Anda di halaman 1dari 4

SUMBER LEMAK

Berdasarkan asalnya,sumber lemak dapat dibedakan menjadi 2,yaitu


1. Lemak yang berasal dari tumbuhan(disebut lemak Nabati).
Beberapa bahan yang mengandung lemak nabati adalah Alpukat, kacang kenari,
kacang kedelai, Kacang Macadamia, tumbuhan laut,  Mentega Shea, minyak salvia, ,
minyak biji anggur, minyak kamalina, minyak kelapa,kemiri,zaitun,kacang
tanah,mentega dll.
 Buah Alpukat
Alpukat kaya akan lemak tak jenuh tunggal dan buah berukuran sedang ini bisa berisi 22
gram lemak. Buah ini juga menyediakan 20 manfaat kesehatan penting, di antaranya
meningkatkan nutrisi termasuk serat, kalium, vitamin E dan B, serta asam folat.Selain
itu, alpukat masih memiliki banyak manfaat lain, yaitu sifat anti-inflamasi, meningkatkan
penyerapan nutrisi yang larut dalam lemak seperti beta karoten dan lutein, kemudian
meningkatkan kandungan lemak lipid, juga menghambat dan menghancurkan sel-sel
kanker mulut.
 Kacang kenari
Kenari hanya memberikan kenikmatan ketika dikonsumsi, melainkan juga sumber nutrisi
yang kaya lemak tak jenuh tunggal. Jenis makanan ini telah direkomendasikan untuk
mereka yang memiliki masalah kardiovaskular dan bermanfaat sebagai sifat anti-kanker,
efek anti-inflamasi, serta sifat kesehatan otak. Untuk memperoleh manfaat dari kenari,
Anda bisa mengonsumsinya dalam salad atau hidangan sayuran dan buah-buahan.
 Kacang Kedelai
Kedelai mengandung banyak zat bermanfaat, seperti sumber protein, lemak, vitamin,
mineral, juga merupakan serat yang paling baik. Tak hanya itu, susunan asam amino
pada kedelai paling lengkap dan seimbang dibanding kacang lainnya.Kandungan lemak
pada kedelai aman bagi penderita kolesterol. Kedelai mengandung lemak tidak jenuh
yang terdiri dari lemak tidak jenuh tunggal dan lemak tidak jenuh ganda. Lemak pada
kedelai berkhasiat mengurangi kadar kolesterol dan trigliserida, yakni komponen-
komponen lemak di dalam darah yang berbahaya bagi kesehatan. Lemak pada kedelai
juga dapat mencegah penyempitan pembuluh darah dan mencegah timbulnya
pengerasan pembuluh darah.
 Kacang Macadamia
Macadamia merupakan jenis tumbuhan kacang yang banyak hidup di daratan Australia.
Minyak macadamia mengandung lemak baik yang mampu menurunkan kadar lemak
jahat dalam tubuh. Macadamia juga memiliki kandungan omega 3 dan vitamin E yang
tinggi.
 Tumbuhan Laut
Asam lemak omega-3 juga dapat ditemukan pada tumbuhan laut seperti krill, alga,
beberapa tanaman dan minyak kacang. Asam lemak omega-3 dapat membantu
mengurangi kolesterol jahat (LDL), meningkatkan kolesterol baik (HDL), mengurangi
peradangan dan mengurangi risiko penyakit jantung, kanker dan diabetes tipe 2.
 Mentega Shea
Shea (Vitellaria paradoxa) adalah jenis tanaman yang tumbuh di Afrika. Bijinya bisa
diekstrak untuk dimabil minyaknya dan dijadikan mentega yang tinggi kandungan
vitamin E dan A yang bisa berfungsi sebagai antioksidan.
 Minyak Salvia
Terdengar asing di Indonesia karena memang hanya tumbuh di daratan Meksiko dan
Amerika Selatan. Memiliki bunga seperti lavender. Karena warna dan bentuknya yang
unik, salvia biasanya hanya digunakan sebagai tanaman hias. Namun minyak astiri yang
dihasilkan dari ekstraksi salvia ternyata tinggi kandungan omega 3.
 Minyak Biji Anggur
Minyak hasil ekstraksi biji anggur menurut beberapa penelitian mampu menurunkan
kadar kolesterol jahat dalam tubuh.
 Minyak Camalina
Camalina termasuk jenis sayuran seperti kol dan brokoli. Minyak yang dihasilkan
memiliki kandungan lemak yang baik, vitamin E dan omega 3 yang tinggi. Bagus
sebagai antioksidan.
 Minyak kelapa
Minyak kelapa mengandung asam laurat, yaitu suatu asam lemak penting yang
ditemukan berlimpah pada air susu ibu. Kandungan ini memiliki efek antivirus yang
ampuh terhadap tubuh dan baik untuk tiroid, serta tidak meningkatkan kolesterol bila
dikonsumsi dalam diet kaya asam lemak esesial.
 
1. Lemak yang berasal dari hewan(disebut lemak hewani)
Beberapa bahan yang mengandung lemak hewani  adalah minyak ikan, ikan laut,
daging,kuning telur, susu, kejudll.
 Minyak ikan
Banyak manfaat dari minyak ikan karena adanya asam lemak omega-3 esesial, seperti
DHA dan EPA. Asam lemak esensial yang berguna dalam minyak ikan adalah alfa-
linolenat dan gamma-linolenat. Menurut the American Heat Association, omega-3 efektif dalam
mengurangi insiden penyakit kardiovaskular. Ini adalah salah satu alasan minyak ikan
dihubungkan dengan penurunan risiko penyakit jantung.
Minyak ikan juga dikenal sebagai anti-inflamasi yang efektif dan antidepresi alami, serta
melindungi dari penyakit Alzheimer dan attention deficit hyperactivity disorder (ADHD).
Sementara itu, pastikan Anda memeroleh bentuk murni dari minyak ikan, artinya bebas
zat merkuri dan kontaminan lainnya.
 Ikan Laut
Beberapa jenis ikan mengandung lemak yang sangat baik bagi kesehatan. Salmon,
sarden, herring, makarel dan tuna adalah jenis ikan yang mengandung asam lemak
omega-3. Lemak pada ikan sangat dibutuhkan untuk membantu pertumbuhan,
perkembangan fungsi otak, dan mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.
 Daging
Daging merupakan makanan yang kaya akan sumber lemak. Daging sapi dianggap
pilihan yang paling populer dari semua daging merah. Daging sapi tanpa lemak
mengandung 60 persen dari nilai kecukupan harian untuk protein hanya dalam 100
gram. Namun, daging sapi mengandung lemak jenuh yang tinggi dan dianggap
meningkatkan risiko kanker.
 Telur
Selama ini telur dikenal sebagai sumber protein. Nyatanya, selain mengandung protein,
telur juga mengandung banyak lemak. Bagian telur yang mengandung protein adalah
bagian putih telurnya, sedangkan yang mengandung lemak adalah kuning telur.
 Susu
Komposisi susu diantaranya terdiri atas air, bahan kering, lemak, bahan kering tanpa
lemak, protein, dan laktosa. Susu sapi memiliki kadar lemak 3,1%, protein 2,8%, bahan
kering 11,2%, bahan kering tanpa lemak 8,1%. Sedangkan komposisi susu kambing
terdiri atas kadar lemak 6,34%, protein 4,97%, bahan kering 15,32%, bahan kering
tanpa lemak 8,97%. Berdasarkan hasil komposisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa
bahan kering, kadar lemak, dan protein susu kambing lebih tinggi dari pada susu sapi.
Nah, itulah beberapa jenis sumber lemak nabati dan lemak hewani yang bisa
dikonsumsi dalam menu sehari-hari. Tapi ingat, konsumsi lemak berlebihan dapat
berakibat buruk bagi kesehatan manusia. Umumnya kebutuhan lemak tubuh berkisar
antara 0,5-1 gram lemak per 1kg berat badan per hari.
Lemak, baik nabati ataupun hewani, adalah nutrisi yang harus terdapat di dalam
makanan kita. Kedua lemak ini memiliki komposisi yang berbeda meski manfaatnya
sama, yaitu membantu metabolisme tubuh sebagai bahan pelarut untuk beberapa
vitamin, seperti vitamin A, D, E, dan K yang umumnya tersimpan di hati. Tidak hanya
itu, lemak juga berfungsi untuk menghasilkan energi apabila kadar karbohidrat di
dalam tubuh sudah habis. Untuk mengetahui mana yang lebih baik diantara lemak
nabati dan hewani, ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu kandungan yang
terdapat di kedua lemak ini, berikut penjelasannya.
Lemak Nabati
Secara umum, lemak nabati ialah lemak yang dihasilkan dari tumbuh-tumbuhan.
Meski sekilas terdengar lebih sehat, beberapa sumber lemak nabati juga sebenarnya
mengandung lemak jenuh. Lemak jenuh inilah yang membuat kesehatan jantung dan
pembuluh darahmu terganggu. Lemak jenuh ini pada dasarnya memang dibutuhkan
tubuh, namun apabila tidak dibatasi maka ia akan meningkatkan risiko penyakit
kronis karena dapat menyebabkan kadar kolesterolmu naik.
Salah satu sumber lemak nabati yang mengandung banyak lemak jenuh ialah minyak
yang dihasilkan dari kelapa sawit. Sementara lemak tak jenuh (lemak yang lebih
sehat) bisa kamu temukan dalam minyak zaitun, minyak kacang almond, minyak biji
bunga matahari, dan minyak jagung. Lemak tak jenuh ini bermanfaat untuk
mencegah penumpukan lemak pada pembuluh darah dan menjaga kesehatan
jantung. (BACA JUGA: Makan Malam Sebelum Tidur Ternyata Ada Manfaatnya)
 
Lemak Hewani
Lemak jenis ini biasanya ditemukan dalam produk susu dan berbagai macam
olahannya, seperti daging sapi, daging ayam serta kulitnya, daging kambing, dan
margarin. Apabila kamu terlalu sering mengonsumsi makanan jenis ini, maka kadar
lemak jenuhmu akan meningkat sehingga bisa menyumbat peredaran darah. Apabila
terus dibiarkan, maka kamu bisa terkena serangan jantung, stroke, penyakit jantung
koroner, hingga diabetes mellitus tipe 2. Lemak hewani juga memiliki lemak trans
yang buruk bagi kesehatan jantung. Lemak trans biasanya dihasilkan dari proses
menggoreng makanan.
Akan tetapi ada juga zat penting yang terkandung dalam lemak hewani, yaitu asam
lemak omega-3. Zat ini akan membantu perkembangan kognitifmu, menjaga
kesehatan saraf, dan menurunkan kadar lemak jahat dalam darah. Asam lemak ini
dapat kamu peroleh dari ikan tuna dan salmon.
Meski mempunyai banyak efek buruk bagi kesehatan, bukan berarti kamu sama
sekali tidak boleh mengonsumsi lemak hewani. Menurut American Heart
Associatation, lemak jenuh dari lemak hewani yang aman dikonsumsi ialah sebanyak
6% dari total kalori perhari.
Dari ulasan di atas maka sudah dapat disimpulkan bahwa lemak nabatilah yang lebih
baik untuk tubuh. Namun ini semua tergantung dari jenis makanan yang kamu
konsumsi juga. Semisal, kandungan asam omega-3 di dalam ikan salmon akan
hilang apabila kamu memasaknya dengan menggunakan minyak kelapa sawit.
Sebagai gantinya, kamu bisa memasak ikan salmon atau tuna dengan menggunakan
minyak zaitun, atau lebih baik lagi dengan cara direbus atau dikukus. Sehingga
nutrisi yang terkandung di dalamnya terserap sempurna ke dalam tubuhmu dan tidak
membahayakan kesehatan jantung dan peredaran darahmu.

Lemak Nabati
 

Lemak nabati berasal dari tumbuhan. Mengandung lemak tak jenuh dan tidak mengandung
kolestrol. Di dapat dari kelapa, kemiri, alpukat, durian, dll. Lemak nabati berfungsi dalam
menurunkan kadar kolesterol,  mencegah terjangkitnya penyakit jantung koroner dan
pertumbuhan beberapa jenis kanker.
2.      Lemak Hewani
Lemak hewani berasal dari hewan. Mengandung lemak jenuh dan kolestrol. Didapat dari
daging, telur, susu, keju, mentega, dll. Lemak hewani mengandung kolesterol yang tinggi.
Kolesterol sebagai komponen penting dalam asam empedu dimana asam empedu membantu
melarutkan lemak globular dari makanan sehingga dapat larut dalam air atau enzim lipase,
dan bereaksi dengan molekul lemak sehingga dapat melancarkan penyerapan lemak.

Anda mungkin juga menyukai