

pertama (MMD I) di ketua RT.

4. Melakukan rapat koordinasi antara mahasiswa tentang kegiatan musyawarah

desa .

5. Membuat susunan acara pelaksanaan.

6. Menyiapkan materi yang akan disampaikan serta menyiapkan peralatan

keperluan yang akan dibutuhkan.

7. Menyiapkan metode serta konsep program yang akan disampaikan.

8. Membuat daftar hadir.

B. PROSES PELAKSANAAN MMD I

1. Acara dimulai oleh protocol/pembawa acara oleh wiji yahya.

2. Pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh urvi al fatihah.

3. Sambutan dari ketua RT, dan ketua PKK sekaligus membuka acara.

4. Penyampaian materi tentang penyuluhan Diare dan kesehatan lingkungan oleh

wiwit suryani.

5. Sesi Tanya jawab.

6. Istirahat dan penutup.

C. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN MMD I

Waktu pelaksanaan: minggu, 10 november 2019.

Tempat pelaksanaan: rumah ketua PKK.

D. MASALAH YANG DIBAHAS

1. Rencana program kerja mahasiswa

a. Pendataan/surve.

b. Validasi data dan penetapan diagnose serta rencana.

c. Implementasi.
2. Usulan dan tanggapan peserta MMD

a. Masyarakat desa gunung tawang menginginkan program bersama

puskesmas tentang pembuatan safty tank segera terlaksana, mengingat

mereka membuang kotoran/tinja di sungai.

b. Sebaiknya mahasiswa memperkenalkan diri masing-masing agar dapat

dikenali oleh warga.

c. Sebaiknya mahasiswa dalam melakukan kegiatan disertai pemeriksaan

kesehatan dasar tidakhanya pemeriksaan tekanan darah.

3. Faktor penunjang dan penghambat

a. Faktor penunjang

1. Lokasi strategis.

2. Masyarakat yang ramah dan peduli dengan kesehatan.

b. Faktor penghambat

1. Jumlak KK yang banyak dalam 1 RT.

2. Waktu yang kurang tepat saat melakukan surve sehingga banyak

masyarakat tidak ada di rumah.

LAPORAN HASIL MMD II

Hari/tanggal : Minggu, 10 November 2019

Waktu : 15.00-selesai

Tempat : Rumah Bapak Ketua RT

Sasaran : Masyarakat Sukorejo RT02/RW01

Target : Masyarakat Sukorejo RT02/RW01

Pokok bahasan : Pemaparan hasil pendataan dan diskusi guna menentukan


intervensi
Susunan Acara :

1. Pembukaan

Acara pembukaan dilakukan oleh moderator, isi pembukaan adalah : Doa


pembukaan, penyampaian maksud dan tujuan pemaparan pendataan

“assalamualaikum Wr. Wb.

Yang terhormat bapak Ketua RT 02 RW 01 Desa Sukorejo, yang Terhormat


Ibu Ketua PKK RT 02, yang terhormat seluruh warga masyarakat RT 02, tak lupa
teman temanku dari Fakultas Ilmu Kesehatan UNSIQ Jawa Tengah yang saya
sayangi. Pertama tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT
yang tak henti hentinya melimpahkan rahmat serta inayahnya kepada kita semua
sehingga kita dapat berkumpul pada sore hari ini yanpa halangan suatu apapun.

Bapak dan ibu sekalian yang saya hormati, sebelummasuk ke acara


selanjutnya, marilah kita bersama-sama membaca bassmallah bersama-sama.
Bissmillahirahmannirahimi..”

2. Laporan ketua kelompok tentang diagnosa yang telah dikaji, yaitu sebagai
berikut :
a. Defisiensi manajemen kesehatan komunitas
b. Kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan
3. Acara inti (pemaparan data pengkajian, serta pengikutsertaan masyarakat
dalam menentukan intervensi)
Pemaparan data pengkajian akan dipaparkan oleh salah satu mahasiswa
kemudian dilanjutkan sesi diskusi untuk memilih intervensi yang sesuai
“Dari hasil pengkajian yang kami dapatkan, kami ajak
bapak/ibu/saudara/sauari sekalian untuk mencari solusi terbaik untuk memecahkan
masalah kesehatan yang ada pada saat ini. Adapun hasil pengkajian kelompok kami
akandisampaikan oleh rekan kami…..”

Sesi diskusi

“Tn B terima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada saya. Tadi kita
sudah sama-sama membaca beberapa masalah yang menjadi tugas kita sebagai
masyarakat Sukorejo khususnya di RT 2. Salah satunya adalah masalah perilaku
hidup sehat. Seperti yang kita ketahui sebagian masyarakat kita memiliki SDM
yang cukup rendah dan tingkat ekonomi yang sangat minim ini di buktikan dengan
hasil pendataan jumlah pendapatan keluarga perbulan kurang dari 1 juta rupiah.

4. SKORING (menentukan prioritas masalah)


Menentukan masalah aktual yang harus ditangani terlebih dahulu dengan
melakukan skoring dan menentukan masalah dengan poin terbanyak sebagai
prioritas.

5. Penyusunan Intervensi
Di dapatkan keputusan, intervensi yang akan dilakukan ialah Gotong
royong membersihkan lingkungan sekitar dan sosialisasi tentang diare.

6. Penutup
“demikian yang bisa kami sampaikan, semoga untuk pertemuan selanjutnya
kita masih diberi rizki serta umur panjang, aamiin..
Saya selaku moderator mohon maaf yang sebesar-besarnya bila mana dalam
memimpin jalannya diskusi ada salah kata atau tindakan yang kurang berkenan
pada hadirin sekalian.
Sekian diskusi pada sore hari ini kita tutup dengan bacaan hamdalah
bersama-sama, Alhamdulillahirabbil’alamiin..
Saya akhiri wabillahitaufik walhidayah, wassalamu’alaikum Wr.Wb”

LAPORAN KEGIATAN MMD III

Laporan kegiatan Musyawarah masyarakat desa (MMD) III adalah sebagai berikut:
1. Hari/Tanggal : Minggu, 10 November 2019
2. Pukul : 08.00 s/d selesai
3. Tempat : Rumah ketua PKK
4. Peserta : 30 orang
5. Susunan Acara :
Susunan acara kegiatan Musyawarah Masyarakat Desa III (MMD III) pada hari Minggu
10 November 2019, pukul 08.00 WIB bertempat di rumah ketua PKK adalah sebagai
berikut:
a. Pembukaan
Pembukaan dilakukan oleh Ibu RT selaku Ketua PKK. Pembukaan
Musyawarah Masyarakat Desa III (MMD III) tentang hasil Praktik Belajar
Keperawatan Komunitas Mahasiswa Universitas Sains Al Qur’an Jawa Tengah
yang dilaksanakan di rumah Ibu Sri selaku Ketua PKK di RT 03 yang dihadiri oleh
seluruh anggota kelompok mahasiswa Universitas Sains Al Qur’an Jawa Tengah,
ketua RT dan warga RT 02 Desa Sukorejo.
Acara dimulai pada pukul 08.00 WIB dengan memaparkan hasil
implementasi yang telah dilakukan oleh mahasiswa Universitas Sains Al Qur’an
Jawa Tengah selama 2 kali pertemuan. Pelaksanaan implementasi berupa kerja bakti
membersihkan lingkungan serta promosi kesehatan mengenai penanggulangan
DIARE yang ditujukan kepada seluruh masyarakat. Hasil implementasi yang telah
dilaksanakan sebelum penyuluhan tentang DIARE, dipresentasikan oleh perwakilan
mahasiswa dalam kegiatan Musyawarah Masyarakat Desa III (MMD III).
b. Sambutan Ketua Panitia MMD III
Assalamualaikum Wr.Wb.
Acara pada pagi hari ini adalah acara ucapan terima kasih dan penutupan acara
Praktik Belajar Keperawatan Komunitas Mahasiswa Universitas Sains Al Qur’an
Jawa Tengah. Kami mohon maaf bila kami sering mengganggu bapak, ibu dan
warga RT 02 Desa Sukorejo. Semoga kegiatan ini berguna bagi masyarakat. Sekian,
Wassalamualaikum Wr.Wb.
c. Sambutan Ketua RT 2
Assalamualaikum Wr.Wb.
Puji syukur kehadirat Allah yang telah diberikan kepada kita sehingga dapat hadir di
sini dalam keadaan sehat walafiat. Kami mengucapkan terima kasih kepada adik-
adik mahasiswa yang telah memberikan ilmunya kepada warga untuk kesehatan
warga kami. Kami selaku tokoh masyarakat mengucapkan terima kasih dan tak lupa
kami meminta maaf sebesar-besarnya bila ada warga kami yang bersikap kurang
baik kepada adik-adik mahasiswa. Sekian, Wassalamualailkum Wr. Wb
d. Pemaparan Hasil Implementasi
Dalam kegiatan MMD III ini presentator menjelaskan tentang hasil
implementasi dari kegiatan yang telah dilakukan oleh Mahasiswa Universitas
Sains Al Qur’an Jawa Tengah Pada hasil implementasi dan evaluasi hasil kegiatan
kerja bakti pembersihan lingkungan sekitar dan promosi kesehatan mengenai
penanggulangan DIARE didapatkan beberapa masalah, yaitu karena pengelolaan
lingkungan dan keadaan tempat penampungan air di rumah warga terbuka dan
jarang dibersihkan sehingga beresiko menjadi tempat berkembang biak bakteri.
Pada acara ini juga dilakukan musyawarah bersama warga mengenai faktor
pengahambat, faktor pendukung serta rencana tindak lanjut. Mahasiswa meminta
pendapat warga dalam memberikan tanggapan pada setiap masalah yang telah
diprioritaskan. Hal ini berguna untuk mengetahui minat dan antusias warga RT02
Desa Sukorejo dalam mengikuti kerja bakti pembersihan lingkungan dan promosi
kesehatan mengenai penanggulangan DIARE pada balita dan menjadikannya
sebagai kegiatan rutin kader posyandu balita RT 2 Desa Sukorejo.
Warga terlihat sangat antusias dalam melaksanakan diskusi. Hal ini
ditunjukkan dengan beberapa warga yang menyampaikan pendapatnya pada saat
mahasiswa Universitas Sains Al Qur’an Jawa Tengah memaparkan hasil kegiatan
dan evaluasi yang telah dilakukan selama 2 kali pertemuan. Berdasarkan hasil
implementasi yang dilakukan pada hari Minggu, 10 November 2019 di RT 2 Desa
Sukorejo oleh mahasiswa Universitas Sains Al Qur’an Jawa Tengah.
e. Diskusi bersama warga
Setelah dilakukan kegiatan kerja bakti pembersihan lingkungan dan promosi
kesehatan mengenai penanggulangan DIARE diperoleh hasil evaluasi bersama
warga RT 2 Desa Sukorejo. Data hasil evaluasi dapat dilihat pada tabel. Hasil
evaluasi ini dilanjutkan dengan adanya penyusunan rencana tindak lanjut bersama
warga RT 2 Desa Gunung Tawang. Selama pelaksanaan kegiatan kerja bakti
pembersihan lingkungan dan promosi kesehatan mengenai penanggulangan DIARE
terdapat faktor pendukung dan penghambat, yaitu :
1) Faktor Pendukung
a) Dukungan dari warga dalam pelaksanaan kegiatan kerja bakti pembersihan
lingkungan dan promosi kesehatan mengenai penanggulangan DIARE pada
balita.
b) Warga sangat antusias dalam ikut hadir dalam kegiatan kerja bakti dan
promosi kesehatan.
c) Tersedianya sarana dan prasarana untuk kelangsungan kegiatan kerja bakti
dan promosi kesehatan.
d) Tempat diadakannya implementasi dekat dengan rumah warga sehingga
mudah terjangkau oleh warga.
e) Keinginan warga yang kuat untuk terhindar dari DIARE dan merasa penting
untuk menjaga lingkungan agar tetap bersih
f) Warga antusias mendengarkan saat dilakukan promosi kesehatan mengenai
penanggulangan DIARE.
2) Faktor Penghambat
a) Adanya keterbatasan dalam bahasa, dimana sebagian mahasiswa tidak
menguasai bahasa yang digunakan warga RT 2 Desa Sukorejo, yaitu bahasa
Jawa.
b) Waktu yang terbatas.
f. Rencana Tindak Lanjut
Setelah dilakukan pembuatan rencana tindak lanjut diharapkan warga dapat
melanjutkan kegiatan kerja bakti guna menjaga lingkungan dari bakteri. Rencana
tindak lanjut yang dapat dilakukan oleh warga RT 2 Desa Sukorejo. Berdasarkan
masalah yang telah dipaparkan pada pertemuan MMD II, masalah yang ada pada
setiap masyarakat RT 2 Desa Sukorejo yaitu perilaku kesehatan yang cenderung
beresiko.
Pada masalah kesehatan pencegahan DIARE rencana tindak lanjut yang dapat
dilakukan setiap warga adalah membersihkan bak penampungan air max 4 hari
sekali, menutup bak penampungan air
g. Penutup
Acara selanjutnya yaitu penutup, serangkaian kegiatan MMD III ini
kesimpulan dibacakan dan ditutup oleh notulen. Saat penutupan juga disampaikan
ucapan terima kasih atas kerjasama warga RT 2 Desa Sukorejo selama dilakukannya
Praktik Belajar Lapangan. Perwakilan warga RT 2 Desa Sukorejo juga
menyampaikan kesan dan pesannya terkait dengan kegiatan Praktik Keperawatan
Komunitas ini yang telah dilakukan selama 2 kali pertemuan ini. Warga juga
berharap dengan adanya kegiatan yang telah dilakukan oleh mahasiswa Universitas
Sains Al Qur’an Jawa Tengah ini, warga RT 2 Desa Sukorejo, mampu merubah pola
hidup sehat menjadi lebih baik.
1) Doa
Acara kegiatan MMD III ditutup dengan pembacaan doa yang telah diwakilkan
oleh mahasiswa Universitas Sains Al Qur’an Jawa Tengah Hasil Diskusi:
Presentator menanyakan kepada bapak dan ibu:
a) Faktor pendukung
Warga merasa senang karena sebelumnya belum pernah dilakukan promosi
kesehatan mengenai penanggulangan DIARE
b) Faktor penghambat
Faktor penghambatnya adalah keterbatasan waktu serta sumber dana untuk
mengganti bak penampungan air yang mulanya terbuka di jadikan tertutup
Faktor pendukung dan penghambat kegiatan MMD III
a. Faktor Pendukung
1) Tersedianya sarana dan prasarana.
2) Bantuan dan kerjasama yang sangat baik dari seluruh warga.
3) Cuaca yang mendukung.
4) Undangan yang hadir sebanyak 30 orang.
5) Peserta MMD III sangat antusias dalam proses diskusi.
6) Kader PKK dan ketua RT datang mendukung acara MMD III
b. Faktor Penghambat
1) Undangan yang datang kurang tepat waktu
2) Kurangnya dana kegiatan
6. Penutup
a. Kesimpulan
Masyarakat sangat antusias sekali dalam diskusi pada acara MMD III. Hal ini
ditunjukkan dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan oleh peserta, jumlah
warga yang datang yaitu sebanyak 30 orang.
b. Saran
Kami harapkan masyarakat dapat meningkatkan kerjasama dengan ketua RW,
ketua RT, dan ibu kader posyandu dalam melaksanakan Rencana Tindak Lanjut
(RTL) yang telah disepakati dalam MMD III

E. EVALUASI
Evaluasi formatif
a. Masyarakat desa gunung tawang menginginkan program bersama

puskesmas tentang pembuatan safty tank segera terlaksana, mengingat

mereka membuang kotoran/tinja di sungai.


b. Sebaiknya mahasiswa memperkenalkan diri masing-masing agar dapat

dikenali oleh warga.

c. Sebaiknya mahasiswa dalam melakukan kegiatan disertai pemeriksaan

kesehatan dasar tidakhanya pemeriksaan tekanan darah.

d. Masyarakat bisa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh mahasiswa

terkait materi yang telah disampaikan, hal ini membuktikan bahwa

masyarakat bisa memahami apa yang telah disampaikan dan harapannya

masyarakat tidak hanya mengetahui tapi mau dan mampu melakukan dalam

hal menjaga kesehatan.


BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hal-hal yang telah disebutkan pada bab sebelumnya maka

dapat kami simpukan sebagai berikut :

1. Resiko tinggi peningkatan angka kejadian penyakit Diare b.d lingkungan yang

kurang memadahi, ditandai pembuangan sampah yang masih dekat dengan

pekarangan.

2. Implementasi yang telah dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut antara

lain adalah memberikan penyuluhan kesehatan tentang DIARE.

3. Pada dasarnya kegiatan yang dilakukan mendapat dukungan dari masyarakat

sekitar.

B. SARAN

Berdasarkan dari kesimpulan diatas, maka disarankan untuk :

 Masyarakat

Peran serta dari keluarga dan masyarakat, ditingkatkan terus dalam berbagai

kegiatan dibidang kesehatan dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan

seoptimal mungkin. Antara lain warga aktif mengadakan kerja bakti bersih

lingkungan agar tidak menjadi sarang nyamuk.

 Puskesmas dan Kelurahan

Diharapkan adanya bantuan dana dan prasarana, serta supervisi dari pihak

puskesmas dan kelurahan yang berkesinambungan untuk memantau kegiatan

kesehatan yang dilakukan oleh warga.


DAFTAR PUSTAKA

http://eprints.ners.unair.ac.id/500/1/KEPERAWATAN%20KESEHATAN
%20KOMUNITAS.pdf

http://hela13.mahasiswa.unimus.ac.id/2016/10/19/tujuan-dan-fungsi-keperawatan-
komunitas/

http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/37097/Chapter;jsessionid=1B51E6
B48194FDDD9638E83B16FDFF9E?sequence=4

herdman aether, & kamitsura shigemi. 2015-2017. Diagnose keperawatan: definisi &
klasifikasi. Jakarta. EGC.

Moorhead, Johnson, meridian, Elizabeth. 2016. Nursing outcomes classification. Jakarta.


Ed 5. Elsevier inc.

Bulechek, butcher, dochterman, wagner. 2016. Nursing interventions classification.


Jakarta. Ed 6. Elsevier inc.

Anda mungkin juga menyukai