Anda di halaman 1dari 8

PERJANJIAN KERJASAMA PELAKSANAAN

SUPLAY PASIR KUARSA


Antara
PT. DURIANGKANG PUTRA
Dan
PT. MUTIARA INDAH ANUGRAH
NO. 0109/PSPK/DPA-MIA/VI/2020

Pada hari ini, Senin tanggal satu bulan Juni tahun Dua Ribu Dua Puluh (01-06-2020), di
Jakarta, dibuat perjanjian kerjasama pelaksanaan suplay pasir kuarsa oleh dan antara :

1. Slamet, SH, Swasta, Warga Negara Indonesia, pemegang KTP Nomor 31750600403660010,


bertempat tinggal di Jakarta, Perum Taman Pulo Indah Blok T2 No. 2, RT 001, RW 018,
Kelurahan Penggilingan, Kecamatan Cakung, Kota Jakarta Timur, jabatannya sebagai
Direktur Perseroan yang akan disebut di bawah ini.

Dalam hal ini bertindak dalam jabatannya tersebut diatas dan sebagai demikian untuk dan
atas nama Perseroan PT DURIANGKANG PUTRA, berkedudukan di Jakarta beralamar di
Perum Taman Pulo Indah Blok U1 No 15 Penggilingan, cakung, Jakarta Timur 13940, yang
dibuat dihadapan H. Khairuddin Rasyid, SH. Notaris, di Batam, yang akta pendirian dan
Anggaran Dasar mana telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tertanggal
18 Mei 2009 Nomor 87, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia tanggal 10 Juli 2009 Nomor AHU-31790.AH.01.01.Tahun.2009
yang dilakukan perubahan terakhir tertanggal 17 April 2015 Nomor 90 dihadapan Notaris H.
Rizul Sudarmadi, SH, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia tanggal 22 April 2015 Nomor AHU-0933852.AH.01.02.Tahun 2015, yang
selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA.

2. Mardiana, Swasta, Warga Negara Indonesia, pemegang KTP Nomor ..............., bertempat


tinggal di ........, .........................., Kelurahan ..........., Kecamatan .............., Kota ............,
jabatannya sebagai Direktur Perseroan yang akan disebut di bawah ini.

Dalam hal ini bertindak dalam jabatannya tersebut diatas dan sebagai demikian untuk dan
atas nama Perseroan PT MUTIARA INDAH ANUGRAH, berkedudukan di Jakarta beralamat
di Komplek Mega Glodok Kemayoran Blok C No. 5, Jalan Angkasa Kav. B6, Kemayoran,
Jakarta Pusat 10616, yang dibuat dihadapan .......................... Notaris, di ..................., yang
akta pendirian dan Anggaran Dasar mana telah diumumkan dalam Berita Negara Republik
Indonesia tertanggal ............... Nomor ...., berdasarkan Surat Keputusan Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia tanggal .................... Nomor ...................Tahun...........
yang dilakukan perubahan terakhir tertanggal ........................ Nomor ........ dihadapan Notaris
.............................., berdasarkan Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia tanggal ....................... Nomor .......................Tahun ..............., yang
selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA.

Untuk selanjutnya PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara bersama-sama disebut
sebagai PARA PIHAK.

Terlebih dahulu para pihak menerangkan hal-hal sebagai berikut :


1. Bahwa PIHAK PERTAMA, adalah perusahaan yang bergerak dibidang pertambangan,
pengolahan dan pemurnian hasil tambang dimana dalam operasinya menghasilkan material
tambang berupa pasir kuarsa. Selain dari pada itu PIHAK PERTAMA memiliki pasar yang
membutuhkan material tambang yang dihasilkan oleh PIHAK PERTAMA.

2. Bahwa PIHAK KEDUA adalah perusahaan yang bergerak dibidang suplay atas material
tambang dan pengangkutan dengan menggunakan dump truck.
3. Bahwa berdasarkan point 1 dan point 2 diatas PARA PIHAK menyatakan bahwa PIHAK
PERTAMA sanggup untuk melakukan penambangan, pengolahan dan pemurnian pasir
kuarsa di wilayah IUP-OP PT KIDUL MAKMUR JAYA dan PIHAK KEDUA sanggup untuk
melakukan pengangkutan dan pensuplay-an material pasir kuarsa yang dihasilkan oleh
PIHAK PERTAMA kepada pasar yang membutuhkan material tambang pasir kuarsa dari
lokasi penambangan PIHAK PERTAMA.

PARA PIHAK mengikatkan diri satu kepada yang lain dalam perjanjian ini dengan syarat-syarat
dan ketentuan sebagai berikut :

PASAL 1
ARTIKULASI

1.1. Pertambangan adalah sebagian atau seluruh tahapan kegiatan dalam rangka
penelitian, pengelolaan dan pengusahaan mineral yang rneliputi penyelidikan
umum, eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi, penambangan, pengolahan dan
pemurnian, pengangkutan dan penjualan, serta kegiatan pascatambang.
1.2. Mineral adalah senyawa anorganik yang terbentuk di alam, yang memiliki sifat fisik
dan kimia tertentu serta susunan kristal teratur atau gabungannya yang membentuk
batuan, baik dalam bentuk lepas atau padu.
1.3. Pasir Kuarsa adalah hasil pelapukan batuan yang mengandung mineral utama, seperti
kuarsa dan feldspar dan merupakan bahan galian yang terdiri atas kristal-kristal silika
(SiO2) dan mengandung senyawa pengotor yang terbawa selama proses pengendapan.
1.4. Pertambangan Pasir Kuarsa adalah pertambangan batuan yang mengandung
kuarsa atau kristal-kristal silika (SiO2) dan senyawa pengotor yang terdapat di
dalam bumi.
1.5. Izin Usaha Pertambangan, yang selanjutnya disebut IUP, adalah izin untuk
melaksanakan usaha pertambangan.
1.6. IUP Operasi Produksi adalah izin usaha yang diberikan setelah selesai
pelaksanaan IUP Eksplorasi untuk melakukan tahapan kegiatan operasi
produksi.
1.7. Operasi Produksi adalah tahapan kegiatan usaha pertambangan yang meliputi
konstruksi, penarnbangan, pengolahan, pemurnian, termasuk pengangkutan
dan penjualan, serta sarana perigendalian dampak lingkungan sesuai dengan hasil
studi kelayakan.
1.8. Penambangan adalah bagian kegiatan usaha pertambangan untuk
memproduksi mineral dan atau mineral ikutannya.
1.9. Pengolahan dan Pemurnian adalah kegiatan usaha pertambangan untuk
meningkatkan mutu mineral serta untuk memanfaatkan dan memperoleh mineral
ikutan.
1.10. Pengangkutan adalah kegiatan usaha pertambangan untuk memindahkan mineral
dari daerah tambang dan atau tempat pengolahan dan pemurnian sampai tempat
penyerahan.
1.11. Penjualan adalah kegiatan usaha pertambangan untuk menjual hasil pertambangan
mineral.
1.12. Badan Usaha adalah setiap badan hukum yang bergerak di bidang pertambangan
yang didirikan berdasarkan hokum Indonesia dan berkedudukan dalam wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
1.13. Wilayah Pertambangan, yang selanjutnya disebut WP, adalah wilayah yang
memiliki potensi mineral dan tidak terikat dengan batasan administrasi
pemerintahan yang merupakan bagian dari tata ruang nasi.onal.
1.14. Wilayah Izin Usaha Pertarnbangan, yang selanjutnya disebut WIUP, adalah
wilayah yang diberikan kepada pemegang IUP.
1.15. Stockpile adalah lokasi atau area yang disediakan untuk menimbun atau menyimpan
barang/material yang bersifat sementara atau dalam waktu tertentu.
1.16. Analisis laboratorium pasir kuarsa adalah kegiatan ketehnikan yang dilaksanakan oleh
lembaga yang telah terakreditasi dalam rangka memperoleh data mengenai struktur
kimiawi pasir kuarsa.
1.17. Metric Kubik adalah satuan volume pasir kuarsa yang setara dengan 1 meter x 1 meter x 1
meter.
1.18. Metric Ton adalah satuan berat pasir kuarsa yang setara dengan 1,000 Kilogram.
1.19. Surveyor adalah lembaga yang memiliki kompetensi dan telah terakreditasi untuk
melakukan survey, atas muatan berbagai alat angkut dan memiliki otoritas dalam
menerbitkan sertifikasi hasil survey dimaksud.
1.20. Jembatan timbang adalah seperangkat ALAT untuk MENIMBANG kendaraan barang/truk
yang dapat dipasang secara tetap atau alat yang dapat dipindah-pindahkan (portable)
yang digunakan untuk mengetahui berat kendaraan beserta muatannya digunakan untuk
pengawasan jalan ataupun untuk mengukur besarnya muatan.
1.21. S.K.A.B (Surat Keterangan Asal Barang) adalah dokumen yang memuat mengenai asal
suatu komoditas mineral atau barang hasil tambang.

PASAL 2
MAKSUD DAN TUJUAN

1. Bahwa di dalam Perjanjian ini PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA bertujuan untuk


melakukan kerjasama supay material pasir kuarsa ke pasar kebutuhan material pasir kuarsa
guna mensinergikan kemampuan, ketepatan, kesesuaian, keberhasilan dan hasil dari
proses penambangan pasir kuarsa pada IUP OP PT Kidul Makmur Jaya, blok Cigalugur,
Bayah, Banten.

2. PIHAK PERTAMA bermaksud untuk melakukan penambangan, pengolahan,


pemurnian dan penjualan pasir kuarsa dilokasi stock pile tambang PIHAK PERTAMA, dan
PIHAK KEDUA bermaksud melakukan pengangkutan dan pembelian pasir kuarsa hasil
penambangan PIHAK PERTAMA di lokasi stock pile tambang PIHAK PERTAMA untuk
dilakukan pensuplay-an ke pasar kebutuhan pasir kuarsa yang telah melakukan pemesanan
kepada PIHAK PERTAMA.

PASAL 3
KUANTITAS DAN KUALITAS PASIR KUARSA

3.1 Kualitas pasir kuarsa hasil penambangan, pengolahan dan pemurnian yang dihasilkan oleh
PIHAK PERTAMA di stock pile tambang PIHAK PERTAMA adalah sesuai dengan
kebutuhan pasar pasir kuarsa dengan pengujian sample dilakukan oleh pemesan pasir
kuarsa dan dinyatakan sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan pemesan.
3.2 Pemeriksaan kualitas pasir kuarsa terutama terhadap kadar lumpur dilakukan sebelum pasir
kuarsa dimuat ke dalam dump truck dilokasi stock pile tambang PIHAK PERTAMA.
3.3 Para pihak sepakat bahwa kuantitas yang disepakati dalam perjanjian ini atau dengan kata
lain jumlah pasir kuarsa yang akan dilakukan pensuplay-an PIHAK KEDUA ke pasar
kebutuhan pasir kuarsa akan disesuaikan dengan jumlah pemesanan yang ada atau antara
volume 10.000 M3 (sepuluh ribu meter kubik) hingga volume 15.000 m3 (lima belas ribu
meter kubik) dalam satu bulan.
3.4 Perhitungan kuantitas pasir kuarsa yang dilakukan pengangkutan oleh PIHAK KEDUA yaitu
dengan cara pengukuran volume muatan setiap dump truck, dan akan tertuang dalam
lembaran Surat Jalan untuk pengiriman kepada pemesan.
PASAL 4
HARGA PASIR KUARSA

Para Pihak sepakat bahwa nilai pasir kuarsa di atas truck (FOT – Freight On The Truck) di lokasi
stock pile tambang PIHAK PERTAMA dengan kualitas seperti disebut dalam pasal 3 dalam
perjanjian ini, sebesar Rp. 105.000,- (seratus lima ribu rupiah) per meter kubik.

PASAL 5
CARA PEMBAYARAN

5.1. PIHAK KEDUA akan melakukan deposit setiap 3.000 (tiga ribu) meter kubik pasir kuarsa
sebelum melakukan pengangkutan dan pensuplay-an ke pemesan pasir kuarsa kepada
PIHAK PERTAMA. Yaitu sejumlah Rp. 315.000.000,- (tiga ratus lima belas juta rupiah).

5.2. Pembayaran deposit PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA akan dilakukan dengan
cara cash dan atau check tunai sebesar dalam point 5.1. pasal ini.

PASAL 6
HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK
1. PIHAK PERTAMA berkewajiban melakukan penambangan, pengolahan dan pemurnian
pasir kuarsa dengan kualitas dan kuantitas sesuai pesanan yang diterima PIHAK
PERTAMA.
2. PIHAK PERTAMA wajib menyediakan sejumlah pasir kuarsa sesuai dengan pesanan yang
diterima oleh PIHAK PERTAMA untuk dilakukan Pengangkutan dan Pensuplay-an oleh
PIHAK KEDUA.
3. PIHAK PERTAMA wajib menyediakan material pasir kuarsa yang legal, sah, aman dan
sesuai dengan perijinan yang berlaku.
4. PIHAK PERTAMA berhak untuk menerima sejumlah rupiah atas nilai pasir kuarsa yang
telah disediakan sesuai ketentuan pasal 4 dan pasal 5 dalam perjanjian ini, sebelum PIHAK
KEDUA melakukan pengangkutan dan pensuplay-an ke pemesan pasir kuarsa.
5. PIHAK KEDUA berkewajiban secara penuh untuk mengangkut dan mensuplay pasir kuarsa
ke pemesan pasir kuarsa PIHAK PERTAMA dari hasil operasi produksi yang dihasilkan
PIHAK PERTAMA.
6. PIHK KEDUA berkewajiban melakukan pembayaran sejumlah rupiah atas nilai pasir kuarsa
yang akan diangkut oleh PIHAK KEDUA sesuai dengan ketentuan pasal 4 dan pasal 5
perjanjian ini.
7. PIHAK KEDUA berhak untuk mendapatkan ketersediaan pasir kuarsa yang dilakukan
penambangan, pengolahan dan pemurnian oleh PIHAK PERTAMA.
8. PIHAK KEDUA berhak untuk mendapatkan pasir kuarsa yang legal, aman dan sah untuk
dilakukan pensuplay-an kepada pemesan pasir kuarsa PIHAK PERTAMA.
9. PIHAK KEDUA berhak untuk menerima pesanan pasir kuarsa dari pasar kebutuhan pasir
kuarsa PIHAK PERTAMA.

PASAL 7
PERNYATAAN DAN JAMINAN

1. PARA PIHAK dapat melakukan tindakan hukum dan sah karenanya mempunyai
wewenang untuk mengadakan perjanjian ini.
2. PARA PIHAK memiliki perizinan dan persyaratan hukum lain yang ditentukan oleh
Undang-undang dan peraturan lainnya yang berlaku untuk melaksanakan kegiatannya.
3. Pihak yang bertandatangan dalam perjanjian ini merupakan pihak yang sah dan
berwenang mewakili para pihak berdasarkan anggaran dasarnya atas diri/pribadi PARA
PIHAK.
4. PARA PIHAK tidak akan mengambil keuntungan dari adanya kesalahan atau
kekeliruan atas ketentuan dan syarat-syarat dalam perjanjian ini.
5. PARA PIHAK tidak sedang dalam keadaan lalai untuk melaksanakan kewajiban
apapun baik kepada Pihak Ketiga maupun pihak lain, kewajiban yang dapat
mempengaruhi pelaksanaan perjanjian ini
6. PARA PIHAK sepakat untuk tidak memberikan informasi dan menjaga kerahasiaan
mengenai perjanjian ini kepada Pihak Ketiga manapun tanpa persetujuan tertulis dari pihak
lainnya, kecuali dalam rangka memenuhi kewajiban berdasarkan undang-undang yang
berlaku.
7. PIHAK KEDUA menyatakan dan menjamin bahwa dapat memenuhi semua
persyaratan yang tercantum dalam perjanjian ini
8. PIHAK PERTAMA telah melaksanakan segala tindakan yang menurut ketentuan
hukum berdasarkan anggaran dasarnya/diri pribadi yang diperlukan, untuk
melangsungkan, menjalankan dan melaksanakan segala kewajibannya berdasarkan
perjanjian ini dan orang-orang yang menandatangani perjanjian ini atas nama PIHAK
PERTAMA berkuasa atau telah dikuasakan secara sah untuk melakukannya.
9. PARA PIHAK tidak terlibat dalam perkara pidana, perdata, tuntutan pajak atau
sengketa hukum lainnya yang sedang berlangsung yang akan menjadi ancaman
dikemudian hari atau berakibat negative terhadap PARA PIHAK dalam kekayaannya yang
nantinya mempengaruhi keadaan keuangan, usahanya atau dapat mengganggu
kemampuannya untuk melaksanakan kewajibannya berdasarkan perjanjian ini.

PASAL 8
TANGGUNGJAWAB

1. PARA PIHAK bertanggung jawab secara penuh untuk kepeduliannya terhadap


keberhasilan pelaksanaan kerjasama ini sesuai dengan Perjanjian ini.
2. Tanggung jawab PARA PIHAK secara bersama-sama adalah untuk  mencarikan
solusi pelaksaan kerjasama pelaksanaan suplay pasir kuarsa  yang diperlukan
sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian ini.
3. Peralihan hak atas pasir kuarsa dari PIHAK PERTAMA beralih kepada PIHAK
KEDUA pada saat material pasir kuarsa diangkut oleh PIHAK KEDUA.

PASAL 9
PENGAWAS PEKERJAAN

1. PARA PIHAK akan menunjuk orang yang mewakili atau pejabat yang diberi kuasa
untuk koordinasi pelaksanaan kerjasama dan menandatangani Berita Acara Serah Terima
Pasir Kuarsa.
2. Berita Acara memuat mengenai kualitas dan kuantitas pasir kuarsa, hal ini berguna
untuk menentukan jumlah pasir kuarsa yang dilakukan pengangkutan dan pensuplay-an
oleh PIHAK KEDUA.

PASAL 10
SITUASI KAHAR (FORCE MAJEURE)

1. Yang dimaksud dengan keadaan kahar dalam perjanjian ini adalah tidak dapat
dilaksanakannya perjanjian ini sebagai akibat langsung dari semua kejadian diluar
kemampuan PARA PIHAK untuk mengatasinya termasuk didalamnya tetapi tidak terbatas
pada kejadian-kejadian seperti bencana alam, peperangan, blockade, tanah longsor,
kebakaran, banjir.
2. Para pihak sepakat menunjuk lembaga arbitrase dalam menetapkan apakah suatu
peristiwa itu termasuk dalam katagori FORCE MAJEURE atau tidak.
3. PARA PIHAK tidak bertanggungjawab dan tidak dapat menuntut ganti rugi kepada
pihak lainnya atas kegagalan memenuhi ketentuan-ketentuan dalam perjanjian ini apabila
kegagalan tersebut disebabkan oleh terjadinya keadaaan kahar, dan PARA PIHAK
tersebut telah menggunakan segala upaya terbaik untuk menanggulanagi penyebab atau
peristiwa tersebut.
4. Pihak yang mengalami keadaan kahar harus segera memberitahukan pihak lainnya
secara lisan dalam waktu 24 jam dan diikuti dengan pemberitahuan secata tertulis
selambat-lambatnya 3 (tiga) hari setelah kejadian keadaan kahar tersebut disertai dengan
bukti atau keterangan resmi instansi yang berwenang dan perkiraan atau upaya-upaya
yang akan atau telah dilakukan untuk mengatasi keadaan kahar tersebut
5. Pihak yang menerima pemberitahuan keadaan kahar dapat menolak atau menyutujui
keadaan kahar selambat-lambatnya 2 (dua) hari setelah menerima pemberitahuan
sebagaimana dimaksud dalam pasal 9.4 perjanjian ini
6. Apabila keadaan kahar ditolak oleh pihak yang menerima pemberitahuan keadaaan
kahar, maka para pihak akan meneruskan kewajiban sesuai dengan ketentuan-ketentuan
dalam perjanjian ini, jika keadaan kahar disetujui, PARA PIHAK akan merundingkan
kembali kelanjutan perjanjian ini, termasuk menetapkan kembali jadwal penyerahan dan
penerimaan pasir kuarsa serta hal-hal lain yang dianggap penting dalam pelaksanaan
perjanjian ini.
7. Apabila terjadi keadaan kahar lebih dari 30 (tiga Puluh) hari berturut-turut, maka
PARA PIHAK sepakat selambat-lambatnya 90 (sembilan puluh) hari kalender sejak
disepakatinya keadaaan kahar, untuk mengakhiri atau memperpanjang perjanjian ini
selama jangka waktu yang sama dengan jangka waktu keadaan kahar.

PASAL 11
PENYELESAIAN PERSELISIHAN

1. Perjanjian ini tunduk pada hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku
di Indonesia.
2. Perjanjian ini dibuat dengan memenuhi kepercayaan dan itikad baik dari PIHAK
PERTAMA dan PIHAK KEDUA, apabila dikemudian hari ternyata terjadi perselisihan
pendapat, maka hal ini sedapat mungkin diselesaikan dengan itikad baik dan cara
musyawarah untuk mencapai mufakat.
3. Apabila penyelesaian perselisihan pendapat dengan cara musyawarah sebagaimana
dimaksud dalam pasal 10.2 perjanjian ini tidak dapat diselesaikan, maka PIHAK
PERTAMA dan PIHAK KEDUA sepakat untuk diserahkan penyelesaiannya melalui jalur
hukum di Pengadilan Negeri Jakarta Timur.

PASAL 12
PENGAKHIRAN PERJANJIAN

11.1. Jangka waktu Kerjasama Suplay Pasir Kuarsa berlaku sejak tanggal ditandatanganinya
Perjanjian ini oleh PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dan akan berakhir apabila:
a. Pelaksanaan Kerjasama telah selesai dengan dibuktikan telah habisnya masa
pelaksanaan kerjasama, serta seluruh hak dan kewajiban antara PIHAK
PERTAMA dan PIHAK KEDUA maupun pihak-pihak diluar Perjanjian ini yang masih
berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan Kerjasama telah terpenuhi semuanya.
b. Telah diselesaikannya hak dan kewajiban masing-masing PIHAK dalam Kerjasama
ini.
c. Atas persetujuan PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA untuk mengakhiri Perjanjian
ini.
11.2. PARA PIHAK telah melaksanakan seluruh kewajiban-kewajibannya di dalam Perjanjian ini.
11.3. PARA PIHAK setuju dan sepakat untuk mengesampingkan berlakunya pasal 1266 dari
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata sehubungan dengan pengakhiran Perjanjian ini.
PASAL 13
MASA BERLAKUNYA PERJANJIAN

1. PARA PIHAK sepakat bahwa masa berlaku perjanjian ini adalah selama 1 ( satu )
tahun, setelah ditandatanganinya perjanjian ini dan akan berakhir dengan sendirinya pada
tanggal 1 Juni 2021 kecuali diperpanjang dengan ketentuan sebagaimana diatur dalam
perjanjian ini.
2. Perjanjian ini dapat berakhir dikarenakan terjadinya pengakhiran perjanjian
sebagaimana diatur dalam pasal 11 perjanjian ini
3. Masa berlakunya perjanjian ini dapat diperpanjang atas kesepakatan PARA PIHAK
termasuk perpanjangan karena keadaan kahar sebagaimana yang dimaksud pasal 9
perjanjian ini.

PASAL 14
SURAT MENYURAT

Hal-hal yang berhubungan dengan fungsi koordinasi, komunikasi, baik secara verbal maupun
secara tertulis para pihak sepakat untuk mempergunakan alamat tersebut dibawah ini :

1. PIHAK PERTAMA
Nama Perusahaan : PT. DURIANGKANG PUTRA
Alamat Perusahaan : Taman Pulo Indah Blok U1 No 15, Penggilingan,
Cakung, Jakarta Timur 13940.
Telephone : 021-4806445
Kontak Personal I : Slamet, SH. MH
Jabatan : Direktur Utama
Mobile Phone : 08111894854
Elektronik Mail : slametputraduriangkang1@gmail.com

Kontak Personal II : Sumanto


Jabatan : Bussiness & Operation Division
Mobile Phone : 081297948784
Elektronik Mail : manto.bps@gmail.com

Kontak Personal III : Ananto Nugroho


Jabatan : Site Manager
Mobile Phone : 081382845360
Elektronik Mail : anantonugroho.jkt1@gmail.com

2. PIHAK KEDUA
Nama Perusahaan : PT MUTIARA INDAH ANUGRAH
Alamat Perusahaan : Komplek Mega Glodok Kemayoran Blok C No. 5,
Jalan Angkasa Kav. B6, Kemayoran, Jakarta Utara 10616
Telephone : 021-65868029
Kontak Personal I : Mardiana
Jabatan : Direktur Utama
Mobile Phone :
Elektronik Mail :

Kontak Personal II : Dikri Muhammad Ikbal


Jabatan : Staf Bussines Development
Mobile Phone :
Elektronik Mail :

Kontak Personal III : Fajar Saepul Akbar


Jabatan : Staf Operation Logistik
Mobile Phone : 082276061081
Elektronik Mail :

Apabila terjadi perubahan alamat PARA PIHAK sebagaimana tercantum di atas, maka pihak
yang alamatnya berubah harus memberitahukan perubahan alamat kepada pihak lainnya secara
tertulis dalam waktu selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kalender setelah perubahan.

Segala kerugian yang diderita pihak lain yang dikarenakan tidak atau terlambat diberitahukannya
perubahan alamat tersebut, menjadi tanggungjawab pihak yang melakukan perubahan alamat
tersebut.

PASAL 14
LAIN-LAIN

1. Perubahan atas perjanjian ini harus dibuat secara tertulis dalam bentuk Addendum
yang ditandatangani oleh PARA PIHAK dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari perjanjian ini.
2. Usulan perubahan terhadap perjanjian ini harus diajukan oleh salah satu pihak yang
menginginkan perubahan kepada pihak yang lain selambat-lambatnya 14 (empat belas)
hari sebelum berlakunya perubahan yang diusulkan tersebut.
3. Para pihak dibebaskan dari permasalahan hukum yang timbul akibat kerjasama
antara salah satu pihak dalam perjanjian ini dengan pihak lainnya dalam rangka
kelancaran operasional kerjasama ini.

PASAL 15
PENUTUP

Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani dalam rangkap 2 (dua) bermaterai cukup dan
mempunyai ketentuan hukum yang sama untuk dipatuhi dan dilaksanakan dengan itikad baik.

Ditandatangani di : Jakarta
Tanggal : 01 Juni 2020

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA


PT. DURIANGKANG PUTRA PT. MUTIARA INDAH ANUGRAH

Slamet, SH. MH Mardiana


Direktur Utama Direktur Utama

Anda mungkin juga menyukai