Anda di halaman 1dari 59

The Societal Repercussions &

Consequences of Past Pandemic for a New


Normal Lives Childs as A New Paradigm

Prof DR Harsono Salimo, dr, SpA(K)


Bag IKA FK UNS / RSUD Dr Moewardi
Surakarta
KESEHATAN
(PENYAKIT INFEKSI,
1. DAMPAK NCD)
SOSIAL EKONOMI

PENDIDIKAN

2. A NEW NORMAL
LIVES PADA ANAK
STUNTING
3. PARADIGMA IMUNISASI
BARU
SIDTK
SEKOLAH 2
DAMPAK SOSIAL
-KESEHATAN-

3
Kasus Penyakit Infeksi

1. PNEUMONIA datang dalam kondisi gawat


napas/gagal napas
2. kasus DIARE datang dengan kondisi dehidrasi berat
3. kasus INFEKSI VIRUS DENGUE bermunculan kembali
4. KASUS PD3I seperti morbili, tifoid, pneumonia dan
diare bertambah

Orang tua khawatir membawa ke rumah sakit 


perjalanan penyakit memberat  datang dalam kondisi
yang sudah lanjut 4
Kasus Penyakit NCD
• Pasien yang memiliki jadwal kunjungan rutin (seperti jadwal
kemoterapi)  tertunda  khawatir dibawa ke RS

• Efek: komplikasi muncul


1. THALASSEMIA : datang kondisi anemia berat
2. LEUKEMIA : putus kemoterapi, penumpukan pasien rawat
inap dengan jadwal kemoterapi yang mundur, hingga
mortalitas yang meningkat
3. PENYAKIT AUTOIMUN (sindrom nefrotik, SLE): compliance
minum obat menurun

5
BAGAIMANA DENGAN
COVID-19 SENDIRI?

6
KASUS KONFIRMASI ANAK IDAI

7
Data anak konfirmasi di Jateng (Per 2
Juni 2020)

ANAK
Rapid test
Konfirmasi
positif positif
(14 sembuh) ANAK

BAYI
lahir dari ibu
ODP DAN
ODP/PDP/
PDP
Konfirmasi
ANAK

8
9
Data anak ODP/PDP konfirmasi di
Jateng (Per 2 Juni 2020)

ANAK
Rapid test
Konfirmasi
positif positif
(14 sembuh) ANAK

BAYI
lahir dari ibu
ODP DAN
ODP/PDP/
PDP
Konfirmasi
ANAK

10
11
12
Data akumulasi anak di Jateng(Per 2 Juni
2020)

ANAK
Rapid test
Konfirmasi
positif positif
(14 sembuh) ANAK

BAYI
lahir dari ibu
ODP DAN
ODP/PDP/
PDP
Konfirmasi
ANAK

13
DAMPAK TERHADAP
EKONOMI

14
15
DAMPAK
TERHADAP
PENDIDIKAN

16
17
APA ITU NEW NORMAL
LIFE
18
•New normal bukan suatu hal yang
luar biasa, tapi merupakan suatu
kondisi dimana masyarakat harus
menuruti petunjuk moral untuk
tatanan hidup normal yang baru
untuk dapat mengendalikan
19
Penularan sudah terkontrol

SYARAT Mempunyai kapasitas sistem

NEW
kesehatan yang memadai

Outbreak sudah dapat ditekan pada

NORMA
setting terbatas

Adanya protokol pencegahan infeksi di

L
semua sektor industri, sekolah dan
tempat umum
Mampu mengendalikan kasus
impor
Masyarakat telah benar-benar diberi
pemahaman serta ketrampilan untuk
bisa beradaptasi dengan “new normal”
20
21
22
MASA
TRANSISI

23
ALUR IMUNISASI ANAK OTG

Pasien konfirmasi Positif swab PCR positif ALUR ANAK ODP

Kontak erat

Karantina
ANAK OTG mandiri PHBS Imunisasi ditunda

dan physical
distancing 14
hari
swab PCR 2x negatif Imunisasi sesuai jadwal
Tanpa gejala

24
ALUR IMUNISASI ANAK ODP &
PDP
Pasien konfirmasi Positif Karantina mandiri PHBS
Gejala ringan
dan physical distancing
14 hari
Kontak erat

ANAK Gejala sedang Rawat RS Darurat


ODP/PDP

Gejala berat Rawat RS Rujukan COVID-19

Mengunjungi daerah
dengan transmisi lokal
Imunisasi sesuai jadwal Sembuh, swab PCR 2x negatif

25
26
PARADIGMA BARU
-IMUNISASI-

27
LEMBAGA EIJKMAN  membuat vaksin
dengan bahan dasar yang berasal dari
strain virus COVID-19 LOKAL
dari Indonesia  harapan membuat
kekebalan yang lebih baik dibandingkan
vaksin yang berasal dari strain luar

34
PARADIGMA BARU
-STUNTING-

35
STUNTING DALAM KONDISI
PANDEMI
KURANGNYA PERHATIAN TERHADAP
UPAYA PEMENUHAN GIZI ANAK DAN
BALITA
AKSES PANGAN DAN GIZI YANG SULIT DI
MASA PANDEMI

RENDAHNYA LITERASI GIZI PADA


MASYARAKAT

36
PARADIGMA
BARU
-SDIDTK-
SESUAI JADWAL

37
PARADIGMA BARU
-SEKOLAH-

38
39
40
PARADIGMA BARU : SEKOLAH

PENDIDIKAN MEMANG TAK BOLEH TERHENTI KARENA


COVID-19, TETAPI KESEHATAN ANAK-ANAK HARUS
PRIORITAS UTAMA.
Survei PGRI  70% guru setuju jika pembelajaran dilakukan jarak jauh secara
daring
Survei KPAI  56% dari 18.111 guru dan 63,7% dari 9643 anak setuju sekolah dibuka
JULI 2020
41
 66% dari 196.559 orangtua menolak sekolah dibuka JULI 2020
DIBUKANYA SEKOLAH KEMBALI
• Anak-anak jenuh di • Orangtua ragu akan
rumah, rindu sekolah, infrastruktur negara saat
bosan di rumah “new normal”

42
"Sekolah sebaiknya ditunda sampai situasi
pandemi betul-betul terkendali, sebuah studi yang
diterbitkan Sara et al pada 2012, menunjukkan
bahwa seluruh sekolah akan tutup ketika terdapat
0,1 persen populasi mengalami sakit, dan
sekolah-sekolah tetap tutup selama pandemi.
Tingkat serangan klinis dapat dikurangi lebih dari
50 persen.”
(dr Dicky Budiman M.Sc.PH, PhD Cand,
Epidemiolog)

43
“Pemerintah belum memutuskan sekolah akan dibuka
kembali” (Donny Gahral, Jubir Kantor Staf Presiden)

“Dengan pertimbangan kesehatan, diusulkan pembukaan sekolah diundur hingga


Desember 2020. Pembukaan sekolah justru bisa menciptakan kluster baru COVID-
19.

Kesehatan anak harus menjadi prioritas utama, Hak pertama anak


adalah hak hidup baru kemudian hak untuk sehat, kesejahteraan dan
Pendidikan”
(Aman Pulungan, Ketua Umum IDAI) 44
45
46
Anjuran Ikatan Dokter Anak
Indonesia Menjelang Akhir
Masa Tanggap Darurat
COVID-19

47
Upaya pencegahan dan pemberantasan wabah COVID-19 di
Indonesia harus diutamakan dalam menyusun tatanan
kehidupan normal baru. Protokol kesehatan harus dilakukan
dengan ketat. Penentuan status infeksi dengan menggunakan

pemeriksaan reverse transcription polymerase


chain reaction (RT-PCR), penelusuran kontak
(contact tracing), tindakan karantina dan isolasi,
serta pembatasan fisik belum berlangsung optimal, sehingga

harus terus ditingkatkan

Tatanan kehidupan normal baru disusun sesuai

dengan kebutuhan dasar tumbuh kembang dan

kesehatan anak, bukan sebaliknya, karena tumbuh

kembang optimal anak akan menentukan kualitas generasi

bangsa Indonesia di masa depan


Upaya pemenuhan kebutuhan dasar tumbuh kembang dan kesehatan
anak harus tetap berjalan sesuai jadwal bagi seluruh anak Indonesia.
Roda pelayanan kesehatan dasar seperti asuhan neonatal esensial,
imunisasi, pemenuhan nutrisi lengkap seimbang, suplementasi sesuai
kebutuhan, stimulasi, deteksi, dan intervensi dini tumbuh kembang, serta

berbagai program terkait kesehatan anak yang sempat


terganggu pada awal masa pandemi COVID-19 harus
kembali berjalan optimal.

Pelayanan imunisasi harus dapat diberikan untuk semua anak agar


tercapai cakupan imunisasi yang tinggi terus-menerus, dengan
pengaturan tertentu di daerah dengan kasus positif COVID -19.

Tidak lagi disarankan untuk menunda imunisasi,


terutama bagi bayi dan anak yang masih sangat muda.
Anak yang imunisasinya sempat tertunda sebaiknya
direncanakan imunisasi kejar.
Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan
tetap dilakukan sesuai jadwal SDIDTK (Stimulasi,
Deteksi, Intervensi Dini Tumbuh Kembang) yang
direkomendasikan Kementerian Kesehatan

Kegiatan pendidikan anak usia dini sebaiknya


dilakukan di rumah dalam lingkungan keluarga
dalam bentuk stimulasi berbagai ranah perkembangan

dalam lingkungan penuh kasih sayang oleh anggota


keluarga yang sehat
Kegiatan pembelajaran bagi anak usia
sekolah dan remaja sebaiknya tetap
dilaksanakan dalam bentuk pembelajaran
jarak jauh, mengingat sulitnya melakukan pengendalian
transmisi apabila terbentuk kerumunan. Ikatan Dokter Anak
Indonesia menyampaikan apresiasi atas kehandalan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam
mengembangkan berbagai bentuk pembelajaran jarak jauh,
termasuk bentuk kegiatan belajar daring. Hal ini disarankan
untuk tetap dilanjutkan, mengingat kemungkinan bulan Juli
wabah belum teratasi dengan baik
Tatanan kehidupan normal baru memerlukan
penyesuaian kebiasaan dalam interaksi sosial
sesuai budaya di tempat masing-masing, namun harus
tetap mengutamakan pembatasan fisik untuk mencegah
penyebaran COVID-19. Masyarakat diharapkan menyadari
pentingnya tinggal beribadah, belajar, dan berkegiatan di
rumah saja, bahkan dalam suasana liburan. Sebaiknya

menghindari kontak fisik yang berisiko penularan,

seperti mencium bayi . Anggota keluarga yang


terpaksa keluar rumah untuk bekerja, terutama yang berisiko
misalnya nakes, pengguna angkutan umum, bekerja di tempat
keramaian,dan sebagainya, harus tetap melakukan
Pelonggaran, terlebih lagi penghentian

Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB),


harus didasarkan analisis kurva
epidemiologis secara seksama dan meyaki nkan
sehingga tidak memajankan anak terhadap risiko tertular

Tetap menjaga kesehatan dengan


nutrisi lengkap seimbang, perbanyak
makan buah dan sayuran, istirahat cukup,
dan aktivitas fisik sesuai usia
Setiap anggota IDAI dihimbau untuk siap

bekerja sama dengan berbagai pihak


dalam mempersiapkan tatanan kehidupan normal
baru yang mendukung kesehatan dan
kesejahteraan anak Indonesia. Dalam

melaksanakan hal tersebut, ko o rdinasi


dilakukan melalui Satuan Tugas
COVID-19 IDAI
Anjuran Ikatan Dokter
Anak Indonesia
Mengenai Kegiatan Belajar
Mengajar di Masa
Pandemi COVID-19

55
IDAI mendukung dan mengapresiasi kebijakan Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan untuk menjadikan rumah
sebagai sekolah dan melibatkan peran aktif siswa, guru dan
orang tua dalam proses belajar mengajar

IDAI menganjurkan agar kegiatan belajar mengajar tetap


dilaksanakan melalui skema pembelajaran jarak jauh (PJJ) baik
secara dalam jaringan maupun luar jaringan, menggunakan modul
belajar dari rumah yang sudah disediakan oleh Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.

Anjuran melanjutkan PJJ ini akan dievaluasi secara berkala mengikuti


perkembangan kasus COVID-19 di Indonesia. Dengan mempertimbangkan
antisipasi lonjakan kasus kedua, sebaiknya sekolah tidak dibuka setidaknya sampai
bulan Desember 2020. Pembukaan kembali sekolah-sekolah dapat
dipertimbangkan jika jumlah kasus COVID-19 telah menurun.
56
Apabila sudah memenuhi syarat epidemiologi untuk kembali membuka sekolah,
maka IDAI menghimbau agar semua pihak dapat bekerja sama dengan cabang-
cabang IDAI sesuai dengan area yang sudah memenuhi syarat pembukaan.
Perencanaan meliputi kontrol epidemi, kesiapan sistem layanan kesehatan dan
sistem surveilans kesehatan untuk mendeteksi kasus baru dan pelacakan
epidemiologi.

Untuk keperluan ekstrapolasi data secara akurat maka IDAI menyarankan


agar pemerintah dan pihak swasta melakukan pemeriksaan rt-PCR secara
masif (30 kali lipat dari jumlah kasus konfirmasi COVID-19) termasuk juga
pada kelompok usia anak.

57
TAKE HOME MESSAGES
1. COVID 19 berdampak ke semua aspek baik ekonomi,
pendidikan terutama kesehatan
2. “New normal” diharapkan dapat dipersiapkan sebaik-
baiknnya dari pemerintah dengan kerjasama dari semua
lapisan masyarakat, terutama untuk melindungi anak
terhadap paparan COVID-19
3. Anggota IDAI diharapkan berperan aktif dalam advokasi
kepada dinas kesehatan dan pemerintah daerah terkait
kebijakan-kebijakan yang berhubungan dengan
58
kelangsungan hidup anak
TERIMA KASIH

59

Anda mungkin juga menyukai