Kelompok 5
Anggota Kelompok :
Semester Ganjil
Alhamdulillah, puji dan syukur adalah kata yang sangat pantas kami ucapkan
orang-orang yang terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung yang turut
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam pada makalah ini.
Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk turut memberikan saran dan
kritik yang bersifat membangun untuk kemajuan ilmu pengetahuan ini. Terima
kasih dan semoga makalah ini bias memberikan sumbangan positif terhadap kita
semua.
1
DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN
C. Tujuan .......................................................................................................2
II. PEMBAHASAN
III. PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................................14
B. Saran.........................................................................................................15
2
I. PENDAHULUAN
penembak ulung dan yang kedua seorang petani yang tidak mempunyai
sebuah arena adu tembak, dan dari sinilah asumsi mulai bermunculan dari
jagokan? Mereka pun mulai berspekulasi agar tidak salah dalam memilih
dari pengalaman yang telah dia jalani dalam dunia tembak, dan
keahlian menembak tak dia kuasai, tetapi paling tidak masih ada sedikit
peluang untuknya agar menjadi pemenang dalam adu tembak ini. Setelah
manakah yang akan lolos menjadi pemenang? Si jago tembak kah sesuai
3
dengan hukum alam yang berlaku? Atau si petani kah karena peluang yang
ontologi, yaitu bab yang membahas tentang hakikat yang ada, yang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
analogis.
4
II. PEMBAHASAN
A. Definisi Asumsi
pemikiran yang murni Induksi. Berasal dari pengamatan yang jelas tanpa
terjebak dengan teori-teori lalu yang bisa salah. Semua pernyataan harus
sebuah teko besi dan merebus benda itu dengan api. Kemudian berturut-
turut mereka memakai teko perunggu, teko emas, teko perak. Ini untuk
bagaimana kalau kalian coba wadah dengan berbagai warna”. Para ilmuan
5
tertawa “Mana mungkin warna mempengaruhi titik didih”. Ini
memiliki asumsi. Asumsi itu adalah bahwa beda jenis wadah akan
mempengaruhi titik didih api, bukan warna. Mereka juga tidak memilih
dengan penelitian.
andaian dasar tentang realitas suatu objek yang menjadi pusat penelaahan
realitas bisa berbeda, tergantung dari sudut pandang dan kacamata apa.
mendasar yang harus ada dalam ontologi suatu ilmu pengetahuan adalah
6
sebelum melakukan kegiatan penelitian, apakah sebenarnya yang ingin
dipelajari dari suatu ilmu yang akan ditelitinya. Semakin banyak asumsi
pernyataan asumtif inilah yang memberi arah dan landasan bagi kegiatan
maupun secara tersurat. Secara garis besar kita mengambil contoh dua
bidang ilmu yang berbeda yaitu antara ilmu sosial dan sains. Pertama,
dalam ilmu ekonomi (salah satu cabang ilmu sosial), asumsi dikenal
disebut dengan istilah Kausalitas, yaitu suatu asumsi dasar yang dibangun
oleh hubungan antara suatu kejadian (sebab) dan kejadian kedua (akibat/
awan tebal dan langit gelap/ mendung merupakan pertanda akan turun
hujan, hal tersubut bukanlah suatu kebetulan tetapi memang polanya sudah
demikian, kejadian tersebut akan terus berulang dengan pola yang sama.
7
B. Fungsi Asumsi
yang akan ditelaah oleh ilmu baik itu dalam ilmu alam ataupun ilmu-ilmu
sosial. Ilmu alam membahas asumsi mengenai zat, ruang, dan waktu. Ilmu
tidaklah terjadi secara kebetulan saja, namun memiliki pola yang tetap
akan tetapi kejadian langit mendung kemudian turun hujan sering kali
berikut ini:
a. Deterministik
8
dicerminkan oleh zat dan gerak yang bersifat universal. Pada
b. Pilihan bebas
9
penduduk disana hanya akan membeli pakaian hanya dari hasil
keduanya adalah pilihan bebas dan orang bisa bebas memilih salah
c. Probabilistik
10
peluang kecil didalamnya bahwa tidak akan datang hujan walaupun
Ilmu mempelajari tentang hukum alam. Agar ilmu itu ada kita
itu ada. Tanpa asumsi itu berbagai ilmu tidak bisa lahir. Hukum
diartikan sebagai aturan main atau pola kejadian yang diikuti sebagian
ditetapkan lebih dulu. Jika kita ingin hukum kejadian itu berlaku bagi
kita ingin hukum kejadian yang pas bagi tiap individu kita berpaling
11
Di lain pihak jika menginginkan keunikan individual seperti yang
diikuti paham pilihan bebas, maka akan ada kesulitan dalam hal
objek zat, gerak, ruang, dan waktu. Newton dalam bukunya Philosophiae
komponen ini bersifat absolut. Zat bersifat absolut dan dengan demikian
ekonomis maka dia makhluk ekonomi, dalam politik maka dia political
animal, dalam pendidikan dia homo educandum. Hal – hal yang harus
keilmuan.
12
b. Asumsi ini harus operasional dan merupakan dasar bagi pengkajian
teoretis.
kecilnya’ dan inilah yang dijadikan sebagai pegangan. Asumsi seperti ini
landasan dan penunjuk arah dalam kegiatan penelaahan mereka. Asumsi yang
13
hasil pengujian hipotesis. Bahkan asumsi berguna sebagai jembatan untuk
melompat suatu bagian jalur penalaran yang sedikit atau hampa fakta dan data
sekalipun.
satu sama lain. Seperti dalam hal bentuk, struktur, dan sifat.
14
berubah-ubah tiap waktu. Walaupun tidak mungkin menuntut
lama.
bersifat tetap dengan urutan-urutan yang sama dan gejala itu akan
15
III. PENUTUP
A. KESIMPULAN
Keberadaan asumsi sebagai bagian dari filsafat ilmu merupakan hal yang
sangat penting karena asumsi berfungsi sebagai bagian yang mendasar yang
bahkan keberadaan asumsi pun ada dalam hukum alam sekalipun karena
segala yang terjadi di alam ini bukanlah suatu kebetulan semata akan tetapi
penelitian oleh si peneliti itu sendiri, karena asumsi akan dapat memberi arah
Jika si peneliti mendapatkan asumsi yang benar maka asumsi tersebut akan
untuk melompat dari suatu bagian jalur penalaran yang sedikit atau hampa
16
B. SARAN
pengujian hipotesis.
17
DAFTAR PUSTAKA
18