Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

MANAJEMEN LAKTASI

Disusun Oleh :

Mahasiswa/i Reproduksi II Tutor 309

JURUSAN S1 KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAKARTA

2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN

1. Topik : Manajemen Laktasi

2. Sasaran : Ibu menyusui dan Umum

3. Tempat : Laboratorium FIKES UPN ”Veteran” Jakarta

4. Hari/Tanggal : Selasa, 13 Maret 2018

5. Pukul : 09.00 – 09.45 WIB

6. Tim Penyuluh : Mahasiswa S1 Keperawatan UPN “Veteran” Jakarta

7. Tujuan instruksional
a. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit, ibu bayi dan keluarga dapat
memahami dan melaksanakan manajemen laktasi
b. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan,audiens dapat:
1. Menjelaskan pengertian ASI eksklusif
2. Menjelaskan manfaat ASI eksklusif bagi ibu dan bayi
3. Menjelaskan persiapan menyusui
4. Menjelaskan dan mempraktikkan langkah-langkah menyusui yang benar
5. Menjelaskan perawatan selama menyusui
6. Menjelaskan pijat untuk stimulasi ASI

8. Metode :
a. Ceramah
b. Diskusi
c. Demonstrasi
d. Tanya Jawab
9. Persiapan Alat :
a. Leaflet / brosur
b. Lembar balik
10. PersiapanKeluarga :
a. Setting tempat

Ket.:
PB = Pembimbing
P = Leader
M = Moderator
O = Observer
F = Fasilitator
A = Audience

11. Fase Kerja

Tahap Waktu Kegiatan Perawat Kegiatan Klien Metode Media


Pendahuluan 5 menit 1. Memberi salam 1. Menjawab Ceramah -
2. Memperkenalkan diri dan salam dan
menjelaskan kontrak waktu 2. Mendengarkan Tanya
3. Menjelaskan tujuan penyuluhan dan Jawab
dan pokok materi yang akan memperhatikan
disampaikan 3. Menjawab
4. Menggali pengetahuan audiens pertanyaan
tentang perawatan mata dan
mulut bayi
Penyajian 11 Menjelaskan materi: 1. Mendengarkan Ceramah LCD
menit 1. pengertian ASI dan dan dan
eksklusif memperhatikan Tanya leaflet
2. manfaat ASI eksklusif 2. Mengajukan Jawab
bagi ibu dan bayi pertanyaan
3. langkah-langkah
menyusui yang benar
4. penanganan masalah
dalam menyusui
5. perawatan selama
menyusui
6. pijat untuk stimulasi
ASI
Penutup 10 1. Penegasan materi 1. Menjawab Diskusi
menit 2. Meminta peserta untuk pertanyaan yang tanya
menjelaskan kembali materi diberikan oleh jawab
yang telah disampaikan dengan penyuluh
singkat menggunakan bahasa 2. Membalas
peserta sendiri salam
3. Memberikan pertanyaan kepada
peserta tentang materi yang
telah disampaikan
4. Menutup acara dan
mengucapkan salam

12. Struktur Organisasi :


 DosenPembimbing = Ns. Lima Florensia, S. Kep. M. Kes.
 Moderator = Vianda P. Sari
 Leader = Siti Ropiah
 Fasilitator = Kartika Dwi P.
 Observer = Agnes Christine
13. Biaya :
 Leaflet / brosur = Rp. 10.000,-
 Lembar Balik = Rp. 10.000,-

14. Evaluasi
a. Evaluasi struktur
o Jumlah peserta yang hadir dalam kegiatan penyuluhan minimal 5 orang
o Penyuluhan menggunakan Lembar balik dan leaflet
o Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan di Laboratorium Fikes UPN “Veteran”
Jakarta
o Pengorganisasian dan persiapan kegiatan penyuluhan dilakukan pada hari
sebelumnya
b. Evaluasi proses
o Penyaji mampu menguasai materi penyuluhan yang diberikan
o Peserta mendengarkan ceramah dengan baik dan berkonsentrasi terhadap materi
yang disampaikan oleh pemberi penyuluhan
o Peserta tidak meninggalkan tempat sebelum kegiatan penyuluhan selesai
dilaksanakan
c. Evaluasi hasil
o Post penyuluhan
Sebanyak lebih dari 75% peserta mampu menjawab pertanyaan dari penyaji
LAMPIRAN MATERI PENYULUHAN

1. Pengertian ASI Eksklusif


ASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman tambahan lain
pada bayi berumur nol sampai enam bulan (Depkes RI, 2014).Pemberian ASI eksklusif
adalah bayi hanya diberikan ASI saja tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula,
jeruk, madu, air teh, air putih dan tanpa bubur nasi dan tim ( Roesli U, 2011).Pada tahun
2011 World Health Organization / Organisasi Kesehatan Dunia menyatakan bahwa ASI
eksklusif selama enam bulan pertama hidup bayi adalah yang terbaik. Dengan demikian,
ketentuan sebelumnya (bahwa ASI eksklusif itu cukup empat bulan) sudah tidak berlaku
lagi. (WHO, 2011).

2. Manfaat ASI Eksklusif


a. Bagi Bayi
 ASI adalah makanan alamiah yang disediakan untuk bayi anda. Dengan komposisi
nutrisi yang sesuai untuk perkembangan bayi sehat.
 ASI mudah dicerna oleh bayi.
 Nutrisi yang terkandung pada ASI sangat mudah diserap oleh bayi.
 ASI kaya akan antibodi (zat kekebalan tubuh) yang membantu tubuh bayi untuk
melawan infeksi dan penyakit lainnya..
 ASI dapat mencegah karies karena mengandung mineral selenium.
 Bayi yang diberikan ASI eksklusif sampai 6 bln akan menurunkan resiko sakit
jantung bila mereka dewasa.
 ASI juga menurunkan resiko diare, infeksi saluran nafas bagian bawah, infeksi
saluran kencing, dan juga menurunkan resiko kematian bayi mendadak.
 Memberikan ASI juga membina ikatan kasih sayang antara ibu dan bayi
b. Bagi Ibu
 Memberikan ASI segera setelah melahirkan akan meningkatkan kontraksi rahim,
yang berarti mengurangi resiko perdarahan.
 Memberikan ASI juga membantu memperkecil ukuran rahim ke ukuran sebelum
hamil.
 Menyusui (ASI) membakar kalori sehingga membantu penurunan berat badan
lebih cepat.
 Beberapa ahli menyatakan bahwa terjadinya kanker payudara pada wanita
menyusui sangat rendah.
 Menambah panjang kembalinya kesuburan pasca melahirkan, sehingga memberi
jarak antar anak yang lebih panjang alias menunda kehamilan berikutnya
 Karena kembalinya menstruasi tertunda, ibu menyusui tidak membutuhkan zat
besi sebanyak ketika mengalami menstruasi
c. Bagi Masyarakat
 Menurunkan biaya pengobatan karena anak dan ibu jarang sakit (menghemat
biaya)
 Urusan keuangan menjadi lebih efektif karena tidak perlu membeli banyak susu
formula maupun obat-obatan anak
 Hemat energi karena ASI selalu tersedia dan bisa diminum kapan pun (mudah
didapat dan pemberiannya)
 Mengurangi bertambahnya sampah
d. Bagi Negara
 Menghemat devisa untuk membeli susu formula
 Mengurangi polusi karena ASI bisa diminum kapan saja tanpa harus membeli
 Menghemat subsidi kesehatan
 Mengurangi morbiditas dan mortalitas anak
 Menghasilkan SDM yang bermutu

3. Perbedaan kandungan ASI dengan PASI


ASI mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan air dengan
komposisi yang seimbang dan sesuai dengan kebutuhan bayi. ASI mengandung 200 zat
gizi dan memberikan kekebalan tubuh bayi hingga 20 kali lipat. Zat-zat itu antara lain
putih telur, lemak, protein, karbohidrat, vitamin, mineral, hormone pertumbuhan, berbagai
enzim dan zat kekebalan.
a. Karbohidrat
Karbohidrat dalam ASI berbentuk laktosa (gula susu) yang jumlahnya lebih
banyak dibandingkan dalam PASI. Rasio jumlah laktosa dalam ASI dan PASI adalah
7 : 4 sehingga ASI lebih manis dibandingkan PASI. Hidrat arang dalam dalam ASI
merupakan nutrisi penting yang berperan dalam pertumbuhan sel-sel saraf. Di dalam
usus, sebagian laktosa akan diubah menjadi asam laktat, yang berfungsi mencegah
pertumbuhan bakteri yang berbahaya, serta membantu penyerapan kalsium dan
mineral-mineral lain.

b. Protein
Protein sangat bagus karena semua unsur protein ini sangat penting bagi bayi
pada tahun pertama hidupnya. Karena pada tahun pertama pertumbuhan bayi sangat
cepat, didalam kandungan Protein Whey, terkait juga protein yang baik yaitu taurin
merupakan protein otak yang diperlukan untuk otak, susunan syaraf, selain itu juga
penting untuk pertumbuhan retina. Lactoferin juga protein yang penting karena
lactoferin mengangkut zat besi dari ASI ke darah dan lactoferin dapat menjaga usus
dari bakteri yang dapat menyebabkan penyakit. Sedangkan protein lysosyme yang
dapat mematikan bakteri yang berbahaya.
c. Lemak
Lemak Jenis lemak dalam ASI mengandung lemak rantai panjang yang
dibutuhkan oleh sel jaringan otak dan mudah dicerna karena mengandung enzim
lipase- omega 3, omega 6 dan DHA adalah lemak yang sangat diperlukan untuk
pertumbuhan sel-sel jaringan otak. Lemak juga mengandung asam linoleat, jenis asam
ini tidak dapat dibuat oleh tubuh yang mempunyai fungsi untuk memacu
perkembangan sel syaraf otak bayi.
d. Mineral
Mineral juga terkandung dalam ASI meskipun kadarnya relatif rendah. Zat
besi dan kalsium yang terkandung didalam mineral sangat stabil dan mudah diserap.
e. Vitamin
ASI mengandung vitamin yang dibutuhkan bayi sampai 6 bulan kecuali
vitamin K, karena bayi baru lahir belum mampu menyerap vitamin K.

4. Langkah – langkah Menyusui yang benar


Teknik menyusui yang tidak benar dapat mengakibatkan puting susu menjadi
lecet, ASI tidak keluar optimal sehingga mempngaruhi produki ASI selanjutnya atau bayi
enggan menyusu. Berikut adalah teknik menyususi yang benar:
a. Sebelum menyusui ASI dikeluarkn sedikit, kemudian dioleskan pada puting & sekitar
areola sebagai desinfektan & menjaga kelembaban puting susu.
b. Gunakan bantal atau selimut untuk menopang bayi , bayi ditidurkan diatas pangkuan
ibu dengan cara :
 Bayi dipegang dengan satu lengan kepala bayi diletakkan pada lengkung siku ibu
dan bokong baui diletakkan pada lengan. Kepala bayi tidak boleh tertengadah atau
bokong bayi ditahan dengan telapak tangan ibu.
 Satu tangan bayi diletakkan dielakang badan ibu dan yang satu didepan.
 Perut bayi menempel badan ibu, kepala bayi menghadap payudara
 Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus
 Ibu menatap bayi dengan kasih sayang
c. Tangan kanan menyangga payudara kiri dan keempat jari dan ibu jari menekan bagian
atas areola .
d. Bayi diberi rangsangan untuk membuka mulut ( rooting refleks) dengan cara
menyentuh pipi dengan puting susu atau menyentuh mulut bayi
e. Setelah bayi membuka mulut dengan cepat kepala bayi didekatkan ke payudara ibu
dengan puting serta areola dimasukkan ke mulut bayi . usahakan sebagian besar areola
dapat masuk mulut bayi , sehingga puting susu berada dibawah langit langit dan lidah
bayi akan menekan asi keluar daritempat penampungan asi yang terletak dibawah
areola

5. Penanganan masalah Dalam Menyusui


a. Putting susu nyeri atau lecet
Penyebabnya adalah kesalahan dalam tekhnik menyusui. Penatalaksaannya :
 Bayi disusukan terlebih dahulu pada putting yang tidak lecet atau yang lecet lebih
sedikit
 Setelah menyusui, bekas ASI pada putting tidak perlu dibersihkan, diangin-
anginkan saja agar kering dengan sendirinya karena bekas ASI berfungsi sebagai
pelembut putting dan sekaligus anti infeksi
b. Payudara Bengkak
Penyebabnya adalah sisa ASI yang terkumpul banyak pada saluran ASI.
Penataalksanaannya :
 Massase payudara
 ASI diperas sebelum menyusui
 Kompres dengan air hangat
 Menyusui lebih sering dan lebih lama
c. Mastitis
Penyebabnya adalah sisa ASI yang menyumbat saluran ASI, putting lecet sehingga
mudah masuk kuman, BH yang terlalu ketat,kurang gizi dan istirahat, anemia.
Penatalaksanaan :
 Tetap menyusui
 Kompres dengan air hangat pada payudara
 Pakailah baju dan BH yang longgar
 Istirahat cukup dan makan bergizi
6. Perawatan Selama Menyusui
a. Perawatan Payudara
Bagi ibu yang menyusui bayinya perawatan putting susu merupakan suatu hal yang
sangat penting. Payudara harus dibersihkan denga teliti setiap hari selama mandi dan
sekali lagi ketika hendak menyusui. Hal ini akan mengangkat kolostrum yang kering
atau sisa susu untuk mencegah akumulasi dan masuknya bakteri baik ke putting
maupun ke mulut bayi. Salep atau krim khusus dapat digunakan untuk mencegah
pecah-pecah pada putting.
b. Makanan bergizi bagi ibu menyusui
Bagi ibu yang sedang menyusui kebutuhan makanan bergizi dan banyak nutrisi sangat
penting untuk membantu kelancaran produksi ASI dan kesehatan ibu. Makanan yang
menjadi anjuran untuk dikonsumsi bagi ibu menyusui yaitu :
a) Makanan pokok : nasi, mie, kentang, ubi
b) Lauk pauk : telur, daging, ikan, tahu, tempe, kacang-kacangan
c) Sayuran : sayuran hijau seperti bayam, daun katuk, wortel, buncis, gambas, dll
d) Buah : dianjurkan buah yang berwarna seperti papaya, jeruk, apel, pir, tomat
e) Hindari makanan yang mengandung gas seperti kol, lobak, sawi, bunga kol

7. Pijat punggung untuk stimulasi ASI


Pijatan dibutuhkan ibu menyusui agar merasa rileks karena dengan ibu yang rileks
maka akan merangsang hormon prolaktin dalam pengeluaran ASI. Pijatan dapat dilakukan
pada daerah leher, punggung sampai pinggang bawah. Pijatan dilakukan dengan
menggunakan ibu jari dimulai dari leher kemudian pundak, kemudian turun perlahan lahan
sampai pada area pinggang.pijatan dapat dilakukan 3 kali hingga ibu merasa rileks.
DAFTAR PUSTAKA

Brinch, Jennifer. 1986. Menyusui Bayi dengan Baik dan Berhasil. Jakarta : PT.Dian Rakyat
Retna, Diah.2008.Asuhan Kebidanan Nifas.Yogyakarta: Nuha medika
Saleha, Sitti.2009. Asuhan kebidanan pada Masa Nifas.Makasar : Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai