Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

“NERACA PERDAGANGAN INTERNASIONAL”


Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Ilmu Ekonomi Makro

Disusun oleh:

Evi Afifah (20190610107)

Rian Febriana (20190610180)

Silva Octa Muzian (20190610050)

PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KUNINGAN
Jl. Cut Nyak Dhien No 36 A Cijoho Kuningan
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyusun makalah ini.
Makalah ini membahas Perdagangan Internasional tentang Neraca Perdagangan
Interasioal.

Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada dosen mata kuliah ini atas
bimbingannya. Semoga makalah ini dapat memberikan kontribusi positif dan
bermakna sebagai pembelajaran bagi kita. Khususnya menambah pengetahuan
kita tentang masalah pembangunan. Apabila terdapat kekurangan dalam makalah
ini, saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan.

Kuningan, 18 Maret 2020

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ekonomi dan perdagangan merupakan isu yang paling penting saat ini,
faktor penyebabnya menurut sudut pandang ekonomi tidak hanya melibatkan
prospek-prospek pertumbuhan ekonomi yang berarti pula kemakmuran
masyarakat, namun sekaligus melibatkan kepentingan negara. Kepentingan-
kepentingan yang muncul ini kemudian saling bersaing antara masyarakat dengan
perusahaan dan antara negara-negara maju ataupun negara berkembang. Kita
dapat melihat bahwa battle of ground perdagangan akan melibatkan tiga sisi
kekuatan dan kepentingan yang dalam hal saling bersaing, yakni antara
masyarakat dengan perusahaan, negara maju dengan negara berkembang, dan
antara negara maju itu sendiri.

Melihat perkembangan ekonomi internasional sekarang ini, serta semakin


ketatnya persaingan didalam dunia ekonomi di era globalisasi ini, dimana
transaksi-transaksi yang muncul dalam ekonomi internasional menyebabkan uang
mengalir dari suatu negara kenegara lain (arus dana internasional) maka dari itu
suatu negara harus bersaing dengan penduduk negara lain untuk menciptakan
aliran dana masuk ke negaranya lebih tinggi jika dibandingkan dengan aliran dana
keluar dari negaranya.

Neraca perdagangan ialah sebuah istilah untuk menggambarkan perbedaan


selisih antara ekspor dan impor. Neraca perdagangan yang positif berarti negara
tersebut mengalami ekspor yang nilai moneternya melebihi impor yg bisa disebut
surplus perdagangan. Perdagangan internasional melibatkan berbagai transaksi
ekonomi antara satu negara dengan negara lain. Transaksi ekonomi tersebut
kemudian dicatat dalam bentuk neraca. Neraca perdagangan internasional
merupakan salah satu komponen penting dalam neraca pembayaran internasional.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah itu neraca perdagangan internasional?
2. Apa saja jenis-jenis neraca perdagangan internasional?
3. Apa manfaat neraca perdagangan internasional?
4. Apa saja unsur unsur neraca perdagangan internasional?
5. Apa keuntungan dan kerugian perdagangan internasional?
6. Apa itu neraca perdagangan surplus dan deficit
7. Bagaimana .Balance dalam suatu neraca perdagangan
8. Apa saja sebab – sebab suatu negara dapat mengalami ketidakseimbangan
dalam neraca perdagangan internasional

C. Tujuan
1. Memahami pengertian neraca perdagangan internasional
2. Memahami jenis-jenis neraca perdagangan internasional
3. Memahami manfaat neraca perdagangan internasional
4. Memahami unsure-unsur neraca perdagangan internasional
5. Mengetahui keuntungan dan kerugian perdagangan internasional
6. Memahami neraca perdagangan surplus dan deficit
7. Memahami balance dalam suatu neraca perdagangan
8. Mengetahui sebab – sebab suatu negara dapat mengalami
ketidakseimbangan dalam neraca perdagangan internasional
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Neraca Perdagangan

Neraca Perdagangan Internasional adalah suatu catatan yang memuat atau


mencatat semua transaksi ekspor dan transaksi impor barang suatu negara. Neraca
perdagangan dibuat agar suatu negara dapat mengetahui perkembangan
perdagangan internasional yang dilakukan. Keadaan neraca suatu perdagangan
ada tiga kemungkinan yaitu surplus, defisit, atau seimbang. Neraca perdagangan
dikatakan defisit bila nilai ekspor lebih kecil daripada nilai impornya dan
dikatakan surplus bila ekspor barang lebih besar daripada impornya. Dan
dikatakan neraca perdagangan yang seimbang jika nilai ekspor suatu negara sama
dengan nilai impor yang dilakukan negara tersebut.

B. Jenis – Jenis Neraca Perdagangan Internasional

Secara umum, neraca pembayaran terbagi menjadi tiga jenis, antara lain :
a. Neraca Perdagangan Defisit
Neraca perdagangan defisit adalah neraca perdagangan yang menunjukkan jumlah
transaksi pembayaran luar negeri (disebut transaksi debet) lebih besar
dibandingkan transaksi penerimaan dari luar negeri (disebut transaksi kredit).
b. Neraca Perdagangan Surplus
Neraca perdagangan surplus adalah neraca pembayaran yang menunjukkan
transaksi debet lebih kecil dibandingkan transaksi kredit.
c. Neraca Pembayaran dan Perdagangan Seimbang
Neraca perdagangan Seimbang adalah neraca pembayaran yang menunjukan
transaksi debet sama dengan transaksi kredit.

C. Manfaat Neraca Perdagangan

a. Sebagai tolak ukur arah kebijakan yang diambil oleh pemerintah dan pihak
terkait. Neraca Perdagangan sebagai salah satu alat untuk menentukan arah
kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah dan pihak terkait. Dalam hal
ini untuk pelaku kegiatan ekonomi internasional.
b. Untuk mengetahui besaran jumlah pengeluaran dan pendapatan suatu
negara. Neraca Perdagangan berfungsi sebagai pemberi informasi jumlah
atau besaran angka ekspor maupun impor. Jika nilai ekspor lebih tinggi
maka dapat dikatakan surplus atau kelebihan pendapatan. Sebaliknya
apabila nilai ekspor lebih kecil dari impor maka dikatakan sebagai defisit
atau keadaan yang tidak menguntungkan.
c. Menjadi informasi kegiatan ekonomi internasional, dalam hal ini menjadi
sumber informasi perdagangan internsional. Ketika suatu negara
mengalami peningkatan ekspor maupun impor, maka negara lain akan
mengetahui dan dapat melakukan pertimbangan untuk menjalin kerjasama.

D. Unsur-Unsur Neraca Perdagangan Internasional

1. Transaksi Barang dan Jasa


Transaksi ini meliputi transaksi ekspor maupun impor barang serta jasa,
disebut pula transaksi sedang berjalan (current account). Dalam hal ekspor barang
meliputi barang-barang yang dapat dilihat secara fisik contohnya ekspor kayu,
minyak dan gas, cengkeh dan sebagainya. Ekspor jasa meliputi jasa-jasa angkutan,
turis, asuransi dan sebagainya, dalam transaksi jasa ini termasuk pula pendapatan
dari investasi modal di luar negeri. Ekspor barang dan jasa merupakan transaksi
kredit sebab transaksi ini menimbulkan hak untuk menerima pembayaran
(terjadinya aliran dana masuk) (Nophirin, 1991: 166).

Transaksi impor barang meliputi misalnya barang-barang konsumsi, bahan


mentah untuk industri dan kapital, sedang impor jasa meliputi pembelian jasa-jasa
dari penduduk negara lain. Termasuk dalam impor jasa adalah pendapatan bunga,
dividen tau keuntungan untuk modal yang ditanam di dalam negeri oleh penduduk
negara lain. Impor barang-barang dan jasa merupakan transaksi debet sebab
transaksi ini menimbulkan kewajiban untuk melakukan pembayaran kepada
penduduk negara lain (terjadinya aliran dana ke luar negeri) (Nophirin, 1991:
167).

2. Transaksi Modal
Transaksi modal terdiri atas :
a. Transaksi modal jangka pendek, yang meliputi :
Kredit untuk perdagangan dari negara lain (transaksi kredit) atau kredit
perdagangan yang diberikan kepada penduduk negara lain (transaksi debet).
Deposito bank oleh penduduk domestik di luar negeri (transaksi debet) atau
deposito bank di dalam negeri milik penduduk negara lain (transaksi kredit).
Pembelian surat berharga luar negeri jangka pendek (transaksi debet) atau
penjualan surat berharga dalam negeri jangka pendek kepada penduduk negara
lain (transaksi kredit).

b. Transaksi modal jangka panjang, yang meliputi :


Investasi langsung di luar negeri (transaksi debet) atau investasi asing di
dalam negeri (transaksi kredit).
Pembelian surat-surat berharga jangka panjang milik penduduk negara lain
(transaksi debet) atau pembelian surat-surat berharga jangka panjang dalam negeri
oleh penduduk negara lain (transaksi kredit).
Pinjaman jangka panjang yang diberikan kepada penduduk negara lain
(transaksi debet) atau pinjaman jangka panjang yang diterima dari penduduk
negara lain (transaksi kredit) (Nophirin, 1991: 168).
Jadi dapat kita lihat bahwa setiap transaksi modal yang menyebabkan
kenaikan (penurunan) kekayaan suatu negara di luar negeri merupakan aliran
modal keluar (masuk) atau merupakan transaksi debet (kredit). Setiap transaksi
modal yang menyebabkan kenaikan (penurunan) kekayaan asing di dalam negeri
merupakan aliran modal masuk (keluar) atau merupakan transaksi debet (kredit).

3. Transaksi Satu Arah (Unilateral Transfer)


Transaksi satu arah adalah transaksi yang tidak menimbulkan kewajiban untuk
melakukan pembayaran, misalnya hadiah (gifts) dan bantuan (aid) (Nophirin,
1991: 169). Jika suatu negara memberikan sebuah hadiah ataupun bantuan kepada
negara lain, maka hal tersebut adalah transaksi debet. Kemudian jika suatu negara
menerima sebuah hadiah atau bantuan dari negara lain merupakan transaksi kredit.

4. Selisih Perhitungan (error and ommission)


Rekening ini ialah rekening penyeimbang apabila nilai-nilai transaksi kredit
tidak persis sama dengan nilai-nilai transaksi debet (Nophirin, 1991: 169). Adanya
rekening selisih perhitungan ini dapat kita ketahui bahwa jumlah total nilai
sebelah kredit dan debet dari suatu neraca pembayaran internasional akan selalu
sama (balance).

5. Lalu Lintas Moneter


Transaksi lalu lintas moneter sering disebut “accomodating” dikarenakan
transaksi ini timbul sebagai akibat dari adanya transaksi lain. Transaksi lain
tersebut sering disebut “autonomous” sebab transaksi lain tersebut timbul dengan
sendirinya, tanpa dipengaruhi oleh transaksi lain. Transaksi yang termasuk dalam
transaksi autonomous adalah transaksi-transaksi yang sedang berjalan, transaksi
kapital serta transaksi satu arah. Perbedaan antara transaksi autonomous debet
dengan kredit diseimbangkan dengan transaksi lalu lintas moneter. Transaksi ini
timbul diakibatkan oleh ketidakseimbangan antara transaksi autonomous debet
dan kredit (Nophirin, 1991: 169).

E. Keuntungan Dan Kerugian Perdagangan Internasional


1. Keuntungan
a. Perdagangan internasional meningkatkan keberagaman produk
b. Meningkatkan keuntungan perusahaan
c. Menjadi Basis pertumbuhan ekonomi negara
d. Meningkatkan tingkat kompetisi pasar
e. Meningkatkan ketersediaan barang
2. Kerugian
a. Risiko perubahan iklim politik
b. Perbedaan budaya pembeli
c. Menggangu industri lokal
d. Risiko eksploitasi sumber daya

F. Neraca perdagangan surplus dan defisit

Secara sederhana neraca perdagangan atau trade balance adalah nilai total
ekspor suatu negara dikurangi dengan nilai total impornya. Jika nilai total ekspor
suatu negara lebih besar dari nilai total impornya maka neraca perdagangan
dikatakan mengalami surplus. Dalam hal ini artinya negara tersebut mampu
menjual produk-produk yang dihasilkan dengan nilai total lebih banyak dari nilai
total yang dibelinya dari negara-negara lain. Pendapatan yang diperoleh dari total
ekspor lebih besar dari pengeluaran untuk impor, sehingga mengalami surplus.
Secara umum hal ini berarti perekonomian negara tersebut relatif lebih kuat
dibandingkan negara partner dagangnya. Akibatnya nilai tukar mata uang negara
tersebut cenderung menguat terhadap negara partner dagang. Penguatan nilai
tukar mata uang tersebut mengakibatkan harga produk-produk yang diekspor
lebih mahal dari produk-produk yang diimpor dari negara partner dagang. Dalam
kenyataannya nilai tukar mata uang suatu negara akan cenderung menguat jika
negara tersebut mampu mempertahankan kondisi surplus neraca perdagangannya.
Sebaliknya jika total pengeluaran suatu negara untuk impor lebih besar dari
total yang diperolehnya dari ekspor, maka artinya negara tersebut membeli lebih
banyak produk-produk dari negara partner dagangnya dibandingkan negara
tersebut menjual produk-produknya ke negara partner dagang. Dalam hal ini
neraca perdagangan dikatakan mengalami defisit. Negara tersebut lebih banyak
membeli dan mengkonsumsi produk-produk negara partner dagang daripada
menjual produk-produknya sendiri ke negara partner dagangnya, sehingga negara
partner dagang relatif lebih untung dari produk-produk yang diekspor.
Secara umum hal ini berarti perekonomian negara partner dagang relatif lebih
kuat dibandingkan negara tersebut, akibatnya nilai tukar mata uang negara partner
dagang cenderung menguat, atau nilai tukar mata uang negara tersebut cenderung
melemah terhadap mata uang negara partner dagang. Pelemahan nilai tukar mata
uang tersebut mengakibatkan harga produk-produk yang diimpor lebih mahal dari
produk-produk yang diekspor ke negara partner dagang. Negara yang mengalami
defisit neraca perdagangan secara terus-menerus, dalam jangka panjang nilai tukar
mata uangnya cenderung melemah.
Negara dengan neraca perdagangan yang surplus akan mendorong negara
partner dagang yang defisituntuk memperlemah (men-devaluasi) nilai tukar mata
uangnya untuk membuat produk-produk ekspornya lebih kompetitif. Produk-
produk ekspor yang lebih kompetitif akan meningkatkan volume ekspor dan pada
akhirnya mempersempit defisit neraca perdagangan. Jika nanti neraca
perdagangan kembali surplus, maka dalam jangka panjang nilai tukar mata uang
negara tersebut akan cenderung menguat.

G. Balance dalam suatu neraca perdagangan, terdapat tiga pengertian

1. Basic balance
Basic balance terdiri dari balance dalam transaksi yang sedang berjalan
(current account balance) kemudian ditambah dengan transaksi modal jangka
panjang. Basic balance akan berubah – ubah jika terjadi perubahan prinsipil dalam
perekonomian seperti perubahan harga, kurs valuta asing dan pertumbuhan
ekonomi. Basic balance memberikan informasi tentang akibat perubahan
perkonomian terhadap neraca pembayaran, yitu berakibat pada pada aliran modal
jangka pendek (Nophirin, 1991:170).

2. Balance transaksi “autonomous”


Balance ini terdiri dari basic balance ditambah dengan aliran modal jangka
pendek. Dalam hal ini pemerintah seharusnya lebih memperhatikan balance
transaksi autonomous daripada basic balance sebab kenyataanya aliran midal
jangka pendek jarang sekali sama dengan nol. Defisit atau surplus suatu neraca
pembayaran dilihat dari balance transaksi autonomous yang kemudian tercermin
dalam transaksi accomodating yaitu aliran modal pemerintah jangka pendek.

3. Liquidity balance
Konsep ini dikembangkan di Amerika Serikat untuk mengukur posisi neraca
pembayarannya. Perbedaan dengan balance autonomous adalah perlakuan
terhadap pemilikan kekayaan (assets) jangka pendek. Kekayaan asing (seperti
surat berharga jangka pendek atau deposito bank) yang dimiliki oleh penduduk
Amerika diperhitungkan sebagai faktor yang mempengaruhi ketidakseimbangan
neraca pembayaran (Nophirin, 1991: 172).

H. Sebab – Sebab Suatu Negara Dapat Mengalami Ketidakseimbangan dalam


Neraca Perdagangan Internasional.
1. Ekspor dan Impor dapat berubah-ubah karena musim (seasonal
disequilibrium.
2. Perubahan di dalam pendapatan sebagai akibat kebijaksanaan harga,
tingkat bunga atau kesempatan kerja dari negara lain dapat menimbulkan
ketidakseimbangan (cyclical disequilibrium).
3. Kemajuan tekhnik (misalnya: penemuan karet sintetis dapat menyebabkan
ketidakseimbangan/defisit negara penghasil karet alam).
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Neraca Perdagangan Internasional merupakan suatu catatan yang memuat


atau mencatat semua transaksi ekspor dan transaksi impor barang suatu negara.
Neraca perdagangan dibuat agar suatu negara dapat mengetahui perkembangan
perdagangan internasional yang dilakukan. Jenis-jenis neraca suatu perdagangan
ialah surplus, defisit, dan seimbang. Neraca perdagangan internasional bermanfaat
sebagai tolak ukur arah kebijakan yang diambil oleh pemerintah dan pihak terkait,
untuk mengetahui besaran jumlah pengeluaran dan pendapatan suatu negara, dan
untuk menjadi informasi kegiatan ekonomi internasional.
DAFTAR PUSTAKA

http://pamiladewianani.blogspot.com/

http://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/SP_222020.aspx

Anda mungkin juga menyukai