Anda di halaman 1dari 20

PENANGANAN COVID-19

DALAM KONDISI DARURAT &


BENCANA

PENGURUS BESAR IKATAN


DOKTER INDONESIA
DAFTAR ISI
I. Pengantar Kata…………………………. 3
II. Komunikasi-Informasi dan Edukasi Msyarakat
(KIE) Tanpa Tatap Muka…………….. 4
III. Manajemen Tatakelola Pasien dan Rujukan
Calon Pasien……………………………… 7
IV. Tatakelola Repid Test dan Pemeriksaan
Laboratorium Lain…………………….. 8
V. Tatakelola Pasien di Rumah Sakit.. 11
VI. Tatakelola Karantina dan Isolasi….. 15
VII. Penanganan Pasien Meninggal……. 17
I. KATA PENGANTAR
Salam Kemanusiaan
Didorong oleh tanggung jawab sebagai warga negara dimana negara dan bangsanya
sedang menhadapi bencana pandemic Covid-19 maka sesuai tuntutan dan nilai luhur
profesi, IDI sebagai satu-satunya organisasi profesi dokter di Indonesia mengambil
prakarsa untuk berbuat sesuatu dalam keadaan yang genting ini.
Presentasi kecil ini dibuat secara sangat cepat sesuai pergerakan virus-nya karena itu
hanya melibatkan perhimpunan keahlian secara terbatas yang dengan semangat tinggi
ditengah kesulitan bertemu ingin tidak ketinggalan untuk bekerja segera mencari solusi
mengatasi kegawatan bencana yang terjadi.
Protokol atau Protab ini disusun untuk penggunaan waktu yang singkat (2-3 bulan),
padat dan spesifik sebagaimana halnya sesuatu untuk penanggulangan bencana.
Pada prinsipnya tujuan dari protocol atau protab ini adalah untuk memotong rantai
penularan, mengurangi angka penduduk yang datang ke rumah sakit dan serta
mengurangi kematian pasien yang di rawat. Terimakah yang besar pada KaPuskes TNI dan
KaPuskes TNI AD yang telah bersama sama menyusun Protab ini. Terimakasih juga untuk
Kepala BNPB/Ketua Gugus Tugas Pengendalian Covid-19 atas perkenannya menerima
masukan ini. Maaf bila ada yang kurang atau tidak tepat.
Salam hormat
Ketua Umum, PB IDI

Daeng M Faqih
II. Komunikasi-Informasi & Edukasi (KIE)
Tanpa Tatap Muka
1. MAYARAKAT YG INGIN CALL CENTER:
TAHU 1. KEMENKES
2. MASYARAKAT MENCARI 2. BNPB
INFO 3. LEMBAGA MASYARAKAT

CALL CENTER MENANYAKAN

ADA KONTAK
TIDAK ADA ERAT & INTENS
KONTAK 1. APA ADA (ODP)
KONTAK ERAT
& INTENS ?

2. APAKAH ADA MENGATUR


TINGGAL GEJALA PENJADWALAN
DIRUMAH SAJA 3.KALAU ADA, UNTUK
KELUHAN? PEMERIKSAAN
LAB
MASYARAKAT PENAJAMAN INFORMASI
CALL CENTER

CALL CENTER
KONTAK ERAT CORVID-19 YA TIDAK
(TANYAKAN)

FASKES
TERDEKAT Demam 3 hari YA TIDAK

Batuk MENETAP YA TIDAK


GEJALA
Sakit Tenggorok YA TIDAK

SESAK YA TIDAK

YA >1 FASKES

APABILA
SEMUANYA DI-
TIDAK RUMAH
MASYARAKAT

CALL CENTER PENANGANAN DI FASKES


TERDEKAT
FASKES
TERDEKAT

GEJALA (-) GEJALA ILI (+) GEJALA


KONTAK ERAT (+) SESAK (-) PNEUMONIA (+)

Demam 3 hari

GEJALA ILI Batuk MENETAP

Sakit Tenggorok

RR meningkat (>30/mnt)
Anak: Sesuai WHO
CXR: Infiltrat
GEJALA PNEUMONIA Saturasi <90% udara luar
bilateral
Leukopenia, limfositosis, monosit
meningkat
*RT Ag (-) tidak perlu diulang RT Ab, tetapi bila
timbul gejala didalam pantauan periksa RT Ab
**Bila RT Ag (+) →diulang RT Ab hari ke 7.
RT Ag ( +) dan RT Ab (-)→ Bukan COVID-19
III. MANAJEMEN TATAKELOLA RT Ag (+) dan RT Ab (+)→ Carier
PASIEN & RUJUKAN CALON ***Bila RT Ab (+) dan bergejala ILI tetapi bukan
Pneumonia maka dianggap COVID→ Di KFU
PASIEN #Bila RT Ab (+) dengan Pneumonia disebut

COVID dan dirawat di RS (Karantina RS)

GEJALA (-) GEJALA ILI (+) GEJALA


KONTAK ERAT (+) SESAK (-) PNEUMONIA (+)

RT Ab
RT Ag (-)* RT Ag (+)** RT Ab (-) RT Ab(-) RT Ab(+)#
(+)***

Kontak PNEU-
Kontak
KR KR(1) erat (+)
Erat (-) KFU MONIA K.RS PDP-3
BIASA
OBATI
ODP PDP-1 SESUAI PDP-2
DIAGNOSA
KR PULANG MENINGGAL
Pemeriksaan RT Ag/Ab tidak perlu dikonfirmasi PCR (Bencana)
KATEGORISASI PAPARAN COVID19 MENURUT URGENSI
PENANGANAN
Kategori ODP PDP 1 PDP 2 PDP 3
Mencari orang yang
Kontak Erat YA YA atau TIDAK YA atau TIDAK mungkin tertular

Bisa ada,
Keluhan Keluhan Ringan Keluhan Sedang Keluhan Berat
Bisa Tidak

- tanpa gejala:
Tidak perlu PCR/ Rapid RNA Virus,
Pemeriksan Ag - Ab Rapid Anti Bodi Rapid Anti Bodi
tes Lab - Bergejala:
Rapid Anti Bodi

Pengawasan Tinggal di
Karantina
Rumah Karantina Mandiri/ Rawat Inap Rumah
Mandiri/
Karantina Wajib Sakit
Karantina Wajib

Oleh dokter
Oleh dokter faskes
faskes Wilyah
Wilyah atau dokter Dokter RS
atau dokter
keluarga
Rujukan Tidak keluarga
IV. TATAKELOLA RAPID TEST DAN PEMERIKSAAN
LABORATORIUM LAIN

PADA PRINSIPNYA ADA 2 JENIS RAPID TEST YAKNI:


1. RAPID TEST VIRUS:
- RAPID TEST VIRUS ADALAH TEST UNTUK MENDETEKSI RNA
VIRUS DENGAN REALTIME PCR,
- WAKTUNYA 30 MENIT
- PENTING DILAKUKAN PADA PASIEN YANG DICURIGAI NAMUN
BELUM BERGEJALA.

2. RAPID TEST ANTIBODY


- BARU DAPAT MENDETEKSI ANTIBODY PALING CEPAT
HARI KE 5-7 SETELAH INFEKSI
- DAPAT DILAKUKAN DALAM TEMPO SEKITAR 10 MENIT
- SANGAT UNGGUL DILAKUKAN PADA PASIEN YANG SUDAH
BERGEJALA.
INDIKASI PEMERIKSAAN LAB
1.Riwayat Kontak Erat & Intens
2.Ada Gejala ISPA
3.Ada Comorbid, Pertimbangan khusus dan rasa ingin
tahu

KEMANA PERIKSA LAB?


No. 1-2 : Lab yang ditunjuk
No. 3 : Faskes Bebas/Swasta
INTERPRETASI RAPID TEST
• *)RAPID TEST Ag (-) tidak perlu diulang dengan RAPID TEST
Ab, tetapi bila timbul gejala agar dilakukan periksaan RAPID
TEST Ab
• **)Bila RAPID TEST Ag (+) →diulang RAPID TEST Ab pada hari
ke-7.
– Bila RAPID TEST Ag (+) dan RAPID TEST Ab (-)→ Bukan COVID-19
– Bila RAPID TEST Ag (+) dan RAPID TEST Ab (+)→ COVID (Carier)
• ***)BilaRAPID TEST Ab (+) dan bergejala ILI tetapi bukan
Pneumonia maka dianggap COVID→ Di KFU
• #Bila RAPID TEST Ab (+) dengan Pneumonia disebut COVID
dan dirawat di RS (Karantina RS)
• Bila Pasien dgn pneumoni, Test antibodi (-) wajib Tes Ab
untuk diulangi atau dikonfirmasi PCR
V. TATAKELOLA PASIEN DI RUMAH
SAKIT
• Pemberian Antibiotik:
– Makrolide (azitromisin 1x500 mg) atau Floroquinolone
(Levofloxacin 1x750 mg)
– Anak: Ampisilin dan Gentamisin ATAU Sefalosporin gen-3
• Pemberian Anti Viral: Oseltamivir 2x75 mg
• Vitamin C dosis tinggi 1x400 mg IV
• Bila ada perburukan Klorokuin fosfat 2x500 mg oral
• Hepatoprotektor (bila SGOT dan SGPT meningkat)
• Tatalaksana penyakit penyerta
• Bila Perlu Ventilator
• Catatan:
– Dosis untuk Anak disesuaikan
– Kortikosteroid tidak diperlukan kecuali untuk penyakit penyerta
INDIKASI VENTILATOR MEKANIK

• Pasien Rawat Inap perlu ventilator dengan


memenuhi salah satu kriteria sebagai berikut:
1. Gagal napas berdasarkan analisis gas darah. Apabila
tidak dapat dilakukan analisis gas darah, saturasi
Oksigen <90% udara ruangan
2. Penurunan kesadaran
3. Tanda-tanda sepsis atau Sepsis
• Apabila tidak ada ventilator dapat digunakan Non
Invasive Ventilator (High flow Nasal Kanul, CPAP)
SYARAT PULANG PASIEN COVID-19

• PCR negatif 2x berturut dalam selang waktu 2


hari
• Dalam hal tidak ada PCR:
– klinis perbaikan tanpa Oksigen dengan saturasi
>95% DAN
– Gambaran CXR perbaikan
FOLLOW UP PASCA PULANG RAWAT
• Istirahat di Rumah (Karantina Rumah)
– Tetap di rumah dan bisa dihubungi
– Membatasi orang berkunjung
– Menjalankan etika batuk dan bersin
– Ruang terpisah dengan jarak minimal 1 meter
– Hindari transportasi uum, tempat ramai/ peralatan pribadi
bersama-sama
– Selalu menggunakan masker
– Selalu cuci tangan dengan sabun
• Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
• Jika dalam 14 hari timbul gejala ILI→Kontrol ke RS
Semula
PENJELASAN KARANTINA DAN ISOLASI DIRI

1. KarantinaMandiriialahKarantinayang dilakukanatasinisiatifsendiriyang didsarkanatasriwayatkontakeratdanintensifdenganseseorang


yang sudahterkonfirmasipositifCOVID-19 ataudalampemeriksaanLaboratoriumdikonfirmasipositif. Orang inidikarantinikarena
dikhawatirkanmenjadisumberpeularan.
2. Karantina Wajib ialah Karantina yang diwajibkan oleh otoritas yang berwenang kepada sesorang karena kontak erat dan
intensif dengan seseorang yang positif atau seseorang yang bergeala namun hasil test negtif. Orang ini dianggap
berpotensi sebagai sumber penularan.
3. Isolasi diri ialah seseorang yang membatasi pertemuan, kunjungan dan pergerakan lain diluar rumah karena kesadaran
akan takut tertular atau berpotensi menularkan kepada orang lain. Mereka adalah kontak erat tapi tidak intens dan
pasien cormobid.
PEMAHAMAN ATAS TERMINOLOGI
KARANTINA
KARANTINA MANDIRI (KM) KARANTINA WAJIB (KW)
• KR (Karantina Rumah) • Karantina dilakukan di Fasilitas
– Istirahat di Rumah dan bisa dihubungi yang dikelola pihak berwajib
– Membatasi orang berkunjung (Wisma , hotel, Rumah, dsb)
– Menjalankan etika batuk dan bersin • Kegiatan sama dengan KM
– Ruang terpisah dengan jarak minimal 1
meter • Diawasi oleh Dokter setempat,
– Hindari transportasi umum, tempat TNI/Polri
ramai/ peralatan pribadi bersama-sama • Pembiayaan oleh pemerintah
– Selalu menggunakan masker
• Penanggung jawab:
– Selalu cuci tangan dengan sabun
Gubernur/Walikota/Bupati/
– Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
• KR (1) (Karantina Rumah 1) • Untuk KW (2), obat diberikan
– KR ditambah pengawasan oleh Petugas dalam bentuk ORAL
Kesehatan
PEMULASARAN JENAZAH
• PADA PRINSIPNYA PASIEN PENANGANAN
PASIEN MENINGGAL DIKELOLA SEPERTI YANG
DISEBUTKAN DALAM PERMENKES NOMOR
KUNCI KEBERHASILAN
• Untuk menentukan COVID-19 positif tidak perlu
konfirmasi PCR
• Hasil Lab, COVID-19 Positif harus dibuka ke pasien,
keluarga, Tenaga Kesehatan yang merawat, Faskes, dan
Mereka yang biasanya kontak erat dan intens
• Tenaga Kesehatan dan Tenaga Medis dalam
melaksanakan tugasnya harus mendapat perlindungan
secara Prioritas
• Pada saat pengambilan RT Ag atau PCR petugas
kesehtan harus dilengkapi APD agar terhindar dari
kontaminasi
• Untuk RT Ab, tidak memerlukan APD

Anda mungkin juga menyukai