Disusun oleh:
PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KUNINGAN
Jl. Cut Nyak Dhien No 36 A Cijoho Kuningan
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyusun makalah ini.
Makalah ini membahas Perdagangan Internasional tentang Neraca Perdagangan
Interasioal.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada dosen mata kuliah ini atas
bimbingannya. Semoga makalah ini dapat memberikan kontribusi positif dan
bermakna sebagai pembelajaran bagi kita. Khususnya menambah pengetahuan
kita tentang masalah pembangunan. Apabila terdapat kekurangan dalam makalah
ini, saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ekonomi dan perdagangan merupakan isu yang paling penting saat ini,
faktor penyebabnya menurut sudut pandang ekonomi tidak hanya melibatkan
prospek-prospek pertumbuhan ekonomi yang berarti pula kemakmuran
masyarakat, namun sekaligus melibatkan kepentingan negara. Kepentingan-
kepentingan yang muncul ini kemudian saling bersaing antara masyarakat dengan
perusahaan dan antara negara-negara maju ataupun negara berkembang. Kita
dapat melihat bahwa battle of ground perdagangan akan melibatkan tiga sisi
kekuatan dan kepentingan yang dalam hal saling bersaing, yakni antara
masyarakat dengan perusahaan, negara maju dengan negara berkembang, dan
antara negara maju itu sendiri.
C. Tujuan
1. Memahami pengertian neraca perdagangan internasional
2. Memahami jenis-jenis neraca perdagangan internasional
3. Memahami manfaat neraca perdagangan internasional
4. Memahami unsure-unsur neraca perdagangan internasional
5. Mengetahui keuntungan dan kerugian perdagangan internasional
6. Memahami neraca perdagangan surplus dan deficit
7. Memahami balance dalam suatu neraca perdagangan
8. Mengetahui sebab – sebab suatu negara dapat mengalami
ketidakseimbangan dalam neraca perdagangan internasional
BAB II
PEMBAHASAN
Secara umum, neraca pembayaran terbagi menjadi tiga jenis, antara lain :
a. Neraca Perdagangan Defisit
Neraca perdagangan defisit adalah neraca perdagangan yang menunjukkan jumlah
transaksi pembayaran luar negeri (disebut transaksi debet) lebih besar
dibandingkan transaksi penerimaan dari luar negeri (disebut transaksi kredit).
b. Neraca Perdagangan Surplus
Neraca perdagangan surplus adalah neraca pembayaran yang menunjukkan
transaksi debet lebih kecil dibandingkan transaksi kredit.
c. Neraca Pembayaran dan Perdagangan Seimbang
Neraca perdagangan Seimbang adalah neraca pembayaran yang menunjukan
transaksi debet sama dengan transaksi kredit.
a. Sebagai tolak ukur arah kebijakan yang diambil oleh pemerintah dan pihak
terkait. Neraca Perdagangan sebagai salah satu alat untuk menentukan arah
kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah dan pihak terkait. Dalam hal
ini untuk pelaku kegiatan ekonomi internasional.
b. Untuk mengetahui besaran jumlah pengeluaran dan pendapatan suatu
negara. Neraca Perdagangan berfungsi sebagai pemberi informasi jumlah
atau besaran angka ekspor maupun impor. Jika nilai ekspor lebih tinggi
maka dapat dikatakan surplus atau kelebihan pendapatan. Sebaliknya
apabila nilai ekspor lebih kecil dari impor maka dikatakan sebagai defisit
atau keadaan yang tidak menguntungkan.
c. Menjadi informasi kegiatan ekonomi internasional, dalam hal ini menjadi
sumber informasi perdagangan internsional. Ketika suatu negara
mengalami peningkatan ekspor maupun impor, maka negara lain akan
mengetahui dan dapat melakukan pertimbangan untuk menjalin kerjasama.
2. Transaksi Modal
Transaksi modal terdiri atas :
a. Transaksi modal jangka pendek, yang meliputi :
Kredit untuk perdagangan dari negara lain (transaksi kredit) atau kredit
perdagangan yang diberikan kepada penduduk negara lain (transaksi debet).
Deposito bank oleh penduduk domestik di luar negeri (transaksi debet) atau
deposito bank di dalam negeri milik penduduk negara lain (transaksi kredit).
Pembelian surat berharga luar negeri jangka pendek (transaksi debet) atau
penjualan surat berharga dalam negeri jangka pendek kepada penduduk negara
lain (transaksi kredit).
Secara sederhana neraca perdagangan atau trade balance adalah nilai total
ekspor suatu negara dikurangi dengan nilai total impornya. Jika nilai total ekspor
suatu negara lebih besar dari nilai total impornya maka neraca perdagangan
dikatakan mengalami surplus. Dalam hal ini artinya negara tersebut mampu
menjual produk-produk yang dihasilkan dengan nilai total lebih banyak dari nilai
total yang dibelinya dari negara-negara lain. Pendapatan yang diperoleh dari total
ekspor lebih besar dari pengeluaran untuk impor, sehingga mengalami surplus.
Secara umum hal ini berarti perekonomian negara tersebut relatif lebih kuat
dibandingkan negara partner dagangnya. Akibatnya nilai tukar mata uang negara
tersebut cenderung menguat terhadap negara partner dagang. Penguatan nilai
tukar mata uang tersebut mengakibatkan harga produk-produk yang diekspor
lebih mahal dari produk-produk yang diimpor dari negara partner dagang. Dalam
kenyataannya nilai tukar mata uang suatu negara akan cenderung menguat jika
negara tersebut mampu mempertahankan kondisi surplus neraca perdagangannya.
Sebaliknya jika total pengeluaran suatu negara untuk impor lebih besar dari
total yang diperolehnya dari ekspor, maka artinya negara tersebut membeli lebih
banyak produk-produk dari negara partner dagangnya dibandingkan negara
tersebut menjual produk-produknya ke negara partner dagang. Dalam hal ini
neraca perdagangan dikatakan mengalami defisit. Negara tersebut lebih banyak
membeli dan mengkonsumsi produk-produk negara partner dagang daripada
menjual produk-produknya sendiri ke negara partner dagangnya, sehingga negara
partner dagang relatif lebih untung dari produk-produk yang diekspor.
Secara umum hal ini berarti perekonomian negara partner dagang relatif lebih
kuat dibandingkan negara tersebut, akibatnya nilai tukar mata uang negara partner
dagang cenderung menguat, atau nilai tukar mata uang negara tersebut cenderung
melemah terhadap mata uang negara partner dagang. Pelemahan nilai tukar mata
uang tersebut mengakibatkan harga produk-produk yang diimpor lebih mahal dari
produk-produk yang diekspor ke negara partner dagang. Negara yang mengalami
defisit neraca perdagangan secara terus-menerus, dalam jangka panjang nilai tukar
mata uangnya cenderung melemah.
Negara dengan neraca perdagangan yang surplus akan mendorong negara
partner dagang yang defisituntuk memperlemah (men-devaluasi) nilai tukar mata
uangnya untuk membuat produk-produk ekspornya lebih kompetitif. Produk-
produk ekspor yang lebih kompetitif akan meningkatkan volume ekspor dan pada
akhirnya mempersempit defisit neraca perdagangan. Jika nanti neraca
perdagangan kembali surplus, maka dalam jangka panjang nilai tukar mata uang
negara tersebut akan cenderung menguat.
1. Basic balance
Basic balance terdiri dari balance dalam transaksi yang sedang berjalan
(current account balance) kemudian ditambah dengan transaksi modal jangka
panjang. Basic balance akan berubah – ubah jika terjadi perubahan prinsipil dalam
perekonomian seperti perubahan harga, kurs valuta asing dan pertumbuhan
ekonomi. Basic balance memberikan informasi tentang akibat perubahan
perkonomian terhadap neraca pembayaran, yitu berakibat pada pada aliran modal
jangka pendek (Nophirin, 1991:170).
3. Liquidity balance
Konsep ini dikembangkan di Amerika Serikat untuk mengukur posisi neraca
pembayarannya. Perbedaan dengan balance autonomous adalah perlakuan
terhadap pemilikan kekayaan (assets) jangka pendek. Kekayaan asing (seperti
surat berharga jangka pendek atau deposito bank) yang dimiliki oleh penduduk
Amerika diperhitungkan sebagai faktor yang mempengaruhi ketidakseimbangan
neraca pembayaran (Nophirin, 1991: 172).
Kesimpulan
http://pamiladewianani.blogspot.com/
http://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/SP_222020.aspx