FARMAKOLOGI KLINIK
OBAT VASODILATOR
Disusun Oleh :
Dosen Pengampu :
Puji dan syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat
nya kami dapat menyelesaikan makalah Farmakologi Klinik mengenai Obat
Vasodilator ini dengan baik. Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas mata kuliah
Farmakologi Klinik dan juga untuk menambah pengetahuan pembaca mengenai Obat
Vasodilator. Dalam penyusunan makalah ini, kami selaku penulis mendapatkan
banyak bantuandan bimbingan dari berbagai pihak. Terutama dari dosen pengampu
dari mata kuliah Farmakologi Klinik Dra. Syifa Hasti, M.Farm, Apt. Maka pada
kesempatan ini, kami selaku penulis mengucapkan banyak terimakasih.
Dalam penulisan makalah ini, kami menyadari masih banyak kesalahan dan
kekurangan. Oleh karena itu, kami selaku penulis menerima kritik dan saran agar
kedepannya bisa lebih baik lagi. Kami harap makalah ini dapat menambah wawasan
i
Penulis, Rahmat Utomo (1801068)
DAFTAR ISI
Daftar Isi
KATA PENGANTAR..............................................................................................................i
BAB I......................................................................................................................................iii
PENDAHULUAN...................................................................................................................iii
1.1. Latar Belakang........................................................................................................iii
1.2. Rumusan Masalah...................................................................................................iv
1.3 Tujuan......................................................................................................................iv
BAB II.....................................................................................................................................1
PEMBAHASAN......................................................................................................................1
2.1 Pengertian Vasodilator...................................................................................................1
2.2 PENGGOLONGAN OBAT VASODILATOR..............................................................2
2.2.1 Vasodilator dapat digolongkan secara kimiawi dan menurut titik-kerjanya, yaitu:. 2
2.2.2. Mekanisme Kerja..............................................................................................3
ii
2.3 Obat-obat Vasodilator....................................................................................................4
BAB III....................................................................................................................................8
KESIMPULAN........................................................................................................................8
3.1. Kesimpulan...................................................................................................................8
3.2.Saran.............................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN
iii
organisme, didukung oleh metabolism setiap sel dalam tubuh dan
mempertahankan sifat kimia dan fisiologis cairan tubuh.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui Vasodilator.
iv
BAB II
PEMBAHASAN
1
2.2 PENGGOLONGAN OBAT VASODILATOR
e. Obat lainnya: iloprost, pentoksifilin, ekstrak Gingko biloba dan siklandelat.
2
2.2.2. Efek samping
Semua vasodilator menimbulkan beberapa efek samping yang bertalian
dengan vasdilatasi, yakni:
a. Turunnya tekanan darah (hipotensi) dengan ousing dan nyeri kepala berdenyut-
denyut.
b. Tachycardia reflektoris (frekuensi jantung naik akibat aksi balasan) dengan
gejala debar jantung (palpitasi), perasaan panas di muka (flushing) dan gatal-gatal.
c. Gangguan lambung-usus, seperti mual dan muntah-muntah. Guna mengurangi
efek yang tak diinginkan ini vasodilator sebaiknya diminum pada waktu atau sesudah
makan.
3
Angiotensin receptor blocker (ARB): vasodilator ARB berfungsi untuk
menghalangi angiotensin agar tidak menempel pada otot pembuluh darah.
Proses ini juga akan menyebabkan terjadinya vasodilatasi. Beberapa obatnya
adalah azilsartan (Edarbi), candesartan (Atacand), dan eprosartan (Teveten).
Nitrat: Nitrat yang masuk ke dalam tubuh akan dikonversi menjadi nitrogen
monoksida. Nitrogen monoksida dapat mendorong zat kimia yang lainnya
untuk membantu melebarkan pembuluh darah. Biasanya obat jenis ini
digunakan untuk mengatasi gangguan angina atau nyeri dada. Contoh yang
termasuk obat ini adalah nitroglycerin (Gonitro, Nitrobid, Nitromist,
Nitrolingual, Nitrostat, Nitrobid) dan isosorbide mononitrate (Ismo,
Moneket).
a) BERAPROST
Indikasi: hipertensi paru primer; perbaikan tukak, nyeri dan rasa dingin yang
disebabkan oleh oklusi arteri kronik.
4
Peringatan: meningkatkan risiko perdarahan pada kondisi menstruasi;
pengobatan sebaiknya dihentikan jika terjadi efek samping yang bermakna secara
klinis; lansia; menyusui; anak.
Dosis: hipertensi paru primer: dosis awal, 60 mcg sehari dalam 3 dosis terbagi,
sesudah makan, dapat ditingkatkan hingga maksimum 180 mcg sehari dalam 3-4
dosis terbagi; perbaikan tukak, nyeri dan rasa dingin yang disebabkan oleh oklusi
arteri kronik: Dewasa, dosis lazim 120 mcg sehari dalam 3 dosis terbagi.
5
b) HIDRALAZIN HIDROKLORIDA
6
sistemik setelah penggunaan jangka panjang dengan dosis lebih dari 100 mg per
hari (atau dengan dosis yang lebih rendah pada wanita dan individu dengan
asetilator lambat); jarang terjadi: kulit kemerahan, demam, neuritis perifer,
polineuritis, parestesia, artralgia, mialgia, lakrimasi yang meningkat, kongesti
nasal, dispnea, agitasi, ansietas, anoreksia; ada laporan gangguan darah (termasuk
leukopenia, trombositopenia, anemia hemolitik), abnormalitas fungsi hati,
jaundice, kreatinin plasma meningkat, proteinuria dan hematuria.
c) NATRIUM NITROPRUSID
7
Indikasi: krisis hipertensi, untuk mendapatkan penurunan tekanan darah yang
terkontrol pada anestesi; gagal jantung kronik atau akut.
Interaksi: nitroprusid
8
Efek Samping: Bisa disebabkan oleh pengurangan tekanan darah yang terjadi
secara cepat kurangi kecepatan infus): sakit kepala, pusing, mual, muntah-
muntah, nyeri lambung, berkeringat, palpitasi, rasa was-was, rasa tidak nyaman
pada bagian retrosternal(jarang terjadi), penurunan jumlah platelet, flebitis
transien akut.
BAB III
KESIMPULAN
3.1. Kesimpulan
a. Vasodilator adalah golongan obat yang digunakan untuk memgobati
kondisi seperti hipertensi, di mana pasien emiliki tekanan darah tinggi yang
tidak normal, serta angina dan gagal jantung kongestif, di mana
mempertahankan tekanan darah mengurangi risiko pasien mengembangkan
masalah jantung lainnya.
9
c. Penggolongan-penggolongan Obat Vasodilator, yaitu Alfa-blockers, Beta-
adrenergika, Antagonis-ca, Derivat nikotinat, Dan obat-obat lainnya
3.2.Saran
1. Bagi Pemerintah
Dalam rangka meningkatkan kesehatan hendaklah pemerintah lebih
memperhatikan kesehatan masyarakat tentang penyakit hipertensi, gagal ginjal,
angina dan member seminar-seminar tentang penyakit tersebut.
2.Untuk Pembaca
Memberikan pengetahuan yang kebih terhadap materi ini, maka siswa harus
lebih enajaga kesehatan dan mejauhi segala factor yang menyebabkan terjangkitnya
penyakit hipertensi, gagal ginjal, dan angina.
DAFTAR PUSTAKA
BPOM, 2008, Informatorium Obat Nasional Indonesia, Badan Pengawas Obat dan
Makanan, Jakarta.
http://:health.howstuffworks.com/medicine/medication/vasodilator-drug-.htm
10
Sukandar, Prof. Dr. Elin Yulinah, dkk. (2008). ISO Farmakoterapi. Jakarta : PT.ISFI.
Syarif, dr.Amir, dkk. (2009). Farmakologi dan Terapi, edisi ke lima, Jakarta :
Departemen Farmakologi dan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
11