Disusun oleh:
Fiana Deswita
1918012010
Perceptor:
Dr. Rani Himayanti, Sp.M K
I. IDENTITAS
Nama : Nn. Ni Komang Nila Septiana
Umur : 23 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Seputih Banyak, Lampung Tengah
Tanggal Pemeriksaan : 10 Maret 2020
II. ANAMNESIS
Keluhan Utama :
Benjolan di bawah kelopak mata kanan sejak 1 bulan yang lalu.
Keluhan Tambahan :
Terasa nyeri, keluar air mata , gatal.
Status Generalis:
A. Pemeriksaan Fisik
Status Present
Keadaan Umum : Tampak sakit ringan
Kesadaran : Compos mentis
Tekanan darah : 120/80 mmhg
Nadi : 80x/menit
Pernapasan : 22x/menit
Suhu : 36,8oC
Status Generalis
Kepala
Muka : Simetris, normochepal, oedem (-)
Rambut : Hitam, pertumbuhan merata
Mata : Simetris
Telinga : Simetris, sekret (-)
Hidung : Nafas cuping hidung (-)
Mulut : Sianosis (-)
Kesan : Dalam batas normal
Leher
Trakea : Deviasi trachea (-), letak normal
KGB : Tidak pembesaran pada KGB leher
Kesan : Dalam batas normal
Thoraks
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Systolic thrill tidak teraba
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi : SI/SII reguler, murmur (-), gallop (-)
Kesan : Pemeriksaan jantung dalam batas normal
Paru
Anterior Posterior
Kanan Kiri Kanan Kiri
Inspeksi Normochest, Normochest, Normochest, Normochest,
pergerakan dada pergerakan dada pergerakan dada pergerakan dada
simetris simetris simetris simetris
Palpasi Fremitus taktil Fremitus taktil Fremitus taktil, Fremitus taktil,
dan ekspansi dada dan ekspansi dada ekspansi dada ekspansi dada
dextra = sinistra dextra = sinistra dextra = sinistra dextra = sinistra
Perkusi Sonor Sonor Sonor Sonor
Auskultasi Vesikuler (N), Vesikuler (N), Vesikuler (N), Vesikuler (N),
ronki -/-, ronki -/- ronki -/-, ronki -/-,
wheezing -/- wheezing -/- wheezing -/- wheezing -/-
Abdomen
Inspeksi : Datar
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Perkusi : Timpani (+)
Palpasi : Supel, nyeri tekan (-), hepar & lien tidak teraba
Kesan : Pemeriksaan abdomen dalam batas normal
Ekstremitas
Superior : Lengkap, cacat (-), oedem (-/-)
Infrerior : Lengkap, cacat (-), oedem (-/-)
Kesan : Dalam batas normal
Terdapat benjolan
STATUS OFTALMOLOGIS
OD OS
6/6 VISUS 6/6
Normal GERAK BOLA MATA Normal
Tidak dilakukan skiaskopi SKIASKOPI Tidak dilakukan skiaskopi
Eksoftalmus (-), Eksoftalmus (-),
endoftalmus (-), deviasi (-), BULBUS OCULI endoftalmus (-), deviasi (-),
strabismus (-), nistagmus (-) strabismus (-), nistagmus (-)
Dalam batas normal SUPERSILIA Dalam batas normal
Parese (-), paralise (-) PARESE/PARALISE Parese (-), paralise (-)
Edem (-), hiperemis (-) PALPEBRA SUPERIOR Edem (-), hiperemis (-)
Edem (-), hiperemis (-) Edem (-), hiperemis (-)
terdapat benjolan(+) keras, PALPEBRA INFERIOR
nyeri tekan(+)
Injeksi (-), sekret (-) KONJUNGTIVA PALPEBRA Injeksi (-), sekret (-)
Injeksi (-) KONJUNGTIVA FORNIKS Injeksi (-)
Injeksi (-), Sekret (-) KONJUNGTIVA BULBI Injeksi (-), sekret (-)
Ikterik (-), injeksi (-) SKLERA Ikterik (-), injeksi (-)
Jernih (+) KORNEA Jernih (+)
Trantas dots limbus Trantas dots limbus
LIMBUS
superior(-) superior(-)
Dalam , hipopion (-), CAMERA OCULI Dalam , hipopion (-),
hifema (-) ANTERIOR hifema (-)
Coklat, kripta(+) IRIS Coklat, Kripta (+)
Bulat, Regular, Refleks Bulat, Regular, Refleks
PUPIL
Cahaya (+) Cahaya (+)
Jernih LENSA Jernih
Tidak dilakukan FUNDUSKOPI Tidak dilakukan
IV. RESUME
Pasien datang ke Poli RSUD Abdul Moeloek dengan keluhan terdapat
benjolan di bawah kelopak mata kanan sejak 1 bulan yang lalu. Menurut
pasien benjolan yang di rasakan awalnya kecil seperti di gigit nyamuk yang
lama kelamaan membesar. Benjolan di sertai dengan nyeri, sering keluar air
mata dan terasa gatal pada daerah benjolan. Keluhan mata merah di sangkal
sebelumnya pasien belum pernah mengalami keluhan yang sama .
Sebelumnya pasien sudah pernah berobat ke RS Mardiwaluyo lalu pasien
menambahkan menurut dokter yang memeriksanya kantung mata pasien
tersumbat lalu pasien ke RS Abdul Moeloek. Riwayat penggunaan obat
obatan dalam jangka waktu lama di sangkal penggunaan lensa kontak di
sangkal riwayat penyakit kronis di sangkal. Riwayat trauma di sangkal.
V. PEMERIKSAAN ANJURAN
- Pemeriksaan histopatologis
- Pemeriksaan CT Scan
VIII. PENATALAKSANAAN
- Eksisi
IX. PROGNOSA
Quo ad Vitam : ad bonam
Quo ad Fungtionam : ad bonam
Quo ad Sanationam : ad bonam
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pendahuluan
pertumbuhan sel tidak normal atau terus-menerus dan tidak terkendali yang
dapat merusak jaringan sekitarnya serta dapat menjalar ke tempat yang jauh
dari asalnya yang disebut metastasis. Menurut data WHO tahun 2013,
insiden kanker meningkat dari 12,7 juta kasus tahun 2008 menjadi 14,1 juta
kasus tahun 2012 dengan jumlah kematian meningkat dari 7,6 juta orang
tahun 2008 menjadi 8,2 juta pada tahun 2012 (Kemenkes RI,2014) . Kanker
lain hampir 70% penderita penyakit ini ditemukan dalam keadaan stadium
Mata sebagai indera yang menyebabkan manusia untuk melihat juga tidak
mata, saraf mata dan kelenjar air mata. Tumor mata jarang ditemukan dan
dapat berasal dari dinding orbita, isi orbita, sinus paranasalis, dan
bersifat jinak atau ganas. Bila tumor jinak maka memerlukan eksisi dan atau
tindakan biopsy dan redioterapi serta kemoterapi. Tumor mata bisa juga
Kebanyakan tumor mata sekunder berasal dari hidung dan sinus paranasal.
80%, artinya masih ada harapan hidup yang cukup baik. Angka kematian
sangat dipengaruhi oleh stadium tumor itu sendiri. Tentu saja pada stadium
sekresi kelenjar yang membentuk film air mata di depan kornea. Pada
Zeis pada pangkal rambut, dan kelenjar Meibom pada tarsus. Otot seperti:
Tumor mata bisa terjadi di semua bagian mata yang mengalami pembelahan
sel abnormal dan kematian sel yang menurun. Berdasarkan posisinya, tumor
1. Tumor eksternal, yaitu tumor yang tumbuh di bagian luar mata seperti
Tumor Eksternal
mata dan kelopak mata. Tumor palpebra bisa berasal dari kulit, jaringan
ikat, jaringan kelenjar, pembuluh darah, saraf, maupun dari otot sekitar
menjadi tumor jinak dan tumor ganas. Tumor jinak palpebra sangat
mudah dikenali secara klinis. Tumor ganas palpebra dibagi menjadi dua,
yaitu tumor primer dan tumor metastatik (jarang) (Eva PR, Whitcher JP.
Vaughan & Asbury,2013). Tumor ganas yang paling sering mengenai
Karsinoma sel basal berasal dari lapisan basal epitel kulit atau dari lapis
luar sel folikel rambut. Berupa benjolan yang transparan, kadang dengan
section), bedah mikrografi Mohs, bedah dengan laser CO2, dan eksisi
sel basal. Umumnya sering muncul dari batas kelopak mata (gabungan
kulit dengan mukosa) pada pasien yang tua. Dapat mengenai kelopak
mata atas dan bawah.Gejala klinis dapat muncul dalam 2 bentuk yaitu
sebuah luka dengan batas tinggi dan keras yang paling sering. Kedua
adalah bentuk seperti jamur atau polip verukosa tanpa ada luka, tetapi
batasan operasi yang luas dengan control potongan beku segar untuk
Tumor Konjungtiva
1.1. Karsinoma
daerah fisura palpebra dan yang lebih jarang adalah di konjungtiva yang
dan mengatasi sebagian besar lesi ini. Tatalaksananya yaitu eksisi ulang
yang memberi warna pada kulit,yaitu sel melanosit. Mata juga memiliki
bentuk menjadi tidak teratur atau nevus bertambah luas atau bertambah
2.1 Retinoblastoma
Retinoblastoma adalah tumor ganas pada retina yang sering terjadi pada anak-
anak. Tanda dan gejalanya adalah leukokoria (reflek putih pada pupil atu disebut
reflek mata kucing) adalah tanda yang sering terlihat pada retinoblastoma, yaitu
56,1% dari seluruh kasus yang ada. Kemudian gejala yang lain adalah strabismus
yang terjadi karena gangguan visus, nistagmus (pergerakan bola mata yang
mata) sering terjadi pada negara tidak berkembang. Retinoblastoma juga bisa
dan inflamasi pada mata (pseudouveitis dan selulitis) (Aventura M dan Kaiser
memperoleh penglihatan yang bisa terlihat oleh penderita. Tindakan yang bisa
Kaiser ,2012).
Melanoma maligna terjadi pada sel yang memproduksi melanin, pigmen yang
memberi warna pada kulit,yaitu sel melanosit. Mata juga memiliki sel yang
memproduksi melanin dan dapat menjadi melanoma. 18 Pada fase awal mungkin
tidak akan mengalami gejala apapun, akan tetapi pada kasus yang lain dapat
mengalami tanda dan gejala dengan gambaran klinis termasuk vaskularisasi tumor
adalah timbulnya titik gelap pada iris mata,sensasi silau pada mata,penglihatan
kabur pada salah satu mata dan timbul sensasi berlekuk pada penglihatan.
Penatalaksanaan pada penyakit ini adalah dengan reseksi lesi tumor dan enukleasi
Tumor Retrobulbar
Tumor retrobulbar merupakan salah satu tumor orbita yang berlokasi di belakang
bola mata. Tumor retrobulbar dapat dibagi menjadi intrakonal dan ekstrakonal
pada orang dewasa. Biasanya tumor terletak dalam konus otot-otot retrobulbar.
proptosis.
muncul pada dekade pertama kehidupan. Dapat hadir sebagai tumor yang soliter
unilateral yang bertahap dan tidak disertai nyeri. Pemeriksaan fundus dapat
memperlihatkan adanya atropi dan edema papil saraf optik dan pembesaran vena.
cepat disertai keterbatasan pergerakan bola mata atropi atau edema diskus optikus
dan proptosis yang terjadi secara perlahan-lahan. Selama fase intadural, secara
klinis sulit dibedakan dari glioma nervus optik. Adanya opticocilliary shunt
menginvasi orbita. Invasi orbita dapat timbul melalui dasar fossa cranii anterior
5. Rhabdomyosarcoma adalah Tumor ganas dari orbita yang berasal dari otot
dibawah usia 15 tahun. Terdapat proptosis yang progresif dan tiba-tiba onsetnya.
Gejala klinis tumor retrobulbar adalah adanya penonjolan bola mata merupakan
manifestasi klinis yang paling penting dan paling awal muncul pada tumor
retrobulbar. Penonjolan bola mata ini dikenal dengan proptosis atau exopthalmus.
Karena letak lesi di dalam orbita, bola mata terdorong ke depan dan pergerakan
bola mata terbatas pada arah yang homolateral. Bola mata juga dapat terdorong ke
arah superior, inferior, medial atau lateral tergantung dari posisi lesi dalam orbita.
Derajat exopthalmus bergantung dari derajat tumor (A. Anissa Rahmadani ,2012).
TERAPI
2. Tumor ganas: memerlukan biopsi dan radioterapi. Limfoma juga bereaksi baik
6. R. A., 2000, Retina dan Tumor Intraokular dalam Vaughan, D. G., Asbury,
T., Riodaneva, P., (eds) , Oftalmology umum 14th ed., Widya Medika ,
Jakata: 217-219,369.
8. Ilyas S, Sri RY. Ilmu Penyakit Mata Edisi keempat. 2012. Badan Penerbit
FKUI. Jakarta