Anda di halaman 1dari 3

SKENARIO 2.

1 TUTORIAL F
KLARIFIKASI ISTILAH
1. Primary survey
Penanganan awal kegawatdaruratan untuk mengidentifikasikeadaan awal
pasien/korban, meliputi DR-ABCDE (denger rescue, response, airway, breathing,
circulation, disability, exposure).
Tujuan : mengenali cedera yang dapat mengancam jiwa.
2. Secondary survey
Pemeriksaan lebih lanjut atau secara lengkap (head to toe). Meliputi anamnesis dan
pemeriksaan fisik lanjutan.

RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana interpretasi keadaan pasien 1?
- Adanya trauma basis cranii secara langsung maupun tidak langsung yaitu
fraktur pada fossa anterior
- Keluar darah dari hidung dan telinga (kemungkinan disebabkan dari ledakan),
karena perdarahan / cedera otak sedang ataupun berat
- Suara mengorok, karena terdapat sumbatan airway (snoring/ lidah yang jatuh,
gurgling/ adanya cairan). Mengorok dapat disebabkan oleh adanya produksi
mukus yang sangat kental pada saluran pernafasan, sehingga terjadi
penumpukan mukus
- Baju terbakar, adanya luka bakar pada tubuh pasien dengan luas sekitar 15%
 luka bakar sedang derajat 2 / lebih
- Nafas tersengal-sengal kemungkinan disebabkan oleh obstruksi jalan nafas,
akibat inflamasi akibat luka bakar pada jalur pernafasan, dapat juga
disebabkan karena syok hipovolemik, atau adanya luka bakar pada pasien
- Tata laksana : intubasi untuk membebaskan jalan nafas pasien
2. Bagaimana interpretasi keadaan pasien 2?
- ABC  baik
- GCS  456
- Visus 1/60 dan tidak terkoreksi  bisa melihat hitung jari pada jarak 1 meter,
penglihatan menurun kemungkinan disebabkan trauma
- Hematoma palpebra  adanya perdarahan pada palpebra
- Pupil bulat, refleks cahaya (-)  kelainan refleks pupil diakibatkan karena
trauma, lesi N. II (sensoris) dan lesi N. III (motorik)
- TIO meningkat perpalpasi  haemoragik
- Injeksi siliaris (+)  melebarnya pembuluh darah perikornea (a. Siliaris
anterior) akibat radang kornea, benda asing pada kornea, radang jaringan uvea,
glaukoma, endofthalmitis, ataupun panoftalmitis.
- Fundus  sulit dievaluasi (ada edema, radang, adanya darah di bilik mata
depan sehingga menutupi lapang pandang)
3. Apa tindakan yang dilakukan untuk pasien 1&2?
Pasien 1
- Stabilisasi jalan nafas
- Indikasi cedera kepala fraktur basis cranii, primary survey DR-ABCDE
- Indikasi perdarahan  posisi penolong mengapit leher dan rahang dari kanan
dan kiri untuk menghindari pergerakan.
Perdarahan Ekternal dilakukan balut tekan
Perdarahan Internal dilakukan dengan imaging
- Dilanjutkan pemeriksaan secondary survey sambil dilakukan intubasi
- Luka bakar  diberikan resusitasi cairan sesuai dengan derajat luas luka
bakar
- Pemasangan kateter dilakukan karena pasien tidak sadarkan diri
Pasien 2
- Kompres dingin dan kompres panas
- Edema kornea  NaCl
- TIO meningkat  pilokarpin

LEARNING OBJECTIVE
1. Primary dan secondary survey
2. Makna airway bebas, sumbatan jalan nafas, alat bantu airway, manuver pembebasan
jalan nafas, c-spine control
3. Breathing (pola pernafasan normal, transport oksigen, konsumsi oksigen, mekanisme
ventilasi)
a. Macam macam kegawatan nafas yang mengancam jiwa
b. Tanda-tanda distress nafas
c. Gagal nafas
d. Penatalaksanaan kegawatan nafas
e. Terapi oksigen (indikasi, kontraindikasi, cara pemberian, efek samping)
4. Kegawatan sirkulasi
a. Krisis sirkulasi
b. Macam-macam syok
- Hipovelemik
- Neurogenik
- Kardiogenik
- Anafilaktik
c. Syok karena perdarahan (grade, patofis, tata laksana, komplikasi)
d. Pertolongan syok, evaluasi dan asassment ulang
e. Resusitasi cairan
f. Komplikasi terapi cairan
g. Transfusi (jenis, indikasi, kontraindikasi, efek samping, manfaat, dan cara
transfusi yang aman)
5. Disability
a. Masalah intrakranial
b. Pencegahan kenaikan TIK
c. GCS
d. Pencegahan secondary bland damage dan proses trasportasi serta rujukan yang
baik
e. Mati batang otak
6. Trauma capitis
7. Kegawatdaruatan mata
a. Trauma okuli
b. Glaukoma akut
c. Hifema
8. Kegawatdaruratan THT
9. Aspek undang undang terkait kegawatdaruratan

Anda mungkin juga menyukai