Anda di halaman 1dari 6

TUGAS PRAKTIKUM

TA3202 GEOTEKNIK TAMBANG


MODUL 1 – LERENG HOMOGEN, TIDAK BERLAPIS, ISOTROP
Nama : Charles Candra Pratama
NIM : 12116082
Shift Senin (11.00-12.00)

I. Diagram Alir Urutan Pemakaian Program

Membuka software Slide 6.0



Membuat design lereng dengan “add boundaries”

Menggambar lereng dengan koordinat yang kita inginkan

Setelah lereng berhasil dibuat, klik define materials pada Tab properties,kemudian masukan
nilai kohesi, sudut geser dalam, bobot isi, dan kondisi air.

Mengatur slope limit sejauh 10 m dari crest dan toe .

Klik autogrid pada tab surfaces untuk memunculkan hasil interpretasi FK nantinya.
Interval nya 20x20

Compute pada tab menu Analysis. Lalu program akan menyimpan model lereng yang telah
dibuat terlebih dahulu pada direktori pc.

Interpret pada tab menu Analysis. Lalu akan muncul tab baru dengan nama SlideInterpret. Di
sana kita dapat melihat nilai faktor keamanan di dalam kotak grid yang telah dibuat.

Terdapat dua jenis perhitungan faktor keamanan pada program Slide ini, yaitu Bishop
simplified dan Janbu simplified.

Membandingkan nilai FK metode Janbu dan Bishop serta menganalisis faktor-faktor yang
mempengaruhi faktor keamanan lereng
II. Jawaban Soal Tugas
Soal
Suatu lereng dengan geometri seperti di bawah merupakan lereng tanah di tambang X yang
homogen, tidak berlapis, dan bersifat isotropik.
Geometri lereng:
 Tinggi lereng (H) : 40 meter
 Kemiringan lereng (α) : 60°

Kondisi lereng: Kering


Karakteristik fisik dan mekanik material pembentuk lereng:

No Karakteristik Soil
.
1. Kohesi (C) 2,1 kN/m2
2. Sudut geser dalam (φ) 21°
3. Bobot isi (γ) 13,2 kN/m3

1. Hitung Faktor Keamanan (FoS) dengan 2 metode berbeda (Janbu dan Bishop) untuk:
a. Sifat fisik dan mekanik sesuai dangan tabel di atas.
b. Sifat fisik dan mekanik bila
i. Nilai γ dalam tabel di atas dikurangi 25%
ii. Nilai γ dalam tabel di atas dikurangi 50%
iii. Nilai γ dalam tabel di atas ditambah 25%
iv. Nilai γ dalam tabel di atas ditambah 50%
v. Nilai c dalam tabel di atas dikurangi 25%
vi. Nilai c dalam tabel di atas dikurangi 50%
vii. Nilai c dalam tabel di atas ditambah 25%
viii. Nilai c dalam tabel di atas diitambah 50%
ix. Nilai φ dalam tabel di atas dikurangi 25%
x. Nilai φ dalam tabel di atas dikurangi 50%
xi. Nilai φ dalam tabel di atas diitambah 25%
xii. Nilai φ dalam tabel di atas diitambah 50%
c. Sifat fisik dan mekanik sesuai dengan tabel di atas namun kemiringan lereng bertambah
dan berkurang 10°.
2. Buatlah analisis tentang kemantapan lereng dari perhitungan FoS pada butir 1.a dan
analisis tentang pengaruh variasi nilai karakteristik material terhadap kemantapan lereng
pada butir 1.b dan 1.c di atas.
Jawaban:
TABEL NILAI FK MASING-MASING KONDISI

No Kondisi Metode
Keterangan
. Janbu Bishop
(c) = 2.1, (φ) = 21,
1 Sifat sesuai dengan tabel 0,348 0,326
(γ) = 13.2 , (α) = 60
2 γ dikurangi 25% (γ) = 9.9 0,368 0,345
3 γ dikurangi 50% (γ) = 6.6 0,404 0,379
4 γ ditambah 25% (γ) = 16.5 0,334 0,312
5 γ ditambah 50% (γ) = 19.8 0,324 0,303
6 c dikurangi 25% (c) = 1.575 0,330 0,309
7 c dikurangi 50% (c) = 1.05 0,311 0,289
8 c ditambah 25% (c) = 2.625 0,364 0,341
9 c ditambah 50% (c) = 3.15 0,377 0,354
10 𝜑 dikurangi 25% (φ) = 15.75 0,273 0,255
11 𝜑 dikurangi 50% (φ) = 10.5 0,198 0,185
12 𝜑 ditambah 25% (φ) = 26.25 0,425 0,399
13 𝜑 ditambah 50% (φ) = 31.5 0,509 0,478
14 Kemiringan lereng bertambah 10° (α) = 70 0,283 0,258
15 Kemiringan lereng berkurang 10° (α) = 50 0,443 0,419

Hasil Screenshot FK pada software Dips 6.0

Gambar 3. Hasil FK Metode Bishop pada kondisi


Lereng=70 derajat. Bobot isi=13.2 kohesi=2.1 dan
sudut geser dalam=21

Gambar
Gambar 1. Hasil FKFK
2. Hasil Metode
MetodeBishop
Janbu pada
pada kondisi
kondisi Lereng=60
Lereng=60 derajat.
derajat. Bobot
Bobot
isi=13.2 kohesi=2.1
isi=13.2 kohesi=2.1dan sudut
dan geser
sudut geser
dalam=21
dalam=21
Gambar 4. Hasil FK Metode Janbu pada kondisi
Lereng= 70 derajat. Bobot isi=13.2 kohesi=2.1
dan sudut geser dalam=21

Gambar 5. Hasil FK Metode Bishop Gambar 6. Hasil FK Metode Janbu Gambar 7. Hasil FK Metode Gambar 8. Hasil FK Metode
pada kondisi Lereng=50 derajat. pada kondisi Lereng=50 derajat. Bishop pada kondisi Lereng=60 Janbu pada kondisi Lereng=60
Bobot isi=13.2 kohesi=2.1 dan sudut Bobot isi=13.2 kohesi=2.1 dan derajat. Pengurangan bobot isi derajat. Pengurangan bobot isi
geser dalam=21 sudut geser dalam=21 25% 25%

Gambar 9.. Hasil FK Metode Gambar 10. Hasil FK Metode Gambar 11. Hasil FK Metode Gambar 12. Hasil FK Metode
Bishop pada kondisi Lereng=60 Janbu pada kondisi Lereng=60 Bishop pada kondisi Lereng=60 Janbu pada kondisi Lereng=60
derajat. Pengurangan bobot isi derajat. Pengurangan bobot isi derajat. Penambahan bobot isi derajat. Penambahan bobot isi
50 % 50 % 25 % 25 %

Gambar 15. Hasil FK Metode Gambar 16. Hasil FK Metode


Gambar13.
Gambar 14.Hasil
HasilFK
FKMetode
Metode
Bishop pada kondisi Lereng=60 Bishop pada kondisi Lereng=60
Janbu pada
Bishop pada kondisi
kondisi Lereng=60
Lereng=60
derajat. Pengurangan kohesi derajat. Pengurangan kohesi
derajat.Penambahan
derajat. Penambahanbobotbobotisiisi
25% 25%
50%
50 %
Gambar 17. Hasil FK Metode Gambar 18. Hasil FK Metode Gambar 19. Hasil FK Metode Gambar 20. Hasil FK Metode
Bishop.Pengurangan kohesi 50% Janbu.Pengurangan kohesi 50% Bishop .Penambahan kohesi 25% Janbu .Penambahan kohesi 25%
Gambar
Gambar21.
22.Hasil
HasilFK
FK Gambar 23. Hasil FK Gambar 24. Hasil FK Gambar 25. Hasil FK
Metode
MetodeBishop.
Janbu. Metode Bishop. Metode Janbu. Metode Bishop.
Pengurangan
Pengurangansudut
sudutgeser
geser Pengurangan sudut geser Pengurangan sudut Penambahan sudut geser
dalam
dalam25%
25% dalam 50% geser dalam 50% dalam 25%

2. Berdasarkan hasil perhitungan FK dengan kondisi kemiringan lereng=60 derajat, kohesi=2.1, bobot
isi=13.2kN/m3, dan sudut geser dalam 21 derajat, didapatkan hasil yaitu FK= 0.348 untuk metode Bishop
dan 0.326 untuk metode Janbu. Hal ini menandakan bahwa desain lereng dengan kondisi tersebut tidak
aman karena berada di bawah batas FK aman yaitu FK=1. Nilai FK yang kecil ini menandakan bahwa
lereng yang kita buat memiliki potensi longsor yang cukup besar. Ada beberapa faktor yang dapat
meningkatkan nilai FK yaitu dengan menurunkan ketinggian lereng, menaikan sudut geser dalam,
menurunkan bobot si, dan menaikan kohesi.
Berdasarkan variasi yang dilakukan terhadap beberapa parameter, didapatkan bahwa semakin besar bobot
isi, maka semakin kecil FK nya. Semakin besar Sudut Geser dalam, semakin besar FK. Semakin besar
kemiringan lereng semakin kecil FK. Semakin besar kohesi, semakin besar FK.Semakin Hal ini
menyimpulkan bahwa Sudut geser dalam dan Kohesi berbanding lurus dengan FK, sedangkan Bobot isi
dan Kemiringan Lereng berbanding terbalik dengan FK.

Grafik 1 Grafik 2

Grafik 3 Grafik 4

Anda mungkin juga menyukai