Oleh:
Acika Putri Yunianda
1713023056
NPM : 1713023056
Kelompok : 4 (Empat)
1.2 Tujuan
Adapun alat yang digunakan pada percobaan ini yaitu spektronik-20, labu
ukur 100 mL, pipet gondok 1 mL.
➢ Dihidupkan
➢ Dibiarkan sleama ± 20 menit
➢ Setting % T pada angka 0 dan panjang gelombang 450 nm
kuvet
Hasil
Kuvet
Hasil
IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
4.2 Perhitungan
= 200
𝑎𝑑𝑠𝑜𝑟𝑏𝑎𝑛𝑠𝑖
𝜀 450 K2CrO4 = 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖
0,18
= 1×10−3
= 180
= 860
𝑎𝑑𝑠𝑜𝑟𝑏𝑎𝑛𝑠𝑖
𝜀 520 K2CrO4 = 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖
0,005
= 1×10−3
=5
b. Pada λ 520 nm
A total = A KMnO4 + A K2CrO4
0,001 = 𝜀 1 × B × C1 + 𝜀 2 × B × C2
0,001 = 860 × 1 × C1 + 5× 1 × C2
0,001 = 860 C1 + 5 C2 (persamaan 2)
−0,028
C1 = −30760
= 9,10 × 10-7
C2 = 4,34 × 10-5
4.3 Pembahasan
Metode pada praktikum ini didasarkan pada interaksi antara cahaya dengan
meateri. Apabila sebuah materi dikenal sinar akan empunyai kemungkinan
diserap dan dipancarkan kembali dengan panjang gelombang yang sama atau
berbeda. Cahay yang diserap inilah yang disebut absorbansi (A).
Percobaan dilakukan dengan pengujian pada absorbansi 450 nm dan 520 nm,
yang mana masih termasuk dalam rentang panjang gelombang yang dapat
diukur oleh spektrofotometer. Dalam hukum Lambert Beer yang "Jumlah
radiasi cahaya tampak (ultraviolet, Inframerah, dan sebagainya) yang
diserap atau ditransmisikan oleh suatu larutan merupakan suatu fungsi
eksponen dari konsentrasi suatu zat dan tebal larutan" yang dapat
dirumuskan :
A=𝜀×b×c
Dimana, A = absorban (serapan), ε = koefisien ekstingsi molar (M-1 cm-1),
b= tebal kuvet (cm), c= konsentrasi (M). yang menyatakan bahwa absorbansi
berbanding lurus dengan tebal larutan dan konsentrasi. Sehingga besarnya
konsentrasi dari ion permanganate (MnO4-) dan ion kromat (CrO42-) dapat
dihitung.
Dari data yang diperoleh selama praktikum dan dihitung berdasarkan hokum
lambert beer pada panjang gelombang 450 nm untuk KMnO4 dan K2CrO4
absorbtifitas molarnya masing-masing 200 L/mol cm-1dan 180 L/mol cm-1,
sedangkan pada panjang gelombang 520 nm untuk KMnO4 dan K2CrO4
absorbtifitas molarnya masing-masing 860 L/mol cm-1 dan 5 L/mol cm-1.
Sedangkan cuplikan larutan yang mengandung ino MnO4- dan CrO42- pada
panjang gelombang 450 nm dan 520 nm masing-masing menunjukkan
absorbansi sebesar 0,008 A dan 0,001 A. Selain itu, menghitung besarnya
konsemtrasi K2CrO4 4,34 x 10-5 M dan konsentrasi KMnO4 sebesar 9, 10 x
10-7 M.
Pembagian spektrofotometer dibagi menjadi empat jenis jika dilihat dari segi
sumber cahaya yang digunakan, yaitu Visible Spektrofotometer atau
Spektrofotometer Vis, Ultra Violet Spektrofotometer atau Spektrofotometer
UV, Spektrofotometer UV-Vis, dan Infra Red Spektrofotometer atau
Spektrofotometer IR. Sedangkan apabila dilihat dari segi perlakukan sumber
cahaya dan jumlah detektor yang digunakan juga terbagi menjadi 4 jenis,
yaitu Single Beam Spektrofotometer, Double Beam Spektrofotometer, Dual
Beam Spektrofotometer, Ratio Beam Spektrofotometer. Secara garis besar
spektrofometer juga mempunya bagian-bagian pernting yang terdiri atas
Sumber Cahaya, Monokromator, Sample Kompartemen, Detektor, Amplifier,
Indicator.
Day RA dan Underwood AL. 2002. Analisis Kimia Kuantitatif Edisi ke-6. Jakarta:
Erlangga.