Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
NIM : 190310012
Sudut yang dibentuk oleh gugus fungsi –CHO sebesar 120 derajat dan panjang
ikatan rangkap C=O sebesar 0,121 nm.
Contoh Struktur :
b. Sifat Fisik Aldehida.
Aldehida dengan 1-2 atom karbon (formaldehida, dan asetaldehida) berwujud
gas pada suhu kamar dengan bau tidak enak.
Aldehida dengan 3-12 atom karbon berwujud cair pada suhu kamar dengan
bau sedap.
Aldehida dengan atom karbon lebih dari 12 berwujud padat pada suhu kamar.
Aldehida suku rendah (formaldehida, dan asetaldehida) dapat larut dalam air.
Aldehida suku tinggi tidak larut air.
c. Sifat Kimis Aldehida.
Oksidasi oleh kalium bikromat dan asam sulfat. Oksidasi aldehida dengan
campuran kalium bikromat dan asam sulfat akan menghasilkan asam
karboksilat.
Contoh:
- Hemiasetal.
Hemiasetal adalah senyawa karbon yang gugus terikat itu sendiri terdiri
atas satu gugus eter (—O—) dan satu gugus alkohol (—OH).
f. Kegunaan Aldehida.
Formaldehida (metanal) digunakan sebagai pembunuh kuman dan
mengawetkan.
Formaldehida digunakan untuk membuat plastik termoset (plastik tahan
panas).
Paraldehida digunakan sebagai akselerator vulkanisasi karet
2) Keton.
Keton bisa berarti gugus fungsi yang dikarakterisasikan oleh sebuah gugus fungsi
karbonil (O=C) yang terhubung dengan dua atom karbon ataupun senyawa kimia
yang mengandung gugus karbonil.
Keton memiliki rumus umum :
R1(CO)R2
Senyawa karbonil yang berikatan dengan dua karbon membedakan keton dari
asam karboksilat, aldehida, ester, amida, dan senyawa-senyawa beroksigen lainnya.
Ikatan ganda gugus karbonil membedakan keton dari alkohol dan eter. Keton yang
paling sederhana adalah aseton (secara sistematis dinamakan 2-propanon).
Atom karbon yang berada di samping gugus karbonil dinamakan karbon-α.
Hidrogen yang melekat pada karbon ini dinamakan hidrogen-α. Dengan keberadaan
asam katalis, keton mengalami tautomerisme keto-enol. Reaksi dengan basa kuat
menghasilkan enolat.
Beberapa rumus struktur keton di antaranya :
b. Pengelompokan Keton.
Keton dikelompokkan berdasarkan substituen mereka. Salah satu klasifikasi keton
membagi senyawa ini menjadi keton simetris dan keton tidak simetris tergantung
dari kemungkinan 2 substituen organik bergabung ke pusat karbonil. Aseton dan
benzofenon (C6H5C(O)C6H5) termasuk keton simetris. Asetofenon
(C6H5C(O)CH3) adalah contoh keton tidak simetris. Di ilmu stereokimia, keton
tidak simetris dikenal karena bersifat prokiral.
c. Sifat Fisik Keton.
Bersifat polar karena adanya gugus karbonil.
Lebih mudah menguap dibandingkan alkohol dan asam karboksilat.
d. Sifat Kimia Keton.
Merupakan reduktor yang lebih lemah dari aldehida.
Dapat menghasilkan alkohol sekunder.
e. Reaksi – Reaksi Keton.
Oksidasi.
Karena keton merupakan reduktor yang lebih lemah dibandingkan aldehid,
maka zat-zat pengoksidasi lemah seperti reagen Tollens dan Fehling tidak
dapat mengoksidasi keton. Prinsip ini dapat digunakan untuk membedakan
keton dari aldehid.
Adapun reaksi tersebut dapat ditulis sebagai :
- Aldehid + reagen Tollens → cermin perak.
- Keton + reagen Tollens → tidak ada reaksi.
- Aldehid + reagen Fehling → endapan merah bata.
- Keton + reagen Fehling → tidak ada reaksi.
Reduksi.
Melalui reduksi, dari keton dapat dihasilkan alkohol sekunder.
Reaksinya adalah:
R-CO-R’ + H2 → R-CHOH-R’
f. Kegunaan Keton.
Aseton (propanon) digunakan sebagai pelarut, khususnya untuk zat-zat yang
kurang polar dan non-polar.
Aseton juga digunakan sebagai pembersih cat kuku/kuteks (nail polish
remover).
Beberapa keton siklik digunakan sebagai bahan pembuatan parfum karena
memiliki bau harum.
2. Berikan penjelasan mengenai tata nama IUPAC dan berikan contohnya?
Jawaban :
1) Tata Nama IUPAC Aldehida.
Nama IUPAC aldehid adalah alkanal. Tata nama aldehid diturunkan dari nama alkana
induknya dengan aturan sebagai berikut :
Mengubah akhiran -a menjadi -al.
Penomoran dimulai dari gugus fungsi.
Pemberian nama dimulai dengan nama cabang-cabang yang disusun menurut
abjad, kemudian nama rantai pokok.
Perhatikan contoh tata nama IUPAC aldehida berikut ini :
2) Tata Nama IUPAC Keton.
Nama IUPAC keton diturunkan dari alkana induknya, dengan aturan sebagai berikut:
Mengubah akhiran -a menjadi –on.
Rantai pokok adalah rantai terpanjang yang mengandung gugus fungsi –CO.
Penomoran dimulai dari C ujung yang terdekat dengan gugus fungsi.
Pemberian nama dimulai dengan nama cabang-cabang yang disusun menurut
abjad, kemudian nama rantai pokok.
Perhatikan contoh tata nama IUPAC keton berikut ini :
3) Contoh Aldehida.
Formaldehida, dan
Asetaldehida
4) Contoh Keton.
Aseton (secara sistematis dinamakan 2-propanon).