Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Tentang
Analisis Diskriminan
Disusun Oleh:
STATISTIKA
2020
Bab I
Pendahuluan
Statistic merupakan salah satu cabang disiplin ilmu matematika. Banyak metode yang
dapat dipelajri dalam ilmu statistic ini salah satunya metodenya yang dapat digunakan adalah
analisis diskriminan. Menurut Suryanto (1988:169) analisis diskriminan adalah metode statistic
untuk mengelompokkan sejumlah objek ke dalam beberapa kelompok, berdasarkan beberapa
variable sedemikian sehingga setiap bjek menjadi anggota dari salah satu kelompok.
Pembahasan
Model analisis diskriminan adalah sebuah persamaan yang menunjukkan suatu kombinasi
linier dari berbagai variable independen. Hal ini dapat dimodelkan sebagai berikut:
Dimana:
D : skor diskriminan
Karena bentuk multivariate dari analiss diskriminan adalah dependen, maka variable
dependen adalah variable yang menjadi dasar analisis diskriminan. Adapun tujuan dari analisis
diskriminan antara lain:
1. Mengetahui perbedaan yang jelas antar grup pada variable dependen
2. Jika ada perbedaan, variable independen manakah pada fungsi diskriminan yang
membuat perbedaan tersebut.
3. Membuat fungsi atau model diskriminan (yang mirip dengan persamaan regresi).
4. Melakukan klasifikasi terhadap objek ke dalam kelompok (grup).
Asumsi penting yang harus dipenuhi agar model diskriminan dapat digunakan antara lain:
1. Uji Multikolinieritas
Dengan menggunakan macro minitab diperoleh bahwa plot antara nilai X2tabel
engan jarak mahanabolis dari data mengikuti garis normal dan nilai P-value > 0.5 maka
dapat disimpulkan variable-variabel yang digunakan mengikuti sebaran multinormal.
2. Pengecekan multikolinieritas
Secara teori, idealnya dalam analisis diskriminan tidak ada multikolinieritas antar
variable. Pengecekan multikolinieritas dapat dilihat dengan bantuan matrik korelasi.
Apabila ada dua variable memiliki nilai korelasi r>0.5 maka variable tersebut berkorelasi
sehingga terdapat multikolinieritas antar variable.
Untuk lebih menyakinkan adanya multikolinieritas, bias dicek dengan
menggunakan uji KMO dan Baetlett Test pada SPSS. Jika nilai KMO > 0.5 maka
terdapat multikolinieritas antar variable. Sedangkan pada Bartett Test, multikolinieritas
terjadi jika p-value <0.5.
3. Menguji kesamaan rata-rata kelompok
Untuk melakukan pengujian kesamaan rata-rata kelompok menggunakan angka
Wilks Lambda dan menggunakan angka signifikamsi. Wilks Lambda adalah rasio antar
jumlah kuadrat dalam kelompok dan jumlah kuadrat total. Nilai Wilks Lambda berkisar
anara 0 sampai 1. Nilai lambda yang mendeteksi 1 menujjukkan bahwa rata-rata
kelompok cenderung tidak berbeda. Sebaliknya nilai lambda yang mendekati 0
menunjukkan nilai rata-rata kelompok berbeda. Melakukan pengujian terhadap masing-
masing variable, menggunakan uji F. uji F dilakukan untuk menguji hipotesis berikut
H0:rata-rata dari masing-masing kelompok adaLah relative sama.
H1: rata-rata dari masing-masing kelompok memiliki pebedaan secara nyata.
Jika Fhitung < Ftabel, maka tidak terdapat perbedaan antara grup
Jika Fhitung > Ftabel, maka terdapat perbedaan antara grup .
Uji kesamaan rta-rata jiga digunakan untuk mengetahui variable mana saja yang
secara signifikan menjadi factor pembeda pada kelompok 1 dan kelompok 2.
4. Mengguji kesamaan varians kovarians (Homokedastisitas)
Melakukan pengujian varians dari masing-masing variable, digunakan angka
Box’M dengan asumsi bahwa variable independen utuk setiap kelompok seharusnya
sama dan varians diantara variable-variabel independen seharusnya juga sama.
5. Menentukan variable yang memenuhi persyaratan untuk membentuk fungsi diskriminan
Z A : centroid grup A
Z B:centroid grup B
Kemudian nilai-nilai diskriminan skore tiap observasi akan dibandingkan dengan cutting
skore, sehingga dapat diklasifikasikan suatu observasi akan termaksud kedalam kelompok yang
sama. Suatu observasi dengan karakteristik x akan diklasifikasikan sebagai anggota kelompok
kode 1 jika:
−1
D=| μ1−μ2|∑ X ≥ Z ce
❑
X3= tingkat kepentingan liburan keluarga (skala 1-7, dari sangat tidak penting sampai sangat
penting)
Y X1 X2 X3 X4 X5
1 1.5 1 1 6 25
1 2 1 1 7 30
1 1.17 1 1 8 55
1 3.5 2 1 9 60
1 1.25 2 1 5 30
2 5.3 3 3 3 32
2 6.5 3 4 4 31
2 4.7 4 4 4 45
2 4.65 4 3 5 42
2 3.75 5 4 5 41
3 10 7 7 2 43
3 15 6 7 1 45
3 13 7 6 3 29
3 14 6 6 2 28
3 8 7 6 2 26
1 1.5 1 1 10 23
1 2.3 2 1 7 24
1 3.1 1 2 8 32
1 1.4 1 2 9 34
1 0.75 2 2 6 47
2 3.2 3 4 4 49
2 4.5 4 4 5 50
2 6.1 6 4 4 36
2 4.3 4 5 5 31
2 3.8 4 5 5 39
3 11 7 7 2 35
3 12 5 7 3 42
3 12.5 7 6 2 43
3 13.7 6 6 3 44
3 19 6 7 1 45
4. Kembali ke kotak dialog Discriminant Analysis, lalu pada Independents diisi dengan variabel
penjelas. Metode yang sering dipaparkan pada literatur-literatur adalah metode bertatar
(stepwise), maka kali ini hanya akan diberi contoh penggunaan metode ini. Pada contoh kasus di
sini, variabel independents adalah variabel yang tersisa tadi. Kemudian pindahkan variable yang
tersisa ke dalam Independents.lalu, pilih dan klik Statistics.
5. Pada kotak kecil, centangkan kotak means, univariate ANOVA’s, Box’s M, serta
Unstandardized. Lalu, Continue.
6. Kembali ke kotak dialog Discriminant Analysis, lalu pada Classification, lalu diberi tanda cek
di All group equal, Casewise result, Summary table, dan Within-groups. Lalu, klik Continue.
Uji Kesamaan matriks ragam-peragam antar kelompok Pada kasus ini, kita menguji asumsi
kesamaan matrik ragam-peragam antara kelompok Y ke atas dan Y digunakan statistic uji Box’s
M.
Hasil Uji Signifikasi Model Deskriminan
Tersaji di bagian wilks’ lambda, tampak bahwa fungsi diskriminan 1 hingga 2 diperoleh
nilai sig 0.000 karena sig<5% maka disimpulkan fungsi diskriminan 1 hingga 2 signifikan pada
taraf nyata 5%. Sedangkan untuk uji signifikasi diskriminan 2 diperoleh nilai sig sebesar 0,019.
Karena sig<5% maka dapat disimpulkan fungsi diskriminan 2 juga signifikan untuk memisahkan
ke tiga grup pada taraf nyata 5%. Proses di uraikan sebagai berikut :
HIPOTESIS :
Ho : Fungsi diskriminan tidak signifikan
H1 : Fungsi diskriminan signifikan
STATISTIK UJI
fungsi diskriminan 1 hingga 2 :
Wilks’ Lambda = = 0,016
Chi-Square = -[(n-1)-( )][ln ]=103,151
Statistik Chi-Square menyebar dengan derajat bebas fungsi diskriminan 1 hingga 2 (pr+1)
(G-r)=10 dari tabel diperoleh nilai (df=10)5%=18,307. Nilai Sig dihitung dari
Sig=peluang( df=10>103,151)=0,000. Karena Sig<5% atau Chi-Square> (df=10)5% maka
disimpulkan tolak Ho pada taraf nyata 5%.
STATISTIK UJI
fungsi diskriminan 2 :
Wilks’ Lambda = = 0,623
Chi-Square = -[(n-1)-( )][ln ]= 11,846
Statistik Chi-Square menyebar dengan derajat bebas fungsi diskriminan 2 (p-r+1)(G-r)=4
dari tabel diperoleh nilai (df=4)5%=9,488. Nilai Sig dihitung darii Sig=peluang(
df=4>103,151)=0,000. Karena Sig<5% atau Chi-Square> (df=4)5% maka disimpulkan tolak
Ho pada taraf nyata 5%.
Uji X1
Hipotesis
Ho : Variabel 1 tidak berpengaruh signifikan terhadap frekuensi liburan keluarga
H1 : Variabel 1 berpengaruh signifikan terhadap frekuensi liburan keluarga
Statistic uji:
Wilks’ Lambda = = 0,130
F = = 90,203
Statistik F menyebar mengikuti sebaran F dengan derajat bebas V1=2 V2=27. Pada tabel F
diperoleh nilai F (V1=2 V2=27)5% = 3,35. Pada output diperoleh nilai Sig, dimana sig=peluang
(F(v2,v2=27) > 90,203)=0,000. Karena Sig,5% atau F> Ftabel maka disimpulkan tolak Ho pada
taraf nyata 5%.
·
Uji X2
Hipotesis :
Ho : Variabel 1 tidak berpengaruh signifikan terhadap frekuensi liburan keluarga
H1 : Variabel 1 berpengaruh signifikan terhadap frekuensi liburan keluarga
Statistic Uji:
Wilks’ Lambda = = 0,106
F = = 114,081
Statistik F menyebar mengikuti sebaran F dengan derajat bebas V1=2 V2=27. Pada tabel F
diperoleh nilai F (V1=2 V2=27)5% = 3,35. Pada output diperoleh nilai Sig, dimana sig=peluang
(F(v1=2,v2=27) >114,081
)=0,000. Karena Sig,5% atau F> Ttabel maka disimpulkan tolak Ho pada taraf nyata 5%.
Uji X3
Hipotesis :
Ho : Variabel 1 tidak berpengaruh signifikan terhadap frekuensi liburan keluarga
H1 : Variabel 1 berpengaruh signifikan terhadap frekuensi liburan keluarga
Statistik Uji :
Wilks’ Lambda = =0,060
F = = 212,337
Statistik F menyebar mengikuti sebaran F dengan derajat bebas V1=2 V2=27. Pada tabel F
diperoleh nilai F (V1=2 V2=27)5% = 3,35. Pada output diperoleh nilai Sig, dimana sig=peluang
(F(v1=2,v2=27) >212,337)=0,000. Karena Sig 5% atau F> Ttabel maka disimpulkan tolak Ho
pada taraf nyata 5%.
Uji X4
Hipotesis :
Ho : Variabel 1 tidak berpengaruh signifikan terhadap frekuensi liburan keluarga
H1 : Variabel 1 berpengaruh signifikan terhadap frekuensi liburan keluarga
Statistik uji :
Wilks’ Lambda = = 0,178
F = = 62,349 Statistik F menyebar mengikuti sebaran F dengan derajat bebas V1=2 V2=27.
Pada tabel F diperoleh nilai F (V1=2 V2=27)5% = 3,35. Pada output diperoleh nilai Sig, dimana
sig=peluang (F(v1=2,v2=27) >62,349)=0,000. Karena Sig 5% atau F> Ttabel maka disimpulkan
tolak Ho pada taraf nyata 5%.