POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR JURUSAN GIZI TAHUN 2020 Gizi kurang adalah status gizi yang disebabkan karena ketidak seimbangan atau ketidakcukupan diet atau akibat gangguan penyerapan atau pendayagunaan makanan. Gizi kurang meliputi underweight, Stunting dan Wasting. Proporsi status gizi buruk dan gizi kurang berdasarkan riskesdas tahun 2018 sebanyak 17,7%, sedangkan berdasarkan Target TPJMN 2019 sebanyak 17%. Proporsi balita gizi sangat pendek dan pendek berdasarkan Riskesdas 2018 sebanyak 30,8% balita, sedangkan menurut Target RPJMN 2019 sebanyak 28% baduta. Proporsi status gizi sangat kurus dan kurus sebanyak 12,1% pada tahun 2013 dan 10,2% pada tahun 2018, sedangakan untuk proporsi status gizi gemuk terus mengalami penurunana yaitu terdapat 12,2% pada tahun 2007, 11,9% pada tahun 2013, dan 8% pada tahun 2018. Adapun penyebab langsung dari kurang gizi yaitu makan tidak seimbang dan adanya penyakut infeksi sedangkan penyebba tidak langsung yaitu tidak cukupnya persediaan pangan, pola asuh anak tidak memadai, watsan/pelayanan kesehatan tidak memadai. Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya. Dampak jangka pendek stunting yaitu perkembangan otak dan IQ rendah, Pertumbuhan organ Massa otot & komposisi tubuh tdk optimal, Gangguan metabolisme gula, lemak, protein, hormone, enzim , reseptor gen, sedangkan dampak jangka Panjang yang mungkin terjadi yaitu berdampak pada kognitif kinerja otak, Imunitas rendah, Produktivitas kerja rendah, dan Diabetes, Kegemukan, Jantung Korone, Hipertensi Kanker, Penuaan dini. Pencegahan stunting dapat dilakukan melalui pencegahan sejak masa kehamilan, penerapan inisiasi menyusui dini, melakukan imunisasi, pemberian ASI Eksklusif, menerapkan gaya hidup sehat, dan memantau pertumbuhan anak. Obesitas adalah sebagai suatu kelainan atau penyakit yang ditandai dengan penimbunan jaringan lemak tubuh secara berlebihan. Obesitas dapat disebabkan oleh genetic, ekonomi, pebubahan pola makan, perubahan pola aktifitas, psikis/stress. Kebiasaan sarapan secara teratur ternyata dapat menurunkan resiko obesitas karena jika seseorang tidak sarapan, akan merasa sangat kelaparan pada siang hari sehingga pada saat makan siang mengonsumsi makanan yang lebih banyak atau berlebihan. Metode deteksi dini yang dapat dilakukan yaitu dengan pengukuran antropometri, survey asupan makan, mengatur aktifitas fisik sehingga bisa membakar kalori yang ada dalam tubuh sehingga tidak menumpuk menjadi lemak.