Esai: Wabah Tunas Bangsa
Esai: Wabah Tunas Bangsa
Fakultas/Jurusan/Semester : UAD/SPI/2
Tema : Narkoba
Seperti kabar yang telah beredar pada tahun 2017 silam, di salah satu
pesantren di Banyumas terindikasi ada peredaran obat-obatan terlarang atau
narkoba. Barang tersebut barasal dari seorang santri pecandu narkoba, dikabarkan
bahwa sebenarnya santri tersebut memang seorang pacandu bahkan sebelum
masuk ke pesantren. Hal ini masuk akal lantaran tidak semua anak yang masuk
pesantren karena memang diniatkan untuk belajar agama, akan tetapi ada pula
anak-anak ‘nakal’ yang dididik di pesantren supaya sembuh dan terputus
hubungannya dengan jaringan narkoba.
1
Subagyo Partodiharjo, Kenali Narkoba Dan Musuhi Penyalahgunaannya, (Jakarta: Erlangga,
2010), hal.2.
Seperti yang diungkapkan oleh Wicky Sri Airlangga beberapa waktu lalu, “ya,
awalnya memang seperti itu. Sebelum masuk pesantren, sudah mengonsumsi
obat-obatan”. Ucap beliau selaku Kepala Seksi Pencegahan dan pemberdayaan
Masyarakat Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Banyumas.2
Dinyatakan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) dengan hasil tes urine
terbukti beberapa anak diantaranya setingkat SMP di Purwokerto dinyatakan
mengkonsumsi obat-obatan terlarang. Diketahui bahwa narkoba tersebut didapati
dari salah satu panti asuhan di Banyumas.3
2
Waspada, Narkoba Menyeludup Ke Pesantren Dan Panti Asuhan dalam Liputan6, 20 Mei, 2018,
12:03 WIB.
3
Peredaran Narkoba Di Kalangan Remaja Di Banyumas Mengkhawatirkan dalam Tribun Jateng, 7
Mei, 2018, hal 1.
4
Subagyo Partodiharjo, Kenali Narkoba Dan Musuhi Penyalahgunaannya, (Jakarta: Erlangga,
2010), hal. 6.
korban yang berjatuhan setiap tahunnya. Pasalnya, hal ini terjadi karena narkoba
memiliki harga yang bervarian, dari yang harga tinggi bahkan sampai yang paling
rendah kebanyakan dikonsumsi oleh kelompok masyarakat ekonomi rendahpun
banyak. Sebab itulah, tidak sedikit anak-anak yang mengkonsumsi narkoba dan
sejenisnya.
5
Lydia Harlina Martono & Satya Joewana, Membantu Pemulihan Pecandu Narkoba dan
Keluarganya, (Jakarta: Balai Pustaka, 2006), hal.1.
narkoba. Remaja ini, kepribadiannya sangat labil tidak mandiri, emosi sangat
tinggi, terkadang menjadi orang anti sosial, enggan bergaul dengan masyarakat,
cenderung hasrat untuk bunuh diri. Keterlibatan anak-anak remaja dalam dunia
narkoba tersebut tidak terlepas dari pola asuh dalam keluarga, karena dilihat dari
tahapan perkembangan usia remaja yang rentang dengan pengaruh-pengaruh
negatif dari luar yang berdampak pada gangguan kejiwaan mereka. Remaja yang
demikian tidak berkembang secara maksimal sehingga teraktualisasi setelah
dewasa”.6
6
Ahmad Syafii, dkk, Pengaruh Narkoba Terhadap Kenakalan Remaja Di Sulawesi Tengah,
(Sulawesi Tengah: 2009), hal. 89-90.
DAFTAR PUSTAKA