Tugas Mandiri
Oleh :
Nama :Nila Ardiyah
NPM :1807210074
Kelas :B-1 Pagi
Stambuk : 18
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 TUJUAN
1. Memahami apa itu geologi teknik.
2. Mengetahui apa saja pekerjaan yang dilakukan oleh seorang insinyur geologi teknik.
3. Memahami hal-hal yang diperhatikan sebelum membangun bendungan.
BAB II
ISI
2. Vulkanisme
Vulkanisme adalah semua peristiwa yang berhubungan dengan magma yang keluar mencapai
permukaan bumi melalui retakan dalam kerak bumi atau melalui sebuah pita sentral yang disebut
terusan kepundan atau diatrema.Magma yang keluar sampai ke permukaan bumi disebut lava.
Magma dapat bergerak naik karena memiliki suhu yang tinggi dan mengandung gas-gas yang
memiliki cukup energi untuk mendorong batuan di atasnya.
Di dalam litosfer magma menempati suatu kantong yang disebut dapur magma. Kedalaman
dapur magma merupakan penyebab perbedaan kekuatan letusan gunung api yang terjadi. Pada
umumnya, semakin dalam dapur magma dari permukaan bumi, maka semakin kuat letusan yang
ditimbulkannya. Lamanya aktivitas gunung api yang bersumber dari magma ditentukan oleh besar
atau kecilnya volume dapur magma. Dapur magma inilah yang merupakan sumber utama aktivitas
vulkanik.
3. Iklim
Iklim adalah kondisi rata-rata cuaca berdasarkan waktu yang panjang untuk suatu lokasi di
bumi atau planet lain. Studi tentang iklim dipelajari dalam klimatologi. Iklim di suatu tempat di
bumi dipengaruhi oleh letak geografis dan topografi tempat tersebut. Pengaruh posisi relatif
matahari terhadap suatu tempat di bumi menimbulkan musim, suatu penciri yang membedakan
iklim satu dari yang lain. Perbedaan iklim menghasilkan beberapa sistem klasifikasi iklim.
Berdasarkan posisi relatif suatu tempat di bumi terhadap garis khatulistiwa dikenal kawasan-
kawasan dengan kemiripan iklim secara umum akibat perbedaan dan pola perubahan suhu udara,
yaitu kawasan tropika (23,5°LU-23,5°LS), subtropika (23,5°LU-40°LU dan 23°LS-40°LS), sedang
(40°LU-66,5°LU dan 40°LS-66,5°LS), dan kutub (66,5°LU-90°LU dan 66,5°LS-90°LS).
Underground Mining
Dan juga kita dapat membuat dan mengamankan lereng. Bisa digunakan untuk tambang,
pengamanan lereng jalan, jembatan serta bendungan.
3.1 KESIMPULAN
Geologi rekayasa atau Geologi Teknik adalah penerapan ilmu geologi dalam praktik
rekayasa untuk tujuan menjamin faktor-faktor geologi yang memengaruhi lokasi, disain, konstruksi,
operasi dan perawatan pekerjaan rekayasa telah dikenali dan diperhitungkan dengan matang.
Penelitian geologi rekayasa dapat dilakukan pada waktu perencanaan, analisis dampak lingkungan,
disain rekayasa sipil, rekayasa optimasi dan tahapan konstruksi proyek umum dan swasta, serta
pada tahap setelah konstruksi dan penyelidikan proyek. Penelitian geologi rekayasa dilakukan oleh
seorang ahli geologi atau ahli geologi rekayasa terdidik, tenaga profesional yang terlatih dan
memiliki kemampuan untuk mengenali dan menganalisis bahaya geologi serta kondisi geologi yang
merugikan. Keseluruhan tujuan tersebut adalah untuk melindungi jiwa dan harta benda dari
kerusakan serta solusi untuk masalah-masalah geologi.
Ahli geologi rekayasa menyelidiki dan memberikan pertimbangan, analisis, dan disain dari
sudut pandang geologi dan geoteknik. Pekerjaan yang dilakukan oleh ahli geologi rekayasa
mencakup; penyelidikan bahaya geologi, geoteknik, sifat-sifat materi, stabilitas longsoran dan
lereng, erosi, banjir, kekeringan, dan seismik.
Para ahli geologi teknik bekerja pada konsultan, kontraktor umum dan kontraktor khusus
dalam bidang teknik sipil perushaan pertambangan, dan jawatan-jawatan pemerintah. Pada dasarnya
ia bekerja di mana saja di tempat ditemukannya masalah pada batas antara tanah dan bangunan.
Idealnya seorang insinyur geologi berperan penting dalam tahap awal dan sebagian besar proyek
sipil, yaitu dalam penelitian lapangan. Karena seringkali, tidak disadari perlunya
suatu penelitian pendahuluan, sedangkan sebagian besar masalah pada bagunan-bangunan sipil
justru berkaitan dengan geologi atau material-material geologi, maka sering terjadi seorang ahli
geologi terlambat didatangkan pada proyek yang bersangkutan.
Untuk meningkatkan komunikasi yang serasi antara insinyur sipil dan insinyur geologi,
seorang ahli geologi teknik harus memiliki pengertian tentang teknik sipil dan mampu memberikan
keterangan-keterangan geologis yang dapat diterima oleh insinyur tersebut. Dengan sendirinya
penelitian atas sifat-sifat material yang dimiliki batuan dan tanah memainkan peran yang cukup
penting. Dalam bidang kejuruan ini, kita sekarang dapat membedakan dua macam spesialis yaitu
ahli geologi teknik, yang menangani masalah bersifat teknik sipil dengan dilatarbelakangi ilmu
geologi, dan ahli geoteknik, yang lebih condong pada segi rekayasa tentang material yang
digunakan.
Salah satu contoh praktek geologi teknik adalah proyek hidro-elektrik di Pirenia, Prancis.
Proyek hidro-elektrik di daerah pegunungan merupakan proyek teknik sipil yang mencangkup
banyak hal. Jalan-jalan harus dibuat, terowongan-terowongan harus digali, dan bendungan-
bendungan harus dibangun. Sejumlah besar bendungan telah dibangun di Pirenia Prancis untuk
memperoleh hidro-elektrik. Di lembah Vicdessos (sebelah utara Andorra), air dari beberapa danau
alam dan dari dua buah waduk telah disalurkan untuk memperoleh tenaga listrik dan sebuah
lembaga lainnya dipersiapkan untuk bendungan (lembah Soulcem).
Sebuah studi yang lengkap mengenai topografi dan hidrologi telah mendahului
pelaksanaan proyek tersebut. Penelitian lapangan secara geologi teknik pertama-tama telah
ditujukan pada lokasi bendungan. Bagian tersempit dari lembah diteliti secara seksama. Ternyata,
dikarenakan sejumlah patahan dan diaklas, dinding “kiri” lembah tersebut tampak agak lemah, di
tempat ini pada tahun 1948 pernah terjadi runtuhan bukit (rock fall). Runtuhan bukit ini cukup
penting dalam penentuan poros bendungan (posisi) dan dalam penetuan tipe dam. Karena runtuhan
tersebut diputuskan untuk memilih bendungan tipe “urugan tanah dan batuan”.
Selain analisa terhadap dinding-dinding lembah, dipelajari juga pondasi untuk bendungan.
Satu yang penting dalam hal ini adalah geometri bawah tanah, di manakah kiranya ditemukan
kandungan aluvial, atau di manakah letak batuan padat. Selain itu, penelitian geologis telah berhasil
menentukan tempat dan jumlah material yang baik yang harus digunakan untuk pembangunan
bendungan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Van Bemmelem, R.W. (1949), The Geology of Indonesia, Vol. IA, General Geology of
Indonesia and Adjacent Archipelagoes, Government Printing Office, The Hague
Waltham, A.C. (1994), Foundations of Engineering Geology, Blackie Academic &
Professional
Das, B.M. (2002), Principle of Geotechnical Engineering, 5th edition, Brooks/Cole,
Thomson learning
Craig R.F. (1992), Soil Mechanics, 5th Edition, Chapman & Hall
Hardiyatmo, H.C. (2004), Mekanika Tanah I, UGM Press, Yogyakarta