Anda di halaman 1dari 4

Nama : Yusran Yusuf Rahman Panda

NIM : G1A018045
Judul Penelitian : Pencegahan penyakit diabetes dengan memanfaatkan kandungan senyawa fitokimia pada daun
katuk (Sauropus androgynus L)
Pembimbing : Dr. Kurniasih Sukenti

Indonesia merupakan salah satu negara yang telah dikenal merupakan salah satu Negara yang mempunyai
keanekaragaman hayati tinggi. Keberadaan hutan yang luas dan iklim tropis yang mendukung menjadi salah satu
pemicu tumbuhnya berbagai macam flora di Indonesia. Dari sekian banyak flora yang tumbuh di Indonesia
tersebut, ribuan diantaranya telah dikenal oleh masyarakat Indonesia berkhasiat sebagai obat dan digunakan untuk
mengobati banyak penyakit.salah satunya ialah tanaman katuk (Sauropus androgynus).(Sinaga,2009).

Sauropus androgynus atau dikenal dengan nama katuk di Indonesia yang berasal dari keluarga
Euphorbiaceae. Daunnya berwarna hijau gelap yang mengandung sumber klorofil yang berguna untuk peremajaan
sel dan bermanfaat untuk sistem sirkulasi (Selvi dan Bhaskar, 2012). Tanaman katuk adalah herba dengan tinggi
50 cm hingga 3,5 m. Katuk tersebar di negara beriklim Asia (Cina) dan Asia tropis (India, Sri Langka, Vietnam,
Indonesia, Malaysia, Papua nugini dan Filipina) (Hayati et al., 2016).

Tanaman yang satu ini dikenal memiliki banyak sekali manfaat bagi makhluk hidup.untuk Melancarkan
produksi ASI, Mengatasi anemia, Meningkatkan daya tahan tubuh, Menjaga kesehatan mata, Meningkatkan
vitalitas pria, kesehatan tulang, Mengobati luka dan lain lain .

Daun katuk merupakan alternatif pengobatan yang potensial karena memiliki banyak vitamin dan nutrisi.
Senyawa aktif yang efektif pada kandungan daun katuk meliputi karbohidrat, protein, glikosida,saponin,tanin,
flavonoid , sterois, alkaloid (Sampurno, 2007).Diketahui kandungan tebanyak dalam buah mahkota dewa adalah
saponin. Hal ini sama persis pada daun katuk. Senyawa saponin inilah yang berkhasiat sebagai antidiabetes
karena bersifat sebagai inhibitor (penghambat) enzim α-glukosidase. Enzim α-glukosidase merupakan enzim yang
berperan dalam mengubah karbohidrat menjadi glukosa. Dengan demikian, apabila enzim α-glukosidase dihambat
kerjanya, maka kadar glukosa (gula) dalam darah akan menurun, sehingga menimbulkan efek hipoglikemik (kadar
gula dalam darah menurun). Berdasarkan hasil penelitian dapat ditunjukkan bahwa buah mahkota dewa
menghasilkan efek hipoglikemik dengan dosis 241,35 mg/kg berat badan.Kemungkinan efek menurunkan glukosa
darah ini terjadi melalui kerja saponin dan tanin yang terkandung di dalamnya.(Fiani,2016).

Oleh karena itu, penelitian ini perlu dilakukan agar dapat mengetahui kandungan senyawa fitokimia nya
serta dapat membuktikan tentang manfaat pada daun katuk (Sauropus androgynus L) yang di yakini bisa berperan
sebagai antidiabetes seperti pada tumbuhan buah mahkota dewa.

Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui serta membuktikan kandungan zat fitokimia tertentu pada daun
tanaman (Sauropus androgynus L) yang berfungsi sebagai antidiabetes pada manusia.

Daftar Pustaka

Fiani,N dan Dwita oktaria.( 2016 ). Pengaruh Kandungan Saponin dalam Daging Buah Mahkota Dewa
(Phaleria macrocarpa) terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah.Majority.vol.5.No.4.hal(130).

Hayati,A et al. 2016. Local Knowledge of Katuk (Sauropus androgynus ( L. )Merr) in East Java, Indonesia.IJCPR
Vol.7(4):210-215.

Sampurno. 2007. Obat herbal dalam perspektif medik dan bisnis. J Traditional
Med ;12(42):1828.
Sinaga, E., 2009, Mengenal dan Memanfaatkan Tumbuhan Obat untuk
Pemeliharaan Kesehatan Sehari-Hari, Pusat Penelitian dan Pengembangan
Tumbuhan Obat Universitas Nasional, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai