Anda di halaman 1dari 2

PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) DALAM PELAYANAN FISIOTERAPI

Berdasarkan data survey didapati 83,1% fisioterapis bekerja di fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) seperti di rumah sakit,
puskesmas maupun di klnik. Tindakan yang dilakukan fisioterapi lebih banyak dilakukan secara hands-on. Selama masa pandemik
COVID-19 ini dilakukan berbagai pembatasan interaksi (physical distancing), karena itu diperlukan Alat Pelindung Diri (APD) yang tepat
sebagai perlindungan tenaga fisioterapis dalam melakukan pelayanan berbasis klinis.

RUANG ISOLASI RAWAT INAP RAWAT JALAN LAYANAN PREVENTIF /


PENCEGAHAN
 Cover all jumpsuit / hazmat  Apron atau gaun  Apron atau gaun _
 Bila tidak menggunakan all
jumpsuit/hazmat gunakan
apron + gaun + penutup
kepala / bergo
 Masker N95  Masker bedah  Masker bedah  Masker bedah

 Face shield  Face shield _ _


 Bila ada risiko percikan
cairan tubuh gunakan
kacamata pelindung atau
google
 Handscoon  Handscoon  Handscoon  Bila ada tindakan hand-on
 Sarung tangan luar gunakan handscoon
 Shoes cover / boots  Sepatu tertutup  Sepatu tertutup  Sepatu tertutup
PELAYANAN FISIOTERAPI YANG MASIH BOLEH DAN TIDAK BOLEH
DIJALANKAN
Selama Pandemi COVID-19 ada beberapa pelayanan fisioterapi yang masih dapat dijalankan secara aman, dan ada yang tidak
dijalankan lagi seperti biasanya. Adapun hal ini dilakukan untuk keselamatan bersama.

PROSEDUR YANG TIDAK BOLEH DIJALANKAN PROSEDUR YANG DIANJURKAN


1. Soft tissue manipulation 1. Exercise/terapi latihan
1. Nebulizer jika tidak dilakukan di ruang isolasi. 2. Home program education
2. Chest Physiotherapy (Postural Drainage, latihan batuk, vibrasi, 3. Functional exercise
tapotement, latihan pernapasan, latihan ekspansi dada) jika 4. Infra red radiation
tidak dilakukan di ruang isolasi.
3. Penggunaan elekto-terapi: Ultrasonik terapi, TENS, ESWT

Anda mungkin juga menyukai