Anda di halaman 1dari 15

PENGANTAR E-BUSINESS

E – Business Models

Oleh :

KELOMPOK 4

1. Theresya Jeini Astanto 130118038


2. Vivian 130318091
3. Ita Yunita Kawi 130218102
4. Fritz Ajiedragono 130118008
5. Grace Geofanny Leonita 130218096

FAKULTAS BISNIS DAN EKONOMIKA

UNIVERSITAS SURABAYA

SEMESTER GASAL 2019-2020


STATEMENT OF AUTHORSHIP

“Kami yang bertandatangan dibawah ini menyatakan bahwa makalah/tugas


terlampir adalah murni hasil pekerjaan saya/kami sendiri.Tidak ada pekerjaan
orang lain yang saya/kami gunakan tanpa menyebutkan sumbernya.

Materi ini tidak/belum pernah disajikan/digunakan sebagai bahan untuk


makalah/tugas pada mata ajaran lain kecuali saya/kami menyatakan dengan jelas
bahwa saya/kami menyatakan dengan jelas menggunakannya. Saya/kami
memahami bahwa tugas yang saya kami kumpulkan ini dapat diperbanyak dan
atau dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarisme.”

KelasParalel :B

NO NAMA NRP

1 Theresya Jeini Astanto 130118038

2 Vivian 130318091

3 Ita Yunita Kawi 130218102

4 Fritz Ajiedragono 130118008

5 Grace Geofanny Leonita 130218096

Dosen : Tim Dosen Pengantar E-Business

Surabaya, 28 Agustus 2019

Ketua Kelompok

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang E-
Business Models. Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang
diberikan dalam mata kuliah Pengantar E-Business di Universitas Surabaya.

Dalam Penulisan karya tulis ilmiah ini kami merasa masih banyak kekurangan
baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang
kami miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan
demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan
makalah ini, khususnya kepada Dosen kami yang telah memberikan tugas dan
petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.

Surabaya, Agustus 2019

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II

TELAAH PUSTAKA

2.1 Model-model E-business.

1. Storefront Model.
Model ini menggambungkan proses transaksi, keamanan,
pembayaran online dan penyimpanan informasi untuk
memungkinkan pedagang untuk menjual produk mereka di Web.
Ini merupakan bentuk dasar dari E-commerce dimana penjual dan
pembeli bertransaksi. Ada dua teknologi penting yang terkait
dengan Storefront Model yaitu:
a) Shopping Cart Thecnology.
Teknologi proses pemesanan yang memungkinkan
pelanggan untuk mengumpulkan barang-barang yang
mereka ingin beli selagi melihat-lihat produk lainnya.
b) Online Shopping Mall.
Media yang berisikan koleksi pengecer online yang
menawarkan produk maupun jasanya dalam satu situs.
2. Auction Model.
Diamana konsumen mengajukan tawaran kepada penjual untuk
membeli barang maupun jasanya dengan harga yang ditawarkan
oleh pembeli. Dengan penjual memposting produk yang ia jual dan
menunggu pembeli untuk tawaran harga.
3. Portal Model.
Situs portal sendiri menawarkan pengunjung untuk berkesempatan
menemukan hampir semua yang mereka cari hanya dalam satu
tempat. Portal model sendiri terbagi menjadi dua yaitu:
a) Horizontal Portal.
Portal informasi yang bersifat agregat pada berbagai topik.
b) Vertical Portal.
Portal yang menawarkan informasi yang bersifat spesifik
dalam suatu area tunggal.
4. Dynamic Pricing Model.
Dynamic Pricing Model sendiri dibagi menjadi beberapa bagian
yaitu:
a) Comparison Pricing Model.
Menggunakan belanja dan teknologi untuk memberikan
kesempatan kepada konsumen dengan menemukan harga
terendah dari suatu barang tertentu.
b) Demand-Sensitive Pricing Model.
Merupakan model e-business yang sangat sensitif terhadap
harga dan memeberikan grup pembeli mengurangi hara jika
volume dari suatu penjualan meningkat.
c) Name-Your Price Model.
Model bisnis yang memberikan pilihan kepada konsumen
untuk menentukan harga brang maupun jasa yang mereka
inginkan.
d) Batering Model.
Individu yang melakukan perdagangan bisnis dengan
menukarkan barang yang tidak mereka perlukan dengan
barang yang mereka butuhkan.
e) Rebates.
Situs yang menawarkan pembelinya dengan potongan
harga tertentu dari suatu produk yag terkemuka dengan
imbalan yang di dapat dari komisi maupun iklan.
f) Offering Free Product and Service.
Situs yang menawarkan pembelinya produk maupun jasa
yang gratis.
5. B2B E-commerce dan EDI.
Dimana sistem komunikasi bisnis antara pelaku bisnis atau
transaksi secara elektronik antar suatu perusahaaan yang dilakukan
secara rutin dalam kapasitas produk yang besar. Pihak-pihak yang
melakukan transaksi adalah perusahaan, organisasi, nirbala
ataupun pemerintah.
a) Konsep B2B (Business to Business).
Merupakan transaksi bisnis yang dijalankan melalui
internet, eksternal internet atau jaringan internet dalam
suatu perusahaan.
b) EDI (Electronic Data Interchange).
Merupakan saraana untuk mengefisienkan pertukaran data
transaksi-transaksi reguler yang berulang dalam skala yang
besar, secara elektronik metode ini mengirimkan informasi
antar organisasi serta dalam berbagai proses bisnis.
Kegunaan dari EDI sendiri yaitu:
 Mempermudah pelaku bisnis mengkomunikasikan
bisnisnya denagn cepat.
 Akurat dan efisien karena bersifat dapat
menghindari suatu kesalahan.
 Menekan biaya-biaya yang tidak diperlukan dan
dapat meningkatkan laba kepada pemakainya.
6. Brick and Mortar.
Perusahaan yang beroprasi secara offline dan dalam praktek
bisnisnya dilakuakan secara tradisional dimana proses penjaualan
atau system bisnis dimana konsumen melakukan transaksi meilih
membeli melalui internet dan kemudian dapat melakukan
pengambilan barang dengan mendatangi tempat toko maupun
dealer.
7. Click and Mortar.
Perusahaan yang dapat beroprasi secara online maupun offline
dengan cara penjual dan konsumen melakukan transaksi melalui
internet dan kemudian dapat melakukan pengambilan barang
dengan mendatangi tempat.
Keuntungan dari Click and Mortar Business dibandingkan Brick
and Mortal yaitu akan lebih populer dan memiliki daerah
pemasaran yang luas. Dan jika dibandingakan dengan Pure Online
yaitu pure online akan lebih sulit dipercaya oleh konsumen karena
tidak memilik toko fisik/offline.
2.2 E-commerce Categories.
a) B2C (Business to Customer).
Merupakan aktivitas e-business yang dilakuakan oleh
produsen kepada konsumen dengan menggunakan media
elektronik langsung.
b) B2B (Business to Business).
Merupakan aktivitas transaksi bisnis secara elektronik
antara pelaku bisnis dengan pelaku bisnis lainnya yang
menyangkut dengan pemerintah.
c) B2G (Business to Goverment).
Merupakaa turunan dari B2B dalam ilmu pemasaran yang
sering dikenal dengan pemasaran sektor publik yang
mencakup produk maupun jasa untuk instasi pemerintah.
d) G2C (Goverment to Consumer).
Merupakan aplikasi pengembangan e-government dimana
pemerintah menciptakan dan menerapkan berbagai
portofolio Teknologi Informasi.
e) C2C (Consumer to Consumer).
Merupakan aktivitas penjualan yang dilakukan konsumen
kepada konsumen lainnya dan C2C dapat dilakukan secara
langsung dikarenakan banyaknya fasilitas yang
memungkinkan.
f) C2B (Consumer to Business).
Merupakan model bisnis dimana konsumen menciptakan
dan membentuk nilai akan suatu produk dan
perusahaanmenggunakan nilai ini.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Model E-business yang Digunakan
Perdagangan elektronik mencakup semua pasar online yang
menghubungkan pembeli dan penjual. Internet digunakan untuk memproses
semua transaksi elektronik. Dalam E-business memiliki beberapa model
seperti B2B model, B2C model, C2C model, C2B model. Penjualan B2C
adalah penjualan dimana sebuah bisnis menjual kepada individu, tetapi bisnis
dilakukan secara online. Penjualan C2B adalah penjualan dimana konsumen
menjual barang atau jasa ke bisnis, setara dengan kepemilikan perseorangan
yang melayani bisnis yang lebih besar. Jenis e-commerce lainnya melibatkan
administarasi pemerintah/public yang melakukan transaksi e-commerce
dengan bisnis atau konsumen. B2G, untuk bisnis yang klien tunggalnya
adalah pemerintah atau jenis administrasi publik. Selain itu juga terdapat C2G
yang biasanya orang yang membayar pemerintah untuk pajak atau biaya
kuliah ke universitas.
3.1.1 Airy Rooms (https://www.airyrooms.com)

Model E-business yang digunakan Airy adalah Business to Business to


Consemer (B2B2C). Model bisnis ini kemudian dapat dipecah lagi menjadi
model Business to Business (B2B) dan model Business to Consumer (B2C).
hubungan antara Airy yang bertindak sebagai Virtual Hotel Operator atau
VHO (sebagai pengantara antara pemilik hotel dan guesthouse di berbagai
wilayah di Indonesia dan konsumen) dan pemilik langsung dari hotel dan
guesthouse yang menjadi mitra kerjanya digolongkan kedalam model
Business to Business atau B2B karena dalam hubungan ini, Airy bertindak
sebagai pelaku bisnis yang menawarkan jasa untuk menyewakan kamar hotel
atau guesthouse daripada pemilik hotel atau guesthouse kepada konsumen
dengan imbalan berupa komisi yang diterima dari pemilik langsung dari hotel
dan guesthouse tersebut atas penjualan atau penyewaan kamar. Pemilik
langsung dari hotel dan guesthouse yang menjadi mitra kerja dari Airy juga
bertindak sebagai pelaku bisnis karena tujuan pendirian dan pembangunan
hotel dan guesthouse adalah untuk mendapatkan laba atau keuntungan.
Sedangkan model business to consumer atau B2C digambarkan oleh
hubungan antara Airy dengan konsumen yang ditawarkan jasa pemesanan
kamar tersebut. Dalam hubungan ini, Airy bertindak sebgai pelaku bisnis dan
masyarakat yang menggunakan jasa pemesanan kamar bertibdak sebagai
konsumen atau consumer. Dengan demikian, model Business to Business to
Consumer (B2B2C) dari Airy ini dapat diartikan bahwa Airy yang ertidak
sebagai VHO, dalam operasi bisnisnya tidak terlepas dari hubungannya
dengan para pemilik hotel dan guesthouse sebagai mitra kerja dan konsumen
yang menggunakan jasa yang ditawarkan oleh Airy berupa jasa pemesanan
kamar hotel dan guesthouse melalui website yang disediakan.
3.1.2 RedDoorz (https://www.reddoorz.com)
Model E-business yang digunakan redDoorz adalah B2B2C. Dalam
hubungan kerja sama, RedDoorz menjamin kontrak yang jelas dengan semua
pemilik penginapan – bagi yang hanya memiliki beberapa ketersediaan kamar
maupun seluruh kamar. Selain memiliki beragam metode pembayaran yang
dapat disesuaikan, RedDoorz juga menyediakan program loyalty yaitu
Redcash, promosi marketing serta layanan Customer Service 24-jam.

RedDoorz tidak sama dengan Online Travel Agent (OTA) atau jasa Hotel
Aggregator. RedDoorz mengontrol ketersediaan dan kelengkapan fasilitas yang
dimiliki penginapan setiap harinya – selayaknya jaringan Hotel dalam bentuk
Digital (Asset Light Hotel Chain) dimana aset hotel perusahaan tidak secara
langsung dimiliki oleh RedDoorz. sehingga, RedDoorz juga menjalin
hubungan yang erat dengan seluruh partner termasuk pemilik penginapan,
Online Travel Agent (OTA) serta Hotel Aggregator. Membantu penjualan
kamar RedDoorz, OTA dan Hotel Aggregator menjadi salah satu komponen
partner yang ikut berkembang dan tidak dapat terpisahkan dari kinerja
keseluruhan RedDoorz.
RedDoorz menjalin kerja sama dengan penginapan penginapan kecil dan
menjalin kerjasama dengan mereka bagi pihak penginapan kecil dapat terbantu
dengan promosi oleh brand RedDoorz yang lebih dikenal masyarakat,
customer service 24 jam, penyediaan amenities, dan perlengkapan penginapan
lainnya. sistem ini juga menguntungkan RedDoorz untuk mengembangkan
bisnis tanpa mengeluarkan biaya yang terlalu banyak karena tidak perlu untuk
membeli aset untuk melakukan kegiatan bisnis hotel. Sejak berdiri di tahun
2015, RedDoorz telah telah memiliki lebih dari 500 properti dan telah melayani
lebih dari 700.000 malam menginap bagi konsumennya. Selain memiliki
website yang menyediakan pemesanan kamar secara online, RedDoorz bekerja
sama dengan berbagai OTA lokal maupun internasional seperti Booking.com,
Agoda, Expedia, PegiPegi, Ctrip, Goibibo dan juga Airbnb. Channel penjualan
dibuka sebanyak mungkin agar penjualan kamar menjadi lebih maksimal dan
pilihan lebih banyak tersedia untuk para tamu.

3.1.3 Airbnb (https://www.airbnb.com)


Model E-business yang digunakan Airbnb adalah B2B2C. Airbnb
menyediakan jasa yang berupa kerja sama atau koneksi dengan banyak guest
house/ hotel / villa yang dapat dilihat di website Airbnb dan dari website yang
dimiliki, dapat membantu konsumen untuk melakukan pemesanan kamar
(untuk nasional dan internasional). Pemesanan tidak lagi membutuhkan
kehadiran dari konsumen tersebut. Semua data/informasi mengenai guest
house atau kamar sudah tertera/ dicantumkan di website. Sehingga konsumen
dapat memilih tempat penginapan sesuai yang mereka inginkan sesuai dengan
tarif yang tertera. Selain itu Airbnb juga telah dilengkapi informasi mengenai
fasilitas-fasilitas yang ada. Airbnb telah dipercaya menjadi salah satu jasa
yang dapat dipercaya bagi konsumen dari seluruh penjuru dunia.
BAB IV
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA

https://www.ecommerceceo.com/types-of-ecommerce-business-
models/#major-ecommerce-business-classifications
https://marketeers.com/reddoorz-akan-mengembangkan-bisnisnya-di-
asean/
https://blog.reddoorz.com/2017/03/10/reddoorz-untuk-kalian-yang-belum-
mengenal-kami/
https://www.webintravel.com/reddoorz-lessons-build-business-ground-
not-portal/

Anda mungkin juga menyukai