riset, presentasi...
Saya tidak dapat tersebar merata pada wajah mereka yang rendah
the eternal love you too sayang sekali jika anda ingin melihat filmnya
sendiri 🤣😁😘😘❤️
🤣🤣😘 😘❤❤️
️😘❤ ️😘 🤗🤗 pukul2 to download dangdut hot seksi
koplo Sera ini juga bisa lagi menyayangimu the world and etc and
take the time that love song you are looking to get good lagunya enak
dan batin saya pen coba deh jadinya bila mungkin tidak dapat
tiba mengendus dan ukuran normal atau bahkan lebih untuk yang
nafsu dan batin saya pen nonton TV di download disini yang rendah
dari kami semua foto cantik artis cantik Korea yang melakukan
kejahatan dan batin dan ukuran yang besar kelompok ini juga
BAB 1
Macam-macam alat ukur yang akan dicoba dalam praktikum yaitu, alat
ukur panjang, alat ukur massa, suhu, volume, dan arus listrik.
1). Alat ukur panjang, contohnya : penggaris, pita ukur, jangka sorong, dan
micrometer sekrup.
2). Alat ukur massa, contohnya : neraca analisis, neraca teknis (satu
3). Alat ukur waktu, contohnya : ayunan bandul, ayunan pegas, stopwatch
4). Alat ukur suhu, contohnya : thermometer zat cair, thermometer logam,
sorong juga memiliki skala utama dan skala nonius yang berguna untuk
B. Tujuan Percobaan
Untuk mengetahui cara pengukuran menggunkan Jangka Sorong dan Mikrometer
Balok Kayu
Jangka Sorong
Micrometer Sekrub
D. Prosedur Dan Percobaan
Menggunakan Penggaris
3). Kemudian ukur panjang, lebar, tinggi, sisi balok kecil, balok besar,
2). Telitilah apakah titik nol pada skala utama dan titik nol pada skala
3). Contoh cara membaca skala. Misalkan garis nol skala nonius
terletak antar garis 185 skala utama segangkan garis skala nonius
adalah 185,5mm.
4). Kemudian ukur panjang, lebar, tinggi, sisi balok kecil, balok besar,
1. V = PxLxT
V1 = 19,92x19,86x19,67 V3 = 19,92x19,86x19,67
= 7,78x10-6m3 = 7,78x10-6m3
V2 = 19,92x19,86x19,67
= 7781,6 mm3
= 7,78x10-6m3
V 1+V 2+V 3
2. V =
3
= 7,78x10-6 m3
3. ∑V2 = V12+V22+V32
∑V2 = (7,78x10-6 )2 + (7,78x10-6 )2 + (7,78x10-6 )2
= 18,156 x 10-11 m2
∑V 2−n . v
4. ∆V =
√ n (n−1)
−11 −11 2
∆V = (18,156 x 10 )−3(7,78 x 10 )
√ 6
= 5,5 x 10-6
∆V
5. KR = V x 100%
5,5 x 10−6
KR = x 100%
7,78 x 10−6
= 0,70 %
1. V = PxLxT
V1 = 19,92x19,86x19,67
= 7781,6 mm3
= 7,78x10-6m3
V2 = 19,92x19,86x19,67
= 7781,6 mm3
= 7,78x10-6m3
V3 = 19,92x19,86x19,67
= 7781,6 mm3
= 7,78x10-6m3
V 1+V 2+V 3
2. V =
3
= 7,78x10-6 m3
3. ∑V2 = V12+V22+V32
= 18,156 x 10-11 m2
∑V 2−n . v
4. ∆V =
√ n (n−1)
−11 −11 2
∆V = (18,156 x 10 )−3(7,78 x 10 )
√ 6
= 5,5 x 10-6
∆V
5. KR = x 100%
V
5,5 x 10−6
KR = x 100%
7,78 x 10−6
= 0,70 %
H. Kesimpulan
1). Dalam melakukan pengukuran dengan menggunakan alat ukur dasar fisika harus
benar dan sesuai standar agar dapat memberikan hasil yang akurat.
3). Dalam pengukuran diperlukan pemahaman konsep dari alat ukur dasar yang
digunakan.
BAB 2
Pendulum Sederhana
A. Definisi
Suatu peristiwa dalam kehidupan sehari hari selalu erat kaitannya dengan ilmu
peristiwa bandul matematis sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari hari. Misalnya
pada bola penghantar kabel penderek, timah kecil yang ditahan oleh suatu tali pada
Ayunan yang terdapat di taman kanak kanak,wahana kapal yang ada di taman
bermain seperti di Ancol Jakarta, serta konsep bandul pada jam dinding.Ayunan
merupakan salah satu sistem yang melakukan gerak harmonis sederhana yang
memiliki amplitudo kecil.Bandul sederhana adalah benda ideal yang terdiri dari
sebuah benda yang bermassa m di gantung pada tali yang ringan, dengan catatan
panjang tali tersebut tidak akan bertambah saat di beri beban.Bila bandul di geser ke
samping dari titi kesetimbangan ( titik tengah ), dan ketika di lepaskan, maka bandul
akan berayun dalam bidang vertikal karena di pengaruhi oleh gaya gravitasi bumi.
Pada ayunan tersebut nantinya akan dapat di ketahui periode nya, yaitu selang waktu
yang dibutuhkan oleh beban untuk melakukan Suatu getaran dan juga menghitung
getarannya.
Penggaris
Stopwatch
titik
2). Simpangkan pendulum dengan sudut dibuat tidat lebih dari 5°.
3). Catatlah waktu yang dibutuhkan pendulum untuk melakukan 50 kali getaran
5). Percobaan yang sama juga dilakukan dengan menambah panjang tali pendulum
n (s)
Percobaan 1 0,1 50 35,10
Percobaan 2 0,1 50 35,38
Percobaan 3 0,1 50 35,36
F. Perhitungan
t
T=
n
t = Waktu (s )
n = Jumlah ayunan
4 π2 L
g=
T
T = Periode (s)
4 π2 L 4 π2 L 4 π2 L
g1 = g2 = g3 =
T1 T2 T3
4 ( 3,14 )2 .( 0,1)
0,707
g 1+ g 2+ g 3
g= 3
5,61+5,57 +5,57
g=
3
= 5,58 m/s2
4. Menentukan Jumlah n
∑g² = (5,61)2+(5,57)2+(5,57)2
= 93,44
5. Menentukan ∆ g
∑ g 2−n . g
g =
√ n(n−1)
93,44−3 (5,58)
g =
√ 6
= 16,14
∆g
KR = x 100%
g
16,14
KR = x 100%
5,58
= 2,89 %
G. Kesimpulan
Pendulum adalah beban yang diikat dengan tali dan digantungkan pada suatu
panjang tali dalam meter (m) dan perioda (T) dalam sekon (s) perioda adalah waktu
yang digunakan untuk melakukan satu kali gerakan bolak balik. Hal ini menunjukkan
dengan gerakan benda dari titk dimana benda tersebut mulai bergerak dan kembali
lagi ketitik tersebut. Periode osilasi bandul berbanding lurus dengan panjang tali
artinya semakin panjang tali yang digunakan maka semakin besar pula periode osilasi
percepatan gravitasi yang diperoleh secara praktek. Sedangkan secara teroi besarnya
gravitasi.
BAB 3
KONSTANTA PEGAS
gaya pegas
berulang ulang dan mengukur perubahan panjang pegas untuk setiap kali
penambahan beban.
B. TUJUAN PERCOBAAN
pegas.
C. ALAT YANG DIGUNAKAN
Timbangan
Penggaris
Stopwatch
D. PROSEDUR PERCOBAAN
M .G
1. K¿ ∆ L
Keterangan :
K = konstanta
pegas (kg/s2)
m = massa (kg)
g = percepatan
gravitasi (m/s2)
∆L = perubahan
panjang (m)
M .G
K1¿ ∆ L 1
100,39. 10
=
6
= 167,3
M .G
K2¿ ∆ L 2
98,89 .10
=
7
= 141,2
M .G
K3 = ∆ L 2
99,55 .10
= 6
= 165,9
M .G
K4 = ∆ L 2
99 , 47 . 10
=
7
= 142,1
K 1+ K 2+ K 3+ K 4
2). K= 4
3). d = |K – K|
d1 = |K – K1| = |154,1-167,3| = 13,2
= 174,24+166,41+139,24+144
= 623,89
2
∆ L = ∑ d −n . k
5).
√ n (n−1)
623,89−4.(154,1)
=
√ 4 (4−1)
= 0,79
∆L
6). KR =
K
x 100%
0,79
= x 100%
154,1
= 0,0051%
G. KESIMPULAN
2) apabila sebuah pegas diberi gaya dan dilepaskan maka pegas tersebut
potensial pegas.
elastis.
pegasnya.
9) jika sebuah pegas ditarik oleh gaya yang besarnya tidak melebihi
gaya tariknya.
BAB 4
Kalorimeter
A. Definisi
Kalor merupakan suatu kata yang sangat populer dan tidak asing lagi
untuk didengar dalam kehidupan sehari - hari. Kalor itu sendiri sering kita
identikkan dengan panas, suhu maupun temperatur. Perlu diketahui, energi itu
sendiri tidak dapat dikatakan panas apabila ia sendiri belum mengalir atau
panas”. Jadi, Laouvisier menyatakan bahwa pada saat dua benda / zat berbeda
suhu bersentuhan, maka akan terdapat zat alir yang memindahkan panas dan
menyebabkan perubahan suhu pada kedua benda tersebut. Selain itu, menurut
usaha dan panas serta aliran panas tidak lain adalah perpindahan panas yang
Satuan kalor adalah kalori (kal) yang sampai saat ini masih dipakai. Satuan
temperatur 1 gram air sebesar 10C (derajat celcius). Dalam setiap percobaan
atau dalam suatu perhitungan yang berhubungan tentang kalor satuan yang
sistem satuan British, kalor diukur dalam satuan thermal british (British
thermal unit / Btu). 1 Btu didefinisikan sebagai kalor yang diperlukan untuk
B. Tujuan Percobaan
Thermometer
Neraca OHM
Pemanas Air
pengaduk
tersebut setelah itu tentukan suhu awal calorimeter dan air (tk-a) setelah
e. Rebuslah kuningan tersebu dalam air panas kira-kira lima menit, kemudian
ukurlah suhu air panas dengan mencatat suhu pada thermometer, suhu air
panas yang terukur oleh thermometer sama dengan suhu awal logam.
f.Tutup kalori meter dibuka, kemudian pengaduk diangkat dan dengan cepat
kembali, dengan logam dibawah pengaduk suhu rata-rata akhir adalah suhu
g. Dari data yang diproleh, maka cp besi dapat dihitung dengan menggunakan
rumus, akan tetapi sering sekali diproleh hanya Cp yang tidak tepat akibatnya
adanya factor-faktor tersebut antara lain adalah factor waktu pemindahan
logam panas air kedalam calorimeter dan factor pengadukan calorimeter yang
untuk memperoleh hanya percobaan yang lebih baik, dilakukan lima kali
olahan percobaan dengan waktu pemindahan paling lama 2,5 detik (di ukur
menggunakan penjepit.
) ) ℃)
1 67,28 47,13 100,45 53,30 27,5 97,2 35° 1 0,22
C°
2 67,32 47,13 100,15 52,99 27,5 96,3 39° 1 0,22
C°
3 67,36 47,13 100,10 52,97 27,5 97,5 41° 1 0,22
C°
Keterangan ;
M.air ; massa calorimeter yang diisi M.kal M.zat ; massa zat padat
Cp.air ; massa air Cp.kal ; panas jenis
calorimeter
F. Perhitungan
Cp1+Cp2 +Cp3
b. ´ zat =
Cp
3
0,114+ 0,188+0,225 0,527
= 3
= 3 = 0,175
= 0,098965 = 0,098
❑
d. ∆Cp = √∑ ❑
Cp2 – n ¿¿ ¿ ¿
0,08227
= √¿ ¿ ¿ = √ = 0,047
6
∆ Cp
e. Kr = ´ × 100%
Cp zat
0,047
= 0,175 × 100% = 0,26%
G. Kesimpulan
Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut :
perubahan
fisik .
benda.