Anda di halaman 1dari 7

STUDI REKAYASA NILAI SEBAGAI SALAH SATU

PENDEKATAN PEMILIHAN PELAT LANTAI BANGUNAN


GEDUNG DENGAN METODE AHP
(ANALYTICAL HIERARCY PROCESS)

Wahyudi, Wachid Hasyim, Dhian D. Prayuda


Mahasiswa Fakultas Teknik, Prodi Teknik Sipil, Universitas Wiralodra
Pengajar Fakultas Teknik, Prodi Teknik Sipil, Universitas Wiralodra, Jl. Ir. H. Djuanda Km.3
45213; Telp. 0234-275907. Email: awaysanchez@gmail.com

ABSTRAK
Pelat merupakan struktur planar kaku yang secara khusus terbuat dari material monolit yang tingginya
lebih kecil dibandingkan dengan dimensi-dimensi lainnya. Sejak digunakannya beton bertulang
modern untuk pelat., hampir semua gedung menggunakan material ini sebagai elemen pelat. Dalam
metode pelaksanaannya, ada beberapa metode yang sering digunakan, diantaranya pelat konvensional,
pelat half slab, pelat full precast, dan pelat bondek.Dalam penelitian ini akan dilakukan studi kasus
pada proyek pembangunan gedung Wisma Haji, yang terdiri dari beberapa bagian, yaitu struktur
bawah dan atas. Struktur bawah meliputi: Pekerjaan tiang pancang, pekerjaan pondasi, dan pekerjaan
beton pile cap, sedangkan stuktur atas meliputi: Pekerjaan konstruksi kolom, balok, pelat bordes, pelat
tangga, dan pelat lantai. Dari kedua bagian tersebut bobot tertinggi pada rencana anggaran biaya ada
pada pekerjaan struktur atas dengan persentase sebesar 53% dari total nilai proyek. Namun, untuk
bagian struktur atas nilai pembuatan pelat beton menunjukan nilai tertinggi yaitu sebesar 41.49 %.
Oleh karena itudipilih pekerjaan pelat lantai untuk dilakukan rekayasa nilai, dengan pemilihan
alternatif pelat lantai konvensional, bondek dan precast. Berdasarkan hasil analisa dengan studi
rekayasa nilai yang telah dilakukan, didapatkan bahwa besarnya penghematan yang terjadi pada
pekerjaan konstruksi beton bertulang plat lantai beton T = 12 cm adalah 25.1 %. Untuk total
penghematan pekerjaan struktur atas adalah 4.69 %, dan penggunaan pelat konvensional terbukti
menimbulkan biaya yang besar, yang menyebabkan pemborosan biaya pada proyek pembangunan
gedung ini. Setelah dilakukan rekayasa nilai, penghematan yang terjadi sebesar Rp 817,341,593.84
dengan nilai persentase 4.69 %. Maka dari itu, dapat dinyatakan penggunaan pelat konvensional
kurang efektif dalam pembangunan ini.

Kata Kunci : Rekayasa nilai, pelat lantai, pembangunan gedung.


PENDAHULUAN Pembangunan proyek gedung
membutuhkan alokasi dana yang cukup
besar, maka dari itu perlu dipertimbangkan masing-masing mempunyai fungsi yang
lagi apakah desain perencanaan yang sama dalam gedung bertingkat.
digunakan telah optimal. Dalam manajemen
konstruksi terdapat suatu disiplin ilmu teknik METODE PENELITIAN
sipil yang digunakan untuk mengefisiensikan Penelitian ini menggunakan jenis
biaya salah satunya rekayasa nilai (value metode deskriptif. Metode deskriptif
engineering). Rekayasa nilai adalah suatu menurut jenis masalah yang diselidiki dalam
cara analisa untuk mengoptimalkan efisiensi penelitian yang dilakukan adalah termasuk
biaya (efficiency cost). jenis penelitian studi kasus. Tujuan dari
Dalam penelitian ini akan dilakukan penelitian khusus adalah untuk memberikan
studi kasus pada salah satu proyek gedung di gambaran secara mendetail tentang latar
wilayah kecamatan Indramayu untuk belakang, sifat serta karakter yang khas dari
memperoleh biaya yang lebih baik dari awal kasus, yang kemudian dari sifat-sifat khas
perencanaan. Pada proyek pembangunan tersebut akan dijadikan suatu hal yang
gedung ini bobot tertinggi pada rencana bersifat umum. Tahap-tahap penelitian dapat
anggaran biaya ada pada pekerjaan struktur dilihat sebagai berikut:
atas dengan persentase sebesar 53% dari
total nilai proyek. Namun, untuk bagian
struktur atas nilai pembuatan pelat beton
menunjukan nilai tertinggi yaitu sebesar
41.49 %. Oleh karena itu dipilih pekerjaan
pelat lantai untuk dilakukan rekayasa nilai.
Dalam rekayasa nilai pada pekerjaan pelat
lantai akan dilakukan perekayasaan dengan
cara mendesain kembali pelat yang akan
dipakai dengan menggunakan pelat lantai
precast dan bondek. Alasan penggunaan
pelat masing-masing tipe ini karena semua
tipe pelat lazim digunakan/sering dipakai di
dalam pembangunan gedung bertingkat dan
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Breakdown Analisis

Tabel 4.1. Letak pekerjaan yang akan direkayasa nilai


2. Analisis Distribusi Pareto

Tabel 4.2. Analisis pareto pekerjaan struktur atas

3. Uji Normalitas, Validitas, dan Tabel 4.3. Uji normalitas data


Reabilitas data
1. Uji Normalitas data dengan Kolmogorov
Smirnov
Tabel 4.6. Total item statistik

2. Uji Validitas dan Reabilitas Data


Tabel 4.4. Ringkasan jumlah sampel
Tabel 4.7. Skala statistik

Tabel 4.5. Statistik reabilitas


4. Analisa Data AHP
1. Penentuan Pohon Keputusan (Dekomposisi)

Gambar 4.3. Hierarki kriteria pelat

2. Analisa Penentuan Kriteria Penilaian


Tabel 4.8. Penentuan urutan kriteria penilaian
Skala penilaian (rangking): 1-4
4 = Sangat penting
3 = Penting
2 = Cukup penting
1 = Tidak penting

Matriks nilai prioritas:


3. Analisis Untung Rugi
MatriksII vector prioritas matriks nilai
Tabel 4.9. Penentuan urutan kriteria
prioritas
penilaian

Dan seterusnya dijumlahkan sehingga


memperoleh nilai MNP = 16.94, sehingga
4. Analisa Matriks AHP diperoleh:
MNP 16.94
Matriks 1 a. λ = Ʃ = = 4.24
n 4
(λ−n) (4.24−4)
b. CI = = = 0.078
(n−1) (4−1)
c. Uji konsistensi CR ( Consistensi Ratio)

Tabel 4.10. Uji CR AHP

Matriks 2

CI 0.078
d. CR = = = 0.087 < 0.1 (data
R! 0.9
konsisten)

5. Hasil Rekayasa Nilai


Tabel 4.11. Biaya kriteria pekerjaan pelat Tabel 4.12. Biaya kriteria setelah dilakukan
rekayasa nilai

Tabel 4.13. Rincian biaya proyek sesudah dan sebelum dilakukan rekayasa nilai

dinyatakan penggunaan pelat konvensional

KESIMPULAN DAN SARAN kurang efektif dalam pembangunan ini.

1. Kesimpulan
Beberapa kesimpulan, sebagai berikut: 2. Saran

1. Besarnya penghematan yang terjadi Beberapa saran yang dapat diberikan

pada pekerjaan konstruksi beton bertulang penulis berkaitan dengan hasil penelitian ini,

plat lantai beton T = 12 cm adalah 25.1 %. adalah:

Untuk total penghematan pekerjaan struktur 1. Mengharapkan rekayasa nilai untuk

atas adalah 4.69 %. diterapkan dalam proyek gedung ini,

2. Berdasarkan hasil analisa yang telah sehingga didapatkan penghematan sebesar

dilakukan, penggunaan pelat konvensional 4.69 %.

terbukti menimbulkan biaya yang besar, yang 2. Pada penelitian selanjutnya, dapat

menyebabkan pemborosan biaya pada proyek dikembangkan suatu penelitian yang lebih

pembangunan gedung ini. Setelah dilakukan spesifik, yaitu meninjau aspek finansial

rekayasa nilai, penghematan yang terjadi lengkap dengan kriteria investasi dan biaya

sebesar Rp 817,341,593.84 dengan nilai pemeliharaan dan sebagainya, dengan

persentase 4.69 %. Maka dari itu, dapat menggunakan variable yang lebih detail,
sehingga dapat diperoleh hasil yang akurat.
3. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut pembangunan gedung pendidikan
Politeknik Elektronika Negeri
untuk mengetahui alternatif yang
Surabaya; Jurusan Teknik Sipil dan
direkomendasikan sesuai dengan yang perencanaan Institut Teknologi
Sepuluh Nopember.
diinginkan (memberikan feedback).
8. Helena Sianipar, 2011; Analisis
DAFTAR PUSTAKA penentuan elemen struktur
pendukung dengan metode value
1. Vicky Bertolini, Wisnumurti, Achfas engineering ; Fakultas Teknik,
Zacoeb, 2015; Aplikasi value Program Teknik Sipil, Universitas
engineering pada proyek Indonesia.
pembangunan gedung: Magister 9. Sri Puji Lestari, 2011; Penerapan
teknik sipil Universitas Brawijaya. value engineering untuk efisiensi
2. Asrini Novita Rompas, H. Tarore, biaya pada proyek bangunan
R.J.M. Mandagi, J. Tjakra, 2013; gedung berkonsep Green Building ;
Penerapan value engineering pada Fakultas Teknik, Program Studi
proyek pembangunan ruko Orlens Teknik Sipil, Universitas Indonesia.
Fashion Manado ; Fakultas teknik, 10. Khrisna, 2016; Penjelasan lengkap
jurusan sipil, Universitas Sam analytical hierarchy process (AHP);
Ratulangi. Artikel Pendidkan, Jakarta.
3. Nur Asty Pratiwi, 2014; Analisa 11. Triton P B, 2006; SPSS 13.0
value engineering pada proyek Terapan riset statistisk parametrik;
gedung riset dan museum energy Penerbit Andi Yogyakarta
dan mineral Institut Teknologi 12. Imam Soeharto, 2001; Manajemen
Bandung; Jurusan teknik sipil, Proyek Jilid 2; Jakarta.
Universitas Sriwijaya.
4. Dias Aszwita, 2009; Penerapan
value engineering tahap desain
pada pekerjaan arsitektur; Fakultas
teknik sipil, program studi teknik
sipil, Universitas Indonesia.
5. Johnneri ferdian, M. Isya, Hafnidar
A. Rani; Penerapan value
engineering pekerjaan bangunan
bawah jembatan pada pekerjaan
pondasi tiang pancang; Magister
Teknik Sipil, program Pascasarjana,
Universitas Syiah Kuala Banda Aceh.
6. Anisa Wahyu T.U, Widi Hartono,
Sunarmasto; Aplikasi value
engineering dengan metode
analytical hierarchy process (AHP)
terhadap struktur pelat pada
proyek pembangunan hotel Aziza
Solo; Mahasiswa Fakultas Teknik,
Jurusan Teknik Sipil, Universitas
Sebelas Maret.
7. Septyarini Putri Ayudya, Cahyono
Bintang Nurcahyo, 2014; Penerapan
rekayasa nilai pada proyek

Anda mungkin juga menyukai