Anda di halaman 1dari 2

DETEKSI DINI MASALAH GIZI MAKRO

RESUME PERTEMUAN IX

DISUSUN OLEH:

ANISAH DIEN PRATIWI

PO714231171007

KELAS A

PRODI SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA


POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR
JURUSAN GIZI
TAHUN 2020
Gizi kurang adalah status gizi yang disebabkan karena ketidak seimbangan atau
ketidakcukupan diet atau akibat gangguan penyerapan atau pendayagunaan makanan. Gizi
kurang meliputi underweight, Stunting dan Wasting.
Proporsi status gizi buruk dan gizi kurang berdasarkan riskesdas tahun 2018 sebanyak
17,7%, sedangkan berdasarkan Target TPJMN 2019 sebanyak 17%. Proporsi balita gizi sangat
pendek dan pendek berdasarkan Riskesdas 2018 sebanyak 30,8% balita, sedangkan menurut
Target RPJMN 2019 sebanyak 28% baduta. Proporsi status gizi sangat kurus dan kurus sebanyak
12,1% pada tahun 2013 dan 10,2% pada tahun 2018, sedangakan untuk proporsi status gizi
gemuk terus mengalami penurunana yaitu terdapat 12,2% pada tahun 2007, 11,9% pada tahun
2013, dan 8% pada tahun 2018. Adapun penyebab langsung dari kurang gizi yaitu makan tidak
seimbang dan adanya penyakut infeksi sedangkan penyebba tidak langsung yaitu tidak cukupnya
persediaan pangan, pola asuh anak tidak memadai, watsan/pelayanan kesehatan tidak memadai.
Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi
dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak
yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya. Dampak jangka
pendek stunting yaitu perkembangan otak dan IQ rendah, Pertumbuhan organ Massa otot &
komposisi tubuh tdk optimal, Gangguan metabolisme gula, lemak, protein, hormone, enzim ,
reseptor gen, sedangkan dampak jangka Panjang yang mungkin terjadi yaitu berdampak pada
kognitif kinerja otak, Imunitas rendah, Produktivitas kerja rendah, dan Diabetes, Kegemukan,
Jantung Korone, Hipertensi Kanker, Penuaan dini. Pencegahan stunting dapat dilakukan melalui
pencegahan sejak masa kehamilan, penerapan inisiasi menyusui dini, melakukan imunisasi,
pemberian ASI Eksklusif, menerapkan gaya hidup sehat, dan memantau pertumbuhan anak.
Obesitas adalah sebagai suatu kelainan atau penyakit yang ditandai dengan penimbunan
jaringan lemak tubuh secara berlebihan. Obesitas dapat disebabkan oleh genetic, ekonomi,
pebubahan pola makan, perubahan pola aktifitas, psikis/stress. Kebiasaan sarapan secara teratur
ternyata dapat menurunkan resiko obesitas karena jika seseorang tidak sarapan, akan merasa
sangat kelaparan pada siang hari sehingga pada saat makan siang mengonsumsi makanan yang
lebih banyak atau berlebihan. Metode deteksi dini yang dapat dilakukan yaitu dengan
pengukuran antropometri, survey asupan makan, mengatur aktifitas fisik sehingga bisa
membakar kalori yang ada dalam tubuh sehingga tidak menumpuk menjadi lemak.

Anda mungkin juga menyukai