Anda di halaman 1dari 55

Sistem Informasi Pemasaran | MarkeTeam 2015/2016

Sistem Informasi Pemasaran | MarkeTeam 2015/2016

KATA PENGANTAR

K
ami panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas karunia-Nya
karena telah memberikan kemudahan bagi kami, MarkeTeam
2015/2016, dalam menyelesaikan modul Sistem Informasi Pemasaran
ini. Shalawat serta salam semoga dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW atas
kelapangan ilmu dan keteladanannya bagi umat manusia. Harapan kami adalah
modul ini dapat memudahkan praktikan untuk memahami apa itu Sistem Informasi
Pemasaran dengan lebih baik dan mendukung penyerapan materi yang diberikan
oleh dosen di kelas.
Terima kasih kami ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu kami
dalam pembuatan modul ini. Pada kesempatan ini kami mencoba melakukan
beberapa penyesuaian materi agar praktikan dapat lebih memahami materi secara
teoritis dan mampu mempraktikannya dalam kehidupan nyata secara kreatif dan
terampil. Secara lebih spesifik, kami harap praktikan dapat lebih terampil dalam
melakukan perencanaan, pengimplementasian, dan pengendalian pemasaran
terutama yang berhubungan dengan sistem.
Kami berusaha untuk dapat terus memberikan yang terbaik dari kami.
Namun, dengan segala keterbatasan, mungkin masih ada beberapa kekurangan pada
modul ini. Oleh karena itu, saran dan masukan dari semua pihak selalu kami
harapkan untuk perbaikan dan penyempurnaan modul ini kedepannya. Selain itu,
juga untuk mendukung kemajuan MarkeTeam dan mata kuliah Sistem Informasi
Pemasaran di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran.

MarkeTeam 2015/2016

i
Sistem Informasi Pemasaran | MarkeTeam 2015/2016

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i


DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
PENDAHULUAN ............................................................................................................. 1
PENGERTIAN SISTEM INFORMASI PEMASARAN ............................................... 2
ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM ............................................................................... 5
FLOWCHART .................................................................................................................. 9
DESAIN SISTEM ........................................................................................................... 11
UML USE-CASE DIAGRAM ....................................................................................... 14
UML CLASS DIAGRAM .............................................................................................. 17
PENCATATAN INTERNAL ......................................................................................... 22
INTELEJEN PEMASARAN ......................................................................................... 23
RISET PEMASARAN .................................................................................................... 25
PERUMUSAN KUESIONER ........................................................................................ 29
PENGOLAHAN DATA SISTEM INFORMASI PEMASARAN ............................... 35
TUTORIAL SEDERHANA SPSS ................................................................................. 36
PERSAMAAN LINIER .................................................................................................. 44

ii
Sistem Informasi Pemasaran | MarkeTeam 2015/2016

3
Sistem Informasi Pemasaran | MarkeTeam 2015/2016

PENDAHULUAN

P
emasaran bersifat dinamis, selalu berubah-ubah yang disesuaikan dengan
perilaku konsumennya. Perusahaan hidup dari konsumennya, maka dari
itu sudah pasti perlu untuk memahami benar tentang konsumennya,
sedangkan terus terjadi pergeseran sikap dan perilaku dari konsumennya tersebut
tanpa perusahaan dapat mengontrolnya. Untuk mengantisipasi perubahan tersebut
maka perusahaan perlu untuk membuat sebuah sistem yang dapat membantu
perusahaan dalam memahami benar tentang konsumennya tersebut walau dengan
pergeseran sikapnya. Untuk itulah perusahaan perlu membuat sebuah sistem
informasi yang dapat membantu perusahaan dalam pengambilan keputusan
pemasaran yaitu Sistem Informasi Pemasaran.

1
Sistem Informasi Pemasaran | MarkeTeam 2015/2016

PENGERTIAN SISTEM INFORMASI PEMASARAN

M
arshall dan LaMotte (1992) menjelaskan bahwa Sistem Informasi
Pemasaran (SIP) atau Marketing Information System (MIS) akan
berhubungan dengan suatu sistem yang luas dan fleksibel, formal,
dan berkelanjutan yang dirancang untuk memberikan suatu susunan aliran
informasi yang relevan untuk memandu pembuatan keputusan pemasaran.
Sementara pengertian dari sistem dan informasi sendiri adalah:

Sistem : berasal dari bahasa latin (systēma) dan bahasa Yunani (sustēma)
adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang
dihubungkan atau digabungkan bersama untuk memudahkan aliran
informasi, materi atau energi.
Informasi: merupakan akumulasi data (segala kejadian atau kenyataan yang
belum diolah atau belum melalui proses/masih mentah) yang telah
diolah dan dimanipulasi hingga mempunyai suatu nilai
pengetahuan (knowledge) yang akan bermanfaat untuk
pengambilan keputusan.

Sistem informasi pemasaran merupakan kumpulan dari sub sistem yang


saling berhubungan satu sama lain secara harmonis dengan tujuan untuk mengolah
data yang berkaitan dengan masalah pemasaran menjadi informasi pemasaran yang
diperlukan oleh manajemen untuk mengambil keputusan dalam rangka
melaksanakan fungsinya. Sistem informasi pemasaran juga dapat didefinisikan
sebagai suatu sistem berbasis komputer yang bekerja sama dengan sistem informasi
fungsional lain untuk mendukung manajemen perusahaan dalam menyelesaikan
masalah yang berhubungan dengan pemasaran produk.

Sistem informasi pemasaran mempunyai tiga subsistem input:

 Sistem Informasi Akuntansi (AIS). Subsistem informasi ini memberikan


data terperinci dan berkaitan dengan masalah keuangan, baik yang bersumber
dari dalam maupun dari luar perusahaan.

2
Sistem Informasi Pemasaran | MarkeTeam 2015/2016

 Riset/penelitian pemasaran. Subsistem ini memberikan fasilitas untuk


merancang, mengumpulkan, menganalisis, dan melaporkan data hasil riset di
bidang pemasaran secara sistematis. Data yang dikumpulkan dalam subsistem
ini ada dua jenis, yaitu data primer (diperoleh dari penyebaran kuesioner,
survei, FGD, observasi, dsb) dan data sekunder (diperoleh dari sumber intern
seperti laporan rugi laba, neraca, laporan statistik: buku, jurnal).
 Intelejen pemasaran. subsistem ini setiap hari mengumpulkandata dan
informasi yang berkaitan dengan lingkungan perusahaan khususnya
mengenai pesaing untuk membantu para manajer mempersiapkan dan
menyempurnakan rencana pemasaran.

Gambar 1.1. Skema Input-Output Sistem Informasi Pemasaran

Sistem informasi pemasaran juga menghasilkan lima subsistem output sebagai


bentuk pelaporannya, antara lain:

 Subsistem informasi produk. Subsistem pelaporan ini memberikan


informasi apa saja yang berkaitan dengan produk yang dijual oleh perusahaan
misalnya siklus produk, harga produk, status produk, spesifikasi produk dan
sebagainya.

3
Sistem Informasi Pemasaran | MarkeTeam 2015/2016

 Subsistem informasi harga. Subsistem pelaporan ini memberikan informasi


tentang harga setiap produk yang dijual.
 Subsistem informasi tempat. Susbsistem ini memberikan informasi tentang
bagaimana produk didistribusikan kepada konsumen.
 Subsistem informasi promosi. Subsistem ini memberikan informasi tentang
komunikasi pemasaran seperti apa yang paling efektif.
 Subsistem informasi bauran terpadu. Merupakan penggabungan informasi
dari keempat subsistem diatas, jadi sistem pelaporan dapat disajikan dalam
empat aspek terpisah bagi pemakainya dan dapat juga disajikan dalam satu
aspek yang terintegrasi, tergantung informasi yang dibutuhkan oleh
pemakai/user.

Sistem informasi pemasaran secara garis besar diawali oleh proses input
melalui subsistem informasi akuntansi (AIS), riset/penelitian pemasaran, dan
intelejen pemasaran. Setelah ketiga input tersebut diproses sehingga menghasilkan
sebuah subsistem informasi produk, subsistem informasi tempat, subsistem
informasi harga, subsistem informasi promosi dan subsistem bauran terpadu.

4
Sistem Informasi Pemasaran | MarkeTeam 2015/2016

5
Sistem Informasi Pemasaran | MarkeTeam 2015/2016

ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM

Pengertian Analisis Sistem

Analisis Sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke
dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan
mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan
yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan. Tahapan analisis merupakan
tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan didalam tahap ini akan
menyebabkan juga kesalahan ditahap selanjutnya (seolah seperti membangun
rumah namun kita tidak menganalisa pondasi-pondasinya sehingga kemungkinan
rumah tersebut kurang sempurna atau bahkan tidak bisa ditempati sama sekali).

Langkah-langkah dalam analisis sistem:


 Mengidentifikasikan penyebab masalah
Identify, yaitu  Mengidentifikasikan titik keputusan
mengidentifikasikan masalah  Mengidentidikasikan personel-personel
kunci
 Menentukan jenis penelitian
 Merencanakan jadwalpenelitian
 Mengatur jadwal observasi
Understand, yaitu memahami  Mengatur jadwal pengambilan sampel
kerja dari sistem yang ada  Membuat penugasan penelitian
 Membuat agenda wawancara
 Mengumpulkan hasil penelitian
 Mengaturjadwalwawancara
 Menganalisis kelemahan sistem
Analyze, yaitu menganalisis
 Menganalisis kebutuhan informasi
sistem
pemakai atau manajemen
Tujuan:
Report, yaitu membuat laporan
 Pelaporan bahwa analisis telah selesai
hasil analisis
dilakukan

5
Sistem Informasi Pemasaran | MarkeTeam 2015/2016

 Meluruskan kesalahpahaman mengenai


apa yang telah ditemukan dan dianalisis
oleh analis sistem tetapi tidak sesuai
menurut manajemen
 Meminta pendapat-pendapat dan saran-
saran dari pihak manajemen
 Meminta persetujuan kepada pihak
manajemen untuk melakukan tindakan
selanjutnya.

Memahami
Identifikasi Masalah Menganalisa Melaporkan
Sistem

Gambar 2.1. Langkah-langkah dalam Analisis Sistem

Perancangan Sistem

Perancangan sistem merupakan definisi dari kebutuhan-kebutuhan fungsional


yang menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk, dapat berupa
penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa
elemen yang terpisah kedalam satu kesalahan yang utuh dan berfungsi.
Perancangan sistem dapat juga diartikan sebagai berikut:
 Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem.
 Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional.
 Persiapan untuk rancang bangun implementasi.
 Menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk yang dapat berupa
penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari
beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesalahan yang utuh dan
berfungsi.
 Termasuk menyangkut mengkonfigurasikan dari komponen-komponen
perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem.

Perancangan sistem dapat dibagi dalam dua bagian yaitu:

6
Sistem Informasi Pemasaran | MarkeTeam 2015/2016

1. Perancangan sistem secara umum atau perancangan konseptual, perancangan


logical.
2. Perancangan sistem terinciatauperancangan sistem secara fisik.

Sementara, duua tujuan utama dari tahap perancangan sistem yaitu:


1. Untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem.
2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap
kepada pemrogram komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat.

Keunggulan dan Kelemahan Sistem

Contoh keuunggulan sistem:


 Catatan konsumen dapat dibedakan atau diklasifikasikan menjadi dua, yaitu
antara member dan non-member.
 Minim terjadi kesalahan dalam pencatatan karena faktor pencatatan manual.
 Penggunaan sistem yang masih manual dapat mudah digunakan oleh
siapapun.

Contoh kelemahan sistem:


 Dalam pencarian data member terkadang mengalami kendala data error atau
hilang.
 Sistem pencarian data yang kurang sistematis sehingga membuat pendaftaran
member baru menjadi lama.
 Sistem pencarian laporan sangat sulit digunakan sehingga mengalami
ketidakefisienan waktu
 Sering terjadinya keterlambatan pemindahan data untuk pembuatan laporan
karena masih menggunakan pencatatan manual.

Komponen Sistem (Brainware, Hardware, dan Software)

Brainware. Orang yang terlibat dalam kegiatan pemanfaatan komputer atau sistem
pengolahan data. Brainware merupakan sumber inspirasi utama bagi terbentuknya
suatu sistem komputer. Brainware ini bisa mencakup orang-orang yang bekerja
secara langsung dengan menggunakan komputer sebagai alat bantu, ataupun orang-

7
Sistem Informasi Pemasaran | MarkeTeam 2015/2016

orang yang tidak bekerja secara langsung menggunakan komputer, tetapi menerima
hasil kerja dari komputer yang berbentuk laporan.

Hardware. Perangkat keras dapat didefinisikan sebagai peralatan dalam sistem


komputer yang dapat dilihat dan dapat dijamah secara fisik.

Software. Perangkat lunak, merupakan program-program komputer yang berguna


untuk menjalankansuatu pekerjaan sesuai dengan yang dikehendaki. Program
tersebut ditulis dengan bahasa khusus yang dimengerti oleh komputer. Software
berfungsi untuk mengolah segala proses dan mengelola program-program di dalam
komputer.

8
Sistem Informasi Pemasaran | MarkeTeam 2015/2016

FLOWCHART

F
lowchart (bagan alir) merupakan salah satu alat bantu yang digunakan
dalam menganalisis sistem. Pengertian dari flowchart sendiri yaitu sebagai
bagan (chart) yang menunjukan alir (flow) di dalam program atau prosedur
sistem secara logika. Flowchart digunakan terutama untuk alat komunikasi dan
untuk dokumentasi.
Ada beberapa jenis flowchart diantaranya:
 Bagan alir sistem (system flowchart)
System flowchart dapat didefinisikan sebagai bagan yang menunjukan arus
pekerjaan secara keseluruhan dari sistem. Bagan ini menjelaskan urut-urutan
dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. System flowchart
menunjukan apa yang dikerjakan di dalam sistem.
 Bagan alir dokumen (document flowchart)
Bagan alir dokumen (document flowchart) atau disebut juga bagan alir
formulir (form flowchart) atau paperwork flowchart merupakan bagan alir
yang menunjukan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusan-
tembusannya.
 Bagan alir skematik (schematic flowchart)
Schematic flowchart merupakan bagan alir yang mirip dengan bagan alir
sistem, yaitu untuk menggambarkan prosedur di dalma sistem. Perbedaannya
adalah, bagan alir skematik selain menggunakan simbol-simbol bagan alir
sistem juga menggunakan gambar-gambar komputer dan peralatan lainnya
yang digunakan.
 Bagan alir program (program flowchart)
Program flowchart merupakan bagan yang menjelaskan secara rinci langkah-
langkah dari proses program. Program flowchart merupakan derivikasi
system flowchart.
 Bagan alir proses (process flowchart)
Process flowchart merupakan bagan alir yang banyak digunakan di teknik
industri. Flowchart ini juga berguna bagi analis sistem untuk menggambarkan
proses dalam suatu prosedur.

9
Sistem Informasi Pemasaran | MarkeTeam 2015/2016

Tabel 2.1. Simbol/Notasi Flowchart Sederhana

SIMBOL ARTI SIMBOL ARTI

Decision
Process
Perbandingan pernyataan,
Proses perhitungan/proses penyelesaian data yang
pengolahan data memberikan pilihan langkah
selanjutnya

Subprocess
Start/End
Pelaksanaan suatu bagian
(sub-program)/prosedur Permulaan/akhir flowchart

Document
Data
Input berasal dari dokumen
Input data/output data yang
dalam bentuk kertas atau
diproses atau informasi
output dicetak ke kertas

Database Online Storage

Input/output yang Input atau output yang


menggunakan disk menggunakan penyimpanan
magnetik/drum magnetik akses langsung

On-page reference Off-page reference

Penghubung bagian-bagian Penghubung bagian-bagian


flowchart yang berada pada flowchart yang berada pada
satu halaman halaman berbeda

Apabila seorang analis dan programmer akan membuat flowchart, ada


beberapa petunjuk yang harus diperhatikan, seperti:
1. Flowchart digambarkan dari halaman atas kebawah dan dari kiri kekanan.
2. Aktivitas yang digambarkan harus didefinisikan secara hati-hati dan definisi
ini harus dapat dimengerti oleh pembacanya.
3. Kapan aktivitas dimulai dan berakhir harus ditentukan secara jelas.
4. Setiap langkah dari aktivitas harus diuraikan dengan menggunakan deskripsi
kata kerja.
5. Setiap langkah dari aktivitas harus berada pada urutan yang benar.
6. Lingkup dan range dari aktivitas yang sedang digambarkan harus ditelusuri
dengan hati-hati.
7. Gunakan simbol-simbol flowchart yang standar.

10
Sistem Informasi Pemasaran | MarkeTeam 2015/2016

DESAIN SISTEM

U
ntuk mendesain sistem informasi pemasaran pada perusahaan dapat
digunakan Unified Modeling Language (UML) yang merupakan
bahasa pemodelan sistem yang berorientasi pada objek. Untuk
memudahkan pembuatan sistem, maka dipilih dua diagram dari UML yaitu Use-
Case Diagram dan Class Diagram yang penggunaannya relatif mudah dipahami
oleh user dan tergolong kedalam diagram yang sederhana.

Pengertian UML

Unified Modeling Language (UML) adalah sebuah bahasa yang berdasarkan


grafik atau gambar untuk memvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun, dan
pendokumentasian dari sebuah sistem berbasis objek.
Mengapa menggunakan UML?
 Mudah digunakan karena penggambarannya berdasarkan pada penggambaran
manusia dan mesin yang terlibat di dalam sistem.
 Model yang sederhana ini memudahkan penggabungan konsep antara
user,designer,dan programmer.
 Dalam pengembanganya juga memudahkan dalam medesain sistem, karena
UML dapat digunakan di berbagai tahap pengembangan sistem.
 Terstandarisasi karena banyak alat yang tersedia untuk menggambarkan
UML.

Penggambaran Sistem Melalui Berbagai Perspektif

Untuk mengetahui bagaimana cara menggambarakan suatu sistem dengan


baik, maka kita akan membaginya kedalam bebagai sudut pandang yang berbeda
dari pembuat sistem tersebut. Dalam membuat suatu sistem, maka akan terlibat
setidaknya tiga golongan yang berbeda, yaitu:
1. User<penggunasistem>
2. Desainer<perancangsistem>

11
Sistem Informasi Pemasaran | MarkeTeam 2015/2016

3. Programer<pemogramsistem>

Masing-masing sudut pandang yang dimiliki ketiga golongan tersebut yaitu:


1. The User – Konseptual
Membutuhkan diagram yang menggambarkan objek-objek yang terlibat di
dalam sistem. Contoh: karyawan, mesin, tugas, dll.
2. The Designer-Spesifikasi
Membutuhkan diagram yang menggambarkan konsep software. Contoh:
window, queue, list hash table, file.
3. The Programmer-Implementasi
Membutuhkan diagram, yang menggambambarkan pemograman di dalam
sistem. Contoh: Java Class, C++class.

Dari perbedaan sudut pandang kebutuhan masing-masing golongan diatas, maka


UML menyediakan berbagai diagram dalam penggambaran/pemodelan UML,
yaitu:

 User requirements:
Use-case diagram (memperlihatkan hubungan antara actor dengan usecase).
 Static aspects:
Class diagram, package diagram.
 Dynamic aspects:
Sequence diagram, collaboration diagram, activity diagram, state diagram.
 Implementation aspects:
Component diagram, deployment diagram.

Modelling dengan UML Versi 2.0

Terdapat 13 digram yang terbagi ke dalam tiga kategori dalam pemodelan


dengan UML.
1. Structure diagram, digunakan untuk menampilkan blok bangunan dari suatu
sistem. Structure diagram juga merupakan fitur yang tidak berubah
bersamaan dengan waktu. Diagram-diagram pada kategori ini:
 Class diagram

12
Sistem Informasi Pemasaran | MarkeTeam 2015/2016

 Component diagram
 Object diagram
 Profile diagram
 Composite structure diagram
 Deployment diagram
 Package diagram

Gambar 2.2. Berbagai Diagram pada Pemodelan dengan UML

2. Behavior diagram, digunakan untuk menampilkan bagaimana suatu sistem


merespon permintaan seiring dengan waktu. Diagram-diagram pada kategori
ini:
 Activity diagram
 Use-case diagram
 State machine diagram
3. Interaction diagram, merupakan tipe dari behavior diagram. Diagram ini
digunakan untuk melukiskan perubahan dari pesan-pesan dalam suatu
kolaborasi (kumpulan dari objek-objek yang sama) sehingga tujuan bisa
tercapai. Diagram-diagram pada kategori ini:
 Sequence diagram
 Communication diagram
 Interaction overview diagram
 Timing diagram

13
Sistem Informasi Pemasaran | MarkeTeam 2015/2016

UML USE-CASE DIAGRAM

U
se-case diagram merupakan model diagram UML yang digunakan untuk
menggambarkan requirement fungsional yang diharapkan dari sebuah
sistem. Use-case diagram menekankan pada “siapa” melakukan “apa”
dalam lingkungan sistem yang akan dibangun dan bukan “bagaimana” sistem
mengerjakannya. Use-case diagram sebenarnya terdiri dari dua bagian besar: use-
case diagram dan use-case description.

Elemen-elemen dalam Use-case Diagram

Sebuah use-case diagram memiliki dua buah elemen: elemen pertama adalah
elemen yang mewakili peranan bisnis dan elemen kedua berperan sebagai
perwakilan dari gambaran proses bisnis. Kedua elemen tersebut terangkum pada:
 Actors. Pada umumnya adalah gambaran sebuah entitas ataupun entitas-
entitas yang memegang peranan di dalam sistem/terlibat di dalam sistem.
Contoh gambaran actor terlihat pada gambar berikut ini:

Doctor Patient
 Use-case. Menggambarkan fungsi-fungsi bisnis yang terjadi di dalam sistem.
Perlu diingat bahwa use case ini memperlihatkan ”apa” saja yang terjadi di
dalam sistem bukan ”bagaimana” itu terjadi. Contoh gambaran use case
terlihat pada gambar berikut ini:

Make appointment Perform medical test

14
Sistem Informasi Pemasaran | MarkeTeam 2015/2016

 System boundary/batas wilayah sistem. Membatasi wilayah sistem untuk


keseluruhan sistem atau untuk suatu fungsionalitas tertentu. Contoh
gambaran system boundary terlihat pada gambar berikut ini:

Relasi/Hubungan Use-case dalam System Boundaries

Use-case pada umumnya terhubung oleh beragam hubungan. Terdapat


beberapa bentuk hubungan atau asosiasi untuk menggambarkan hubungan antar
use-case, seperti:
 Include. Ketika sebuah use-case memerlukan/membutuhkan pemakaian
fungsionalitas lain di dalam sistem, maka hubungan antara use-case tersebut
dapat dikatakan sebagai include relationship. Untuk mengidentifikasi include
relationship maka dalam penulisannya ditulis: "<<include>>".

Make appointment

<<include>>

Validate patient records

 Extend. Extend relationship pada use-case adalah suatu hubungan sebab


akibat. Jika fungsi induk mempunyai extend relationship maka dapat
diartikan bahwa fungsi use-case induk tersebut dapat dilakukan jika fungsi
extend dilakukan terlebih dahulu. Bentuk penulisan extend relationship
adalah sebagai berikut: "<<extend>>".

15
Sistem Informasi Pemasaran | MarkeTeam 2015/2016

Perform medical test

<<extend>>

Perform pathological test

 Generalization. Generalisasi pada use-case juga dapat dianggap sebagai


hubungan antara bapak dengan anak diantara use-case. Maka dengan
generalisasi dapat berarti suatu use-case menjadi bagian dari use-case yang
lain dan dianggap sama/mewakili. Tetapi hanya parent use-case yang dapat
mewakili use-case turunannya.

Tahapan Membuat Use-case

1. Tentukan elemen use-case diagramnya.


2. Tentukan relasi atau hubungan antara use-case yang ada dalam sebuah system
boundaries.
3. Gambar use-casenya.
4. Deskripsikan use-casenya.

16
Sistem Informasi Pemasaran | MarkeTeam 2015/2016

UML CLASS DIAGRAM

C
lass diagram membantu dalam visualisasi struktur kelas-kelas dari suatu
sistem dan hubungan antar kelas (inheritance, aggregation, dan
association) disertai dengan penjelasan detil tiap kelas
(metode/function/behavior dan attribute/property/data). Class diagram merupakan
fondasi untuk component diagram dan deployment diagram.

Mahasiswa Class Name

NIM
NAMA Attribute/Property/Data
ALAMAT
Kuliah()
Cuti() Methode/Function/Behavior
KKP()

Gambar 2.3. Contoh Class Diagram

Elemen Class Diagram

1. Class. Adalah kategori yang membungkus informasi dan perilaku. Class


name memiliki huruf awalan kapital. Jika lebih dari satu kata, maka kedua kata
tersebut awalannya huruf kapital dan disatukan.
2. Interface. Adalah variasi dari kelas, yaitu untuk mendeklarasikan attributes
dan operasi atau methods.
3. Package. Menunjukkan kesatuan sekelompok class dan atau interfaces yang
sama atau berhubungan. Package ini lebih baik digunakan untuk class
diagram yang kompleks, sehingga akan mudah dibaca.

Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Pembuatan Class Diagram

 Menemukan Kelas

Hal terpenting sebelum membuat class diagram adalah bagaimana


menemukan kelas-kelas dalam sebuah sistem. Cara terbaik untuk

17
Sistem Informasi Pemasaran | MarkeTeam 2015/2016

menemukan kelas-kelas adalah dimulai dari memperhatikan aliran kejadian


dari suatu use-case.

 Stereotype pada Kelas


Stereotype adalah sebuah mekanisme yang digunakan untuk
mengkategorikan kelas-kelas. Misalnya, dapat dibuat stereotype form lebih
dulu, kemudian menentukan kelas-kelas dilangkah selanjutnya. Fasilitas ini
membantu kita untuk lebih memahami tanggung jawab terhadap masing-
masing kelas dalam model. Kelas-kelas dengan stereotype ”form”
bertanggungjawab menampilkan informasi ke pemakai dan menerima
informasi dari pemakai.

 Penamaan Kelas
Masing-masing kelas harus mempunyai nama unik. Sebagian besar organisasi
pengembang perangkat lunak mempunyai konvensi penamaan sendiri untuk
menamakan kelas-kelas yang dibuatnya. Umumnya, kelas-kelas dinamakan
menggunakan kata benda tunggal.

Nama kelas tidak menggunakan spasi, ini dilakukan karena alasan praktis,
dimana beberapa alasan pemrograman tidak membolehkan adanya spasi. Hal
lainnya yang perlu diperhatikan yaitu nama kelas lebih baik pendek.
Misalkan, ‘DaftarPegawaiDalamMasaPercobaan’ cukup baik untuk
menjelaskan apa yang kelas lakukan, tetapi ia mungkin akan menjadikan kode
tidak dapat dibaca, sehingga ‘DaftarPegawai’ akan menjadi lebih realistis.

 Multiplicity
Multiplicity memberikan gambaran sejumlah instan yang akan ditampung
dalam kelas.
Tabel 2.1. Notasi Multiplicity dalam UML
Notasi Multiplicity dalam UML
Multiplicity Arti
n (default) Banyak
0..0 Nol
0..1 Nola atau satu
0..n Nola tau banyak

18
Sistem Informasi Pemasaran | MarkeTeam 2015/2016

1..1 Tepat satu


1..n Satu atau banyak

 Paket
Digunakan untuk mengelompokan kelas-kelas yang mempunyai kesamaan.

 Menemukan Atribut
Atribut adalah sepenggal informasi yang berhubungan dengan kelas.
Misalkan, kelas ‘Perusahaan’ bisa mempunyai atribut-atribut seperti ‘Nama’,
‘Alamat’, dan ‘JumlahKaryawan’. Untuk menemukan atribut, kita dapat
menggunakan beberapa sumber yang tersedia. Kita dapat mulai dengan
mengambil dokumentasi use-case dan mencari kata benda dalam aliran
kejadian (flow of events). Beberapa kata benda tersebut dapat menjadi objek
atau kelas, beberapa akan menjadi aktor, dan yang lainnya menjadi atribut.
Misalkan, dalam aliran kejadian disebutkan “Pemakai memasukan nama
pegawai, alamat, nomor KTP, dan nomor telepon”, hal tersebut kita tahu
bahwa kelas ‘Pegawai’ memiliki atribut seperti ‘Nama’, ‘Alamat’,
‘NomorKTP’, dan ‘NomorTelepon’. Selanjutnya memeriksa struktur basis
data. Apabila struktur basis data sudah didefinisikan, maka field/atribut dalam
tabel akan menjadi ide yang baik untuk mendapatkan atribut-atribut apa saja
yang akan dipakai. Berhati-hatilah dengan kelas yang memilki begitu banyak
atribut. Jika kita menemukan bahwa kelas tertentu mempunyai jumlah atribut
yang banyak, hal ini menjadi indikasi bahwa kelas tersebut sebaiknya dibagi
menjadi dua kelas yang lebih kecil. Jika masih memiliki sebuah kelas dengan
jumlah atribut lebih dari 10 atau 15 atribut, ujilah sekalilagi, pastikan bahwa
atribut diperlukan dan benar-benar milik kelas tersebut. Sama halnya, berhati-
hatilah dengan kelas yang memiliki sangat sedikit atribut, mungkin juga
menjadi tanda bahwa dua atau lebih kelas sebaiknya digabungkan.

 Penamaan Relasi
Relasi dapat dipertegas dengan menggunkan nama relasi atau nama peranan
relasi. Nama relasi biasanya menggunakan kata kerja atau frase kata kerja
yang menjelaskan mengapa relasi tersebut ada. Nama relasi adalah opsional,
dan biasanya digunakan hanya ketika relasi bersangkutan tidak terlihat. Nama

19
Sistem Informasi Pemasaran | MarkeTeam 2015/2016

relasi ditunjukan diatas garis relasi. Contoh, relasi antara kelas ‘Orang’ dan
kelas ‘Perusahaan’. Kita dapat memberikan nama relasi “mempekerjakan”
untuk menspesifikasikan mengapa relasi tersebut ada.

 Hubungan antar Kelas


No Hubungan Simbol Deskripsi
Asociation adalah koneksi
yang saling terkait antar
kelas. Digambarkan dalam
1 Association suatu diagram kelas
dengan sebuah garis lurus.
Contoh: Mahasiswa
Unpad
Multiplicity menentukan
banyaknya objek yang
terhubung satu dengan
yang lainnya. Walaupun
multiplicity ditentukan
untuk class, ia berfungsi
untuk menentukan
banyaknya objek yang
terlibat dalam relasi.
Indikator multiplicity
terdapat pada masing-
2 Multiplicity masing akhir garis relasi,
baik pada asosiasi ataupun
agregasi

Contoh: Jumlah
mahasiswa di kampus
yang sama. Hubungan
tersebut ditunjukkan
dengan tanda bintang di
kelas mahasiswa (one, to
many, many to many, dll)

Directed Association
adalah hubungan asosiasi
dua arah (bidirectional).
Directed
3 Panah terbuka menyatakan
Association
hubungan yang
mengarahkan pada suatu
spesifikasi tertentu.
Reflexive Association
adalah asosiasi dari sebuah
kelas ke kelas itu sendiri.
Reflexive
4 Contoh: Karyawan di
Association
kampus yang terdiri dari
professor, penjaga, atau
asisten administrasi

20
Sistem Informasi Pemasaran | MarkeTeam 2015/2016

Aggregation merupakan
bentuk relasi yang lebih
kuat dari relasi asosiasi.
Sebuah kelas mungkin
mempunyai beberapa
relasi agregasi dengan
kelas lainya. Bisa juga
dikatakan “mempunyai”
5 Aggregation
hubungan
Catatan: UML 2 (and
Visio) no longer supports
the concept of
aggregation, a weaker
form of composition,
which depicted in UML 1.x
using a hollow diamond)
Composition adalah
sebuah variasi hubungan
agregasi, dapat
6 Composition
mengandung arti yang
keterikatannya sangat
kuat.
Inheritance/
Generalization digunakan
memperlihatkan relasi
pewarisan sifat antara dua
model elemen (actor,
Inheritance/ Usecase, kelas, atau
7 Generalizatio paket). Pewarisan
n memperbolehkan suatu
kelas untuk mewarisi
semua atau sebagian
atribut, operasi, relasi, dan
elemen model lain yang
terkait.
Realization digunakan
untuk relasi antara kelas
dan interface-nya. Dimana
8 Realization suatu model elemen
(client) meyadari perilaku
model lain (supplier) yang
menentukan.

21
Sistem Informasi Pemasaran | MarkeTeam 2015/2016

22
Sistem Informasi Pemasaran | MarkeTeam 2015/2016

PENCATATAN INTERNAL

P
encatatan internal merupakan sumber informasi berbentuk kumpulan
laporan yang perusahaan peroleh dan bersumber dari dalam perusahaan itu
sendiri. Pencatatan internal dilakukan oleh perusahaan untuk menunjang
aktivitas sistem informasi pemasaran. Kegiatan ini dilakukan pada sistem informasi
akuntansi dan subsistem penelitian atau riset pemasaran sebagai bagian dari
subsistem input sistem informasi pemasaran.
Laporan-laporan dalam pencatatan internal dapat berupa:

 Daftar pesanan data berapa banyak produk yang dipesan, siapa yang
memesan, kapan harus dibuat dan diserahkan pada konsumen.
 Laporan penjualan data berapa banyak produk yang terjual dan dengan
tingkat harga berapa disertai beberapa informasi terkait.
 Daftar harga database yang menunujukan biaya variable, biaya tetap, biaya
langsung dan tidak langsung serta biaya total yang digunakan dalam proses
suatu produksi.
 Laporan tingkat persediaan produk data dan informasu yangmenunjukan
jumlah barang yang tersedia.
 Laporan penerimaan, laporan yang menunjukan jumlah pendapatan dan
sumber-sumber pendapatan tersebut.
 Laporan pembayaran, laporan yang menunjukan jumlah pengeluaran dan
alokasi-alokasi pengeluaran tersebut di perusahaan, dll.

Laporan-laporan tersebut dapat dibuat dengan lebih mendalam dan sesuai dengan
kebutuhan atau kepentingan perusahaan menjadi, misalnya: siklus pesanan sampai
siklus pembayaran, analisis penjualan, database pemasok, sata penyimpanan
digudang, dll.
Dalam SIP pencatatan internal relative lebih mudah didapatkan karena data-
datanya sudah tersedia didperusahaan, namun demkian pencataran internal harus
terus diperbaharui agar tidak menjadi informasi yang menyesatkan.

22
Sistem Informasi Pemasaran | MarkeTeam 2015/2016

INTELEJEN PEMASARAN

W
ebster mendefinisikan intelijen sebagai berita/kabar, informasi,
atau bahkan pengumpulan informasi "rahasia". Sedangkan
Rosenberg mengartikannya sebagai kemampuan untuk
mendapatkan pengetahuan atau belajar dari pengalaman hidup. Sistem intelijen
pemasaran merupakan bagian dari sistem informasi pemasaran serta sangat erat
kaitannya dengan sistem catatan internal perusahaan dan riset pemasaran.
Sementara sistem laporan internal memberikan data hasil/result data, sistem
intelijen pemasaran memberikan data yang terjadi (happening data).
Kotler mendefinisikan sistem intelijen pemasaran sebagai seperangkat
prosedur dan sumber yang digunakan oleh para manajer untuk mendapatkan
informasi sehari-hari tentang perkembangan-perkembangan yang berkaitan
dengan lingkungan pemasaran. Informasi itu dapat berasal dari dalam perusahaan
sendiri, konsultan riset pemasaran, biro periklanan, pemasok, pelanggan bahkan
pesaing.
Intelijen pemasaran sudah banyak dipakai secara profesional sebagai suatu
alat diplomasi oleh perusahaan yang bersaing. Persaingan menjadi dasar
pengembangan intelijen pemasaran,baik secara nasional maupun global.
Dalam kenyataannya, intelijen pemasaran tidak selalu berjalan mulus.
Kebanyakan kegagalan dipicu oleh perencanaan yang tidak akurat akibat kurang
atau ketidaktepatan informasi (tisak tersedia informasi yang memadai), personil
yang kurang cakap serta birokrasi yang tidak jelas. Terkadang intelejen pemasaran
menjadi sebuah informasi yang sangat penting karena biasanya informasi yang
diinginkan ini adalah sebuah informasi yang bersifat rahasia atau dapat juga
bersifat tertutup sehingga sulit untuk diketahui tanpa pengamatan langsung.
Metode intelijen pemasaran bisa sistematis atau tidak sistematis. Pertama
manajer pemasaran dapat melakukanya sendiri dengan membaca referensi atau
dengan interview atau wawancara langsung dengan pelanggan atau siapapun yang
terkait. Kedua, melatih dan memotivasi tenaga penjual sebagai mata-mata untuk
mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan. Ketiga, membeli informasi

23
Sistem Informasi Pemasaran | MarkeTeam 2015/2016

dari luar. Keempat, bekerja sama dengan perantara agar menyampaikan informasi
yang diperlukan. Kelima, membentuk pusat informasi pemasaran untuk
menghimpun dan mengedarkan informasi pemasarannya.
Dalam rangka melakukan pengamatan dan penyelidikan, manajer
perusahaan dapat menempuh empat cara,yaitu:
1. Pengamatan Tanpa Arah (Indirect Viewing)
Yaitu menyingkapkan informasi secara umum tanpa ada tujuan yang jelas.
2. Pengamatan Bersyarat (Conditioned Viewing)
Yaitu mengungkapkan informasi secara terarah dan lebih jelas, tanpa
melakukan penelitian yang aktif.
3. Penyelidikan Tidak Formal (Informal Search)
Yaitu melakukan penyelidikan langsung, tetapi tidak dilakukan secara aktif,
hanya sekadar mengumpulkan informasi-informasi tertentu.
4. Penyelidikan Formal (Formal Search)
Yaitu melakukan penyelidikan secara teratur, disusun dengan suatu rencana,
prosedur maupun metodologi yang jelas.

24
Sistem Informasi Pemasaran | MarkeTeam 2015/2016

RISET PEMASARAN

R
iset pemasaran adalah suatu pendekatan yang ditempuh secara sistematis
dan objektif untuk mendapatkan data atau informasi yang akan
digunakan untuk proses pengambilan keputusan bidang pemasaran
(Kotler, Kinear, Taylor). Riset pemasaran merupakan kegiatan yang sistematis serta
tercermin dalam tahap perencanaan, pengumpulan, analisis & pelaporan. Riset
pemasaran bersifat objektif, tidak bias, dan merupakan penerapan metoda ilmiah
dalam pemasaran.
Faktor pendorong munculnya kebutuhan riset pemasaran diantaranya adalah:
 Perluasan jangkauan pasar
 Peralihan orientasi dari kebutuhan pembeli ke keinginan pembeli
 Peralihan dari persaingan harga ke persaingan non harga
Beberapa cara riset pemasaran:
 Meminta jasa mahasiswa atau dosen suatu perguruan tinggi lokal untuk
menyelenggarakan dan merencanakan proyek riset pemasaran.
 Menggunakan jasa perusahaan yang memang bergerak dalam bidang riset
pemasaran.
 Melalui departemen atau bagian yang dibentuk oleh perusahan tersebut.
Riset pemasaran berbeda dengan intelijen pemasaran. Intelijen pemasaran
adalah suatu prosedur dan sumber daya yang digunakan oleh manajer pemasaran
untuk memperoleh informasi harian mengenai apa yang sedang terjadi
dilingkungan perusahaan, dengan output berupa happening data. Perlu
diperhatikan juga bahwa riset pemasaran dan riset pasar adalah sesuatu yang
berbeda. Riset pasar merupakan riset atas suatu pasar tertentu yang hanyalah salah
satu komponen dari riset pemasaran.

Ruang Lingkup Riset Pemasaran

 Penelitian untuk mengetahui  Peramalan jangka pendek


karakteristik
 Penelitian pengukuran potensial pasar Studi mengenai produk yang

25
Sistem Informasi Pemasaran | MarkeTeam 2015/2016

kompetitif
 Analisa pangsa pasar  Peramalan jangka panjang
 Analisa penjualan  Studi mengenai harga
 Studi mengenai kecenderungan bisnis Tes terhadap penerimaan produk

Ruang Lingkup Riset Pemasaran

Proses riset pemasaran secara visual dapat digambarkan sebagai berikut:

Mengumpulkan
Perumusan Mengembangkan Menganalisis data Menyajikan
data dan
masalah rencana riset dan informasi penemuan
informasi

1. Perumusan Masalah
Langkah pertama yang harus dilakukan manajer pemasaran dan peneliti
pemasaran adalah menetapkan masalah secara cermat serta menentukan apa
yang menjadi tujuannya. Masalah yang diterapkan tersebut harus dibatasi dan
begitu pula tujuannya secara spesifik jelas arah dan sasarannya. Selanjutnya
diteliti faktor- factor yang mempengaruhinya.
2. Mengembangkan Perencanaan Riset
Langkah kedua adalah mendesain riset pemasaran tersebut dan
memperkirakan besarnya biaya. Mendesain rencana penelitian meliputi:
 Sumber data
Pertama, mengumpulkan informasi dan sumber data sekunder, yaitu
 Sumber internal
Laporan rugi laba perusahaan, neraca, laporan, kunjungan
wiraniaga, dan sebagainya
 Publikasi pemerintah
Kantor statistik dalam hal ini biro pusat statistik (BPS)
 Majalah dan Buku
 Data komersial

26
Sistem Informasi Pemasaran | MarkeTeam 2015/2016

Pusat biro Indonesia yang dikelola swasta kedua dan yang utama,
mengumpulkan data primer. Data primer didapat dengan melakukan
survey ataupun bentuk lainnya. Ini memerlukan biaya yang cukup
besar serta perencanaan yang matang.
 Pendekatan Riset
Terdapat empat metode pokok dalam mengumpulkan data yaitu
observasi, kelompok fokus, survey dan eksperimen.
 Instrumen riset
Instrumen riset atau perangkat riset ada dua macam: Kuesioner dan
Peralatan Mekanis
 Rencana Sampling
Rencana sampling menyangkut tiga keputusan, yaitu :
 Unit sampling
 Besarnya sampel
 Prosedur sampling
3. Mengumpulkan Informasi
Tahap ketiga dari proses riset pemasaran adalah mengumpulkan informasi.
Bagaimana teknik atau metode pengumpulan data dan informasi tersebut.
Selain menggunakan computer serta alat elektronik lain, pada zaman modern
sekarang banyak mempergunakan jalur WATS, cathode-raytubes (CRT), dan
terminal masukan data (data-entry terminals).
4. Menganalisis Informasi
Tahap keempat adalah menganalisis informasi yang telah terkumpul baik
secara tabulasi dan penjelasannya,maupun dengan analisa statistik.
5. Menyajikan Penemuan.
Tahap terakhir dari proses riset pemasaran adalah bagaimana menyajikan
hasil analisis atau penemuan tersebut. Penyajian ini dilakukan baik berupa
angka-angka ataupun penjelasan dengan kata-kata yang mudah dipahami
oleh manajer pemasaran guna pengambilan suatu keputusan.

27
Sistem Informasi Pemasaran | MarkeTeam 2015/2016

Karakteristik Riset Pemasaran yang Baik

Berikut merupakan beberapa karakteristik riset pemasaran yang baik:

 Metode ilmiah artinya riset tersebut riset tersebut menggunakan metode


ilmiah yang tepat.
 Kreativitas riset, artinya riset pemasaran tersebut mengembangkan cara-cara
inovatif untuk memecahkan masalah.
 Metode beragam, artinya berusaha Tidak hanya terikat pada satu metode,
tetapi juga diupayakan cara lain yang mendukung tingkat kepercayaan data
dan informasi yang dikumpulkan.
 Model dan data yang saling bergatungan, Artinya model dan data atau
informasi-informasinya saling mendukung dengan jelas.
 Nilai dan biaya informasi, artinya nilai informasi yang diperoleh hendaklah
sepadan dengan biaya yang dikeluarkan.
 Shiptisme yang sehat, sikap shiptisme yang sehat terhadap asumsi. Pemasaran
yang etis, yaitu menguntungkan baik bagi perusahaan maupun pelanggannya.

Riset pemasaran sering tidak mampu dimanfaatkan secara baik dan benar
karena beberapa faktor :
 Konsep yang sempit tentang riset pemasaran
 Kualitas penelitian pemasaran yang tidak memadai
 Hasil yang diperoleh terlambat sampainya
 Penemuannya kadang-kadang keliru atau salah tanggap.

28
Sistem Informasi Pemasaran | MarkeTeam 2015/2016

PERUMUSAN KUESIONER

K
uesioner adalah suatu teknik pengumpulan informasi yang
memungkinkan analis mempelajari sikap-sikap, keyakinan, perilaku,
dan karakteristik beberapa orang terutama di dalam organisasi yang bisa
terpengaruh oleh sistem yang diajukan atau oleh sistem yang sudah ada. Sikap
adalah apa yang dikatakan orang-orang di dalam organisasi mengenai apa yang
mereka inginkan (misalnya dalam suatu sistem baru). Keyakinan adalah apa yang
sebenarnya dianggap orang benar. Perilaku adalah apa yang dilakukan anggota
organisasi, sedangkan karakteristik adalah sifat-sifat orang atau sesuatu. Dengan
menggunakan kuesioner analis berupaya mengukur apa yang ditemukan dalam
wawancara, selain itu juga untuk menentukan seberapa luas atau terbatasnya
sentiment yang diekspresikan dalam wawancara.

Ketepatan Penggunaan Kuesioner

Penggunaan kuesioner tepat bila:


 Responden (orang yang merespon atau menjawab pertanyaan) saling
berjauhan.
 Melibatkan sejumlah orang di dalam proyek sistem, dan berguna bila
mengetahui berapa proporsi suatu kelompok tertentu yang menyetujui atau
tidak menyetujui suatu fitur khusus dari sistem yang diajukan.
 Melakukan studi untuk mengetahui sesuatu dan ingin mencari seluruh
pendapat sebelum proyek sistem diberi petunjuk- petunjuk tertentu.
 Ingin yakin bahwa masalah-masalah dalam sistem yang ada bisa
diidentifikasi dan dibicarakan dalam wawancara tindak lanjut.
Perbedaaan pertanyaan dalam wawancara dengan pertanyaan dalam
kuesioner adalah dalam wawancara memungkinkan adanya interaksi antara
pertanyaan dan artinya.Dalam wawancara analis memiliki peluang untuk
menyaring suatu pertanyaan, menetapkan istilah-istilah yang belum jelas,
mengubah arus pertanyaan, memberi respon terhadap pandangannya yang rumit
dan umumnya bias mengontrol agar sesuai dengan konteksnya. Beberapa diantara

29
Sistem Informasi Pemasaran | MarkeTeam 2015/2016

peluang-peluang di atas juga dimungkinkan dalam kuesioner. Jadi, bagi


penganalisis pertanyaan-pertanyaan harus benar-benar jelas, arus pertanyaan
masuk akal, pertanyaan-pertanyaan dari responden diantisipasi dan susunan
pertanyaan direncanakan secara mendetail.

Jenis-jenis Pertanyaan dalam Kuesioner

1. Pertanyaan Terbuka
Pertanyaan-pertanyaan terbuka adalah pertanyaan-pertanyaan yang memberi
pilihan-pilihan respon terbuka kepada responden.
Contoh:
» Gambarkan masalah-masalah yang Anda alami dengan laporan-laporan
output?
» Laporan-laporan apa saja yang telah Anda terima selama ini dan apakah
laporan- laporan ini berguna atau tidak ?

Karakteristik pertanyaan terbuka:


 Sesuai untuk situasi dimana diinginkan pendapat anggota organisasi
mengenai beberapa aspek dalam sistem, apakah itu mengenai produk
atau prosesnya.
 Sangat berguna dalam situasi-situasi untuk mengetahui sesuatu, situasi
ini muncul bila penganalis sistem tidak mampu menentukan dengan tepat
masalah yang terdapat dalam sistem.

2. Pertanyaan Tertutup
Pertanyaan tertutup digunakan bila penganalisis sistem mampu membuat
daftar semua respon yang memungkinkan terhadap pertanyaan-pertanyaan
yang diajukan secara efektif dan ketika semua respon yang diperoleh
beberapa hasil yang saling eksklusif, sehingga memilih satu prosedur berarti
memilih yang lainnya. Pertanyaan tertutup digunakan bila ingin mensurvei
sampel beberapa orang dalam jumlah besar.
Contoh:
» Berikut ini enam paket perangkat lunak yang saat ini tersedia di Pusat
Informasi. Pilihlah paket yang paling sering anda gunakan

30
Sistem Informasi Pemasaran | MarkeTeam 2015/2016

[x ] Microsoft Excel
[ ] Microsoft Word
[ ] SPSS
[ ] Minita
» Apakah semua orang boleh memasuki ruang komputer ?
[ ] Ya
[x] Tidak
» Bagaimana pendapat Anda tentang komputerisasi yang akan dilakukan ini?
Lingkarilah satu dari lima jawaban diatas
Kurang Sangat tidak
Sangat setuju Setuju Tidak setuju
setuju setuju

1 2 3 4 5

Perbedaan Pertanyaan Terbuka dan Tertutup

Parameter Terbuka Tertutup

Kecepatan selesai Lambat Cepat

Sifat mengetahui seuatu Tinggi Rendah

Keluasan dan kedalaman Tinggi Rendah

Kemudahan dalam persiapan Mudah Sulit

Kemudahan untuk menganalisisi Sulit Mudah

Petunjuk-petunjuk yang harus diikuti saat memilih bahasa untuk kuesioner


adalah sebagai berikut:
 Gunakan bahasa responden kapanpun bila mungkin. Usahakan agar kata-
katanya tetap sederhana.
 Bekerja dengan lebih spesifik lebih baik daripada ketidak-jelasan dalam
pilihan kata-kata. Hindari menggunakan pertanyaan-pertanyaan spesifik.

31
Sistem Informasi Pemasaran | MarkeTeam 2015/2016

 Pertanyaan harus singkat.


 Jangan memihak responden dengan berbicara kepada mereka dengan pilihan
bahasa tingkat bawah.
 Hindari bias dalam pilihan kata-katanya. Hindari juga bias dalam pertanyaan-
pertanyaan yang menyulitkan.
 Berikan pertanyaan kepada responden yang tepat (maksudnya orang-orang
yang mampu merespons). Jangan berasumsi mereka tahu banyak.
 Pastikan bahwa pertanyaan-pertanyaan tersebut secara teknis cukup akurat
sebelum menggunakannya.
 Gunakan perangkat lunak untuk memeriksa apakah level bacaannya sudah
tepat bagi responden.

Skala dalam Kuesioner

Peng-skalaan adalah proses menetapkan nomor-nomor atau simbol-simbol


terhadap suatu atribut atau karakteristik yang bertujuan untuk mengukur atribut atau
karakteristik tersebut. Alasan penganalisis sistem mendesain skala adalah sebagai
berikut:
 Untuk mengukur sikap atau karakteristik orang-orang yang menjawab
kuesioner.
 Agar responden memilih subjek kuesioner.

Ada empat bentuk skala pengukuran, yaitu:


1. Nominal
Skala ini hanya sekadar membedakan suatu kategori dengan kategori lainnya
dari suatu variabel. Angka-angka yang diberikan kepada obyek merupakan
label dan tidak diasumsikan adanya tingkatan antara satu kategori dan
kategori lainnya dari satu variable
Contoh:
» Apa jenis perangkat lunak yang paling sering anda gunakan ?
1 = Pengolah kata
2 = Spreadsheet
3 = Basis Data

32
Sistem Informasi Pemasaran | MarkeTeam 2015/2016

4 = Program e-mail

2. Ordinal
Skala ordinal adalah skala yang bertujuan untuk membedakan antara
kategori- kategori dalam satu variabel dengan asumsi bahwa ada urutan atau
tingkatan skala. Angka-angka ordinal lebih menunjukkan urutan peringkat.
Angka-angka tersebut tidak menunjukkan kuantitas absolut., tidak pula
memberikan petunjuk bahwa interval- interval antara setiap dua angka itu
sama. Skala ordinal sama dengan skala nominal, juga memungkinkan
dilakukannya klasifikasi. Perbedaannya adalah dalam ordinal juga
menggunakan susunan posisi. Skala ordinal sangat berguna karena satu kelas
lebih besar atau kurang dari kelas lainnya.
Contoh:
» Lingkarilah salah satu nomor. Staf pendukung dari kelompok pendukung
teknis bersifat:
1. Benar-benar sangat membantu
2. Sangat membantu
3. Cukup membantu
4. Tidak membantu
5. Tidak membantu sama sekali

3. Interval
Skala interval adalah skala suatu variabel yang selain dibedakan, dan
mempunya tingkatan, juga diasumsikan mempunyai jarak yang pasti antara
satu kategori dan kategori yang lain dalam satu kategori. Berkaitan dengan
karakteristik ini, operasi matematisnya bisa ditampilkan dalam data-data
kuesioner, sehingga bisa dilakukan analisis yang lebih lengkap.
Contoh:
» Seberapa bermanfaatnyakah dukungan yang diberikan oleh kelompok
pendukung teknis?

33
Sistem Informasi Pemasaran | MarkeTeam 2015/2016

Tidak Bermanfaat Sangat Bermanfaat

1 2 3 4 5

4. Rasio
Skala rasio hampir sama dengan skala interval dalam arti interval-interval di antara
nomor diasumsikan sama. Skala rasio memiliki nilai absolut nol. Skala rasio paling
jarang digunakan.
Contoh:
» Kira-kira berapa lama dalam satuan jam anda menghabiskan waktu mengakses
internet setiap harinya ?
0 2 6 8

34
Sistem Informasi Pemasaran | MarkeTeam 2015/2016

35
Sistem Informasi Pemasaran | MarkeTeam 2015/2016

PENGOLAHAN DATA SISTEM INFORMASI


PEMASARAN

Gambar 4.1. Skema Input-Output Sistem Informasi Pemasaran

S
ubsistem input digunakan manajemen sebagai sumber informasi utama
untuk menghasilkan output berupa strategi bauran pemasaran spesifik yang
dapat memudahkan perusahaan untuk memilih strategi yang tepat. Dalam
menghasilkan output tersebut, manajemen perlu melakukan analisis mendalam
dalam menelaah berbagai data dan informasi untuk menjadi suatu pengetahuan
yang menunjang mereka dalam proses pengmbilan keputusan-keputusan
pemasaran pada perusahaannya. Untuk melakukan analisis diperlukan pemahaman
dan pengalaman yang komprehensif oleh karena itu pengambilan keputusan penting
di perusahaan senantiasa dilakukan oleh manajemen.
SPSS merupakan salah satu tools yang dapat digunakan oleh manajemen
untuk membantu mereka mengolah data-data input dari beragam sumber pada tiap-
tiap subsistem input sistem informasi pemasaran. Pada bagian berikutnya, akan
dijelaskan tutorial sederhana bagaimana mengolah data, terutama data yang bersifat
kualititaf, pada aplikasi SPSS.

35
Sistem Informasi Pemasaran | MarkeTeam 2015/2016

TUTORIAL SEDERHANA SPSS

Analisis Frekuensi

Digunakan untuk mengetahui frekuensi jawaban responden atas setiap


pertanyaan. Langkah-langkah:
1. Masukan data kuesioner teman-teman dengan sampel minimal 30
responden.
2. Next copy data (hanya data kuesioner tanpa judul dll) ke SPSS. Pastikan
SPSS bagian variable view measure untuk setiap variable menunjukan
“SCALE” kemudian jangan lupa beri nama untuk setiap item agar
memudahkan proses tabulasi data.

Analisis Validitas

Digunakan untuk mengetahui sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu


alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Dalam arti lain analisis ini untuk
melihat hubungan item pertanyaan (alat ukur) dengan sebuah variable. Untuk
mengetahui validitas setiap item pertanyaan dalam kuesioner, dapat dilihat pada
tabel keputusan mengenai validitas di bawah ini:

36
Sistem Informasi Pemasaran | MarkeTeam 2015/2016

Tabel 4.1. Parameter Keabsahan Uji Validitas

Keputusan Validitas Keterangan

r=+ Valid

r ≥ 0.30 Valid

r≠ + Tidak valid

r < 0.30 Tidak valid

Langkah-langkah:
1. Karena disini dimaksudkan untuk melihat validitas antar item pada satu
variable maka cukup masukan variabel dan total masing-masing variable
2. Hasil output berupa (untuk validitas item pertanyaan)

37
Sistem Informasi Pemasaran | MarkeTeam 2015/2016

Melihat hubungan secara satu arah


antar variable dan item pertanyaan.
Maka pilih one tailed

38
Sistem Informasi Pemasaran | MarkeTeam 2015/2016

Dapat dilihat dari tabel diatas bahwa semua contoh pertanyaan telah valid
karena telah diatas 0,30.

Analisis Realibilitas

Digunakan untuk mengetahui sejauh mana suatu pertanyaan dalam kuesioner


dapat digunakan atau tidak dalam suatu penelitian. Pertanyaan dalam kuesioner
dapat digunakan artinya menghasilkan jawaban yang konsisten dalam waktu ke
waktu. Hasil uji reliabilitas dengan nilai crobanch’s alpha > 0.5, dinyatakan reliabel
(Ferdinand, 2002:63), berikut karakteristiknya:
 Jika r crobanch’s alpha positif, serta r crobanch’s alpha > 0.5, maka
pertanyaan tersebut reliabel.
 Jika r crobanch’s alpha positif, serta r crobanch’s alpha < 0.5, maka
pertanyaan tersebut tidak reliabel.
Maholtra (2010:319-320) mengungkapkan metode crobanch’s alpha diukur
berdasarkan skala crobanch’s alpha nol sampai satu.
 Nilai crobanch’s alpha < 0.60 berarti tidak reliabel

39
Sistem Informasi Pemasaran | MarkeTeam 2015/2016

 Nilai crobanch’s alpha 0.60 – 0.69 berarti marginal reliabel


 Nilai crobanch’s alpha 0.70 – 0.79 berarti reliabel
 Nilai crobanch’s alpha 0.80 – 0.90 berarti sangat reliabel
 Nilai crobanch’s alpha > 0.90 berarti amat sangat reliabel

Analisis Korelasi

Digunakan untuk melihat derajat hubungan antar variable dalam suatu


penelitian, jika sebelumnya analisis validitas untuk melihat hubungan item
pertanyaan dengan sebuah variabel, maka sekarang kita akan melihat hubungan
antar variabel dalam sebuah penelitian. Langkah-langkah:

40
Sistem Informasi Pemasaran | MarkeTeam 2015/2016

Analisis Regresi Linier Sederhana

Digunakan untuk melihat ada atau tidaknya pengaruh antar variabel dependen
dan variabel independen dalam sebuah penelitian. Analisis ini akan menghasilkan
sebuah rumus:

𝑌 =𝑎±𝑏
Keterangan:

41
Sistem Informasi Pemasaran | MarkeTeam 2015/2016

 Jika bernilai + (positif) maka kedua variabel tersebut memiliki hubungan


yang searah. Dalam arti lain peningkatan variabel X akan bersamaan dengan
peningkatan variabel Y dan juga sebaliknya.
 Jika bernilai – (negatif) artinya korelasi antara kedua variabel tersebut
bersifat berlawanan, yaitu apabila variabel X meningkat akan bersamaan
dengan penurunan variabel Y.

Langkah-langkah:

Variable dependen adalah variable yang dipengaruhi dalam sebuah penelitian.


Biasanya dilambangkan Y dalam sebuah penelitian, tapi tidak selalu dilambangkan
dengan Y. bisa A, B, Y, atau Z. Itu hanyalah simbol untuk mempermudah
penandaan dalam tabulasi data.

Kemudian klik OK. Sehingga muncul output tabel-tabel sebagai berikut:

42
Sistem Informasi Pemasaran | MarkeTeam 2015/2016

43
Sistem Informasi Pemasaran | MarkeTeam 2015/2016

PERSAMAAN LINIER

44
Sistem Informasi Pemasaran | MarkeTeam 2015/2016

45
Sistem Informasi Pemasaran | MarkeTeam 2015/2016

46
“Our job is to make a change. Our job is to interact with them in
a way that leaves them better than we found them, more able to
get where they’d like to go.” – Anonymous

ANDRI ACHMAD RIVALDI | ARDI RIZKY PERMANA |


SUCI RAMADHIA PUTRI O. | VICKY ADITYA R.

Thank you for being such an amazing ‘praktikan’.


Thank you for trusting us to help guide you as you make your way
in the world.
We are all in teaching, and we are all in on you.
marketeamfeb@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai