Anda di halaman 1dari 7

1.

1 Peran Perawat dan Aspek Legal Etik


Menurut hasil Loka karya Keperawatan 1983 tentang peran perawat:
1) pelaksana pelayanan keperawatan (Care giver)
2) pengelola pelayanan dan institusi keperawatan (Manager)
3) peran perawat sebagai pendidik (health educator)
4) penelitian dan pengembangan pelayanan keperawatan

Peran perawat di klinik adalah sebagai pelaksana pelayanan keperawatan


atau care giver, peran perawat tersebut antara lain adalah :
a. Comforter
Perawat berusaha memberi kenyamanan dan rasa aman pada klien.
Contohnya :
− Setiap asuhan keperawatan yang diberikan kepada klien dapat
membuat klien menjadi lebih nyaman. Misalnya penanganan
masalah nyeri pasca melahirkan, perawatan kebersihan vulva
ibu dan luka episiotomy bila ada, memberikan kenyamanan dan
ketenangan ruangan untuk mendukung pola istirahat klien.
− peningkatkan kenyamanan fisik dapat dilakukan dengan cara:
• Kompres es. Untuk mengurangi pembengkakan
• Duduk berendam dengan air panas.untuk meningkatkan
aliran darah , serta rasa hangat dari air dapat mengalihkan
sinyal nyeri di otak.
• Menyediakan kain linen yang bersih dan kering
• Menatur posisi yang nyaman bagi klien
− Mendorong kontak yang maksimal antara ibu dan bayinya tetapi
tetap didalam hal yang dibolehkan oleh panduan pencegahan
penyebaran infeksi.
− Beritahukan tentang perkembangan bayi, perilaku dan
karakterisriknya. Berikan foto-foto bayi kepada ibu untuk
mengobati rasa rindu, dan dukung ibu untuk mengunjungi ruang
perawatan bayi.
− memberikan informasi yang berkelanjutan tentang perawatan ibu
dan bayi pasca melahirkan
− Kriteri alat-alat medis dan setting lingkungan disesuaikan
dengan umur dan kondisi klien.
− Menjaga privasi dan menfasilitasi seluruh kebutuhan klien.
b. Protector dan advocat
Peran ini lebih berfokus pada kemampuan perawat melindungi dan
menjamin agar hak dan kewajiban klien terlaksana dengan seimbang
dalam memperoleh pelayanan kesehatan.
Hak-hak klien:
1. Hak atas pelayanan sebaik-baiknya
2. Hak atas informasi tentang penyakitnya
3. Hak atas privasi
4. Hak untuk menentukan nasibnya sendiri
5. Hak untuk menerima ganti rugi akibat kelalaian.

Tindakan yang dapat dilakukan untuk menjalani peran ini contohnya :


− Kewajiban perawat memenuhi hak klien untuk menerima informasi
dan penjelasan tentang tujuan dan manfaat serta efek samping
suatu terapi pengobatan atau tindakan keperawatan.
− Perawat menjelaskan dan mendiskusikan tentang kondisi klien,
kemajuan dalam hal penyembuhan, dan tentang perawatan yang
akan dijalani, biaya dan lamanya perawatan.
− Perawat memenuhi hak klien untuk mendapatkan service
perawatan yang sebaik-baiknya. Semua pemberian Asuhan
keperawatan dilakukan secara profesional dan sesuai standar
kesehatan yang berlaku.
− Perawat harus membantu klien dalam memenuhi kebutuhan dasar
manusia. Besar kecilnya bantuan perawat disesuaikan dengan
kemampuan, Ketidaktahuan, dan ketidak mauan klien dalam
memenuhi KDM.

c. Comunicator
Peran ini terlihat ketika perawat bertindak sebagai mediator antara
klien dengan anggota tim kesehatan lainnya. Peran ini berhubungan
dengan keberadaan perawat yang mendampingi klien selama 24 jam.
Contohnya,
− ketika dokter memberi tugas perawat untuk mengambil specimen
lokhea untuk analisis kultur bakteri dan pengambilan darah
untuk pemeriksaan kadar leukosit, perawat meminta izin kepada
klien dan menjelaskan tujuan dari pengambilan specimen.
− Ketika dokter akan memberikan terapi antibiotik yang baru,
perawat menanyakan kepada klien apakah klien memiliki alergi
atau tidak terhadap antibiotik tersebut. Jika klien tidak tahu,
perawat dapat menganjurkan klien untuk melakukan pemeriksaan
alergi.
d. Rehabilitator
Berhubungan erat dengan tujuan pemberian asuhan keperawatan,
yakni mengembalikan fungsi organ/ bagian tubuh agar kembali pulih
dan berfungsi normal.
− Perawat memulihkan kondisi klien yang memiliki maslah fisik
akibat infeksi pasca melahirkan, masalah mental akibat sakit
yang diderita, fluktuasi hormon pasca melahirkan, dan harus
terpisah dari bayinya , dan juga masalah sosial akibat efek
hospitalisasi. Seluruh askep juga bertujuan untuk membantu klien
agar secepat mungkin dapat memenuhi KDM secara mandiri.
e. Koordinator
Peran ini dilaksanakan dengan mengarahkan, merencanakan serta
mengorganisasi pelayanan kesehatan dari tim kesehatan sehingga
pemberian pelayanan kesehatan dapat terarah serta sesuai dengan
kebutuhan klien. Contohnya:
− pengaturan jadwal besuk, dan jadwal perawatan klien oleh dokter,
bidan, dan petugas kesehatan lainnya.

f. Consultant
Sebagai tempat konsultasi terhadap masalah atau tindakan
keperawatan yang tepat untuk diberikan. Peran ini dilakukan atas
permintan klien untuk mengetahui informasi tentang tujuan pelayanan
keperawatan yang diberikan.
Contoh : klien dapat mengkonsultasikan tentang pemberian terapi
antibiotik, analgesik, wound debridement, terapi cairan atau apa saja
yang ingin klien ketahui kepada perawat .
g. Peran pembaharu
Peran sebagai pembaharu dapat dilakukan dengan mengadakan
perencanaan, kerja sama, perubahan yang sistematis dan terarah.
Contoh:
− Memeberikan pendidikan kesehatan kepada klien dan keluarga
berhubungan dengan masalah infeksi pasca melahirkan dan
kebutuhan perawatan ibu dan bayi pasca melahirkan

Fungsi perawat:
Fungsi merupakan suatu pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan
perannya. Fungsi tersebut dapat berubah di sesuaikan dengan keadaan
yang ada. Dalam menjalankan perannya, perawat akan melaksanakan
fungsi diantaranya :
− Fungsi Independen
Merupakan fungsi mandiri dan tidak tergantung pada orang lain
dimana perawat dalam melaksanakan tugasnya dilakukan secara
sendiri dengan keputusan sendiri dengan kebutuhan dasar manusia
seperti pemenuhan kebutuhan fisiologis. Pemenuhan kebutuhan cinta
mencintai, pemenuhan kebutuhan harga diri dan aktualisasi diri.
− Fungsi Dependen
Merupakan fungsi perawat dalam melaksanakan kegiatannya pesan
atau intruksi dari perawat lain. Sehingga sebagai tindakan pelimpahan
tugas yang diberikan. Hal ini biasanya di lakukan oleh perawat
spesialis kepada perawat umum atau dari primer keperawat pelaksana
− Fungsi Interdependen
Fungsi ini dilakukan dalam kelompok tim yang bersifat
ketergantungan diantara tim satu dnegan lainnya. Fungsi ini dapat
terjadi apabila bentuk pelayanan membutuhkan kerjasama tim dalam
pemberian pelayanan seperti dalam memberikan asuhan keperawatan
pada penderita yang mempunyai penyakit kompleks.
Aspek Legal Etik
1. Respect for Autonomi
Menghargai kebebasan klien dalam memilih rencana kehidupan
dan cara bermoral sesuai dengan nilai yang dianut klien. Misanya,
perawat harus menghargai keputusan yang diambil oleh klien dan
keluarga, Disamping itu perawat pun harus memberikan informed
consent tentang penanganan penyakit klien sehingga klien dan
keluarga dapat mempercayai segala tindakan para professional
kesehatan dan dapat menerima kemampuan medis dan keputusan
yang diambil oleh professional kesehatan.
2. Non Maleficience dan Beneficience
Dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat harus
mempertimbangkan semua factor resiko dan keuntungan yang
dapat terjadi pada klien sehingga perawat dapat menghindari hal-
hal yang membahayakan klien. Contohnya:
− Mencegah infeksi nosokomial dengan menerapkan teknik aseptik
dan antiseptik.
− Menggunakan sarung tangan steril , perawatan vulva heigine, dan
pemeriksaan dalam yang tidak terlalu sering untuk mencegah
asending infeksi dari saluran genitalia
− Nasoparing biasanya merupakan penyebap contaminasi eksogen
tersering, oleh karena itu untuk perawat (tim kesehatan) yang
membantu persalinan harus menggunakan maskeryang menutup
hidung dan mulut.
− Seseorang yang memiliki infeksi kulit dan pernafasan tidak
diuperbolehkan bekerja di bagian maternitas.
− mencegah kekeliruan dalam pemberian obat. Menggunakan
prinsip enam benar:
1) benar pasien, 2) benar obat, 3)benar dosis, 4) benar rute/cara
pemberian obat, 5)benar waktu, 6) benar dokumentasi.
3. Justice
Perawat dalam memberikan asuhan keperawatan tidak boleh
membeda-bedakan pasien baik dari segi tingkat ekonomi, suku,
agama, dll. Perawat harus memberikan perawatan sesuai dengan
kebutuhan klien.
4. Kejujuran, kerahasiaan dan kesetiaan
Perawat dalam hal ini harus merahasiakan kondisi kesehatan pasien
kepada orang lain tanpa seizin klien dan keluarga, kecuali untuk
kepentingan penyidikan hukum.

Anda mungkin juga menyukai