Anda di halaman 1dari 3

Pembahasan

Aluminium ialah unsur kimia. Lambang aluminium ialah Al, dan nomor atomnya 13.


Aluminium ialah logam paling berlimpah. Aluminium bukan merupakan jenis logam berat,
namun merupakan elemen yang berjumlah sekitar 8% dari permukaan bumi dan paling
berlimpah ketiga. Aluminium terdapat dalam penggunaan aditif makanan, antasida, buffered
aspirin, astringents, semprotan hidung, antiperspirant, air minum, knalpot mobil, asap
tembakau, penggunaan aluminium foil, peralatan masak, kaleng, keramik , dan kembang api.
Sedangkan Magnesium adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol Mg dan
nomor atom 12 serta berat atom 24,31. Magnesium adalah elemen terbanyak kedelapan yang
membentuk 2% berat kulit bumi, serta merupakan unsur terlarut ketiga terbanyak pada air laut.
Logam alkali tanah ini terutama digunakan sebagai zat campuran (alloy) untuk membuat
campuran alumunium-magnesium yang sering disebut "magnalium" atau "magnelium".
Pada percobaan kali ini yaitu membandingkan kimia aluminium dan kimia magnesium
beserta masing-masing senyawanya. Percobaan yang dilakukan yaitu mereaksikan aluminium
dan magnesium dengan asam yaitu asam klorida (HCl), mereaksikan dengan basa yaitu
natrium hidroksida (NaOH), mereaksikan dengan oksigen, membandingkan kedua sifat asam
basa aluminium oksida dan magnesium oksida, serta membandikan sifat asam basa ion Al3+
dan ion Mg2+ yang terhidrasi.
Percobaan pertama yaitu mengamati perbedaan aluminium dan magnesium saat
direaksikan dengan asam khususnya asam klorida (HCl). Dengan memasukkan masing-masing
logam aluminium dan magnesium ke dalam tabung reaksi yang berbeda, dan menambahkan 5
mL HCl ke dalam masing-maisng tabung reaksi dan memanaskannya. Tujuan pemanasan yaitu
untuk dapat mempercepat laju reaksi antara logam dan HCl.
Untuk tabung reaksi yang berisi aluminium dan asam klorida setelah di diamkan ± 5 menit
menghasilkan sedikit gelembung gas di logam aluminium. Reaksinya berjalan lambat, sehingga
memerlukan pemanasan agar keping aluminium dapat bereaksi dengan asam, hal ini
disebabkan logam aluminium yang kurang reaktif karena terlindung oleh oksidanya. Pada saat
aluminium bereaksi dengan asam maka akan menghasilkan garam aluminum klorida dan gas
hidrogen. Sedangkan Untuk tabung reaksi yang berisi magnesium dan asam klorida reaksi
berlangsung cepat, disertai terbentuk gelembung gas yang banyak setelah proses pemanasan
berlangsung, magnesium sangat mudah bereaksi dengan mereduksi ion H+ menjadi H2 dan
menghasilkan garam MgCl2. Adapun persamaan reaksi yang terjadi adalah:
Aluminium: 2Al(s) + 6HCl(aq) → 2AlCl3(aq) + 3H2(g) ↑
Magnesium: Mg(s) + 2 HCl(aq) → MgCl2(aq) + H2(g) ↑
Percobaa kedua yaitu mengamati perbedaan aluminium dan magnesium saat direaksikan
dengan asam khususnya natrium hidroksida (NaOH). Dengan memasukkan masing-masing
logam aluminium dan magnesium ke dalam tabung reaksi yang berbeda, dan menambahkan 5
mL NaOH ke dalam masing-maisng tabung reaksi dan memanaskannya. Tujuan pemanasan
yaitu untuk dapat mempercepat laju reaksi antara logam dan NaOH.
Setelah 5 menit berlangsung, logam Aluminium terlihat ada gelembung gas. Namun
reaksi ini berlangsung agak lambat karena pada Aluminium terdapat lapisan oksida yang
melapisinya, sedangkan pada logam magnesium tidak terjadi perubahan untuk itu kedua tabung
reaksi tersebut perlu dipanaskan untuk mempercepat dan melihat perbedaan reaksi yang
berlangsung. Adapun reaksi yang terjadi :
Aluminium: Al(s) + 3NaOH(aq) → Al(OH)3(aq) + 3Na (s)
Magnesium: Mg(s) + 2NaOH(aq) → Mg(OH)2(aq) + 2Na (s)
Pada saat pemanasan terjadi keduanya memiliki perbedaan dimana magnesium cepat
menghasilkan gelembung gas yang cukup banyak. Bila dibandingkan dengan Aluminium, maka
jumlahnya lebih sedikit dari magnesium.
Percobaan ketiga yaitu mengamati reaksi antara aluminium dengan oksigen. Dengan
menggunakan secarik aluminium foil yang ditetesi dengan merkuri klorida (HgCl 2), pada saat
penetesan merkuri klorida, belum terlihat reaksi secara lansung antara aluminium foil dan
merkuri klorida, namun setelah menunggu selama 2 menit, terlihat perubahan pada aluminium
foil, dengan perlahan-lahan aluminium foil mulai melepuh dan berwarna abu tua, tujuan
penetasan merkuri klorida yaitu untuk melepaskan lapisan oksida aluminium, adapun
persamaan reaksinya yaitu:
HgCl2(aq) + Al2O3(s) → 2 AlCl3(s) + 3 HgO(aq)
Setelah penetesan merkuri klorida, aluminium foil di cuci dengan air. Pencucian bertujuan untuk
membersihkan oksida yang masih tersisa, kemudian aluminium foil dibiarkan di udara dengan
bertujuan untuk mereaksikan aluminium dan oksigen agar terbentuk kembali aluminium oksida
yang ditunjukkan dengan terbentuknya serbuk aluminium foil yang berwarna abu muda, adapun
reaksi yang terjadi adalah:
4Al(s) + 3O2(g) → 2Al2O3(s)
Percobaan Keempat, yaitu membandingkan sifat asam basa aluminium oksida dan magnesium
oksida. Ke dalam 3 tabung reaksi dimasukkan masing-masing 0,1 gram aluminium oksida,
dimana ketiga tabung reaksi masing-masing berisi 3 ml aquadest, HCl dan NaOH, dan
kemudian mengecek pH masing-masing larutan. Pada tabung reaksi yang berisi aquadest pH
yang dihasilkan yaitu 6, dan pada tabung yang berisi HCl pH yang dihasilkan adalah 2, dan
tabung yang berisi NaOH pH yang dihasilkan yaitu 14.
Pada reaksi aluminium oksida dan aquadest persamaan yang terjadi adalah:
Al2O3 + H2O → 2Al(OH)3
Pada reaksi aluminium oksida dan HCl persamaan reaksi yang terjadi adalah:
Al2O3 (s) + 6HCl (aq) encer → AlCl3 (aq) lambat + 3H2O (g)
Pada reaksi aluminium oksida dan NaOH persamaan reaksi yang terjadi adalah:
Al2O3 (s) + 2NaOH (aq) + 3H2O(l) → 2NaAl(OH)4(aq)
Kemudian ke dalam 3 tabung reaksi dimasukkan masing-masing 0,1 gram magnesium oksida,
dimana ketiga tabung reaksi masing-masing berisi 3 ml aquadest, HCl dan NaOH, dan
kemudian mengecek pH masing-masing larutan. Pada tabung reaksi yang berisi aquadest pH
yang dihasilkan yaitu 7, dan pada tabung yang berisi HCl pH yang dihasilkan adalah 7 dan
tabung yang berisi NaOH pH yang dihasilkan yaitu 13.
Pada reaksi aluminium oksida dan aquadest persamaan yang terjadi adalah:
MgO(s) + H2O (aq) → Mg(OH)2 (s)
Pada reaksi aluminium oksida dan HCl persamaan reaksi yang terjadi adalah:
MgO (s) + 2HCl (aq) encer → MgCl2 (s) + H2O (aq)
Pada reaksi aluminium oksida dan NaOH persamaan reaksi yang terjadi adalah:
MgO(s) + 2NaOH(aq) → Mg(OH)2 + 2Na2O(aq)
Percobaan kelima yaitu membandingkan sifat asam basa ion Al3+ dan Mg2+ yang
terhidrasi , dengan memasukkan masing masing larutan AlCl 3 dan MgCl2 ke dalam tabung
reaksi sebanyak 3 ml, dan mengecek pH larutan dimana dihasilkan pH larutan AlCl 3 adalah 3
dan pH larutan MgCl2 adalah 4, hal ini menujukkan bahwa aluminium memiliki tingkat keasaman
yang lebih kuat dari magnesium, sebagaimana yang terdapat sesuai pada teori.

Anda mungkin juga menyukai