Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

Pelabuhan adalah prasarana transportasi air yang terlindung terhadap gelombang,


yang dilengkapi fasilitas terminal laut meliputi dermaga tempat kapal bertambat
bongkar muat barang. Pelabuhan General Cargo sebagai salah satu rantai dalam
sistem perhubungan nasional. Untuk itu diharapkan pelabuhan General Cargo sangat
menentukan terhadap kelancaran dari segi arus lalu lintas barang yang mengunakan
jasa angkutan tersebut ,guna menujang perdagangan dan lalu lintas muatan.

Pelabuhan General Cargo ini dapat menjadi gerbang perekonomian Kalimantan


Barat, yaitu kecamatan Kubu yang merupakan salah satu kecamatan yang terletak
disebelah selatan Kabupaten Kubu Raya. Luas kecamatan kubu mencapai 1.211.60
km². Kubu merupakan sumber dari kekayaan dari kabupaten kubu raya yang perlu
dipelihara keberadaannya. Kekayaan yang berada dalam diperut bumi dan hutan
belum diketahui secara pasti dan ini merupakan potensi alam yang belumdigarap.
Kecamatan Kubu juga memiliki kondisi geografis yang sangan strategis dan kondisi
secara menyeluruh. Di sector pertanian, perkebunan, peternakan, perikakan,
transportasi, perdagangan dan jasa serta potensi-potensi lainnya yang ada di
Kecamatan Kubu. Namun potensi-potensi itu belum di manfaatkan secara maksimal.

Pelabuhan Kubu selain menjadi pintu gerbang perekonomian Kalimantan Barat.


Pelabuhan Kubu memiliki peran yang cukup penting dalam menunjang kelancaran arus
barang untuk melayani kebutuhan distribusi perdagangan ekspor-impor, serta angkutan
hewan dan penumpang kapal laut.Untuk pengembangan berbagai komponen Pelabuhan
General Cargo, sangat tergantung pada kegiatan yang diramalkan pada masa yang akan
datang dan penggunaan Pelabuhan General Cargo dalam angkutan barang harus dapat
menyesuaikan dengan tuntutan pelayanan yang lebih baik dimasa depan.

Dalam segala kegiatan manusia memenuhi kebutuhannya, transportasi memegang


peranan penting dan berfungsi untuk :
 Memperpendek jarak antara satu tempat dengan tempat lain.
 Memindahkan hasil produksi
1
 Memperlancar hubungan antara dua tempat atau lebih
 Mempermudah penyebaran informasi yang berhubungan dengan bermacam aspek

Pada umumnya di bidang angkutan (transportasi) kita telah mengenal tiga sektor
angkutan :
 Angkutan darat
 Angkutan laut
 Angkutan udara

Dalam sistem transportasi ketiga sektor tersebut satu sama lain mempunyai
hubungan yang saling menunjang. Selanjutnya disini kita akan membatasi pada sektor
angkutan laut yang kebetulan negara kita adalah negara kepulauan yang terdiri dari ribuan
pulau – pulau besar dan kecil yang dipisahkan oleh laut dan selat.

Fungsi angkutan laut menjadi pentingnya dalam mempersatukan bangsa dan


penyebaran hasil produksi dari daerah yang disurplus ke daerah minus. Untuk
memperlancar arus barang dan penumpang lewat laut diperlukan sarana angkutan laut dan
prasarana pelabuhan dengan segala fasilitasnya, sesuai dengan tingkat yang diperlukan.
Untuk menentukan dan merencanakan letak maupaun bentuk prasarana pelabuhan dengan
segala fasilitasnya. Kita perlu meninjau hal – hal atau faktor – faktor mempengaruhi
kapal – kapal maupun prasarana pelabuhan dengan fasilitasnya.

Tipe pelabuhan juga disesuaikan dengan kapal – kapal yang menggunakannya,


sehingga ada pelabuhan barang, pelabuhan minyak, pelabuhan ikan, dan sebagainya.
Daerah pelabuhan harus cukup luas yang menyediakan berbagai fasilitas untuk bongkar
muat barang, menaik turunkan penumpang dan lain sebagainya.

1.1 Kapal
1.1.1. Beberapa Defenisi
Panjang, lebar, dan sarat (draft) kapal yang akan mengunakan pelabuhan
berhubungan langsung pada perencanaan pelabuhan dan fasilitas – fasilitas yang harus
tersedia dipelabuhan.

2
Beberapa istilah yang digunakan untuk menunjukkan dimensi utama kapal :
 Displacement Tonnage, DDL (Ukuran Isi Tolak) adalah volume air yang dipindahkan
oleh kapal, dan sama dengan berat kapal. Ukuran isi tolak kapal bermuatan penuh disebut
dengan Displacement Tonnage Loaded, yaitu berat kapal maksimum . Displacement
Tonnage Light, yaitu berat kapal tanpa muatan.
 Deadweight Tonnage, DWT (Bobot mati) yaitu berat total muatan demana kapal dapat
mengangkut dalamkeadaan pelayaran optimal (draft maksimum). Jadi, DWT adalah
selisih antara Displacememnt Tonnage Loaded dan Displacement Tonnage Light.
 Gross register Tons, GRT (Ukuran isi kotor) adalah volume keseluruhan ruangan kapal
( 1GRT = 2,83 m3 = 100 t2).
 Netto Register Tons, NRT (Ukuran isi bersih) adalah ruangan yang disediakan untuk
muatan dan penumpang, besarnya sama dengan GRT dikurangi dengan ruangan –
ruangan yang disediakan untuk nahkoda dan anak buah kapal, ruang mesin, gang, kamar
mandi, dapur dan ruang peta.
 Sarat (draft) adalah bagian kapal yang terndam air pada keadaan muatan maksimum ,
atau jarak antara garis air pada beban yang direncanakan (designed load water line)
dengan titik terendah kapal.
 Panjang total (Length Overall Load) adalah panjang kapal dihitung dari ujung depan
(haluan) sampai ujung belakang (buritan).
 Panjang garis air (Length Between Perpendi Culars, LPP) adalah panjang antara kedua
ujung Design Load Water Line.
 Lebar kapal (bean) adalah jarak maksimum antara dua sisi kapal.

1.1.2. Jenis Kapal


Selain dimensi kapal, karakteristik kapal seperti tipe dan fungsinya juga
berpengaruh terhadap perencanaan pelabuhan.

Sesuai dengan fungsinya kapal dapat dibedakan menjadi beberapa tipe sebagai
berikut:

3
a. Kapal Penumpang
Di Indonesia yang merupakan negara kepulauan dan taraf hidup sebagian penduduknya
relatif masih rendah, kapal penumpang masih mempunyai peran cukup besar.

Selain itu dengan semakin mudahnya hubungan antara pulau (Sumatera – Jawa – Bali).
Semakin banyak beroperasi ferry – ferry yang memungkinkan mengangkut mobil, bus,
dan truk bersama – sama dengan penumpangnya .

Dinegara maju, kapal – kapal besar antara lautan menjadi semakin jarang. Orang lebih
memilih pesawat terbang untuk menempuh jarak yang jauh. Sebaliknya muncul kapal
pesiar dan juga ferry.

b. Kapal Barang
Kapal barang khusus dibuat untuk mengangkut barang. Kapal barang mempunyai ukuran
yang lebih besar dari pada kapal penumpang.

 Kapal Barang Umum (General Cargo Ship)


Digunakan untuk mengangkut muatan umum (General Cargo) yang terdiri dari
bermacam barang yang dibungkus dalam peti, karung dan sebagainya.
Kapal jenis ini antara lain ;
1. Kapal yang membawa peti kemas yang mempunyai ukuran yang telah
distandarisasi. Berat masing – masing peti kemas antara 5 ton sampai 40 ton. Kapal
peti kemas yang paling besar mempunyai panjang 300 m untuk peti kemas berukuran
20 ft (6m).
2. Kapal dengan bongkar muat secara horizontal (roll-on / roll off)
untuk transpor truk, mobil dsb.

 Kapal Barang curah (Bulk Cargo Ship)


Digunakan untuk mengangkut muatan curah dalam jumlah banyak sekaligus, dapat
berupa beras, gandum, batu bara, bijih besi dan sebagainya. Kapal jenis ini yang terbesar
berkapasitas 175.000 DWT, panjang 330 m, lebar 48,5 m dan serat 18,5 m.

4
 Kapal tanker
Digunakan untuk mengangkut minyak, umumnya berukuran sangat besar. Kapal terbesar
bisa mencapai 555.000 DWT.

 Kapal Khusus
Kapal ini dibuat khusus untukmengangkut barang tertentu seperti daging yang harus
diangkut dalam keadaan beku, kapal pengangkut gas alam cair (Liquified Natural Gas,
LNG) dan sebagainya.

1.1.3. Karakteristik Kapal.


Daerah yang diperlukan untuk pelabuhan tergantung pada karakteristik kapal yang
akan berlabuh. Pengembangan pelabuhan dimasa mendatang harus meninjau daerah perairan
untuk alur, kolam putar, penambatan, dermaga, tempat pembuangan bahan pengerukan,
daerah daratan yang diperlukan untuk penempatan, penyimpanan dan pengangkutan barang –
barang.

1.2 Pelabuhan
1.2.1 Defenisi Pelabuhan
Pelabuhan (pori) adalah daerah daerah perairan yang terlindung terhadap gelombang,
yang dilengkapi dengan fasilitas terminal laut meliputi dermaga dimana kapal dapat
bertambat untuk bongkar muat barang.

1.2.2 Pemilihan Lokasi Pelabuhan


Pemilihan lokasi untuk membangun pelabuhan meliputi daerah pantai dan daratan.
Pemilihan lokasi tergantung pada beberapa faktor seperti kondisi tanah dan geologi,
kedalaman dan luas daerah perairan, perlindungn pelabuhan terhadap gelombang, arus dan
sedimentasi , daerah daratan yang cukup luas untuk menampung barang yang akan dibongkar
muat. Jalan – jalan untuk transportasi, dan daerah industri dibelakangnya.

5
Berbagai faktor yang mempengaruhi penentuan lokasi pelabuhan adalah sebagai
berikut :
1. Biaya pembangunan dan perawatan bangunan-bangunan
pelabuhan termasuk pengerukan pertama yang harus dilakukan.
2. Biaya operasi dan pemeliharaan, terutama pengeluaran endapan
diatur dan kolam pelabuhan.

Berdasarkan lokasi Pelabuhan yang dipilih, koordinat Pelabuhan Kubu terletak di


Kecamatan Kubu, kabupaten Kubu Raya di provinsi Kalimantan Barat. Secara geografis
Palabuhan Kubu terdapat pada koordinat -0°40'55"N   109°16'12"E.

A. Dari Segi Topografi


 Dipilih dari segi mana bahan – bahan mudah didapat dengan harga yang relatif
murah untuk konstruksi pelabuhan.
 Pada sarana komunikasi transportasi dipilih yang paling menguntungkan yaitu
dekat dengan kota.
 Pada faktor – faktor pengendapan terjadi dari banyaknya lumpur dibawa oleh
sungai juga jarak terhadap muara sungai.

B. Dari Segi Soil Investigation


 Dipilih daerah yang tanahnya mempunyai daya dukung yang baik.

C. Dari Segi Teknik


 Arah angin harus diperhatikan bahwa akan sangat mempengaruhi kelancaran keluar
masuknya kapal ke pelabuhan.
 Gelombang akan mempengaruhi dermaga untuk menentukan ada tidaknya break
water (penahan ombak).
 Pengaruh arus pasang surut. arah angin dan arus yang bekerja dibawah permukaan
laut akan berpengaruh pada endapan disamping itu harus diperhatikan arus yang
menyebabkan perbedaan berat jenis zat cair yang mengalir. Ini penting, terutama
untuk daerah muara sungai ujung, erat hubungannya dengan masalah – masalah
transportasi muara dan pantai.

6
D. Jenis-jenis Pelabuhan
 Dari segi skala perdagangan yang dilayani:
 pelabuhan laut :yaitu pelabuhan yang bebas dimasuki kapal-kapal berbendera
asing .
 pelabuhan pantai:yaitu pelabuhan yang hanya disediakan untuk perdagangan
dalam negeri dan oleh karena itu tidak bebas disinggahi kapal asing .
 Dari segi pengusahaannya:
 pelabuhan yang diusahakan :yaitu pelabuhan yang sengaja diusahakan untuk
memberikan fasilitas dan pelayanan pada kapal dengan menarik imbal jasa
komersil
 pelabuhan yang tidak diusahakan :yaitu pelabuhan yang hanya tempat singgah
kapal tanpa fasilitas bongkar muat .
 Dari segi penyerenggaraan :
 pelabuhan umum:yang diserenggarakan untuk kepentingan pelayanan
masyarakat umum misalnya pelabuhan pontianak
 pelabuhan khusus:yang diserenggarakan untuk kepentingan pribadi guna
menunjang kegiatan tertentu
 Dari segi penggunaannya:
 pelabuhan ikan
 pelabuhan minyak
 pelabuhan barang
 pelabuhan penumpang
 Dari letak georafis:
 pelabuhan alam :yaitu pelabuhan yang terletak didaerah perairan yang
terlindungi dari badai ,gelombang dan angin secara alami misalnya pelabuhan
cilacap
 pelabuhan buatan :yaitu pelabuhan yang perlindungan dari gelombang dilakukan
dengan membuat breakwater(pemecah gelombang).
7
I.3. HINTERLAND

Seperti telah disebutkan diatas, Pelabuhan Kubu berada pada kabupaten Kubu
Raya yang disekitarnya tersebar banyak daerah-daerah yang merupakan hinterland
pendukung untuk pelabuhan tersebut. Diantara daerah-daerah ini, banyak juga terdapat
kota-kota besar seperti daerah Pontianak, Sungai Raya, Sukadana, Tayan dan lain
sebagainya.

8
I.4. PRASARANA TRANSPORTASI

Pada saat ini infrastruktur jalan darat di daerah tersebut sudah dapat
menghubungkan ke kota kecamatan, ke ibu kota kabupaten dan ibu kota provinsi. Sarana
jalan tersebut berupa jalan aspal, jalan rabat betondan juga jalan tanah. Jalur darat ini
dapat menghubungkan ke hinterland baik darat maupun air.

Macam sarana dan prasarana utama sebagai penunjang pengambangan wilayah


tersebut, sebagai penghubung hinterland diantaranya adalah adanya jalan utama yang
terhubung antar kabupaten dengan transportasi berupa truck yang mengangkut komoditi
export dan import serta adanya fasilitas pendukung berupa SPBU, PDAM, PLN dan
Telekomunikasi.

I.5. KESIMPULAN
Berdasarkan hal-hal yang kita bahas diatas disimpulkan bahwa pelabuhan merupakan
pintu masuk perdagangan seharusnya mampu menyediakan fasilitas yang menunjang dalam
pelaksanaannya, hal tersebut tidak serta merta dapat dilakukan langsung, namun hal ini harus
direncanakan sebelumnya oleh pemerintah sebelum dilaksanakan nya pembangunan
pelabuhan sendiri juga harus memperhatikan berbagai aspek social di lingkungan sekitar
yang baik secara langsung atau tidak langsung akan terpengaruh dengan keberadaan
pelabuhan nantinya.
Pembangunan pelabuhan kubu bertujuan untuk meningkatkan perekonomian daerah
tersebut, serta memudahkan masyarakat untuk memperjual-belikan hasil alam yang diperoleh
9
dan mendorong export-import. Dari segi lapangan pekerjaan daerah sekitar akan menjadi
lapangan pekerjaan baru seperti buruh kasar untuk membantu proses pembangunan
pelabuhan, pekerja professional untuk menjalankan administrasi pada saat pelabuhan
beroperasi, penyedia kapal, dan warga sekitar mengembangkan tempat tinggal menjadi
UMKM.

10

Anda mungkin juga menyukai