Panduan Adiwiyata
Panduan Adiwiyata
PELINDUNG
1. Prof. Dr. Balthasar M. Ba, Kambuaya,Menteri Negara Lingkungan Hidup
2. Prof. Dr. Ir. H. Mohammad Nuh, DEA ,Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
I. PENDAHULUAN
Prakarsa Pengembangan Lingkungan Hidup juga dilakukan oleh LSM. Pada tahun 1996/1997
terbentuk Jaringan Pendidikan Lingkungan yang beranggotakan LSM yang berminat dan
menaruh perhatian terhadap Pendidikan Lingkungan Hidup. Hingga tahun 2010, tercatat
150 anggota Jaringan Pendidikan Lingkungan (JPL, perorangan dan lembaga) yang bergerak
dalam pengembangan dan pelaksanaan pendidikan lingkungan hidup. Sedangkan tahun
1998 – 2000 Proyek Swiss Contact berpusat di VEDC (Vocational Education Development
Center) Malang mengembangkan Pendidikan Lingkungan Hidup pada Sekolah Menengah
Kejuruan melalui 6 PPPG lingkup Kejuruan dengan melakukan pengembangan materi ajar
PLH dan berbagai pelatihan lingkungan hidup bagi guru-guru Sekolah Menengah Kejuruan
termasuk guru SD, SMP, dan SMA.
Pada tahun 1996 disepakati kerjasama pertama antara Departemen Pendidikan Nasional
dan Kementerian Negara Lingkungan Hidup, yang diperbaharui pada tahun 2005 dan tahun
3
Sejak tahun 2006 sampai 2011 yang ikut partisipasi dalam program Adiwiyata baru
mencapai 1.351 sekolah dari 251.415 sekolah (SD, SMP, SMA, SMK) Se-Indonesia,
diantaranya yang mendapat Adiwiyata mandiri : 56 sekolah, Adiwiyata: 113 sekolah, calon
Adiwiyata 103 sekolah, atau total yang mendapat penghargaan Adiwiyata mencapai 272
Sekolah (SD, SMP, SMA, SMK) Se-Indonesia. Dari keadaan tersebut di atas, sebarannya
sebagaian besar di pulau Jawa, Bali dan ibu kota propinsi lainnya, jumlah/ kuantitas masih
sedikit, hal ini dikarenakan pedoman Adiwiyata yang ada saat ini masih sulit
diimplementasikan.
Dilain pihak Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 02 tahun 2009 tentang
Pedoman Pelaksanaan Program Adiwiyata, belum dapat menjawab kendala yang dihadapi
daerah, khususnya bagi sekolah yang melaksanakan program Adiwiyata. Hal tersebut
terutama kendala dalam penyiapan dokumentasi terkait kebijakan dan pengembangan
kurikulum serta, sistem evaluasi dokumen dan penilaian fisik . Dari kendala tersebut diatas,
maka dianggap perlu untuk dilakukan penyempurnaan Buku Panduan Pelaksanaan Program
Adiwiyata 2012 dan sistem pemberian penghargaan yang tetap merujuk pada kebijakan-
kebijakan yang telah ditetapkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kemendikbud. Oleh
karenanya diharapkan sekolah yang berminat mengikuti program Adiwiyata tidak merasa
terbebani, karena sudah menjadi kewajiban pihak sekolah memenuhi Standar Pendidikan
Nasional sebagaimana dilengkapi dan diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
No.19 tahun 2005, yang dijabarkan dalam 8 standar pengelolaan pendidikan.
Dengan melaksanakan program Adiwiyata akan menciptakan warga sekolah, khususnya
peserta didik yang peduli dan berbudaya lingkungan, sekaligus mendukung dan
mewujudkan sumberdaya manusia yang memiliki karakter bangsa terhadap perkembangan
ekonomi, sosial, dan lingkungannya dalam mencapai pembangunan berkelanjutan di
daerah.
D. Komponen Adiwiyata :
Untuk mencapai tujuan program Adiwiyata, maka ditetapkan 4 (empat) komponen program
yang menjadi satu kesatuan utuh dalam mencapai sekolah Adiwiyata. Keempat komponen
tersebut adalah;
1. Kebijakan Berwawasan Lingkungan
2. Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Lingkungan
3. Kegiatan Lingkungan Berbasis Partisipatif
4. Pengelolaan Sarana Pendukung Ramah Lingkungan
1. SD/Mi 1 X 540 KAB/ KOTA 1 X 540 KAB/ KOTA 1 X 540 KAB/ KOTA 1. 620 SEKOLAH
2. SMP/ Mts 1 X 540 KAB/ KOTA 1 X 540 KAB/ KOTA 1 X 540 KAB/ KOTA 1. 620 SEKOLAH
3. SMA/ MA 1 X 540 KAB/ KOTA 1 X 540 KAB/ KOTA 1 X 540 KAB/ KOTA 1. 620 SEKOLAH
4. SMK 1 X 540 KAB/ KOTA 1 X 540 KAB/ KOTA 1 X 540 KAB/ KOTA 1. 620 SEKOLAH
TOTAL 2. 160 SEKOLAH 2. 160 SEKOLAH 2. 160 SEKOLAH 6. 480 SEKOLAH
10
2. Tujuan Pembinaan
a. Meningkatkan kapasitas sekolah untuk mewujudkan sekolah Adiwiyata
b. Meningkatkan kapasitas kelembagaan dan sumberdaya manusia dalam pengelolaan
program Adiwiyata
c. Meningkatkan pencapaian kinerja pengelolaan Adiwiyata baik di propinsi maupun di
kabupaten/ kota termasuk sekolah dan masyarakat sekitarnya
Uraian Komponen dan Standar tersebut di atas dapat dilihat pada tabel berikut ini:
11
A. Kurikulum 1. Visi, Misi dan Tujuan Visi, misi dan tujuan sekolah secara jelas
Tingkat sekolah yang tertuang mencerminkan upaya perlindungan dan
Satuan dalam Kurikulum Tingkat pengelolaan lingkungan hidup, antara lain
Pendidikan Satuan Pendidikan dengan mengeluarkan kebijakan terkait
(KTSP) (dokumen 1) memuat dengan : pelestarian fungsi lingkungan
memuat kebijakan perlindungan dan hidup, mencegah pencemaran dan
kebijakan pengelolaan lingkungan kerusakan lingkungan hidup, peningkatan
upaya hidup. kualitas lingkungan hidup, dll.
perlindunga
n dan 2. Struktur kurikulum memuat Lembar struktur kurikulum pada KTSP
pengelolaan muatan lokal, (dokumen 1) memuat kebijakan
lingkungan pengembangan diri terkait perlindungan dan pengelolaan lingkungan
hidup kebijakan perlindungan dan hidup, misalnya ada mulok/ mata pelajaran
pengelolaan lingkungan Pendidkan LH atau ada materi upaya
hidup. perlindungan dan pengelolaan lingkungan
hidup pengembangan diri
3. Mulok PLH dilengkapi Ada Lembar penetapan Kriteria Ketuntasan
dengan Ketuntasan minimal Minimal (untuk mulok) atau Lembar
belajar atau Ketuntasan penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal pada
minimal belajar indikator indikator (untuk Integrasi)
untuk integrasi
B. Rencana Rencana kegiatan dan anggaran Ada rencana kegiatan upaya perlindungan
Kegiatan sekolah memuat upaya dan pengelolaan lingkungan hidup dan
dan perlindungan dan pengelolaan alokasi anggaran sekolah untuk :
Anggaran lingkungan hidup, meliputi :
Sekolah siswa; melaksananakan kegiatan
(RKAS) 1. Kesiswaan
ekstrakurikuler bidang lingkungan hidup
memuat
program 2. kurikulum dan kegiatan Pendidik/ guru; pengembangan kurikulum
dalam pembelajaran dan kegiatan pembelajaran Pendidikan LH
upaya Pendidik dan tenaga pendidik; mengikuti
perlindunga 3. Peningkatan kapasitas
pendidik dan tenaga seminar lingkungan hidup, training
n dan
kependidikan lingkungan hidup, workshop lingkungan
pengelolaan
lingkungan hidup, pendidikan LH, dll
hidup 4. Tersedianya sarana dan Sarana-prasarana terkait upaya
prasarana perlindungan dan pengelolaan lingkungan
hidup antara lain : penyediaan air bersih,
sarana pengelolaan sampah (3R), saluran
air limbah/ drainase, penghijauan, green
house, hutan sekolah, kantin ramah
lingkungan, sarana hemat energi, dll
5. budaya dan lingkungan Pembudayaan lingkungan; pola hidup
sekolah bersih, efisiensi pemanfaatan sumberdaya,
dll
6. peran serta masyarakat dan Pelibatan masyarakat sekitar dan menjalin
kemitraan kemitraan dengan pihak terkait.
12
14
15
17
5. Mekanisme Pembinaan
a. Pelaksana pembinaan meliputi :
1) Tim Nasional melakukan pembinaan program adiwiyata terhadap propinsi dalam
rangka mendorong pencapaian program Adiwiyata di propinsi.
Langkah pembinaan :
a) Melakukan sosialisasi Panduan Adiwiyata di Propinsi
b) Melakukan pendampingan kepada provinsi dalam pelaksanaan pembinaan dan
pemberian penghargaan Adiwiyata
c) Melakukan bimbingan teknis bersama dengan propinsi di kabupaten/ kota
tertentu
d) Melakukan pembentukan sekolah model/ percontohan
e) Monitoring dan evaluasi pelaksanaan program Adiwiyata di propinsi
f) Melaporkan hasil pembinaan kepada Menteri LH dan pihak terkait
18
19
20
MEWUJUDKAN
SEKOLAH PEDULI DAN BERBUDAYA LINGKUNGAN
KETERANGAN:
Garis Pembinaan
Garis Laporan
21
Pembinaan
Tidak terpilih
Terpilih Adiwiyata
Adiwiyata
Pemberian Penghargaan
Adiwiyata tingkat
Nasional
22
23
SosialisasiProgram
Sosialisasi ProgramAdiwiyata
AdiwiyatadidiKabupaten/
Kabupaten/Kota
Kota
(Sekolah)
Pembinaan
Pembinaan
Bimbingan Teknis Program Adiwiyata
di Kabupaten/
Pelaksanaan PembinaanKota
Sekolah yang
menyelenggarakan program Adiwiyata di Kabupaten/
Kota
Monitoring dan Evaluasi pelaksanaan pembinaan,
evaluasi terkait
Pelaksanaan pemberian
evaluasi penghargaan
hasil pembinaan dan
dan usulan
usulan Kabupaten/
sekolah Adiwiyata Kota
Tingkat Kabupaten/ Kota
Evaluasi
Evaluasi
keberhasilan
keberhasilan
adiwiyata
Adiwiyata Penetapan Penghargaan sekolah Adiwiyata
Penetapan Penghargaan sekolah Adiwiyata
Tingkat Propinsi
Tingkat Kabupaten/ Kota
24
Usulan Penghargaan
Adiwiyata tingkat
Kabupaten/ Kota
25
Untuk lebih jelasnya tentang jenis dan bentuk penghargaan sekolah adiwiyata
dapat dilihat pada tabel 8 berikut:
Tabel 8, JENIS DAN BENTUK PENGHARGAAN
No Jenis Penghargaan Bentuk penghargaan Penghargaan Tim Evaluasi
Sekolah Adiwiyata
1) Piagam dan piala Bupati/ Walikota Kabupaten/ kota
Kabupaten/ kota
Sekolah Adiwiyata
2) Piagam dan piala Gubernur Propinsi
Provinsi
Menteri
Sekolah Adiwiyata
3) Piagam dan piala Pendidikan dan Nasional
Nasional
Kebudayaan
Adiwiyata Mandiri Piagam dan piala Menteri Nasional
4)
26
27
d. Adiwiyata Mandiri
1) Tim Nasional menetapkan sekolah yang akan dilakukan Observasi lapangan
berdasarkan laporan daro sekolah Adiwiyata Nasional
2) Calon Sekolah Adiwiyata Mandiri yang terpilih, dilakukan observasi
lapangan.
3) Penetapan sekolah sebagai penerima penghargaan sekolah Adiwiyata
Mandiri apabila telah melakukan pembinaan terhadap sekolah lain,
sehingga menghasilkan minimal 10 sekolah Adiwiyata kabupaten/ kota.
5) Sekolah Adiwiyata Mandiri dapat diusulkan untuk ikut dalam seleksi
penerimaan penghargaan tingkat Asean Eco School.
28
29
LAMPIRAN 1
30
B. Sekolah memiliki rencana kerja dan anggaran sekolah (RKAS) memuat program
dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup untuk kesiswaan,
31
32
33
Pencapaian Nilai
RKAS (rencana kegiatan dan Nilai
B anggaran sekolah) memuat upaya Maksima
perlindungan dan pengelolaan l 0,5 1 2
lingkungan hidup mencakup :
Jumlah nilai 10
35
Pencapaian Nilai
Tenaga pendidik memiliki Nilai
A kompetensi dalam Mak-
0,5 1 2
mengembangkan kegiatan simal
pembelajaran lingkungan hidup
1. Setiap pembelajaran pada
peserta didik sudah menerapkan Min 3 mata Min 5 mata semua mata
pelajaran pelajaran pelajaran
pendekatan , strategi, metode 2 menggunakan menggunakan menggunak
dan teknik pembelajaran secara pakem/ pakem/ an pakem/
partisipatif partisipatif partisipatif
aktif
3. Tertuang dalam kisi penilaian Min 3 mata Min 6 mata semua mata
pelajaran pelajaran pelajaran
2 memiliki memiliki memiliki
instrumen instrumen instrumen
penilaian penilaian penilaian
Jumlah nilai 10
36
Jumlah nilai 10
37
Pencapaian Nilai
Warga sekolah melaksanakan Nilai
A kegiatan perlindungan dan Maksima
pengelolaan lingkungan hidup l 0,5 1 2
yang terencana
1. Warga sekolah telah dapat
memelihara dan merawat Min 50 % Min 75 % Min 90 %
2 lokasi lokasi lokasi
sarana prasarana, gedung dan terawat terawat terawat
lingkungan sekolah
2. Warga sekolah telah dapat Min 25 % Min 50 % Min 75 %
memanfaatkan lahan dan failitas lokasi lokasi lokasi
2 pemantan pemantan pemantan
sekolah sesuai kaidah PPLH lahan lahan lahan
sekolah sekolah sekolah
Jumlah nilai 10
38
Jumlah nilai 10
39
Nilai Nilai
Target Pembinaan dan
A Maksima
Pencapaian
l 0,5 1 2
1. Tersedianya sarana prasarana
lingkungan hidup di sekolah -
kurang
a. Air bersih 1 mencukupi
mengcukupi -
kurang
b. WC 1 mencukupi
mencukupi -
tempat tempat
c. Sampah 1 sampah sampah & -
terpisah TPS terpisah
saluran bersih
saluran bersih
d. Air limbah /drainase 1 & tidak
& tersistem
-
tersistem
penghijauan penghijauan
dan peneduh dan peneduh
e. Ruang Terbuka Hijau 1 30 % luas >50% luas
-
lahan sekolah lahan sekolah
Jumlah nilai 10
40
2. Meningkatnya pengelolaan
dan pemeliharaan fasilitas
sanitasi sekolah
a. Air bersih Ada
Semua
saranapenampungan
1 air yang tdk
saranapenampunga -
n air berfungsi
berfungsi
b. WC Ada sarana WC tidak
Semua WC
berfungsi, kurang
1 bersih, dan kurang
berfungsi, bersih, air -
mencukupi
air
c. Sampah Pengelolaan tanpa 3 Pengelolaan
1 R 3R
-
3. Efesiensi pemakaian :
· Listrik
ada peraturan Ada peraturan &
1 efisiensi listrik penerapannya
-
41
42
43