Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Rumput laut adalah sumberdaya hayati yang telah dimanfaatkan


masyarakat Indonesia sebagai mata pencarian, dan beberapa wilayah
menjadikannya mata pencarian utama. Rumput laut merupakan salah satu
komoditas sumberdaya laut yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi, mudah
dibudidayakan serta biaya produksi yang rendah. Banyak negaranegara maju yang
memanfaatkan rumput laut sebagai bahan baku produksinya, salah satunya adalah
bahan baku kosmetik. Karena peluang ekonomi yang tinggi banyak masyarakat
Indonesia membudidayakan rumput laut

Eucheuma sp adalah salah satu jenis rumput laut yang banyak


dimanfaatkan untuk kegiatan budidaya di berbagai negara Asia Pasifik termasuk
Indonesia. Indonesia telah meningkatkan produksi rumput laut jenis ini dari.

Euchema menghasilkan karaginan jenis kappa. Karagenan dimanfaatkan


pada industri makanan, industri kosmetik, obat-obatan, tekstil, dan sebagai materi
dasar dari aromatic diffuser (Hasanah, 2013). 2 Faktor utama keberhasilan
kegiatan budidaya rumput laut adalah pemilihan lokasi yang tepat. Penentuan
lokasi dan kondisi perairan harus disesuaikan dengan metode budidaya yang akan

digunakan. Tumbuhan laut termasuk makroalga atau rumput laut


berinteraksi dengan lingkungan kualitas airnya. Diantara faktor lingkungan
tersebut adalah ketersediaan cahaya, suhu, salinitas, arus, dan ketersediaan
nutrient.

Berbagai peluang yang ada pada hasil kelautan rumput laut mampu
diciptakan sebagai produk unggulan ekspor dunia. Namun, tingginya peluang
rumput laut tersebut belum sepenuhnya diimbangi dengan usaha yang mampu
memanfaatkan sumber daya rumput laut yang mampu memberikan nilai ekonomi
yang maksimal bagi semua stakeholder yang terlibat baik secara langsung maupun
tidak langsung dalam industri budidaya rumput laut. Saat ini, pemanfaatan rumput
laut hanya berbatas pada ekspor barang mentah sebesar 50% dari jumlah rumput
laut yang 2.

Rumput laut merupakan sumber utama penghasil agar-agar, alginat dan


karaginan yang banyak dimanfaatkan dalam industri makanan, kosmetik, farmasi,
dan industri lainnya seperti industri kertas, tekstil, fotografi, pasta, dan
pengalengan ikan. Tahun 2009 produksi rumput laut sebesar 2,7 juta ton, pada
tahun 2010 meningkat menjadi 3,1 juta ton, selanjutnya pada tahun 2011 naik
menjadi 4,3 juta ton. Hal tersebut yang menjadi alasan mengapa rumput laut
merupakan salah satu produk unggulan dalam kebijakan pemerintah yang akan
menjadikan indonesia sebagai penghasil produk perikanan laut terbesar di dunia
pada tahun 2015

1.2 Tujuan

Adapun tujuan dari pembuatan laporan ini Adalah untuk mengetahui apa saja hasil
dari pengolahan rumput laut.

Anda mungkin juga menyukai