Oleh
Kelompok 5
1. Ageng Tirtayasa (14201.05.13003)
2. Dewi Lailatul Izzah (14201.05.13006)
3. Moh. Husyn A.Y (14201.05.13013)
4. Noer Fitria (14201.05.13018)
5. Nur Hidayati (14201.05.13021)
6. Septia Sukmarani (14201.05.13035)
7. Siti Zahrotul M (14201.05.13039)
8. Moh. Indra W (14201.05.13015)
12
Satuan Acara Penyuluhan (SAP)
A. LATAR BELAKANG
Akhir – akhir ini, banyak sekali macam bentuk kenakalan Remaja. Yaitu berupa
merokok, penggunaan obat – obatan terlarang, berhubungan seks secara bebas dan aborsi.
Dengan data statistik nasional yang menyebutkan jumlah 62% Remaja setingkat SMP dan
SMA sudah melakukan hubungan seks di luar nikah. Ini sungguuh mencengangkan dengan
bentuk angka statistik yang luar biasa besar itu, bagaimana mungkin para remaja memiliki
keberanian melakukannya dan akibat yang akan di timbulkan dari pergaulan bebas ini.
Seperti yang kita ketahui, merokok itu dapat membuat pacu jantung lebih meningkat
dan akal yang berfikir lebih keras lagi, sehingga dari merokok ini nantinya para remaja
akan memiliki suatu dorongan yang lebih agresif lagi. Bahkan apabila para remaja itu
sendiri melakukannya disertai dengan penggunaan obat – obatan terlarang seperti NAPZA.
Yang mana obat tersebut selain memberikan sifat tidak takut akan suatu apapun, sehingga
para remaja akan lebih berani untuk melakukan tindak kriminal. Bahkan dengan dengan
harga uang yang harus mereka keluarkan untuk membeli barang tersebut yang sangat
mahal, itu akan mendorong mereka yang awalnya memiliki banyak barang akan
menjualnya sekedar untuk membeli barang tersebut, dan apabila mereka sudah tidak
memiliki barang yang dapat mereka jual akan mencuri barang milik orang lain. Dari sinilah
nantinya tindak pencurian yang dilakukan oleh kalangan remaja akan semakin meningkat.
Abortus atau aborsi merupakan suatu penggagalan kandungan agar janin yang sudah
terbuahi itu gugur atau mati. Perilaku abortus sering dilakukan untuk menutupi suatu
hubungan gelap yang biasanya dilakukan oleh dua orang berlawanan jenis untuk menutupi
rasa malau mereka sehingga hubungan gelap itu tidak sampai diketahui oleh orang lain.
Perilaku abortus sering akan menjadi jalan keluar remaja untuk menutupi hubungan yang
mereka lakukan agar selain mereka dapat melanjutkan sekolah juga melindungi nama baik
keluarganya. Perilaku abortus ini sangatlah berbahaya, selain dapat membunuh calon bayi
tersebut juga dapat membahayakan nyawa sang ibu. Karena melihat resiko yang harus
dihadapi berupa pendarahan dan juga kerusakan rahim sehingga wanita tersebut sudah
tidak dapat memiliki keturunan lagi. Dan biaya yang harus dikeluarkan oleh kedua
pasangan remaja itupun tidak sedikit sehingga selain mereka berbohong kepada orang tua
masing – masing mereka juga akan melakukan tindakan seperti pencurian untuk
membiayai aborsi yang akan mereka lakukan.
Maka berdasarkan data statistik aborsi beserta sebab dan akibat yang ditimbulkan oleh
perilaku kenakalan remaja itulah. Maka kami dari anggota kelompok ingin memberikan
penyuluhan kesehatan untuk memberikan penjelasan yang lebih kepada remaja. Sehingga
harapannya ketika remaja mengetahuinya akan berfikir lebih kedepan lagi akan akibat yang
akan mereka tanggung selanjutnya.
B. TUJUAN
12
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah di lakukannya penyuluhan tentang kenakalan remaja
kami mengharapkan para remaja dapat mengetahui akan arti kenalan remaja. Sehingga
para remaja dapat memberikan suatu bentuk pemikiran yang dapat mereka gunakan
sebelum mereka melakukannya.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan selama 2 jam 30 menit, Para REMAJA
dapat:
a) menjelaskan pengertian kenakalan remaja.
b) menjelaskan tujuan dan manfaat menghindari kenakalan remaja.
c) menjelaskan jenis – jenis kenakalan remaja.
d) menjelaskan akibat kenakalan remaja.
C. POKOK BAHASAN
Pentingnya menghindari kenakalan remaja.
E. METODE
1. Jenis model pembelajaran: Pertemuan (tatap muka)
2. Landasan teori: ceramah dan diskusi
3. Langkah pokok:
a. Menciptakan suasana pertemuan yang baik
b. Mengajukan masalah
c. Mengidentifikasi pilihan tindakan
d. Memberi komentar
e. Menetapkan tindak lanjut
F. MEDIA
Power point dan leaflet
G. PENGORGANISASIAN
Penanggung jawab : Moh. Husyn Ainul Yaqin
Moderator : Septia Sukmarani
Penyaji : Moh. Husyn Ainul Yaqin
Notulen : Noer Fitria
Sie Dokumentasi : Ageng Tirtayasa
Evaluator : Nur Hidayati
Fasilitator : Moh. Indra Wibawa
Dewi Lailatul Izzah
Siti Zahrotul Munawarah
H. DENAH PENYULUHAN
12
Keterangan:
Peserta Penyuluhan
Fasilitator
Pemateri
I. PROSES KEGIATAN
3. Menjelaskan tentang
12
bentuk – bentuk
kenakalan pada remaja.
a) Menanyakan kepada Memberikan
audiensi apabila ada pertanyaan
yang kurang jelas
b) Menerima dan
menjawab pertanyaan Memperhatikan
yang diajukan
audiensi
4. Menjelaskan manfaat
menghindari kenakalan
remaja.
a) Menanyakan kepada Memberikan
audiensi apabila ada pertanyaan
yang kurang jelas
b) Menerima dan Memperhatikan
menjawab pertanyaan
yang diajukan
audiensi Memberikan
5. Menjelaskan akibat pertanyaan
pergaulan bebas.
a. Menanyakan kepada
audiensi apabila ada
yang kurang jelas
b. Menerima dan
menjawab pertanyaan
yang diajukan
audiensi.
12
J. EVALUASI
Struktur :
1. Semua anggota kelompok di harapkan mampu berada pada jobnya.
2. Segala ebntuk pertanggung jawaban dapat digunakan dari posisi masing – masing.
3. Menjalankan semua job dengan benar dan tepat sasaran.
Proses :
1. Ketika pemateri sedang menjelaskan audiensi harap di tenangkan.
2. Hindari kegaduhan atau keramaian sehingga konsentrasi audien teralihkan.
3. Segala usaha bentuk respon audien harus dapat di tanggapi.
Hasil :
1. Para remaja dapat menjelaskan akan
arti dari kenakalan remaja.
2. Bagaimana bentuk dari kenakalan
remaja.
3. Pentingnya menghindari kenakalan
remaja.
4. Akibat yang dapat di timbulkan dari
kenakalan remaja.
K. REFERENSI
J. Taher dosen jurusan Program Studi BK FIP UNIMA. Pencegahan pergaulan bebas
Moh.Husyn Ainul Y
NIM. 14201.05.13013
12
L. MATERI PENYULUHAN
Probelema kehidupan yang terus terjadi saat ini mendorong para remaja semakin mudah
dalam mengetahui suatu hal, namun apabila keinginan mereka untuk tahu dapat terarah
kepada suatu hal yang baik mungkin akan memberikan manfaat yang sangat besar terhadap
pembangunan dan keberlangsungan hidup mereka. Saat ini untuk kasus hubungan seks di luar
nikah saja 63% untuk kalangan remaja setingkat SMP dan SMA. Maka apakah tidak
mencangangkan apabila yang seharusnya para remaja itu mendapatkan pengetahuan di
sekolah justru melakukan perilaku yang seperti itu. Dengan data statistik seperti ini lalu apa
yang dapat mendorong pasa remaja yang masih siswa ini dapat memiliki dorongan untuk
melakukannya.
Maka kami sebagai anggota kelompok mencoba untuk menguraikan akan berbagai
dorongan yang dapat membuat para remaja ini terdorong untuk berani melakukan hal – hal
semacam ini. Yaitu pertama dengan banyaknya remaja yang merokok, kedua penggunaan
obat – obatan terlarang NAPZA, ketiga hubungan seks di luar nikah, keempat aborsi, dan
terakhir tingkat kriminal yang tinggi.
Pertama adalah kebiasaan para remaja merokok, dari merokok yang memiliki kandungan
nikotin dan tar. Akan memacu kerja jantung dan otak, sehingga akan mendorong para remaja
untuk memiliki adrenalin atau keberanian yang lebih sehingga mereka terarahkan untuk
melakukan suatu perilaku yang menyimpang lebih mudah. Kurangnya aturan dari pemerintah
dan kepedulian dari orang tua terhadap remaja. Sehingga membuat para remaja mendapatkan
perhatian dari orang tua. Sehingga mereka merasa bebas melakukan apa saja, meskipun hal
tersebut dapat memberikan mereka kerugian baik secara materi dan kesehatan tubuh mereka
sendiri.
Kerugian merokok secara materi itu berupa uang yang harus mereka keluarkan untuk
membeli sebatang rokok, memang harga rokok itu bermacam – macam. Namun karena rasa
ego yang masih sangat Nampak pada remaja dapat membuat mereka untuk membeli rokok
12
yang cenderung mahal dan merambah kepada uang yang lebih banyak. Secara kesehatan
maka rokok itu dapat menimbulkan berbagai macam penyakit. Yaitu :
1. Serangan jantung
Dari banyaknya kasus kanker paru-paru diketahui 90 persen disebabkan oleh rokok, hal
tersebut karena rokok masuk dengan cara inhalasi ke dalam paru-paru. Zat yang ada pada asap
rokok tersebut bisa merangsang sel dalam paru-patu untuk tumbuh secara tidak normal. Dan
diperkirakan bahwa 1 dari 10 perokok sedan dan 1 dari 5 perokok berat akan meninggal karena
kanker paru-paru.
3. Impotensi
Merokok juga bisa meningkatkan disfungsi ereksi sekitar 50%. Hal tersebut bisa terjadi karena
rokok bsia merusak pembuluh darah, dan nikotin yang ada pada rokok bisa mempersempit
arteri hingga akiran darah terganggu. Jika seseorang sudah mengalami masalah impotensi
maka hal tersebut bisa menjadi peringatan dini karena rokok juga bisa merusak organ lain
dalam tubuh.
4. Kanker payudara
Setiap manusia memang memiliki sel kanker didalam tubuhnya, namun sel tersebut hanya bisa
berkembang apabila mendapatkan suatu rangsangan. Di dalam rokok terdapat kandungan yang
begitu banyak, sehingga sel kanker tersebut tumbuh pada bagian mana saja. Untuk wanita
biasanya berada pada payudara dan rahim. Sehingga apabila seorang wanita merokok akan
maka sel kanker dalam tubuhnya akan muncul dan berkembang, ketika kanker tersebut berupa
kanker ganas maka kondisi untuk bermetastase akan semakin sulit untuk di obati.
Untuk macam – macam kandungan yang ada di dalam rokok yaitu :
12
mengeringkannya. Pada dasarnya zat ini mengandung
C3H4O
alkohol yang pasti
2 KARBON MONOXIDA Gas yang tidak berbau. Zat ini dihasilkan dari pembakaran
6 HYDROGEN CYANIDE Gas tidak berwarna, tidak berbau dan tidak ada rasa. Zat
8 FORMALDEHYDE Gas tidak berwarna dan berbau tajam. Gas ini bersifat
12
9 PHENOL Zat ini terdiri dari campuran kristal yang dihasilkan dari
11 HYDROGEN SULFIDE Gas yang mudah terbakar dan berbau keras. Zat ini
12 PYRIDINE Cairan tidak berwarna dan berbau tajam. Zat ini mampu
C6H6 dengan cara distilasi kayu dan arang juga dari getah
tembakau. Zat inilah yang menyebabkan kanker paru-
paru.
Kedua yaitu abortus atau aborsi. Abortus adalah Menggugurkan kandungan atau lebih
dikenal dengan aborsi (abortus) merupakan kejahatan kemanusiaan karena mengambil hak
janin dalam kandungan untuk hidup. Aborsi bertujuan untuk menghilangkan nyawa atau
menggagalkan kelahiran janin dalam kandungan. Aborsi adalah berhentinya kehamilan
sebelum masuk usia 20 minggu masa kehamilan dan ini merupakan tindakan kriminal yang
mana pelakunya bisa dijerat dengan hukum yang berlaku di Indonesia.
12
Seperti yang kita ketahui bersama bahwa kejahatan aborsi ini diatur dalam KUHP
pasal 299, 341, 342, 343, 346, 347, 348, dan 349, sehingga aborsi dilarang bagi siapapun. Pada
umumnya aborsi dilakukan oleh siapa saja dengan motif yang bermacam-macam, misalnya
karena rasa malu atau karena motif ekonomi. Saat ini banyak sekali kasus aborsi yang
dilakukan karena para remaja yang berpacaran tanpa kenal batas, sehingga mereka
berhubungan badan dan hamil. Untuk menutupinya maka dilakukanlah aborsi.
Fenomena aborsi memang sulit dihilangkan karena masih banyaknya PEKAT (Penyakit
Masyarakat) di antaranya hubungan badan tanpa status perkawinan. Padahal aborsi memiliki dampak
yang sangat berbahaya bagi kesehatan pelakunya, baik gangguan kesehatan fisik maupun mental.
Beberapa hal yang dapat di timbulkan oleh abortus adalah berbagai macam- macam. Yaitu
sebagai berikut :
1. Pendarahan parah
Pendarahan bisa mengakibatkan seseorang kehabisan darah dan jika tidak segera ditangani
secara medis akan berujung pada kematian. Aborsi dapat mengakibatkan pelakunya (wanita
yang hamil) mengalami pendarahan karena leher rahimnya robek dan terbuka lebar. Aborsi
memang upaya yang tidak alamiah karena keluar dari siklus / jalurnya sehingga sangat
berbahaya.
3. Menyebabkan infeksi
Banyak orang yang melakukan aborsi menggunakan alat medis yang tidak steril dan terdapat
banyak bakteri sehingga sangat berpotensi menyebabkan infeksi pada organ vital dan organ
dalam lainnya. Infeksi sendiri bukan hanya bisa terjadi karena tidak sterilnya alat medis tetapi
bisa juga karena mungkin ada bagian janin yang tertinggal di dalam rahim. Dan inilah yang
sering diabaikan oleh para pelaku aborsi.
4. Risiko kematian
Kematian karena aborsi sering terjadi, karena memang umumnya para pelaku hanya berpikir
bagaimana menggugurkan kandungan tanpa memikirkan kesehatannya. Tidak jarang para
pelaku aborsi yang meninggal karena pendarahan, infeksi maupun human error lain.
12
6. Dampak psikologis
Selain dampak kesehatan fisik, aborsi juga berdampak pada psikologi pelakuknya. Di antara
dampak psikologis bagi para pelaku aborsi di antaranya trauma, depresi, sedih dan merasa
berdosa, dan masih banyak lagi yang akan mengganggu kesehatan jiwanya.
Janin dalam kandungan merupakan anugerah dari Allah swt dan hasil dari perbuatan pelaku itu
sendiri. Jadi jangan sampai anda melakukan praktik aborsi karena selain banyak merugikan
anda di dunia, pun di akhirat juga akan mendapatkan dosa yang teramat besar. Belajarlah untuk
bertanggung jawab di depan manusia maupun di depan Tuhan, karena itulah keputusan yang
anda buat.
Ketiga penyalahgunaan NAPZA ( narkotika, alcohol, psikotropika dan zat adiktif ). adalah
bahan/ zat/ obat yang bila masuk kedalam tubuh manusia akan mempengaruhi tubuh, terutama
otak/ susunan saraf pusat, sehingga menyebabkan gangguan kesehatan fisik,psikis, dan fungsi
sosialnya krn trjd kebiasaan, ketagihan, dan ketergantungan.
Jenis NAPZA yang disalahgunakan :
1. Narkotika
adalah zat atau obat yang dpt menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya
rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.
morfin, heroin, petidin, ganja/ kanabis dan lain – lain.
2. Psikotropika
adalah zat atau obat yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf
pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.
ekstasi, shabu, amfetamin dan lain – lain.
3. Zat adiktif lainnya
adalah bahan/ zat yg berpengaruh psikoaktif diluar yang disebut narkotika dan psikotropika,
meliputi:
- minuman beralkohol (whiskey, vodca, manson house,dan lain - lain)
- Inhalansia (gas yg dihirup) : lem, thinner, nail remover, bensin
PENGGUNAAN NAPZA
Diperlukan untuk dunia pengobatan/Medik yang telah di atur oleh UUD :
1. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan
2. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika
3. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1997 tentang Narkotik
Morfin sebagai anti nyeri yang kuat penggunaannya hanya untuk kepentingan medik dan
diatur dengan Pedoman Penggunaan Morfin yang dikeluarkan Depkes.
Penyalahgunaan NAPZA
Penggunaan salah satu atau beberapa jenis NAPZA secara berkala atau teratur di luar indikasi
medis, sehingga menimbulkan gangguan kesehatan fisik, psikis, dan gangguan fungsi sosial.
12
Ketergantungan NAPZA
Keadaan dimana telah terjadi ketergantungan fisik dan psikis,sehingga tubuh memerlukan
jumlah NAPZA yang semakin bertambah (toleransi)
POLA PENGGUNAAN NAPZA
Pengaruh dan Akibat Penyalahgunaan NAPZA
Bergantung pada beberapa faktor, yaitu:
Jenis yang digunakan
Jumlah atau dosis yg dipakai
Frekuensi pemakaian
Cara pemakaian
Beberapa NAPZA yang digunakan bersamaan
Kondisi fisik pemakai
A. Pengaruh terhadap Susunan Saraf Pusat :
Gangguan daya ingat
Gangguan perhatian
Gangguan persepsi
Gangguan motivasi
Gangguan kendali diri
Gejala yang muncul
1. Intoksikasi atau bahan yang memabukkan
- ganja: perasaan melambung, inkoherensi dan asosiasi longgar, bicara cepat, percaya diri
meningkat, disorientasi, halusinasi, mual, diare, parestesi, pusing
- obat tidur dan alkohol: lepas kontrol, agresif, mudah tersinggung, dan lain – lain.
- stimulansia (amfetamin, ekstasi, shabu): denyut nadi meningkat, TD meningkat, mual,
muntah, mulut kering, tidak bisa diam, gemetar
- opioid (heroin/ putauw, morfin): cadel, apatis, mengantuk, daya ingat terganggu, gerak
lamban
2. Kelebihan dosis (over dosis):
- heroin/ putauw: penekanan sistem pernafasan, shg dpt berakibat kematian
- amfetamin (ekstasi, shabu): kematian akibat pecahnya pembuluh darah otak
Sindrom ketergantungan
- Ketergantungan Fisik, ditunjukkan dengan adanya toleransi dan atau gejala putus zat
- Ketergantungan Psikologis, adalah keadaan dimana adanya keinginan/ dorongan yang tak
tertahankan (kompulsif) untuk menggunakan NAPZA.
12
B. Komplikasi Medik-psikiatri (Ko-morbiditas)
Gangguan tidur, gangguan fungsi seksual, cemas, depresi berat, pada penyalahguna heroin/
putaw. Paranoid, psikosis, depresi berat kadang-kadang percobaan bunuh diri, mania, agitasi,
cemas sampai panik, keadaan ini dijumpai pada penyalahgunaan stimulansia. Gangguan
psikotik, gangguan cemas, kehilangan motivasi, acuh tak acuh dan gangg daya ingat. Sering
ditemukan pada penyalahgunaan ganja. Depresi, cemas sampai panik dan paranoid sering
ditemukan pd penyalahgunaan alkohol dan sedatif hipnotika
C. Komplikasi Medik
Akibat pemakaian NAPZA yang lama dari berbagai macam akan menimbulkan bahaya
komplikasi terhadap kesehatan yang bermacam – macam, seperti :
1. Opiat (heroin, putaw)
-Paru: bronkhopneumonia, edema paru
-Jantung: endokarditis
-Hepar: hepatitis C
-Penyakit menular seksual & HIV/AIDS
2. Kanabis (ganja, cimeng)
-Daya tahan tubuh turun, mudah infeksi
-Kerusakan mukosa mulut, hitam dan kotor
-Radang saluran nafas kronis
3. Kokain
-Aritmia jantung
-Ulkus lambung
-Perforasi septum nasi
-Kerusakan paru
-Malnutrisi & anemia
4. Alkohol
-Saluran.Cerna : tukak lambung, perdarahan usus, kanker
-Hepar: sirosis hepatis & kanker hati
Stimulansia (amfetamin, ekstasi, shabu)
-Perdarahan intrakranial
-Denyut jantung tidak teratur
-Malnutrisi dan anemia
-Gangguan jiwa (depresi berat, psikosis, paranoid)
5. Inhalansia adalah menghirup suatu zat yang dapat membuat mabuk.
-Toksis pada hepar, otak, paru, jantung & ginal
12
-Cepat lelah
-Kulit membiru
D. Akibat pola hidup yang berubah:
Berkurangnya selera makan
Kurangnya perhatian terhadap mutu makanan dan kebersihan diri, kurang gizi, kurus, pucat,
penyakit kulit dan gigi berlubang
E. Akibat alat suntik & bahan pencampur yang tidak steril:
Hepatitis
Endokarditis
HIV/AIDS
Infeksi kulit/abses pada bekas suntikan
Keempat adalah seks bebas. Seks adalah suatu kebutuhan biologis manusia, namun apabila
seks dilakukan secara bebas maka akan menimbulkan berbagai masalah. Seperti munculnya
penyakit HIV/AIDS, Sipilis, dan berbagai penyakit yang lainnya. Selain dapat menimbulkan
banyak penyakit, seks bebas dapat memberikan kontribusi yang sangat tinggi terhadap kasus
abortus atau aborsi. Menurut data badan kependudukan dan keluarga berencana nasional
(BKKBN) mengatakan “ selain persoalan narkoba dan obat – obat berbahaya, seks bebas
merupakan suatu masalah yang tidak kalah jauh berbahayanya. Karena dapat menibulkan
penyakit HIV/AIDS secara lebih cepat “. Hal tersebut perlu ditangani secara serius, karena
mengingat jumlah remaja dengan presentase 26,7 % jumlah dari seluruh penduduk Indonesia.
Menurut suatu penelitian yang telah dilakukan oleh pemerintah, berdasarkan pengambilan
sampel dari beberapa kota besar. Seperti Jakarta, Medan, Bandung, dan Surabaya hasil yang
didapat 35,9 % memiliki teman yang sudah melakukan hubungan seks pranikah bahkan 6,9 %
responden telah melakukan hubungan seks pranikah. Maka dari hasil data yang dapat kita
amati itu maka selain penggunaan obat – obatan terlarang maka seks bebas sangat berbahaya
sekali bagi remaja kita, dan perlu diketahui apabila para remaja sudah terbiasa dengan seks
bebas maka penyebaran berbagai penyakit kelamin akan sangat mudah menyebar. Sungguh
angka realitas yang sangat mencengangkan, maka sudah saatnya pemerintah memberikan
perhatiannya terhadap penerus bangsa ini.
12
12
12
12
12