chara
acteristic. Unccertainty, eco
onomic and spatial devellopment policcies are caussing imbalan nces between n
region
ns. This study aims to deterrmine the straategy of regio onal developmment based on the typology of sub‐sectorr
through the integrration potenttial of the reegion develop
pment, so tha
at it can be aa solution to
o the region'ss
inequality in Pemallang.
The Pema alang Regencyy is one of reggencies in Central Java, which is in the main line of
f the northernn
coast has an accesss to go to othe er areas. In thhe terms of acctivity, Pemala ang activity haas consisted in n two sectors;;
the prrimary sectorss are included d, agriculturess, fisheries, annimal husband dry sectors, pla
lantations, forrestry sectors,,
etc., tthen the secon ndary sectors are included, industrials, trrades and servvices. The twoo sectors are sstrongly inter‐‐
city seervice districtt levels to sup
pport the reg ion developm ment, especially for the Pem malang in northern region n
which h has more hig gher in develo oped becausee the path traversed by the e coast, while the Pemalang in southern n
half u
underdevelopeed because th he physical coondition of the area is in the
t hilly terraiin and the lack of supportt
facilitties and infrasstructures. Spe ecifically, the rroles developm ment and functions of the ccity, are in spa atial planningg
should d consider thee potential off the hinterlannd, resulting iin harmony w with the interaaction betwee en the centrall
region n (core‐periph hery) that wiill benefit botth parties. Well,
W to achieve the researrch in objectives Regionall
Devellopment Strattegy based on o the typoloogy district qu uantitative analysis methood. Broadly speaking,
s thee
analyssis is divided
d into three re esearches; thhe city structuures analysis, the potentiaal sector analysis, Klaasen n
category analysis a and district typ pology analys is.
Keywo
ords: Economic Sectors, Pem
malang, Strattegy, Typologyy
PEND DAHULUAN
Wilayah Kabupatten Pem malang interaksi antara pusaat dengan wilayahnyaa
meru upakan salah h satu Kabupaten di Proopinsi (core‐peripphery) yangg akan men
nguntungkan
n
Jawa Tengah yaang berada di Jalur uutama kedua belaah pihak.
Pantuura yang mempunyai aksses untuk m enuju
ke daaerah‐daerah D segi aktiivitas,
h lainnya. Dari
Kabupaten Pemaalang memiliki aktivitas yang
terdirri dari dua sektor, yaittu sektor pprimer
melipputi sektor pertanian, sector
s perikkanan,
sectoor peternakaan, perkebu unan, kehuttanan
dan lain sebaagainya, se edangkan ssector
sekun nder yaitu sector industri, ssector
perdaagangan daan jasa. Dari D dua ssector
tersebut tingkaat pelayana an antar kota
kecammatan sangaat mendukun ng perkembaangan
wilayyahnya, teru utama untukk wilayah bbagian
utaraa Kabupateen Pemalang yang lebih
berkeembang kareena dilalui oleh
o jalur paantura
sedan ngkan padaa wilayah bagian seelatan
Kabupaten Pem malang kura ang berkem mbang Sumber: Bapp
peda Kabupateen Pemalang, 2011
karenna kondisi fisik wilaya ahnya beradda di
daeraah perbukitaan serta kura angnya dukuungan GAM
MBAR I
saranna dan prassarana. Pada a pengembaangan PETA ADMMINISTRASI KKABUPATEN PEMALANG G
perann dan fungsi kota, secara spesifik ddalam
rencaana tata ruang kota harus Daalam p embagian wilayah h
mempertimbangkkan potenssi yang diimiliki administrasi, Kabupateen Pemalangg terdiri atass
hinteerland‐nya, sehingga te erjadi keserrasian 14 kecammatan. Dal em aspek kebijakan,,
penataan rruang wilayaah Kabupate
en Pemalangg
melihat kemiripan terhadap suatu ciri tipe A besaran anggaran yang disediakan,
tertentu, atau menujuk pada kelompok dalam arti anggaran kecamatan tipe A lebih
tertentu (Webster, Mirism, On‐line Colegiate besar dari anggaran kecamatan tipe B dan tipe
Dictionary, 2001) dalam Imam H. Wahyudi, C.
2002. Tipologi dalam studi ini mempunyai arti Sarana dan prasarana pendukung
menganilisi tipologi kecamatan di Kabupaten yang perlu disediakan. Dalam arti jumlah dan
Pemalang menurut kemiripan ciri tertentu kualitas pada kecamatan tipe A lebihh banyak
atau karakterisitik dari desa tertinggal dan lengkap dibandingkan tipe B dan tipe C,
menurut aspek atau kategori yang telah karena melayano jumlah penduduk yang lebih
ditentukan, yaitu masalah utama potensi dan banyak maupun menghadapi permasalahan
permasalahan sehingga didapat suatu yang lebih kompleks.
kelompok yang menjelaskan suatu spesifik
kawasan tipologi kecamatan. METODE PENELITIAN
Penyusunanan tipologi kecamatan Pendekatan penelitian yang dilakukan
pada hakekatnya bertujuan untuk dalam penelitian “Strategi Pengembangan
mengelompokan kecamatan‐kecamatan yang Wilayah Berdasarkan Tipologi Kecamatan” ini
mempuyai beban tugas yang relatif sama adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan
sehingga memerlukan besaran personil dan kuantitatif merupakan pendekatan yang
biaya operasional yang relatif sama pada digunakan dalam menjawab masalah
suatu kelompok. Maksud diadakan tipologi (Sugiyono, 2008: 16). Metode ini sebagai
kecamatan adalah untuk mencapai efektivitas metode ilmiah yaitu konkrit/empiris, obyektif,
dan efisiensi oraganisasi. Beban kerja masing‐ terukur, rasional, dan sistematis. Metode ini
masing kecamatan yang beranekaragam menggunakan data‐data penelitian berupa
dikelola oleh jumlah orang yang berbeda serta angka‐angka dan analisis menggunakan
dengan penyediaan dana yang berbeda pula. statistik.
Oleh karena itu kegiatan tersebut hendaknya Metode penelitian pada dasarnya
ditempatkan pula oleh wadah yang berbeda merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan
sesuai dengan volume kerjanya. data dengan tujuandan kegunaan tertentu.
Efektivitas dan efiseinsi Dalam setiap penelitian mempunyai tujuan
penyelenggraan pemerintahan kecamatan dan kegunaan tertentu. Secara umum tujuan
akan dicapai apabila keseimbangan antara penelitian ada tiga macam yaitu bersifat
beban tugas yang dijalankan dengan wadah penemuan, pembuktian, dan pengembangan.
berupa struktur organisasi. Struktur organisasi Penemuan berarti data yang diperoleh dari
diisi oleh jumlah dan kualitas pegawai yang penelitian adalah data yang baru yang
tepat, anggran yang memadai serta rentang sebelumnya belum pernah diketahui.
kendali keluar yang optimal (jumlah desa/ Pembuktian berarti data yang diperoleh itu
kelurahan bawahan yang terjangkau). digunakan untuk membuktikan adanya
Kesemuanya hendaknya tergambarkan dalam keraguan terhadap informasi atau
klasifikasi dan tipologi suatu kecamatan yang pengetahuan tertentu, dan pengembangan
ditentukan berdasarkan tolok ukur yang berarti memperdalam dan memperluas
objektif. pengeatuan yang ada. (Sugiyono, 2011: 33)
Tipologi Kecamatan ini penting umtuk Untuk mencapai tujuan penelitian ini
menentukan jumlah dan kriteria pejabat yang digunakan metode analisis yang bertujuan
akan menduduki jabatan pimpinan, unsur staf untuk mempermudah penelitian yang akan
dan terutama unsur lini, serta jenjang karir dilakukan. Metode yang digunakan dalam
bagi PNS. Camat yang ditempatkan di penelitian ini mencakup tahapan analisis,
Kecamatan tipe C merupakan camat yunior teknik analisis serta kebutuhan data yang
atau yang baru pertama kali jadi camat, digunakan untuk mendukung proses analisis.
kemudian secara berjenjang dipindahkan ke
kecamatan tipe B dan akhirnya ke kecamatan HASIL PEMBAHASAN
AnalisisStruktur K
Kota Sumber: Bapp
peda Kabupateen Pemalang, 2011
GAM
MBAR 3
PETTA SWP KABU UPATEN PEM MALANG
Berdasarkan hasil analiisis, sistem m
perwilayah han pen
ngembangan n
mengelom mpokkan Keccamatan Ra andudongkall
dalam wilayah penngembangan n III yangg
terdiridari Kecam atan Ba
antarbolang,,
Kecamatan n, Warungprring, Kecam matan Moga,,
Kecamatan n Belik, Ke camatan Watukumpul,
W ,
dan Kecam matan Pulos ari. Pertimb bangan yangg
melandasi yaitu hirarki Kecamatan
n
Randudongkal yang tinggi de engan nilaii
interaksi yang
y signifikkan diantara kecamatan
n
Sumbeer: Bappeda Kabupaten Pemallang, 2011 dibagian se elatan Kabuppaten Pemalang.
GAMBAR 2
2
PETA HIRAR RKI KABUPATTEN PEMALA ANG
Analisis Potensi Sektorral
Sistem perwilayahan
p n pengembaangan Annalisis ini dilakukaan untukk
berdaasarkan haasil analsis terdiri darii tiga mengetahu ui sektor strategiss dengan n
wilayyah pengem mbangan. Sistem wiilayah mengidenttifikasi ekonnomi sekto oral dimanaa
pengembangan I berpusatt di Kecam matan merupakan n sektor ekoonomi yang mempunyaii
Pemaalang den nga wialaayah penggaruh kemampua an dan kekuatan untukk
Kecam matan Taaman, da an Kecam matan diprioritaskkan dalam m pengem mbangannya,,
Petarrukan. Sistem wilayah pengembang
p gan II dengan melihat
m sektoor ekonomii basis dann
berpu usat di Kecamatan
K Comal deengan unggulan sehingga
s dikketahui sekttor ekonomii
wilayyah pengaruh Kecam matan Uluujami, apa sajakah yang dapaat di kemban ngkan. Makaa
Kecam matan Ampelgading, dan Kecam matan erlu digunakaan analisis LQ
dari itu pe L (Locationn
Bodeeh. Question) d dan Analisis Shift Share.
Keberlangsunggan pereko onomian dii
masing‐ma asing wilayaah Kabupaten sangatt
beragam. Hal ini karena perbedaan n
karakteristtik sumberrdaya ditiap wilayah..
Wilayah de engan sumbeerdaya melim mpah belum m
tentu memiliki
m angka peertumbuhan n
perekonom mian yang tinggi apabila tidekk
ditunjang dengan keelengkapan sarana dan n
prasarana perekonomiian.
Berdasarkan hasil perhitungan
n
metode Lo ocation Quesstion (LQ), maka
m sektor‐‐
sektor bassis dan nonn basis unttuk masing‐‐
masing ke ecamatan daapat dilihat pada tabell
diatas. Sektor
S bassis sebaga ai sektoorr
pendorong g percepatann pertumbuh han ekonomii
wilayah inii diperoleh m melalui analisis Location
n
Question (LQ). Analssisi ini diperoleh darii
Swp S
Industri Pengolahan
Sektor Berkembang
Sektor Terbelakang
Sektor Unggulan
Sektor Potensial
w Kecamatan
Bangunan
Pertanian
Jasa-jaa
Kecamatan p
Petarukan √ x x √ √ √ x x √
Petarukan F ‐ A,D,E,I B,C,G,H
Comal x x x x x √ √ √ x
Ulujami √ √ √ √ x x x x x Comal F H,G A,C,E,I B,D
2 Bodeh x x x √ √ x √ x √
Ampelgading √ √ √ √ x x x x √ Ulujami E A,B,E F,G,I D,H
Randudongkal x x x √ x √ √ x x 2
Moga x x x √ x √ x √ √
Ampelgading A ‐ E,F,G,H ‐
Belik √ x √ x √ x x √ √
R
Randudongkal D F,G,H C,I A
A,B,E, unggulan berupa
b perddagangan hootel restorann
dan pen ngangkutan komunika asi. Sektorr
B
Bantarbolang A B F,G C, D,E,H,I
perdagangan juga didukungg dengann
kelengkapa an sarana prrasarana yan
ng memadaii
M
Moga G E,H C,G A
A,B,E
di wilaya ah bagian selatan Kabupaten n
Pemalang.
3 B
Belik C A,E,H C,F,I B,D
P
Pulosari E A,E,H C,F,G,I B,D
Analisis Tip
pologi Klaasssen
Da
arianalisistipoologiklassenddiatasdidap
W
Watukumpul B A,C,E B,F,G D,H,I at 4 klasifikasidiantaaranya wila ayah maju,,
wilayah maju
m berpoteensi tertingggal, wilayah
h
W
Warungpring C H,I A,E,F,G B,D tertinggsl proses pemmbangunan, dan
d wilayah h
tertinggal. Pada KKecamatan Pemalang,,
Sumbeer: Hasilanalisisspenulis 2013 Kecamatan n Taman, Keccamatan Pettarukan, dan
Keterrangan
A : Peertanian
B : Peertambangan n dan Pengga alian
C : Industri Pengo olahan
D : Lisstrik, Gas, daan Air Bersih
E : Baangunan
F : Peerdagangan, Hotel dan R Restorant
G : Peengangkutan n dan Komun nikasi
H : Keeuangan, Persewaan dan n Jasa Perusaahaan
I : Jassa‐jasa
Berdasarkanhasilanallisis yang
telahdilakukan, Wilayah pengembang p gan I Sumber: Ba
appeda KabuupatenPema
alang
yaituKecamatanP Pemalangmemilikisektoruungg
ulanyyaituperdagaangan hotel dan restorann. Hal
ini kaarena Kecam matan Pema alang meruppakan
pusatt perdaganggan dalam skala Kabuppaten
Pemaalang. Perdagangan ditunjang deengan
kelen ngkapan sarana dan prasarana yang
peda Kabupateen Pemalang, 2011
Sumber: Bapp
memadai. Sektor pertambaangan
pengangkutan keeuangan dan n jasa juga s angat
GAMB BAR 4
berpo otensi untuk dikemb bangkan k arena
PETA TIPOLO
P OGI KLAASSE EN
meru upakan sekto or potensial.
KABUPATEN N PEMALANG G
Wilayah pengemba angan II yaitu
Kecam matan Comal memiliki sektor ungggulan
Daarianalisistipoologiklassend
diatasdidap
yaitu perdagan ngan hotel restoran dan
at 4 klasifikasiddiantaranyaw
wilayahmaju,,
pengangkutan komunikasi.
k Hal ini kaarena
wilayah maju
m berpoteensi tertingggal, wilayah
h
Kecam matan Comaal merupaka an pusat keggiatan
tertinggsl proses pem mbangunan, dan
d wilayah h
ekonomi di wilayyah bagian timur Kabuppaten
tertinggal. Pada KKecamatan Pemalang,,
Pemaalang. Kecam matan comal juga meemiliki
Kecamatan n Comal, merupakan klasifikasii
kelen ngkalapan saarana prasarana yang ccukup
wilayah maju..
memadai sehinggga menunjan ng dalam keggiatan
Halinimenu unjukkanbahhwakecamattantersebut
ekonomi.
memiliki raata‐rata penndapatan per kapita dan
n
Wilayah pengemba angan III yaitu
lajupertum mbuhanlebihttinggidari rata‐rataa
Kecam matan Rand dudongkal memeliki SSektor
Sumbeer: Bappeda Kabupaten Pemallang, 2011
GAM
MBAR 5
PETA STRA
ATEGI PENG EMBANGAN
N WILAYAH B
BERDASARKA
AN TIPOLOG
GI
dengan pengeembangan wilayah yang KESIMPULAN
diupaayakan meelalui penin ngkatan baarang‐ Sessuai dengan judul penyuusunan tugass
baranng dan jasa‐‐jasa dari maasyarakat m
melalui akhir yaituu strategi ppengembanggan wilayah h
kegiaatan produkssi lokal denggan tujuan uuntuk berdasarka an tipologi kkecamatan, Maka dapatt
meningkatkan taaraf hidup masyarakat yang ditarik keesimpulan bbahwa pen ngembangan n
ada di masing‐masing kecamatann di wilayah ha arus mempeerhatikan strruktur ruangg
Kabupaten Pemalang. Peninggkatan taraf hidup kota dan p potensi sektooral yang ada di wilayah h
masyyarakat diharrapkan mampu meningkkatkan tersebut. Yang berfunngsi untuk mengetahuii
permmintaan terhadap barang atau jasa. kedudukan n dan perann suatu wilayah dalamm
Adanya peningkkatan perm mintaan terrsebut menunujan ng pengembbangan sekttor ekonomii
akan meningkattkan perkembangan ssektor strategis dengan menggidentifikasi karakteristikk
indusstri dan jasa‐jasa ya ang akan lebih fisik alam, SDM, SDA dan infrasttuktur suatu
u
mend dorong perrkembangan wilayah yang wilayah. Kategori
K Klaaassen digun
nakan untukk
tertin d yaitu strrategi
nggal. Strateegi yang ke dua memecahkkan masaalah‐masalah h wilayah h
yaitu supply slide strategy kegiatan
k prooduksi dengan ekkonomi yangg terbelakan ng. Variabell
terutama ditujukaan untuk eksspor yang maampu yang digunakan tingkkat pendapatan, tingkatt
meningkatkan pendapatan lokal yang akan pertumbuh han ekonom i, tingkat pendidikan.
menaarik kegiatan n lain untuk d datang ke wiilayah Dalam perumuusan tipologi kecamatan n
tersebut. yang sudah h diidentifikaasi dalam suatu kategorii
yaitu wila ayah maju dan cepat tumbuh h
diarahkan untuk pengembangan hingga luar umunya terdapat di pusat kota atau yang
wilayahnya. Wilayah maju berpotensi dekat dengan pusat kota sedangkan
tertinggal strategi pengembanganya dengan kecamatan dengan tipe C yaitu kecamatan
peningkatan pendapatan wilayahnya. Strategi dengan rata‐rata variabel nila minimal
pengembangan wilayah berkembang cepat terdapat di wilayah yang memiliki kondisi
lebih diarahkan pada optimalisasi fungsi topografi yang curam.
sebagai subpusat pelayanan dan yang terakhir Strategi pengembangan wilayah lebih
strategi pengembangan wilayah tertinggal didasarkan pada strategi dari sisi pasokan
dengan pembangunan disegala bidang. (supply side strategy) berupa pengembangan
Dari hasil analalisis maka dapat ditarik wilayah didasarkan atas keungulan‐
kesimpulan yaitu : keunggulan komparatif berupa upaya‐upaya
Terdapat beberapa faktor utama yang peningkatan produksi dan produktivitas
menyebabkan terjadinya disparitas wilayah dan kesesuaian sumberdaya wilayah
antarwilayah. Faktor‐faktor ini terkait dengan yang ada.
variabel fisik dan sosial ekonomi wilayah.
Faktor‐faktor utama ini anatara lain adalah
DAFTAR PUSTAKA
geografi, sejarah, politik, kebijakan
.
pemerintah, administrasi, sosial budaya, dan
ekonomi. Dari penjelasan yang dikemukakan Kabupaten Pemalang Dalam Angka Tahun
diatas, jelas bahwa ketimpangan 2011. BPS Kabupaten Pemalang, 2011.
pengembangan spasial memerlukan perhatian
khusus agar tidak terjadi gap antara wilayah Rustiadi, Ernan. Sefulhakim, Sunsun. Panuju, R
bagian utara dan selatan Kabupaten diah. Perencanaan dan Pembangunan
Pemalang. Ketimpangan antar wilayah di Wilayah. 2009. Jakarta: Yayasan Obor
kabupaten Pemalang menimbulkan banyak Indonesia
permasalahan sosial, ekonomi, dan politik.
Untuk itu diperlukan strategi yang mampu PDRB Kabupaten Pemalang Tahun 2005. BPS
mengatasi permasalahan ketimpangan antar Kabupaten Pemalang, 2005.
wilayah dan mampu mewujudkan
pembangunan wilayah yang berimbang. Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten
Karakteristk kecamatan di Kabupaten Pemalang. Bappeda Kabupaten
Pemalang cukup beragam. Sebagian dalam Pemalang 2012.
kategori wilayah maju akan tetapi juga .Tarigan, Robinson. 2006. Perencanaan
terdapat wilayah yang relatif tertinggal. Pembangunan Wilayah. Edisi Revisi
Kecamatan dengan kategori wilayah maju Jakarta: Bumi Aksara.
terdapat pada kecamatan yang dekat dengan
pusat kota sedangkan kecamatan dengan Wasistiono, Sadu. 2009. Organisasi
klasifikasi wilayah tertinggal terdapat jauh dari Kecamatan Dari Masa ke Masa.
pusat kota. Dari tipologi kecamatan juga Bandung: Fokusmedia.
terdapat kecamatan tipe A yang artinya
kecamatan tersebut dari sudut kelembagaan .
adalah kecamatan dengan rata‐rata variabel
nilai optimal. Kecamatan dengan tipe A pada