Anda di halaman 1dari 2

Rendang 

Rendang. Siapa yang tidak kenal dengan kuliner fenomenal khas Indonesia satu ini. Rasanya yang
sangat lezat membuat namanya dikenal hingga berbagai belahan dunia. Rendang (bahasa
Minang: Randang) adalah salah satu masakan tradisional Minangkabau yang
menggunakan daging dan santan kelapa sebagai bahan utama dengan kandungan bumburempah-
rempah yang kaya. Masakan dengan citarasa yang pedas ini digemari oleh seluruh kalangan
masyarakat, dan dapat ditemukan di seluruh Rumah Makan Padang di Indonesia. 

Rendang adalah masakan yang mengandung bumbu rempah yang kaya. Selain bahan dasar
daging, rendang menggunakan santan kelapa (karambia), dan campuran dari berbagai bumbu
khas yang dihaluskan di antaranya cabai (lado), serai, lengkuas, kunyit, jahe, bawang
putih,bawang merah dan aneka bumbu lainnya yang biasanya disebut sebagai pemasak.
Keunikan rendang adalah penggunaan bumbu-bumbu alami, yang bersifat antiseptik dan
membunuh bakteri patogen sehingga bersifat sebagai bahan pengawet alami. Bawang putih,
bawang merah, jahe, dan lengkuas diketahui memiliki aktivitas antimikroba yang kuat.[2] Tidak
mengherankan jika rendang dapat disimpan satu minggu hingga empat minggu.

Proses memasak rendang asli dapat menghabiskan waktu berjam-jam (biasanya sekitar empat
jam), karena itulah memasak rendang memerlukan waktu dan kesabaran.[3] Potongan daging
dimasak bersama bumbu dan santan dalam panas api yang tepat, diaduk pelan-pelan hingga
santan dan bumbu terserap daging.[4] Setelah mendidih, apinya dikecilkan dan terus diaduk
hingga santan mengental dan menjadi kering. Memasak rendang harus sabar dan telaten
ditunggui, senantiasa dengan hati-hati dibolak-balik agar santan mengering dan bumbu terserap
sempurna, tanpa menghanguskan atau menghancurkan daging. Proses memasak ini dikenal
dalam seni kuliner modern dengan istilah 'karamelisasi'. Karena menggunakan banyak jenis
bumbu, rendang dikenal memiliki citarasa yang kompleks dan unik.

Rendang memiliki posisi terhormat dalam budaya masyarakat Minangkabau. Rendang memiliki


filosofi tersendiri bagi masyarakat Minang Sumatera Barat,[5] yaitu musyawarah dan mufakat, yang
berangkat dari empat bahan pokok yang melambangkan keutuhan masyarakat Minang, yaitu: 
1. Dagiang (daging sapi), merupakan lambang dari "Niniak Mamak" (para pemimpin Suku
adat)
2. Karambia (kelapa), merupakan lambang "Cadiak Pandai" (kaum Intelektual)
3. Lado (cabai), merupakan lambang "Alim Ulama" yang pedas, tegas untuk mengajarkan
syariat agama
4. Pemasak (bumbu), merupakan lambang dari keseluruhan masyarakat Minangkabau.
Dalam tradisi Minangkabau, rendang adalah hidangan yang wajib disajikan dalam setiap
perhelatan istimewa, seperti berbagai upacara adat Minangkabau, kenduri, atau menyambut tamu
kehormatan.
Dalam tradisi Melayu, baik di Riau, Jambi, Medan atau Semenanjung Malaya, rendang adalah
hidangan istimewa yang dihidangkan dalam kenduri khitanan, ulang tahun, pernikahan,barzanji,
atau perhelatan keagamaan, seperti Idul Fitri dan Idul Qurban.

Anda mungkin juga menyukai