Anda di halaman 1dari 10

POTENSI WAKAF MENJADI LEMBAGA KEUANGAN PUBLIK

(Kajian Kritis terhadap Konsep dan Praktik Wakaf dalam Hukum Islam)

Amin Muhtar
Sekolah Tinggi Agama Islam Al Ma’arif Ciamis
Email: atar_ormas@yahoo.com

Abstract
Waqf is one means to make people more prosperous, it is pointed out that Islam as a
religion that always offers mankind to live a more prosperous by way of organizing and
managing the waqf. However, several decades after the dissolution of the revelation
that explains about waqf, it does not really appear as an offer religion that leads to
prosperity. Then Islamic law needs to legitimize waqf back into the practice of more
productive endowments and to be a source of public finance.

Abstrak
Wakaf merupakan salah satu sarana untuk menjadikan umat lebih sejahtera, hal ini
menunjukkan bahwa Islam sebagai agama yang selalu menawarkan umat manusia
untuk hidup lebih makmur dan sejahtera dengan cara mengatur dan mengelola
wakaf tersebut. Namun demikian, beberapa dekade setelah terputusnya wahyu
yang menerangkan tentang wakaf sungguh tidak tampil sebagai tawaran agama
yang mengarah pada kesejahteraan. Maka hukum Islam perlu melegitimasi kembali
wakaf menjadi praktik produktif dan menjadi sumber keuangan publik.

Kata Kunci:
Wakaf, Hukum Islam, Lembaga Keuangan Publik

A. Pendahuluan mawan, dan ber-shadaqah1 kepada orang-


Kesejahteraan merupakan harapan bagi orang yang membutuhkan. Diantara bentuk
setiap umat manusia. Bahkan eksistensi se- shadaqah dalam Islam adalah wakaf. Wakaf
buah peradaban umat manusia diukur sebe- merupakn salah satu fenomena ajaran aga-
rapa tinggi tingkat kesejahteraan umat ter- ma Islam yang menjadi terjemahan dari rah-
sebut. Dalam membentuk kesejahteraan, mat dan kebaikan Allah SWT bagi hamba-
manusia selalu mencari cara yang ideal dan hamba-Nya.2 Wakaf paling tidak mencakup
tepat. Cara yang terwujud ditengah umat dua dimensi: dimensi ketakwaan terhadap
manusia biasanya selalu dipengaruhi ideolo- Allah SWT (spiritual) dan dimensi sosial, yaitu
gi, terutama ideologi agama. Ideologi agama berbagi kesejahteraan sesama manusia.3
dianggap cukup berhasil dalam membangun
1
sebuah peradaban manusia dengan tingkat Kata shadaqah disebut dalam al-Quran tidak
kesejahteraan paling brilian. Pasalnya, cara kurang dari lima kali dengan bentuk tunggal (mufrad):
al-Baqarah ayat 196, 263, al-Nisâ’ ayat 114, al-Tawbah
mewujudkan kesejahteraan dalam konsep ayat 103, al-Mujâdalah ayat 12, dan sebelas kali dengan
agama selalu bernuansa dogmatik. bentuk jama‘. Istilah shadaqah dalam berkonotasi pada
Islam, merupakan sebuah agama yang beberapa makna, zakat, sedekah, wakaf, dan lain se-
menaruh perhatian besar terhadap kesejah- baginya.
2
M. Abdurrahim dan M. Ahmad Abu Lail, “al-
teraan umat manusia. Lebih dari itu, anjuran- Waqfu; Mafhûmuh wa Masyrû‘iyatuh, Anwâ‘uh wa
anjuran agama bersifat dogmatis banyak Hukmuh, wa Syarthuh”. Makalah dalam Muktamar
menaruh perhatian terhadap aspek sosial. Wakaf Kerajaan Syaudi Arabia, 1422 H. hlm. 1.
3
Misalnnya, anjuran berbuat kebajikan, der- Editor, “Wakaf”, dalam http://torafahrudin.-
wordpress.com/2008/09/10/artikel-wakaf-bebas/, diak-
ses tanggal 04 Desember 2014.
10 | Asy-Syari‘ah Vol. 17 No. 1, April 2015

Dewasa ini, wakaf masih banyak dipa- an tersebut sebagai tempat berhala-berhala
hami hanya sebatas ibadah yang sifatnya ver- setelah mereka menaruh praduga bahwa
tikal yang hanya terkait hubungan amal baik menyembah berhala-berhala tersebut me-
seseorang kepada Penciptanya. Padahal, di rupakan bentuk taqarrub kepada Tuhan.7
dalam syariat Islam Allah tidak menjadikan Orang-orang Irak kuno mengenal bebe-
sebuah hukum yang timpang kemaslahatan rapa bentuk pengelolaan harta yang menye-
di dunia dan akhirat. Wakaf dilihat dari pro- rupai wakaf. Seorang raja mereka biasanya
ses pembentukan hukumnya ternyata me- memberikan hak memanfaatkan tanahnya
ngandung dimensi sosial yang sangat diprio- kepada para pegawai. Meraka dapat meraih
ritaskan. keuntungan dari tanah tersebut dengan ber-
Dari sudut inilah kiranya diperlukan re- bagai cara yang tidak keluar dari aturan yang
interpretasi masyarakat muslim terkait kon- seharusnya, yakni tidak dengan cara menjual
sep wakaf. Sebenarnya potensi besar dan dan lainnya. Bahkan, seorang pegawai yang
modal berharga kaum muslim untuk mem- menerima tanah dapat mewariskannya ke-
bentuk kesejahteraan masyarakatnya berada pada ahli waris.8
salah satunya dalam wakaf. Dengan demi- Di Mesir, Raja Ramses II memberikan
tempat ibadah yakni Abydus dengan lahan
kian, menarik kiranya apabila dikaji lebih se-
yang sangat luas.9 Bahkan penyerahannya
rius perkara wakaf sebagai modal berharga sengaja dilaksanakan dihadapan seluruh rak-
untuk kemaslahatan umat. yatnya, dengan harapan mereka dapat me-
ngikuti perbuatan demikian.10 Selain kedua
B. Historisitas Wakaf negara kuno tersebut, kegiatan-kegiatan se-
1. Wakaf dalam Konteks Umum rupa ternyata telah banyak dipraktikan di
Wakaf secara esensial bermakna pe- negeri-negeri lain. Ini terjadi sekitar akhir
nyumbangan aset secara mengikat yang ber- abad ke-2 dan awal abad ke-3 M.11 Yang unik
potensi menghasilkan kemanfaatan dengan dalam fenomena Mesir kuno dan Syam
(sekarang Siria dan sebagian Jordania) prak-
tujuan disalurkan untuk kemaslahatan. Ke-
tik penyumbangan sukarela bukan hanya
giatan semacam ini sebenarnya telah dilaku- yang bersifat umum, akan tetapi terjadi pula
kan sebelum Islam lahir di Jazirah Arab, penyumbangan aset kepada kerabat dan ke-
walaupun tidak dengan istilah wakaf.4 Ada- luarga lainnya. Ini sama persis dengan kon-
pun ucapan Imam al-Syâfi‘î yang mengatakan sep wakaf dalam Islam dengan istilah wakaf
bahwa: “Masyarakat Jahiliyah sepanjang Ahli dan wakaf Khayri.12
yang saya ketahui tidak pernah memprak-
tikan penahanan rumah, tanah, sebagai ben- 7
Muhammad ‘Ubaid al-Kabaysî, Ahkâm al-
tuk sukarelawan, ini hanya dilakukan masya- Waqfi fî al-Syarî’ah al-Islâmiyyah (Bagdad: al-Irsyad.
rakat Islam”.5 Konsep wakaf yang sudah 1977), hlm. 22.
8
mencapai tahap sistematis sempurna seba- Hâsyim Hâfizh, Târîkh al-Qânûn (Bagdad: al-
gaimana dalam tatanan syariat Islam dan di- Ma‘ânî. 1972), hlm. 164.
9
Ramses II (juga disebut Ramses yang Agung)
maksudkan qurbah lillah (pendekatan diri ke- adalah firaun Mesir ketiga yang berasal dari dinasti ke-
pada Allah) dan birrun (kebaikan akhirat). 19. Ia sering dianggap sebagai firaun terbesar dan
Nabi Ibrahim AS membangun baitul ‘atiq terkuat di Mesir Kuno, dalam http://id.wikipedia.org/-
(ka‘bah) sebagai tempat berkumpul manusia wiki/Ramses_II, diakses tanggal 04 Desember 2014.
dan tempat yang aman.6 Kemudian ia menja- Abydos (Mesir Abdju, Arab: ‫أبيدوس‬, Yunani
Αβυδος), salah satu kota paling tua di Mesir Hulu, dan
dikannya tempat umum untuk shalat bagi sekitar 11 km sebelah barat Sungai Nil pada garis lin-
masyarakat Arab yang bermacam-macam ka- tang 26° 10' N. Kota ini dianggap sebagai salah satu si-
bilah, dan melaksanakan haji setiap tahun- tus arkeologi Mesir Kuno paling penting, dalam http:-
nya. Kemudian mereka menjadikan bangun- //id.wikipedia.org/wiki/Abydos, diakses tanggal 04
Desember 2014.
10
Muhammad ‘Ubaid al-Kabaysî, Ahkâm al-
4
Muhammad Abû Zahrah, Muhâdlarat fî al- Waqf. hlm. 24.
11
Waqf (Kairo: Mathba‘ah Ahmad. 1959), hlm. 7. Muhammad Abû Zahrah, Muhâdlarat fî al-
5
Muhammad bin Idrîs al-Syâfi‘î, al-Umm Waqf. hlm. 15.
12
(Beirut: Dâr al-Kutub al-‘Alamiyah. t.th.), juz 3, hlm. 275. Wakaf Ahli atau Dzurri ialah wakaf yang awal-
6
QS. al-Baqarah ayat 125. nya dimaksudkan kepada orang tertentu dan kemu-
Amin Muhtar, Potensi Wakaf Menjadi Lembaga Keuangan Publik ...| 11

2. Wakaf dalam Konteks Islam memakan buah dari hasil tanah wakaf
Istilah wakaf pada periode awal Islam tersebut tanpa dikomersilkan.18
adalah Shadaqah.13 Dalam dunia Islam sen- Sebelum Rasulullah SAW melaksakan hij-
diri, siapa orang pertama kali melakukan rah ke Madinah, Institusi awal yang diwakaf-
praktik shadaqah masih belum clear. Bagi
kan oleh Rasulullah SAW ialah Masjid Quba’
orang-orang muhajirin, yang pertama me-
lakukan shadaqoh (baca: wakaf) ialah ‘Umar yang diasaskan sendiri oleh baginda Rasu-
ibn Khathab, sedangkan orang anshar yang lullah SAW saat tiba di Madinah sekitar 622
pertama melakukan shadaqah itu adalah M. Ini diikuti pula dengan wakaf Masjid
Rasulullah SAW.14 Nabawi enam bulan selepas pembinaan
Ada seorang yahudi yang bernama Masjid Quba’. Diriwayatkan juga bahwa Ra-
Mukhayrîq (‫ )مخيريق‬yang berwasiat kepada sulullah SAW membeli tanah untuk pembi-
Rasulullah SAW untuk menerima tujuh kebun naan masjid tersebut dari dua saudara yatim-
potensial (‫ )حبئط‬miliknya.15 Kemudian setelah piatu, yaitu Sahl dan Suhail dengan harga
ia terbunuh dalam perang uhud bersama
100 dirham.19
kaum Muslimin, Rasulullah SAW mensha-
daqahkan ketujuh tempat tersebut. Yahudi Pada periode selanjutnya para sahabat
Inilah yang diduga orang yang pertama kali lain berbondong-bondong melaksanakan ke-
melakukan shadaqah dalam Islam.16 Bahkan giatan wakaf, seperti Abû Bakar, Utsman bin
Rasulullah SAW pernah berkata ia adalah ‘Affan, Zubair, Mu‘adz bin Jabal, dan yang
sebaik-baiknya orang Yahudi.17 lainnya. Kegemaran kaum muslimin terhadap
Selain itu, ‘Umar ibn Khathab mendapat wakaf ini terus berlanjut setelah wafatnya
sebidang tanah produktif, dengan pepohon- Rasulullah SAW. Pada periode ini kegiatan
an kurma di dalammnya sekitar daerah Khay- wakaf belum terlihat adanya pembidangan
bar. Kemudian ia berkunjung kepada Ra- antara melakukan wakaf terhadap sanak
sulullah SAW dan menceritakan bahwa harta familinya (waqf al-Dzurri/Ahli) atau untuk
tanah ini sangat potensial sekali dan ia hen- umum (waqf al-Khayri).20 Baru sekitar akhir
dak mengelolanya untuk kemudian dishada- masa sahabat tepatnya pasca pemerintahan
qahkan hasilnya. Maka Rasulullah SAW pun Bani Umayah kegiatan wakaf cenderung ber-
memerintahkan ‘Umar ibn Khathab untuk sifat wakaf ahli. Tujuannya demi menjaga
menshadaqahkan pohon tersebut dan tidak keharmonisan dalam masalah waris.21
menjual atau menghibahkan atau mewaris- Antusias melaksanakan wakaf masyara-
kannya, akan tetapi buahnya boleh diinfak- kat muslim semakin meluas pada masa pe-
kan. Dari sini ‘Umar ibn Khathab memper- merintahan Bani Umayah dan Bani Abasiyah.
silahkan orang-orang fakir, sanak kerabat, Aset wakaf yang dimiliki pemerintah hampir
hamba yang baru merdeka, pejuang-pejuang tidak terhitung. Sehingga penyaluran dan pe-
di jalan Allah, ibn sabil dan para tamu untuk ngelolaannya pun lebih meluas. Di sini wakaf
bukan disalurkan hanya bagi kaum fakir dan
dian dapat beralih setelahnya untuk aspek kebaikan miskin, akan tetapi sarana keilmuan pun
tertentu. Wakaf Khayri ialah wakaf yang dari awal pem- menjadi sasaran utama wakaf, bangunan se-
berian dimaksudkan untuk digunakan aspek kebaikan kolah dan perpustakaan. Lebih dari itu, para
secara kontinue. pelajar dan staf sekolah-sekolah, guru, sat-
13
Muklisin Muzarie, Sukses Memberdayakan Wa-
kaf di Pesantren Modern Gontor (Cirebon: Dinamika pam, ditanggung dari hasil wakaf.22
Staic Press 2011), hlm. 2.
14 18
Muhammad ‘Ubaid al-Kabaysî, Ahkâm al- Ibnu Hajar al-‘Asqalânî, Fath al-Bârî (Beirut:
Waqfi. hlm. 33. Dârul Ma‘rifah. t.th.), juz 5, hlm. 295-296.
15 19
Dalam bukunya Mukhlisin Muzarie dikatakan Editor, “Wakaf", dalam http://id.wikipedia.-
bahwa yang dishadaqahkan Muhairiq kepada Rasul org/wiki/Wakaf, diakses tanggal 04 Desember 2014.
20
adalah tujuh kebun kurma produktif, al-a‘raf, al-Shafi- Muhammad ‘Ubaid al-Kabaysî, Ahkâm al-
yah, al-dalal, al-misyab, barqah, al-husna, dan masyrabah Waqfi. hlm. 33.
21
ummi ibrahim. Muhammad Abû Zahrah, Muhâdlarat fî al-
16
Al-Bidâyah wa al-nihâyah Ibnu Katsir, juz 5, Waqfi. hlm. 10; dan Muklisin Muzarie, Sukses Member-
hlm. 416-417; dan Muhammad ‘Ubaid al-Kabaysî, Ahkâm dayakan Wakaf. hlm. 2.
22
al-Waqfi. hlm. 33. Muhammad ‘Ubaid al-Kabaysî, Ahkâm al-
17
Ibid. hlm. 18. Waqfi. hlm. 38.
12 | Asy-Syari‘ah Vol. 17 No. 1, April 2015

Pada masa Umayah, orang yang perta- hamzah diawalnya (jd. awqofa). Ungkapan
ma kali membuat diwan wakaf (lembaga populer orang-orang Arab misalnya:
wakaf) secara mandiri di bawah naungan ‫ُأْو ِق َف ْو َفْو ُأ َفعلَفى ا اِق ْو ِق‬
‫َف َف‬
hakim negara ialah Qâdlî Tawbah Ibn Namr Sebidang tanah ditahan atau dilarang
ibn Hawmal al-Hadlramî di daerah Bashrah untuk dikelola oleh orang-orang miskin.
(Irak). Pada saat itu Khalifah yang memimpin
adalah Hisyâm ibn ‘Abdul Malik (724-743 M). Ungkapan ini berarti tanah itu dikuasai
Lembaga ini tidak hanya didirikan di ibu kota, pemerintahan sehingga orang-orang tidak
akan tetapi diseluruh wilayah kekuasaan bisa ikut campur.27 Kata wakaf kemudian di-
Islam dan otoritas wakaf saat itu ada pada persempit dalam term fiqh, ialah menahan
qadlî. Lalu pada masa Abasiyah (750-1258 M), harta benda yang memiliki potensi manfaat
dibentuklah sentral wakaf yang disebut tanpa merubah dzat barang dengan memu-
shadrul waqaf. Institusi inilah yang berperan tus aktivitas pengolahan si pemilik (seperti
mengelola secara penuh dalam kepengurus- menjual, memberikan dan mewariskannya)
an wakaf. Persoalan administrasi dan bagian untuk kemudian disalurkan manfaatnya ke-
kepengurusan staf dikelola di sini. pada tempat-tempat yang dibolehkan.28 Pe-
Sampai masa Abasiyah, wakaf menjadi ngertian wakaf tersebut menunjukan bebe-
salah satu lembaga yang sangat berkembang rapa hal; pertama, wakaf dilakukan terhadap
pesat. Perhatian pemerintah pun begitu in- harta yang mengandung potensi manfaat
tens terhadapnya meskipun belum menda- dan dapat disalurkan tanpa merusak atau
pat legalitas dalam undang-undang. Pasca mengganggu eksistensi barang tersebut, se-
kerajaan Utsmani, maka dibentuklah undang- misal tanah, dan rumah. Harta dimaksudkan
undang perwakafan dan regulasi penataan sejenis barang yang mengandung unsur mi-
wakaf, perincian jenis wakaf, serta regulasi lik, dapat berpindah (kepemilikan), serta me-
pengelolaannya.23 Sebagai contoh undang- ngandung faedah dan manfaat disewakan.29
undang perwakafan yang pertama kali mun- Tanpa merusak atau mengganggu eksistensi
cul ialah Undang-Undang Nomor 64 Tahun barang artinya bahwa barang tersebut tidak
1966 yang menjelaskan klasifikasi wakaf dan berkurang dan musnah tatkala manfaatnya
regulasinya; wakaf shahîh, wakaf ghayr diambil, makanan misalnya akan habis dan
shahîh, dan wakaf mulâhiq, dan penetuan di- musnah ketika manfaatnya digunakan.30
mensi pemberdayaan wakaf meliputi aspek Kedua, pemilik barang tidak lagi memi-
keagamaan dan kebaikan, seperti masjid dan liki otoritas untuk mengelola barang. Ini dida-
madrasah.24 sarkan bahwa pemberi wakaf (wâqif) dita-
han dan dilarang melakukan pengelolaan
C. Rekonstruksi Konsep Wakaf dan atau kegiatan transaksi apapun terkait
1. Hakikat Wakaf barang tersebut. Berbeda halnya dengan
Kata wakaf diambil dari asal kata bahasa Abû Hanîfah yang berpandangan bahwa wa-
Arab “wa-qa-fa” ( ‫ ) َوو َو َو‬yang multimakna. Di- kaf tidak memutus kepemilikan barang dari
antara maknanya ialah berhenti, melarang, pemberi wakaf (wâqif).31 Wakaf dipahami ha-
menggantungkan, menunda, mempercepat, nya sebagai bentuk shadaqah manfaat saja.32
dan menahan.25 Dalam al-Quran misalnya,
salah satu arti wakaf tersebut digunakan: 27
Dan tahanlah mereka (di tempat per- Muhammad ‘Ubaid al-Kabaysî, Ahkâm al-
Waqfi. hlm. 55.
hentian), karena sesungguhnya mereka 28
Zakariyâ al-Anshârî, Hâsyiyah al-Jamal ‘Alâ
akan ditanya.26 Syarhu al-Minhaj (Beirut: Dâr al-Ihyâ’ al-Turâts. t.th.), juz
Dari sudut etimologi, kata ini memiliki 5, hlm. 576.
29
konotasi negatif jika ditambahkan huruf Abî Zakariyya Yahyâ bin Syarif al-Nawawî,
Rawdlah al-Thâlibin (Mesir: Maktabah al-Islâmiyyah.
t.th.), juz 5, hlm. 314.
23 30
Ibid. hlm. 39. Abî Zakariyya Yahyâ bin Syarif al-Nawawî,
24
Ibid. hlm. 39. Rawdlah al-Thâlibin. hlm. 314.
25 31
Kamus al-Mishbâh al-Munîr, jilid 2, hlm. 1038. Nama aslinya Nu’man ibn Tsabit ibn Zuthî at-
26
Surat al-Shaffât ayat 24. Taymî al-Kufî, seorang Imam Ahli Ra’yu (logika) pada
Amin Muhtar, Potensi Wakaf Menjadi Lembaga Keuangan Publik ...| 13

Bahwa dalam regulasi wakaf sangat be- menafkahkan sehahagian harta yang ka-
ragam, antara ulama mazhab akan berbeda mu cintai. Dan apa saja yang kamu naf-
pandangan satu dan yang lainnya. Perbeda- kahkan maka sesungguhnya Allah me-
an dalam mendefiniskan wakaf berimplikasi ngetahuinya.35
pada perbedaan tataran praktik dan regulasi-
nya pula. Sebagaimana disinggung di atas, Fakhruddîn al-Razî mengklasifikasikan
bahwa bagi ulama Kaplingyah kegiatan wa- makna birr dalam ayat ini berdasarkan dua
kaf memutuskan hak pe-wakaf secara mutlak pendapat ulama, yaitu: (1) Bermakna amal
sedang bagi Abû Hanîfah sendiri tidak. Pang- yang diterima, yakni ketakwaan;36 (2) Ber-
kal perbedaan ini bermuara pada cara pan- makna pahala akhirat yaitu surga. Makna
dang mereka tentang wakaf sebagai bentuk yang kedua ini berimplikasi pada pandangan
amal tanpa pamrih (tabarru‘) atas barang Ibnu Abbas r.a. yang mengatakan bahwa
atau hanya manfaatnya saja, apakah kemu- ayat ini sebenarnya untuk masalah zakat.
dian kontinue atau tidak.33 Ketika birr dipahami surga maka infak yang
Hal tersebut dipahami dari dasar pene- tepat darinya adalah zakat. Sebab, zakat ber-
tapan syariat wakaf yang sebenarnya tidak konsekuensi tidak mendapat pahala surga
terlalu tegas dan spesifik. Para ulama pada jika ditinggalkan.
umumnya mendasarkan wakaf kepada lima Namun al-Razî membantahnya, bahwa
landasan: al-Quran, al-Sunnah, Praktik Saha- andaikan ayat ini mengenai zakat maka ja-
bat, dan argumentasi nalar logika.34 ngan lupa sesungguhnya zakat wajib tidak
Dapat dilihat misalnya dalil-dalil al-Quran mengindikasikan adanya pengeluaran harta
yang dijadikan pijakan wakaf secara umum yang paling disukai. Justru orang yang zakat
bersifat umum dan tidak spesifik menun- (muzakkî) hanya dituntut mengeluarkannya
jukan praktik wakaf. Diantara dalil-dalil ter- dari harta yang paling baik saja dan tidak ha-
sebut misalnya: rus yang paling disukai. Sehingga menurut
‫تُأْون ِقف ُأقو ِقِم ُأِق و َف م تُأْون ِقف ُأقو ِقم َف ْو ٍئ َفِق‬ ‫ِق‬
‫َف ْو تَفنَف ُأْوو ل َف‬
hemat al-Razî ayat ini tertuju pada shadaqah
‫ْو ْو‬ ‫ْو َف َف‬ ‫ْو‬ sunnah (infâq mandûb). Selanjutnya, prilaku
‫ِقِق ِق‬
‫اَف َفعلْو ٌم‬ para sahabat dan ulama salaf al-shâlih ketika
Kamu sekali-kali tidak sampai kepada ke- mereka menyukai barang milik mereka sen-
bajikan (yang sempurna), sebelum kamu diri selalu ingin menjadikannya bagi Allah
melalui bershadaqah.37 Artinya ayat di atas
masanya, disebut juga sebagai salah satu Imam dari ke- bersifat universal, tidak ada indikasi secara
empat mazhab besar, yaitu mazhab Hanafi. Ia mening- eksplisit tentang gagasan wakaf.
gal sekitar 150 H/ 151 H pada bulan Rajab-Sya‘ban. Lalu kenapa para ulama menjadikannya
32
Abû Hanîfah mendefinisakan wakaf sebagai sebagai landasan syariat wakaf?. Sebagian
kegiatan penahanan barang dari pewakaf untuk di sha-
daqahkan manfaatnya dan disalurakan kepada orang-
mengatakan penetapan ayat tersebut se-
orang yang siap menerima, dalam Ibnu al-Hamâm, Fath bagai landasan wakaf secara normatif ber-
al-Qadîr lil Kamâl (Beirut: Dârul Shadîr. t.th.), juz 5, hlm. dasarkan asumsi bahwa setelah turunnya
37. ayat ini para sahabat dan ulama salaf al-shalih
33
M. Abdurrahim dan M. Ahmad Abu Lail, “al- berbondong-bondong melaksanakan praktik
Waqfu; Mafhûmuh wa Masyrû‘iyatuh, Anwâ‘uh wa
Hukmuh, wa Syarthuh”, Makalah dalam Muktamar Wa- wakaf.38 Misalnya, saat ayat ini turun Abû
kaf Kerajaan Syaudi Arabia, 1422 H. hlm. 3. Sedangkan Thalhah meminta pendapat Rasulullah SAW
Imam Abû Hanîfah berpandangan bahwa wakaf tidak tentang tanah subur yang ia miliki di Madi-
bersifat kontinue, sehingga pewakaf dapat mengambil
kembali barang wakaf dari berbagai bentuk pengelo-
35
laan. Sedangkan jumhur mazhab ulama lainnya; Mali- QS. Âli-Imrân ayat 92.
36
kiyah, Syafi‘iyah, dan Hambaliyah, Hanafiyah, al-Dlahiri- Pendapat ini merujuk pada ayat “ ‫ولكه البر مه‬
yah, Zaydiyah, dan Ja‘fariyah, sepakat berpandangan ‫الئك الذيه صد وا والئك هم المتقون‬...‫ الى‬...... ‫”آمه ببهلل‬, yakni ke-
wakaf bersifat kontinue (dawam wa luzum), Muham- takwaan merupakan manifestasi dari pada birr.
37
mad ‘Ubaid al-Kabaysî, Ahkâm al-Waqf. hlm. 203. Fakhruddin al-Razî, Mafâtîh al-Ghayb, Juz 8,
34
Muktamar Wakaf pertama kerajaan Arab hlm. 147-148.
38
Saudi yang dilaksanakan oleh Universitas Ummul Qura Mukhlisin Muzarie, Fiqh Wakaf (Cirebon: Dina-
kerjasama Lembaga sosial dan wakaf, tahun 1422 H. mika Staic Press. 2010), hlm. 21.
14 | Asy-Syari‘ah Vol. 17 No. 1, April 2015

nah, tanah yang paling ia sukai. Abû Thalhah Dalam konteks manfaat bagi orang lain, ilmu-
meminta pandangan Rasulullah SAW apakah nya diabadikan dalam tulisan-tulisan dan
harus saya shadaqahkan. Kemudian Rasu- buku-buku misalnya. Maka walaupun orang
lullah SAW mengatakan bahwa tanah Abû tersebut telah meninggal, ilmu tersebut da-
Thalhah tersebut sangat potensial sekali se- pat eksis bermanfaat bagi orang lain. Se-
bagai lahan produktif sehingga Rasulullah orang anak selama eksis di dunia mendoakan
SAW menyarankan untuk menshadaqahkan orang tuanya tentu akan memberikan man-
kepada kerabat-kerabatnya. Mendengar hal faat bagi orang tuanya yang telah meninggal.
tersebut, Abû Thalhah langsung membagi ta- Demikian dengan manfaat shadaqah
nah tersebut menjadi dua bagian, satu bagi- akan dirasakan oleh orang lain. Manfaat ini
an diperuntukan kepada Hisan bin Tsabî dan akan disebut mengalir andai saja manfaat
satu bagian kepada Ubay bin Ka‘ab. shadaqah tetap eksis bermanfaat bagi orang
Zayd ibn Haritsah menuntun seekor ku- lain. Sayangnya, makna “mengalir” ternyata
da yang paling ia sukai kepada Rasulullah hanya sebatas dipahami dari sudut ukhra-
SAW saat ayat ini turun. Ia berharap dapat di- wiyyah semata. Pemahaman semacam ini
gunakan untuk sabîlillah (saat itu kepada pa- menjadikan wakaf sebagai sebuah fakta rah-
ra pejuang). Kemudian Rasulullah SAW mem- mat Tuhan yang tidak produktif. Kata “me-
berikan kuda tersebut kepada Usamah. Keti- ngalir” merupakan lafadz umum yang men-
ka Zayd mendapati kudanya tidak berada di- cakup berbagai dimensi tidak terbatas, dapat
tangan Rasulullah SAW, beliau pun berkata mengalir manfaatnya, dan atau kemasla-
kepadanya: “Allah telah menerima shada- hatannya bagi manusia.
qahmu”. Maka yang perlu digaris bawahi adalah
Ibnu ‘Umar membeli seorang hamba sa- status wakaf tidak lain sebagai bentuk keba-
haya perempuan (jâriyyah) paling model dan jikan dan kepedulian atas sesasama, terlepas
dikaguminya, lalu ia memerdekakannya. Saat apakah kontinue atau tidak, sebatas manfaat
ditanya kenapa, Ibnu ‘Umar membacakan atau barang bersama manfaatnya. Menurut
ayat Ali ‘Imrân ayat 92.39 Melihat prilaku para Abû Zahrah bahwa manfaat dari wakaf selalu
sahabat tersebut, maka sahabat dan orang berorientasi terhadap berbagai kebaikan (al-
sesudahnya merasa praktik-praktik tersebut khayr wa al-birr).40 Maka dari itu, Ibnu Quda-
harus dilestarikan. Hadits yang biasanya dija- mah berusaha meredefinisi wakaf dan me-
dikan landasan wakaf ialah sabda Rasulullah ngembalikannya secara maknawi pada sabda
SAW, yaitu: Rasulullah SAW, yakni menahan harta dan
Apabila keturunan Adam, yakni manusia mengalirkan hasilnya.41 Sebagaimana ucapan
meninggal maka segala amal perbuatan Rasulullah SAW kepada ‘Umar ibn Khathab,
akan terputus kecuali tiga hal: Shadaqah “Tahanlah barang yang diwakafkan dan alir-
yang mengalir, ilmu yang bermanfaat, kanlah hasilnya”.42
putra shalih yang mendoakannya. (HR. Dengan kata lain, wakaf akan lebih baik
Muslim) jika dilihat secara substansif. Bahwa wakaf
dilirik dari tujuan pembentukannya merupa-
Apabila dicermati, tiga aspek yang dika- kan pengikatan harta atau barang untuk ke-
tegorikan Rasulullah SAW sebagai amal yang mudian dishadaqahkan manfaatnya. Formu-
tidak terputus hubungannya dengan orang
mati mengindikasikan adanya eksistensi
40
manfaat di dunia. Dua yang terakhir misal- Muhammad Abû Zahrah, Muhâdlarat fî al-
Waqfi. hlm. 7.
nya, ilmu seseorang tentunya tidak akan per- 41
Ibnu Qudamah ialah Abdullah ibn Ahmad Ibn
nah terputus darinya ketika ilmu tersebut Muhammad ibn Qudamah al-Maqdis, seorang ulama
bermanfaat. Manfaat ini luas, mencakup ber- besar mazhab Hanbali, memiliki kitab al-Mughnî fiqh,
manfaat bagi dirinya sendiri dan orang lain. lahir di Palestina sekitar 541 H. dan meninggal di Da-
maskus tahun 620 H.
Ibnu Qudamah, al-Mughnî ma‘a Syarh al-Kabîr,
39
Fakhruddin al-Razî, Mafâtîh al-Ghayb, Juz 8, juz 6, hlm. 185.
42
hlm. 147. Ibnu Hajar al-‘Asqalânî, Fath al-Bârî. hlm. 259.
Amin Muhtar, Potensi Wakaf Menjadi Lembaga Keuangan Publik ...| 15

lasi semacam ini menjadi sebuah kekuatan Dari sekian lembaga keuangan publik
potensial untuk menciptakan sebuah kemas- yang patut menjadi sorotan lebih ialah wa-
lahatan, baik untuk umum maupun spesifik.43 kaf. Pasalnya, wakaf sebagaimana zakat,
Al-Dahlâwî menyatakan persoalan wakaf se- infak, dan shadaqah lainnya, merupakan sa-
benarnya sudah berusaha dilakukan istinbath lah satu lembaga keuangan Islam yang bertu-
langsung oleh Rasulullah SAW. Wakaf meru- juan sosial keagamaan. Perbedaannya, zakat,
pakan praktik shadaqah untuk kemaslahatan infak dan shadaqah, seketika bisa habis di-
yang tidak ditemukan dalam shadaqah yang konsumsi sedangkan harta benda wakaf ti-
lain. Logikanya, seseorang ketika menshada- dak. Oleh sebab itu wakaf sering disebut de-
qahkan harta yang banyak, tentunya lama ngan shadaqah jâriyyah, artinya shadaqah
kelamaan akan habis. Sedangkan para fakir yang terus mengalirkan manfaat dan tidak
di lain waktu akan membutuhkannya lagi. terputus bagaikan mata air yang mengalir.47
Maka alangkah baiknya jika harta tersebut di- Secara historis, wakaf menjadi salah
tahan sehingga manfaatnya bisa kontinue satu instrumen andalan untuk mensejahtera-
bagi fakir, miskin, dan ibnu sabil.44 kan masyarakat. Perananan wakaf memba-
Paling tidak manfaat wakaf juga tidak ngun masyarakat yang mapan terlihat dari
sebatas bagi mereka yang tergolong fakir adanya pemenuhan berbagai aspek kehidup-
dan hanya tempat-tempat peribadatan saja, an masyarakat secara umum. Wakaf dapat
akan tetapi dapat mencakup bidang sosial dijadikan pegangan masyarakat muslim se-
yang luas, bisa untuk bidang keilmuan, pem- bagai donatur yang dapat memfasilitasi se-
bangunan madrasah, beasiswa pelajar yang macam pembangunan tempat ibadah, tem-
sungguh-sungguh memperdalam ke-Islaman. pat persinggahan musafir, tempat penye-
Dengan wakaf inilah negeri Muslim dapat baran ilmu, sekolah, pembuatan karya ilmiah,
menjadi negeri yang kuat.45 Sehingga yang pengadaan air bersih, dan kebutuhan fakir
diperlukan adalah memaksimalkan manaje- miskin.48 Secara universal wakaf memiliki pe-
men pengelolaannya. ranan besar dari dimensi sosial. Bahwa Allah
SWT menciptakan manusia dengan beragam
2. Wakaf dan Lembaga Keuangan Publik karakter, kekuatan dan kemampuan.
Dipahami bahwa lembaga keuangan Tentunya ketika berinteraksi akan dite-
publik berperan dalam pemberdayaan eko- mukan mereka yang kaya dan miskin, bodoh
nomi masyarakat. Dalam masyarakat Islam, dan cerdas, kuat dan lemah. Dalam kontek
Lembaga Keuangan Publik dapat dilihat dari tingkat maliyah (kekayaan), Allah SWT me-
beberapa model instrumen keuangan Islam nunjukan dibentuknya tatanan kehidupan
yang berguna menjamin kesejahteraan. Di yang rapih, dan seimbang, memerintahkan
antara sistem keuangan Islam ada yang ber- yang kaya memperhatikan yang miskin. di
sifat wajib (harus dilaksanakan) seperti zakat sisi lain, yang cerdas harus memperhatikan
ada pula yang bersifat anjuran seperti infak, yang bodoh, begitu pula yang kuat mem-
shadaqah, dan wakaf. Namun secara umum perhatikan yang lemah.
instrumen tersebut belum benar-benar di- Motivasi perwakafan yang ditunjukkan
anggap mampu dijadikan lembaga keuangan oleh ‘Umar ibn Khathab pada saat mewa-
publik demi merespon problematika sosial kafkan tanah di Khaibar adalah untuk turut
secara efektif karena kapasitas yang masih
terbatas dibandingkan dengan problematika
sosial yang kompleks.46 Masyarakat”, dalam http://timorita.blogspot.com/2011-
/01/peran-lembaga-keuangan-publik-islam.html, diakses
tanggal 23 September 2014.
43 47
Muhammad ‘Ubaid al-Kabaysî, Ahkâm al- Artikel: “Pemberdayaan Umat Melalui Lemba-
Waqfi. hlm. 137. ga Wakaf”, disampaikan oleh Muhammad Abbas Aula,
44
Al-Dahlawi, Hujjatul Balighah, Juz 2 hlm. 116. Anggota Dewan Pertimbangan BWI, dan Dosen Fiqh di
45
Muhammad ‘Ubaid al-Kabaysî, Ahkâm al- Universitas Ibn Khaldun Bogor, pada tanggal 11 Januari
Waqfi. hlm. 138. 2013.
46 48
Rahmani Timorita Yulianti: “Peran Lembaga Mukhlisin Muzarie, Fiqh Wakaf (Cirebon: Dina-
Keuangan Publik Islam Dalam Pemberdayaan Ekonomi mika Staic Press. 2010), hlm. 3.
16 | Asy-Syari‘ah Vol. 17 No. 1, April 2015

andil dalam memberi kontribusi terhadap ke- wakaf tidak sebatas aspek ritual semata,
butuhan masyarakat dan mensejahterakan akan tetapi menjangkau aspek sosial kema-
umat. Jika dipahami dari unsur sejarah, ke- nusiaan bahkan pendidikan dan ekonomi.
tika ‘Umar berniat untuk bershadaqah, ia Kuwait, Public Waqf Foundation (al-
meminta saran Rasulullah SAW. Kemudia be- amânah al-‘âmah li al-awqaf) menempatkan
liau disarankan untuk menjadikannya sarana perwakafan sebagai instrumen ekonomi dan
bagi masyarakat.49 Sehingga, sebagian rawi jaminan sosial. Penerima wakaf dari masya-
menyatakan bahwa ‘Umar adalah orang per- rakat dilakukan dengan cara yang mudah, di
tama yang melaksanakan wakaf. Semangat antaranya melalui mobile banking, Short
inilah salah satunya yang membumikan prak- Message Service (SMS) dan kios wakaf. Ke-
tik wakaf selanjutnya. Ibnu ‘Umar, yang men- mudian dikelola secara profesional melalui
jadi pengelola wakaf melaporkan bahwa ha- beberapa sektor pengembangan ekonomi.
sil wakaf di khaibar mencapai 100 kapling di- Di Malaysia untuk mengembangkan har-
gunakan untuk fakir, miskin, kerabat, hamba ta wakaf, investasi dilakukan melalui instru-
sahaya, para relawan, musafir, para tamu, men sukuk dan pasar modal Malaysia yang
dan honor pengelola. Sedangkan hasil wakaf diterbitkan oleh Suruhanjaya Sekuriti pada
yang berasal dari Rasulullah SAW sebanyak Februari 2001. Penerbitan saham wakaf dila-
38 kapling, 18 kapling digunakan untuk kese- kukan oleh beberapa negeri seperti Johor,
jahteraan para relawan fath al-makkah se- Melaka, dan Selangor. Hal ini dilakukan se-
dangkan 18 kapling lagi untuk kepentingan suai dengan keputusan Majma‘ al-Fiqh al-
umum.50 Islâmî pada 24 Nopember 2005. Untuk
Pada masa pemerintahan khalifah Harun menjamin pengelolaan wakaf uang di negara
al-Rasyid. Puteri Zubaydah (istri khalifah) ini, dibentuk takaful wakaf oleh Syarikat
pernah membangun jalan raya dari Bagdad Takaful Malaysia Berhad yang berdiri sejak
di Irak sampai ke Makkah. Jalan itu dibangun tahun 1997. Syarikat Takaful ini dioperasikan
untuk mempermudah perjalanan jamaah berdasarkan prinsip mudlârabah. Keun-
yang hendak menunaikan ibadah haji di tungan dari investasi pada portofolio ke-
Makkah. Seluruh biaya pembangunan ter- uangan syariah merupakan jumlah dari em-
sebut berasal dari harta wakaf yang dikelola pat portofolio yaitu deposito perbankan
oleh puteri Zubaydah. Pada masa pemerin- syariah, obligasi syariah dan pasar modal
tahan Utsmaniyah di Turki, dana wakaf ber- syariah. Keuntungan akan digabung dengan
hasil meringankan perbelanjaan negara, ter- keuntungan portofolio lainnya kemudian
utama untuk menyediakan fasilitas pendidik- didistribusikan untuk rakyat miskin.
an, sarana perkotaan dan fasilitas umum lain- Pengelolaan wakaf juga terjadi di ne-
nya. gara sekuler Singapura. Dengan penduduk
Sedangkan wakaf di Mesir sudah semen- muslim minoritas (±453.000 orang) berhasil
jak lama harta wakaf dikelola, dan berhasil membangun harta wakaf secara inovatif.
membangun dan membiayai dosen, mahasis- Melalui WARESS Investment Pte Ltd telah
wa dan staf Universitas Al-Azhar (Universitas berhasil mengurus dan membangun harta
tertua di dunia). Seluruh biaya operasional wakaf secara profesional. Di antaranya,
kegiatan universitas mulai dari biaya maha- membangun apartement 12 tingkat bernilai
siswa (seluruhnya beasiswa), staf pengajar, sekitar u$ 62 juta. WARESS juga berhasil
pimpinan dan pengembangan universitas membangun proyek perumahan mewah
berasal dari harta wakaf.51 Dalam arti, bahwa yang diberi nama The Chancery Residence.52

‫ْت بِ َها‬
َ ‫ص َّدق‬
َ َ‫َصل ََها َوت‬
ْ ‫تأ‬ َ ‫إِ ْن ِشْئ‬
َ ‫ت َحبَ ْس‬ 3. Fenomena Wakaf di Indonesia
49

50
Mukhlisin Muzarie, Sukses Memberdayakan Di Indosesia sendiri, transformasi hukum
Wakaf. hlm. 2- 3. wakaf sudah mulai pada masa kolonial. Pada
51
Editor: “Perkembangan Wakaf pada Masa Sa- waktu Priesterraad (Pengadilan Agama) didi-
habat”, dalam http://www.voa-islam.com/news/citizen-
jurnalism/2013/11/06/halaqah-wakaf, diakses tanggal 23
52
September 2014. Ibid.
Amin Muhtar, Potensi Wakaf Menjadi Lembaga Keuangan Publik ...| 17

rikan berdasarkan Staatsblad Nomor 152 Ta- 500 responden nazhir di 11 Propinsi, menun-
hun 1882, salah satu yang menjadi wewe- jukkan bahwa 77 % harta wakaf lebih banyak
nangnya adalah menyelesaikan masalah wa- bersifat diam, sedangkan 23 % lainnya pro-
kaf. Pasca kemerdekaan, pemerintah RI juga duktif. Temuan umum lainnya juga menun-
mengeluarkan peraturan-peraturan perwa- jukkan 79 % pemanfaatan terbesar harta wa-
kafan, namun kurang memadai. Karena itu kaf berupa bangunan masjid.56
dalam rangka pembaharuan Hukum Agraria Di Indonesia, masyarakat terlalu kuat
di Indonesia, persoalan perwakafan tanah di- terpengaruh konsep wakaf ulama mazhab,
terutama mazhab syâfi‘î yang memandang
beri perhatian khusus sebagaimana terlihat
barang wakaf harus dipertahankan keaba-
dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960
diannya (ta‘bîd). Mereka tidak terlalu mem-
tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok Ag- perdulikan kelestarian manfaat aset wakaf,
raria, Bab II, Bagian XI, Pasal 49 tentang Per- sehingga banyak aset wakaf yang rusak dan
wakafan Tanah Milik.53 terlantar.57
Kemudian diperluas melalui Kompilasi Di Indramayu misalnya, dilaporkan se-
Hukum Islam dengan Intruksi Presidan No- orang mahasiswa Pasca Sarjana IAIN Syekh
mor 1 Tahun 1991. Regulasi wakaf ini ter- Nurjati Cirebon Pendidikan Kader Ulama
laksana dengan sempurna setelah 15 tahun (PKU) konsentrasi Ushûl Fiqh, bahwa ter-
kemudian setelah lahirnya Undang-Undang dapat aset wakaf yang terlantar. Pasalnya,
Nomor 41 Tahun 2004 tentang Wakaf.54 Da- penerima wakaf mendapat tugas untuk men-
lam Undang-Undang tersebut wakaf dipan- jadikan tanah tersebut sebagai masjid. Ber-
dang sebagai pranata keagamaan yang tidak hubung disekitar tanah tersebut telah berdiri
hanya menyediakan sarana Ibadah dan sosial masjid dan bangunan-bangunan keagamaan
saja, tetapi memiliki kekuatan ekonomi yang lainnya, pembangunan pun tidak dilaksana-
potensial untuk memajukan kesejahteraan kan. Kekhawatiran pertama adalah tidak
umum sehingga perlu diatur dan dikem- efektif jika diadakan pembangunan masjid
bangkan pemanfaatannya sesuai dengan lain. Kedua, harus menunggu dana untuk
prinsip-prinsip syariah.55 pembangunan. Ketiga, tidak ada keberanian
Pertanyaanya, apakah di Indonesia kon- menjualnya dan atau mengolahnya kepada
sep tentang wakaf yang telah diatur dan di- kegiatan yang lebih produktif.58 Kasus ter-
agendakan dalam undang-undang tersebut sebut tentunya bukanlah satu-satunya yang
sudah dapat diimplementasikan atau belum. terjadi di Indonesia. Oleh karena itu, problem
Pertanyaan besar yang menjadi PR umat wakaf di Indonesia harus segera direkon-
Islam dan pemerintah Indonesia saat ini. struksi dalam memahami konsep wakaf.
Pada umumnya hampir semua harta wakaf Paling tidak masyarakat mestinya di-
masih dikelola secara tradisional, diperuntuk- arahkan pada pemahaman yang lebih
kan bagi pembangunan fisik, seperti masjid, konkret terkait syariat wakaf. Jika ulama se-
madrasah, dan kuburan. Hasil dari Penelitian pakat, bahwa syariat ini akan selalu berpacu
Pusat Bahasa dan Budaya (PBB) UIN Syarif dengan kendali kemaslahatan manusia, di
Hidayatullah Jakarta tahun 2006 terhadap dunia dan akhirat.59 Kendali maslahat yang
hendak diciptakan tidak kurang dari tiga pilar
53
Uswatun Hasanah: “Wakaf Dalam Aturan UU
56
di Indonesia”, dalam http://jurnalekis.blogspot.com/20- Artikel: “Pemberdayaan Umat Melalui Lemba-
12/06/wakaf-dalam-aturan-undang-undang-di.html, di- ga Wakaf”, disampaikan oleh Muhammad Abbas Aula,
akses tanggal 23 September 2014. Dalam pasal itu dise- Anggota Dewan Pertimbangan BWI, dan Dosen Fiqh di
butkan bahwa untuk melindungi berlangsungnya per- Universitas Ibn Khaldun Bogor, pada tanggal 11 Januari
wakafan tanah di Indonesia, pemerintah akan mem- 2013.
57
berikan pengaturan melalui Peraturan Pemerintah Mukhlisin Muzarie, Sukses Memberdayakan
(PP). PP tersebut baru dikeluarkan setelah 17 tahun Wakaf. hlm. 7-8.
58
berlakunya Undang-Undang Pokok Agraria itu, yakni Data ini diperoleh dari Bapak Shobani Maha-
PP Nomer 28 Tahun 1977 tentang Perwakafan Tanah siswa Pps IAIN Syekn Nurjati Cirebon Pendidikan Kader
Milik. Ulama Ushul fiqh (PKU) Cirebon Jawa Barat, pada
54
Mukhlisin Muzarie, Sukses Memberdayakan tanggal 19 April 2014.
59
Wakaf. hlm. 5. Abû Ishaq al-Syathibî, al-Muwâfaqat fi Ushûl
55
Mukhlisin Muzarie, Fiqh Wakaf. hlm. 176. al-Fiqh (Kairot: al-Madanî. 1969), juz 2, hlm. 2.
18 | Asy-Syari‘ah Vol. 17 No. 1, April 2015

besar, (1). Dlarûriyyah (primer), (2). Hâjiyyah Daftar Pustaka


(sekunder), (3). Tahsîniyyah (tersier). Dua
pilar kemaslahatan pertama mengandung ‘Asqalânî, Ibn Hajar al-. t.th. Fath al-Bârî. Bei-
konsekuensi mafsadat andai kata tidak ter- rut: Dârul Ma‘rifah. t.th.
laksana. Sedangkan pilar yang ketiga tidak Abdurrahim M. dan M. Ahmad Abu Lail, “al-
mengandung mafsadat sama sekali, hanya Waqfu; Mafhûmuh wa Masyrû‘iyatuh,
saja dengan model kemaslahatan poin ketiga Anwâ‘uh wa Hukmuh, wa Syarthuh”.
akan mengehendaki kelayakan yang ideal Makalah dalam Muktamar Wakaf Keraja-
dan serasi dalam hidup.
an Syaudi Arabia, 1422 H.
Menurut Muhammad ‘Ubayd al-Kabaysî,
Anshârî, Zakariyâ al-. t.th. Hâsyiyah al-Jamal
di antara model kehidupan ideal dan layak
terciptalah anjuran berbuat kebajikan lewat ‘Alâ Syarhu al-Minhaj. Beirut: Dâr al-Ihyâ’
berderma dan atau bershadaqah. Wakaf me- al-Turâts.
nempati kontruks kemaslahatan ketiga dari Artikel: “Pemberdayaan Umat Melalui Lem-
tiga deretan masalahat di atas. Dalam arti, baga Wakaf”, disampaikan oleh Muham-
wakaf merupakan syariat yang dapat mem- mad Abbas Aula, Anggota Dewan Per-
perindah dan memperlayak hidup di dunia timbangan BWI, dan Dosen Fiqh di
dan di akhirat. Untuk membentuk tatanan Universitas Ibn Khaldun Bogor, pada
yang ideal, syariat memberikan keleluasaan tanggal 11 Januari 2013.
sepenuhnya kepada manusia. Sehingga, pa- Hamâm, Ibn al-. t.th. Fath al-Qadîr lil Kamâl.
da tataran aplikasinya wakaf akan terus dina- Beirut: Dârul Shadîr.
mis mengikuti keserasian umat. Ketika wakaf Hasanah, Uswatun: “Wakaf Dalam Aturan
tidak tertata dengan baik, maka secara tidak UU di Indonesia”, dalam http://jurnal-
langsung mencederai norma maslahat yang ekis.blogspot.com/2012/06/wakaf-da-
ada dalam kerangka tahsîniyyah. Dari sinilah lam-aturan-undang-undang-di.html, di-
pentingnya menggalakan wakaf produktif akses tanggal 23 September 2014.
dan menjadikan wakaf sebagai lembaga ke- Kabaysî, Muhammad ‘Ubaid al-. 1977. Ahkâm
uangan masyarakat sehingga masyarakat al-Waqfi fî al-Syarî’ah al-Islâmiyyah. Bag-
dapat menikmati kesejahteraan dari lembaga
dad: al-Irsyad.
tersebut.
Muzarie, Mukhlisin. 2010. Fiqh Wakaf. Cire-
bon: Dinamika Staic Press.
D. Penutup
_______________. 2011. Sukses memberda-
Potensi wakaf sebagai lembaga keuang-
yakan Wakaf di Pesantren Modern Gon-
an publik sejatinya merupakan tujuan utama
tor. Cirebon: Dinamika Staic Press.
pen-syariatan wakaf, baik secara normatif,
Nawawî, Abî Zakariyya Yahyâ bin Syarif al-.
historis, maupun metodologis. Kekuatan
t.th. Rawdlah al-Thâlibin. Mesir: Makta-
idealisme keagamaan masyarakat yang men-
bah al-Islâmiyyah.
jadi penghambat paling kuat untuk mewu-
Syâfi‘î, Muhammad bin Idrîs al-. t.th. al-Umm
judkan wakaf produktif. Dengan demikian,
(Beirut: Dâr al-Kutub al-‘Alamiyah.
rekonstruksi konsep wakaf bersama praktik-
Syathibî, Abû Ishaq al-. 1969. al-Muwâfaqat fi
praktik konkret wajib dilakukan secara besar-
Ushûl al-Fiqh. Kairo: al-Madanî.
besaran demi terwujudnya nilai-nilai syariat
Yulianti, Rahmani Timorita: “Peran Lembaga
yang terdapat dari wakaf. Sehingga ruh dan
Keuangan Publik Islam Dalam Pember-
tujuan utama yang tersimpan dari syariat
dayaan Ekonomi Masyarakat”, dalam
wakaf tidak terpendam dan mati terkubur
http://timorita.blogspot.com/2011/01/pe-
oleh masyarakat Islam sendiri.
ran-lembaga-keuangan-publik-islam.ht-
ml, diakses tanggal 23 September 2014.
Zahrah, Muhammad Abû. 1959. Muhâdlarat fî
al-Waqf. Kairo: Mathba‘ah Ahmad.

Anda mungkin juga menyukai