Hal kedua yang lebih crusial adalah merubah sikap para industrialis yang
sementara ini menganggap masalah lingkungan hanya sebagai minat sesaat.
Beberapa bab yang ada dalam buku ini antara lain dimaksudkan untuk
menyumbangkan pemikiran dalam rangka upaya merubah sikap masyarakat,
termasuk para industrialis, sehingga memiliki cara pandang dan sistem nilai
yang lebih baik dalam kaitannya dengan pelaksanaan pembangunan
berkelanjutan.
Akuntan Keuangan
1. Menyusun neraca yang didalamnya mencakup akun
a. Penetapan nilai aset
b. Hutang
c. Biaya tak terduga
d. Provisi
2. Menyusun laporan keuangan yang didalamnya mencakup biaya-biaya
yang berkaitann dengan pengelolaan limbah/ sampah dan kebersihan
lingkungan
3. Menyusun laporan tahunan yang mencakup gambaran kinerja perusahaan
untuk lingkungan
4. Menyusun laporan kerjasama dengan bank, manajer lembaga keuangan,
dan lembaga asuransi
Akuntan manajemen
1. Menyusun rencana bisnis termasuk munculnya biaya-biaya baru yang
menyangkut masalah lingkungan
2. Membuat costs and benefits analysis dengan adanya pengembangan
lingkungan
3. Menyusun analisis biaya dan efisiensi dengan adanya program-program
pengembangan lingkungan
Akuntan system
1. Merencanakan berbagai perubahan pada system informasi manajemen
(MIS)
2. Merencanakan berbagai perubahan pada system pelaporan keuangan
Perubahan sistem Akuntansi tersebut antara lain akan membawa dampak pada
penyusunan Laporan Keuangan dimana perusahaan yang lebih bijaksana
menangani lingkungan telah mengalokasikan berbagai biaya yang menyangkut
ILUSTRASI 1
STEP-1 STEP-2
Ilustrasi-2
REVENUE COSTS
• Clean-up
• Market Growth
• Emission control
• Market Decline • Waste treatment/disposal
• Insurance
• Product Taxes
• Fines
• H&S Claims
• Plant Depreciation
• Compliance
• Waste Minimization
• Licenses
• Research and Development
Dalam Laporan Laba-Rugi, pada komponen beban (biaya) akan tampak rekening
(account /akun) biaya seperti :
1. Biaya pembersihan
2. Biaya kontrol emisi (pembakaran)
3. Biaya penangangan limbah
4. Biaya Asuransi (yang menyangkut lingkungan)
5. Denda
Ilustrasi-3
ASSETS LIABILITIES
Berikut ini adalah salah satu pendekatan yang dilakukan perusahaan untuk
melestarikan lingkungan:
1. Mengembangkan berbagai unsur budaya kedalam lingkungan
2. Menerima bahwa kegiatan perusahaan sangat mengganggu lingkungan dan
bertujuan meminimalkan gangguan ini dan mungkin mencari tambahan
nilai
3. Melakukan penilaian dampak lingkungan pada semua proposal yang
diajukan
Kekuatan perubahan
Tekanan untuk perubahan lingkungan muncul secara tidak langsung sebagai
akibat dari perubahan-perubahan dalam selera pelanggan, karyawan, sikap
manajemen, hukum dan sebagainya. Hal ini merupakan salah satu alasan yang
dicari manajemen untuk mengelola agenda lingkungan yang bermasalah.
Memantau perkembangan fakta-fakta lingkungan dan issue lingkungan dan
pengetahuan masyarakat merupakan hal yang perlu dilakukan, sambil
melakukan usaha untuk menilai cara-cara yang berbeda dimana cara-cara ini
mungkin mempunyai pengaruh langsung terhadap organisasi. Namun
demikian ada suatu persyaratan untuk berubah, yang paling penting adalah
Pengaruh Eksternal
Pengaruh eksternal merupakan kisaran tekanan dari pihak luar terhadap
organisasi yang membawa pengaruh besar terhadap lingkungan. Tekanan yang
sangat jelas terlihat adalah yang berasal dari berbagai perubahan hukum dan
kerangka kerja lembaga yang terkait. Tekanan lainnya dapat berupa “shocks”
yang bukan hanya disebabkan oleh adanya perubahan hukum atau aturan
namun sangat dimungkinkan berasal dari sumber lain seperti pengenaan
denda terhadap perusahaan yang mencemari lingkungan atau adanya
publikasi karena perusahaan dinyatakan telah merusak lingkungan.
Pengaruh Internal
Pengaruh internal ini berkaitan dengan upaya perusahaan untuk menempatkan
dirinya pada “jalur hijau“ melalui inisiatif dari bawah (karyawan). Pendekatan
bootom up terbukti telah berhasil pada beberapa perusahaan.
Kesadaran terhadap lingkungan muncul pertama kali dari inisiatif beberapa
karyawan (kelompok kecil) yang mulai menangani aspek lingkungan dari hal-
hal yang sangat sederhana misalnya: didalam kantor, beberapa karyawan tadi
mengumpulkan kertas untuk di daur ulang (recycle!); di kantin, karyawan
kantin mengumpulkan kaleng bekas minuman untuk di daur ulang; terdapat
kesadaran untuk sharing transportasi; adanya gerakan menanam pohon di
tanah milik perusahaan dan sebagainya. Inisiatif ini tampaknya sederhana
namun hal ini akan membawa dampak luas terhadap peningkatan kesadaran
terhadap lingkungan di kalangan kaaryawan. Inisiatif semacam ini mungkin
timbul dari individu, kelompok atau sebagai hasil dari kontak dengan berbagai
“kelompok hijau” (pencinta lingkungan), sekolah-sekolah (lembaga
pendidikan), pihak yang berwenang dan sebagainya. Untuk melakukan
A. Kebijakan Lingkungan
Syarat utama bagi organisasi yang ingin memperhatikan issue lingkungan dengan
serius adalah mengembangkan kebijakan lingkungan. Hal ini merupakan dasar
dari interaksi organisasi dengan lingkungannya, selanjutnya kebijakan yang akan
dikembangkan harus ditaati oleh para pemegang saham.
Tabel 4.1
Pro dan Kontra Terhadap Pengembangan Kebijakan Lingkungan
Piagam Lingkungan
Piagam lingkungan adalah dokumen publik dengan beberapa tujuan utama yang
terdiri dari petunjuk penentuan daerah usaha, aktivitas dan kontrol dimana aspek
lingkungan harus diperhatikan.
Tabel 4.2
Piagam Lingkungan
Ada dua piagam lingkungan yang sangat terkenal di dunia yaitu The Valdez
Principles dan The ICC’s BCSD. The Valdez Principles merupakan piagam
publik yang aturannya sangat ketat dan secara umum kurang didukung. Hanya 28
organisasi yang menandatangani piagam ini. Perusahaan menolak disebabkan
adanya tuntutan komitmen yang sangat tinggi sementara beberapa asas yang
terdapat dalam piagam tersebut tidak mencerminkan usaha untuk meminimasi
atau mengeliminasi pengeluaran atau kerusakan lingkungan lainnya. Mereka yang
menolak menganggap piagam ini tidak memperhatikan segi kepraktisan dan
membutuhkan biaya yang besar padahal tidak memberikan laba bagi perusahaan.
B. Audit Lingkungan
Pada awalnya survei awal cukup membantu. Tapi tentu tidak sepenuhnya
mencukupi, sebab hanya memberikan langkah awal untuk membatasi dan
mengidentifikasi daerah untuk pengembangan di masa depan. Tanpa pengetahuan
Tabel 4.5
Survei Lingkungan (Awal Pelaksanaan)
Survei Lingkungan
Langkah 1. Dimulai : meminta petunjuk jika perlu
Langkah 2. Menggambar aliran sistem organisasi :
Mengidentifikasi kategori utama dari input, output, dan
kebocoran.
Langkah 3. Membagi elemen pada langkah 2 agar menjadi lebih
detail:
mengidentifikasi produk dan material serta aktivitas
beserta hubungannya. Dan juga menyertakan sub- elemen
tambahan yang muncul.
Langkah 4. Mengkaji setiap item dengan kajian minimasi:
ditolak, dikurangi, digunakan kembali, didaur ulang,
disubstitusi.
Langkah 5. Memperkirakan financial cost and benefits (bila ada):
apa yang benar-benar dapat dicapai oleh organisasi secara
realistis?
Langkah 6. Mengidentifikasi faktor bisnis crucial: issue apa yang
dirasa tidak dapat dikompromikan- dimana lingkungan
bisa menghilangkan kesempatan bisnis?
Langkah 7. Menggambar rencana kegiatan secara detail
Langkah 8. Meninjau perkembangan yang terjadi dalam rapat
Langkah 9. Memperbaiki organisasi:
mengidentifikasi (kesesuaian), manusia, rumah tangga /
kantor, proses, barang / jasa, emisi, limbah, serta
mengulang dalam site dan atau garis bisnis.
Tabel 4.6
Elemen Utama Dalam Audit Lingkungan
Proposal Eco-Audit
Perusahaan yang mendaftar untuk eco-audit bersedia untuk:
• Mendefinisikan kebijakan lingkungan
• Menentukan target yang akan dicapai
• Mengembangkan sistem manajemen lingkungan
• Mengkaji / mengaudit kemajuan terhadap target yang ingin dicapai
• Membuat informasi umum
• Menjadi subyek untuk verifikasi bebas
• Menentukan target baru sebagai proses lanjutan
Tujuan dasar dari proposal tersebut adalah untuk membangun suatu kerangka
kerja bagi komunitas luas yang bermanfaat untuk:
1. Mengadakan sistem manajemen lingkungan internal
2. Sistematis, obyektif, dan kinerja-nya dikaji secara periodik
3. Pelaporan umum
Tabel 4.8
Sistem Manajemen Lingkungan
Supplier Audit
Inti dari audit bagi pemasok adalah bahwa produk dan pelayananannya
yang dibeli oleh organisasi harus sesuai standar yang ditetapkan oleh organisasi.
Tidak ada metode khusus untuk mengaudit pemasok. Cara yang paling efektif
adalah dengan tidak membeli dari perusahaan yang tidak mempunyai sertifikat
eco-audit. Dengan demikian pemasok harus memperhatikan standar produknya
sehingga bisa diterima oleh organisasi.
A. Akuntansi Energi
Tabel 5.1
Langkah Awal Menghemat Energi (sederhana dan murah)
Akuntansi Energi
Persyaratan dalam mengendalikan energi adalah mengetahui dengan pasti
apa yang sedang dikendalikan tersebut. Langkah pertama adalah untuk
memisahkan biaya energi dalam dasar akuntansi dan sistem pembiayaan. Begitu
luasnya sistem akuntansi yang digunakan maka tidak ada cara yang mudah dan
cepat dalam akuntansi energi. Namun setiap sistem harus memiliki proporsi
substansial dari elemennya seperti ditunjukkan pada Tabel 5. 2.
B. Akuntansi Limbah
Manajemen dan kontrol limbah (termasuk juga kemasan dan daur ulang)
merupakan salah satu dari dua bidang (energi adalah yang selainnya) yang sejajar
dalam hal lingkungan dan anggapan keuangan / ekonomi. Ada alasan intrinsik
dari segi manusia/ekonomi untuk mengurangi limbah tetapi hal tersebut menjadi
masalah yang kritis saat biosfer tidak lagi sanggup menangani limbah yang kita
Tabel-5.3
Tabel 5-4
Beberapa Tekanan Ke Depan Dalam Biaya Pembuangan Limbah
1. Volume limbah yang dapat diperbarui sedikit: Ini akan menjadi tekanan dalam
fasilitas pembuangan, selanjutnya biaya terpaksa meningkat.
2. Berkurangnya fasilitas pembuangan limbah: termasuk kurangnya tanah yang
dapat digunakan, meningkatnya kontrol di luar area, kontrol di luar tempat
pembakaran dan tanaman, adanya ‘ekspor’ limbah yang lebih banyak ke tempat
lain, seringnya ke negara-negara Dunia Ketiga
3. Menggugah kesadaran atas konsekuensi: Limbah domestik dan limbah tak-
beracun sekarang dikenali sebagai bahaya potensial
4. Meningkatnya biaya transportasi: Ini mencerminkan, inter alia, meningkatkan
kontrol kualitas transport di darat dan laut
5. Biaya asuransi: keseluruhan dari semua rantai limbah – dan khususnya
transportasi
6. Masalah dalam keamanan pembuangan: Khususnya penyebaran limbah
beracun dan bila tercampur dengan limbah lain untuk memproduksi ‘cocktail’ yang
tidak diketahui efek ataupun potensinya
7. Meningkatnya ‘waste aftercare’: Perlu dihubungkan ke dalam metode
pembuangan limbah kemudian terhadap biaya pembuangan limbah
8. Meningkatnya biaya hukum: khususnya dalam hubungannya dengan organisasi
pembuangan limbah, ini juga akan membuat biaya limbah meningkat
Selanjutnya, karena issue lingkungan memiliki dampak pada tahap awal rantai
produksi, input pada organisasi akan menjadi lebih mahal, sebagai hasil dari
semua limbah memrlukan biaya lebih.
Pada Tabel 5-6 berikut ini akan ditunjukkan prioritas yang perlu dipikirkan
dalam penentuan strategi di bidang manajemen limbah.
Akuntansi Limbah
Ada tiga langkah utama dalam akuntansi organisasi untuk limbah.
Pertama, pendekatan paling sederhana yaitu mengenali biaya total aktual dan
potensial dari manajemen limbah di perusahaan, aktivitas atau site dasar, dan
menentukan kebijakan yang sesuai. Kedua, pendekatan pekerja dengan akuntansi
non-finansial sebagai pengendalinya dan menentukan rekaman dan komunikasi
sistem informasi yang menangkap jumlah limbah fisik. Pendekatan ketiga adalah
yang paling rumit dan berhubungan langsung dengan akuntansi konvensional.
Ilustrasi dari pendekatan ini adalah percobaan Rhone- Poulenc yang dikenal
dengan Environmental Index. Dari sini, perusahaan akan memutuskan sistem
akuntansi keseluruhan yang memperhitungkan semua biaya manajemen limbah
(biaya pembuangan, asuransi, mengurus ijin, prosedur darurat, dsb).
Petunjuk Pengemasan
• Semua kemasan harus bisa digunakan kembali atau didaur ulang mulai tahun 2000
• Kepedulian anggota untuk mengembalikan atau mengumpulkan kemasan bekas
dan limbah kemasan – dalam beberapa kasus dikumpuklan ke supplier.
• Ketentuan spesifik terhadap kemasan dari bahan yang berbahaya dan limbah
berbahaya.
• Semua kemasan harus menunjang prinsip re-use and recovery
• Pemisahan kemasan dari kumpulan limbah sebanyak 90 %
• Kemasan akhir yang dibuang dan limbah kemasan tidak lebih dari 10 % dari berat
total kemasan.
Laporan Finansial
Lingkungan fisik tidak direfleksikan dalam perusahaan kecuali dalam
tingkatan yang sangat rendah. Lingkungan dan pencarian keuntungan merupakan
konflik yang nyata, seperti yang sudah dibicarakan pada pembahasan
sebelumnya. Bab ini akan menjelaskan bagaimana jika pada akhirnya organisasi
harus mengalokasikan keuangan untuk lingkungan ke dalam laporan keuangan
yang sesuai dengan aturan yang berlaku. Pembahasan pada bagian ini akan
menyinggung bagaimana menyusun laporan finansial dan non-finansial secara
terpisah
BSO/ Origin
BSO/ Origin adalah perusahaan Belanda yang mengeksperimenkan
akuntansi lingkungan khususnya dalam hubungannya dengan aktivitas lingkungan
dan ekonomi melalui laporan keuangan dalam suatu pernyataan tambahan yang
memuat nilai kerugian. Contoh Laporan Keuangan dari perusahaan ini dapat
Tabel 6-3
Langkah-langkah dalam Akuntansi dan Pelaporan Lingkungan
Langkah-langkah dalam Akuntansi dan Pelaporan Lingkungan
KEBIJAKAN
1. Pernyataan kebijakan lingkungan
2. Langkah diambil untuk mengawasi pernyataan kebijakan
3. Pemenuhan pernyataan kebijakan
RENCANA DAN STRUKTUR
1. Perubahan struktural dan pertanggungjawaban diselenggarakan dalam
organisasi untuk mengembangkan sensitivitas lingkungan
2. Rencana-rencana untuk aktivitas lingkungan misalnya: pengenalan
penaksiran dampak lingkungan, audit lingkungan, proyek, kriteria
pendekatan investasi, dsb
3. Berdiskusi dengan kelompok pecinta alam, rencana untuk bekerja dengan
komunitas, dsb
Pendahuluan
Pada bab ini, akan dilihat lebih cermat tujuan yang harus dikembangkan di
masa depan, tujuan yang harus diupayakan untuk direalisasikan, ada atau tidak
adanya kondisi lingkungan yang kritis. Khususnya, semua pihak harus berfokus
pada keberlanjutan sebagai kata kunci dari konsep interaksi umat manusia
dengan lingkungan di masa depan.
Pertumbuhan
ekonomi G7
Rata-rata
pertumbuhan
ekonomi global
Aktivitas
Ekonomi b
Jangkauan maksimum
a kapasitas pengelolaan planet
untuk jangka panjang
dengan asumsi yang berbeda
beda
Pertumbuhan
ekonomi LDC
Waktu
Gambar-1
Dimana Titik keberlanjutan?
ILUSTRASI-4
R
E
• interaksi perusahaan dengan lingkungan
A • tingkat dampak lingkungan
P • daftar prioritas perusahaan tentang lingkungan
P • tanggungjawab perusahaan
R • bagaimana menangani, menurunkan dampak
A lingkungan
IMPROVEMENT I
• pelatihan lingkungan bagi karyawan
S
E • pengembangan sistem informasi lingkungan
Perubahan Perilaku
Sebagai penutup berikut ini ada beberapa butir pernyataan dan pemikiran yang
kiranya akan bermanfaat sebagai bahan perenungan untuk menuju ke perubahan:
bisnis berwawasan lingkungan
• United nation conference of environment and development (UNCED) di
rio de janiero masih memperdebatkan apakah planet bumi dalam krisis
atau tidak (1992)
• Perdebatan tersebut membuat sebagian besar bisnis di dunia menunjukkan
tanggungjawab yang relatif rendah terhadap adanya krisis lingkungan.
Gray. Rob, Jan bebbington, Diane Walters. 1993. Accounting For the Environment –
Published in association with the Chartered Association of Certified Accountant. London:
Paul Chapman Publishing Ltd.
Clark, Gordon L & Libby Prior Jonson. 1994. Ethics in Business. Paper presented in
Ethics & Management Lecturing – Monash University - Australia