Rizki Anggriani - Manajemen Mutu
Rizki Anggriani - Manajemen Mutu
Oleh:
B. Ketentuan-Ketentuan
1. Terletak di kawasan perkotaan, kawasan perdesaan, kawasan terpencil dan
kawasan sangat terpencil.
2. Puskesmas non rawat inap dapat menyelenggarakan rawat inap pada
pelayanan persalinan normal apabila memenuhi persyaratan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan. Dokter dan bidan yang
memberikan pelayanan persalinan tersebut dapat berstatus on call untuk
penanganan di luar jam operasional.
3. Pelayanan kegawatdarutan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
4. Jam operasional ditetapkan oleh kepala daerah kabupaten/kota, dengan
tetap memperhatikan kepentingan pelayanan publik, sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
C. Kebijakan Umum
1. Definisi
Kebijakan Umum adalah keputusan-keputusan yang mengikat
bagi orang banyak pada tataran strategis atau bersifat garis besar yang
dibuat oleh pemegang otoritas publik. Sebagai keputusan yang
mengikat public maka kebijakan public haruslah dibuat oleh otoritas
politik, yakni mereka yang menerima mandat dari publik atau orang
banyak, umumnya melalui suatu proses pemilihan untuk bertindak atas
nama rakyat banyak. Selanjutnya, kebijakan public akan dilaksanakan
oleh administrasi negara yang di jalankan oleh birokrasi pemerintah.
Fokus utama kebijakan publik dalam negara modern adalah pelayanan
publik, yang merupakan segala sesuatu yang bisa dilakukan oleh negara
untuk mempertahankan atau meningkatkan kualitas kehidupan orang
banyak. Menyeimbangkan peran negara yang mempunyai kewajiban
menyediakan pelayan public dengan hak untuk menarik pajak dan
retribusi; dan pada sisi lain menyeimbangkan berbagai kelompok dalam
masyarakat dengan berbagai kepentingan serta mencapai amanat
konstitusi.
2. Batasan-Batasan
a. Peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dilakukan dengan
memperhatikan sasaran promosi kesehatan yaitu rumah tangga,
sekolah dan dan tempat-tempat umum
b. Peningkatan kualitas sanitasi lingkungan baik rumah tangga, sekolah
dan tempat-tempat umum
c. Peningkatan Peran Serta Masyarakat (PSM) di bidang kesehatan
Untuk mewujudkan kemandirian
d. Pembinaan dan peningkatan peran serta masyarakat dalam Jamkesda
e. Komitmen global mengenai Eradikasi polio (ERAPO), reduksi
campak dan Eliminasi Tetanus Neonatorum (ETN)
f. Strategi DOTs untuk TB Paru dan Kusta melalui Eliminasi
g. Penatalaksanaan dan pengobatan standar
h. Penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB)
i. Pemantapan survailens epidemiologi melalui kajian data Pemantauan
Wilayah Setempat (PWS), pemetaan lingkungan dan kewaspadaan dini
karena penyakit menular tidak mengenal batas administrasi wilayah
j. Peningkatan kualitas pelayan kesehatan dasar
k. Pemenuhan kebutuhan dana operasional program Puskesmas
l. Perlindungan petugas kesehatan dan konsumen dalam pelayanan
kesehatan
m. Pelayanan kesehatan keluarga
n. Perbaikan gizi masyarakat
o. Peningkatan pelayanan ibu hamil dan ibu bersalin
p. Pengendalian, pengelolaan dan pengawasan obat, makanan dan zat
aditif
RENCANA KEGIATAN
A. Identifikasi Masalah
Dari beberapa masalah yang terjadi di UPT Puskesmas Rawat Inap
Durian Depun Kabupaten Kepahiang, masalah yang menjadi prioritas adalah
meningkatnya jumlah kasus penderita DBD di wilayah kerja UPT Puskesmas
Rawat Inap Durian Depun Kabupaten Kepahiang.
D. Rencana Perbaikan
Rencana perbaikan yang akan dilakukan oleh UPT Puskesmas Rawat Inap
Durian Depun adalah
1. Upaya Kesehatan Masyarakat Essensial
Upaya kesehatan Masyarakat Essensial Puskesmas adalah upaya yang
ditetapkan berdasarkan komitmen nasional, regional dan global serta yang
mempunyai daya ungkit tinggi untuk peningkatan derajat kesehatan
masyarakat. Upaya kesehatan wajib tersebut adalah
upaya promosi kesehatan
upaya kesehatan
upaya kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana
upaya perbaikan gizi masyarakat
upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular
upaya pengobatan.
2. Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan
Upaya kesehatan masyarakat pengembangan Puskesmas adalah upaya
yang ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di
masyarakat serta yang disesuaikan dengan kemampuan Puskesmas. Upaya
kesehatan pengembangan dipilih dari daftar upaya kesehatan pokok
Puskesmas yang telah ada yakni
a) Upaya Kesehatan sekolah,
b) Upaya Kesehatan Olahraga,
c) Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat,
d) Upaya Kesehatan Kerja,
e) Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut,
f) Upaya Kesehatan Jiwa,
g) Upaya Kesehatan Mata,
h) Upaya Kesehatan Usia Lanjut,
i) Upaya Pembinaan Pengobatan Tradisional.
E. Kegiatan Perbaikan
Kegiatan perbaikan yang dilakukan oleh UPT Puskesmas Rawat Inap Durian
Depun adalah
1. Penyelidikan Epidemiologi (PE)
Penyelidikan Epidemiologi adalah kegiatan pencarian penderita DBD atau
yang 1 minggu yang lalu menderita demam dan pemeriksaan jentik di
rumah kasus DBD dan rumah sekitarnya dalam radius 100m atau lebih
kurang 20 rumah serta, di sekolah jika kasus DBD adalah anak sekolah.
Hasil penyelidikan epidemiologi ada 2 yaitu PE (+) atau PE (-) digunakan
untuk menentukan penanggulangan kasus. Tujuan penyelidikan
epidemiologi adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya kasus DBD
tambahan dan luasnya penyebaran serta mengetahui kemungkinan
terjadinya penyebarluasan penyebaran penyakit DPD lanjut di lokasi
tersebut..
2. Penyuluhan
Penyuluhan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan,
kesadaran,kemauan dan praktek mengenai pencegahan dan pemberantasan
penyakit DBD. Penyuluhan dapat diberikan oleh dokter, paramedis, atau
kader terlatih mengenai penyakit DBD. Materinya meliputi
pemberantasan sarang nyamuk, abatisasi selektif, tanda dan gejala
penyakit DBD serta penanggulangan penyakit DBD di rumah.
3. Fogging focus dan fogging massal
Merupakan serangkaian kegiatan dalam pemberantasan nyamuk Aedes
Aegypti dewasa untuk memutus rantai penularan. Fogging dilakukan pada
kasus – kasus dengan PE positif,.
4. Pemberantasan sarang nyamuk (PSN)
Pemberantasan sarang nyamuk merupakan serangkaian kegiatan untuk
meningkatkan peran serta dan swadaya masyarakat dalam rangka
memberantas nyamuk Aedes Aegepty. Tujuan kegiatan PSN adalah
memberantas nyamuk dengan menghilangkan tempat – tempat
perindukan/sarang nyamuk sehingga penularan penyakit DBD dapat
dicegah atau dibatasi. Pelaksana PSN-DBD adalah individu, keluarga,
atau masyarakat.
F. Hasil Perbaikan
1. Memeriksa (Check)
a. Rencana Jangka Menengah
Rencana jangka menengah yang dapat dilakukan oleh UPT
Puskesmas Rawat Inap Durian Depun untuk membantu meningkatkan
pengetahuan masyarakat mengenai pola hidup sehat dan menjaga
kebersihan lingkungan, dilakukan oleh petugas promkes dan P2
dengan memberikan penyuluhan kepada masyarakat.
b. Rencana Jangka Panjang
Rencana jangka panjang yang dapat dilakukan oleh UPT
Puskesmas Rawat Inap Durian Depun untuk mencegah terjadinya
kasus DBD yaitu dengan melakukan kerjasama lintas sector dengan
kepala desa dan kader kesehatan.
2. Menilai (Evaluasi)
Agar pelaksanaan program ini dapat berjalan dengan baik,
dibutuhkan
a. Tercukupnya jumlah petugas promkes, kesling dan P2 di lapangan
b. Adanya penanggungjawab kegiatan
c. Adanya protap mengenai pelaksanaan kegiatan
d. Kerjasama lintas sektoral dalam melaksanakan kegiatan
e. Adanya dana alokasi khusus untuk pelaksanaan kegiatan
G. Standarisasi
Untuk mempercepat terwujudnya masyarakat sehat, yang merupakan
bagian dari kesejahteraan umum seperti yang tercantum dalam pembukaan
UUD 1945, Departemen Kesehatan pada tahun 1975 menetapkan
kebijakan Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD). Adapun
yang dimaksud dengan PKMD ialah strategi pembangunan kesehatan yang
menerapkan prinsip gotong royong dan swadaya masyarakat, dengan
tujuan agar masyarakat dapat menolong dirinya sendiri, melalui
pengenalan dan penyelesaian masalah kesehatan yang dilakukan bersama
petugas kesehatan secara lintas program dan lintas sektor terkait.
Diperkenalkannya PKMD pada tahun 1975 mendahului kesepakatan
internasional tentang konsep yang sama, yang dikenal dengan nama
Primary Health Care (PHC), seperti yang tercantum dalam Deklarasi
Alma Atta pada tahun 1978.
Di Indonesia, berdasarkan undang-undang No. 23 tahun 1992
tentang Pokok-Pokok Kesehatan pasal 22 ayat 3 menyebutkan bahwa
kesehatan lingkungan meliputi kegiatan/program penyehatan air dan
udara, pengamanan limbah padat, limbah cair, limbah gas, radiasi,
kebisingan, pengendalian vektor penyakit dan penyakit berbasis
lingkungan, dan penyehatan atau pengamanan lainnya.
Masalah kesehatan berbasis lingkungan disebabkan oleh kondisi
lingkungan yang tidak memenuhi syarat kesehatan baik kualitas maupun
kuantitasnya, serta perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat yang masih
rendah, mengakibatkan penyakit berbasis lingkungan seperti diare, ISPA,
TB Paru, DBD dan lain-lain. Di samping itu juga disebabkan oleh pola
pelayanan kesehatan yang masih menitik beratkan pada pelayanan kuratif.
Bila melihat kondisi lingkungan yang kurang sehat dan perilaku hidup
bersih dan sehat masyarakat yang masih rendah, maka perlu adanya
program kegiatan terobosan yang dapat memacu peningkatan kualitas
lingkungan yang lebih baik, sehingga dapat menekan kejadian penyakit
yang berbasis lingkungan.
1. Standar Pelayanan Pencegahan DBD
Adalah sumber yang berlaku sesuai dengan tingkat Puskesmas dan
sarana pelayanan kesehatan tingkat pertama yang menyelenggarakan
pencegahan DBD.
2. Tenaga Profesional
Petugas pelaksana kegiatan yaitu petugas kesling, promkes dan P2
3. Standar Prosedur Operasional (SPO)
Adalah kumpulan instruksi,langkah-langkah yang telah dibakukan
untuk menyelesaikan proses kerja rutin tertentu.
4. Peralatan
Petugas lapangan harus dilengkapi dengan semua peralatan yang
diperlukan sesuai dengan layanan yang disediakan sekalipun tidak
digunakan secara rutin. Peralatan harus diperhatikan menunjukkan
kemampuan atau memenuhi kriteria yang dipersyaratkan dan harus
memenuhi spesifikasi yang sesuai untuk pemeriksaan yang berhubungan
dengan penyakit tular vektor.
5. Pemantapan Mutu (Quality Assurance)
Upaya Kesehatan Masyarakat adalah semua kegiatan yang
ditujukkan untuk meningkatkan pencapaian target kesehatan msyarakat
yang berkualitas.. Pemantapan mutu terbagi menjadi dua yaitu:
a. Pemantapan Mutu Internal (Internal Quality Control)
Adalah kegiatan pencegahan dan pengawasan yang dilaksanakan
oleh masing – masing tenaga medis secara terus menerus agar tidak
terjadi atau mengurangi kejadian error / penyimpangan sehingga
diperoleh hasil pemeriksaan yang tepat.
b. Pemantapan Mutu Eksternal (PME)
Adalah kegiatan yang diselenggarakan secara periodik oleh pihak
lain yang bersangkutan untuk memantau dan menilai pencapaian
program tertentu. Penyelenggaraan kegiatan Pemantapan Mutu
Eksternal dilaksanakan oleh pihak pemerintah, swasta, atau
internasional.
PENGETAHUAN
MASYARAKAT YANG
MENINGKATNYA
NO MASALAH RENDAH MENGENAI
KASUS DBD
KEBERSIHAN
LINGKUNGAN
1 P (Plan) 1. JUDUL RENCANA 1. Judul Rencana Kerja:
KERJA: pengusulan pengusulan untuk
untuk melakukan melakukan pertemuan
pemberantasan sarang lintas sector yang dihadiri
nyamuk oleh petugas oleh camat,dan seluruh
P2 dan kesling kepala desa diwilayah
kerja Puskesmas Rawat
2. Pernyataan tentang Inap Durian Depun
macam dan besarnya
masalah mutu yang 2. Important Statemant :
dihadapi: meningkatnya masyarakat kurang
kejadian kasus DBD memperhatikan
kebersihan lingkungan
3. Rumusan tujuan umum seperti kebiasaan
dan tujuan khusus menggantung baju,
lengkap dengan target kebiasaan tidak
yang ingin dicapai: membersihkan tempat
a. Tujuan Umum: penampungan air (TPA),
diharapkan setelah kebiasaan tidak
dilakukan membersihkan halaman
pemberantasan rumah, dan juga
sarang nyamuk kurangnya partisipasi
maka kejadian DBD masyarakat khususnya
dapat berkurang dalam rangka pembersihan
b. Tujuan Khusus: sarang nyamuk
dapat memutus
mata rantai 3. Rumusan Tujuan Umum
penyebaran kasus dan Tujuan Khusus:
DBD a. Tujuan Umum :
diharapkan dengan
4. Kegiatan yang akan adanya pertemuan
dilakukan: lintas sector, tokoh-
Tim mutu puskesmas tokoh masyarakat
akan mengusulkan ke dapat merubah pola
kepala puskesmas lalu pikir masyarakat
kemudian dilanjutkan menjadi lebih peduli
kepada pemegang kebersihan
program P2 dan kesling lingkungan.
untuk melakukan
pemberantasan sarang b. Tujuan Khusus:
nyamuk Seluruh masyarakat dapat
memahami pentingnya
5. Struktur organisasi menjaga kebersihan
personalia pelaksana : lingkungan
Ka. Puskesmas
Mutohari, SST, MH 4. Kegiatan yang akan
Ka. TU : Indah Suryani, dilakukan : Tim mutu
Amd.Keb puskesmas akan
Ketua UKM : Novianti mengusulkan ke kepala
Marlina,SKM puskesmas lalu kemudian
Jabatan atasan : dilanjutkan kepada
Nurlaili,SKM pemegang program
Jabatan Bawahan : promkes untuk melakukan
Sukanti,Amd.Kep penyuluhan secara
Rita Eryanti,SKM berkesinambungan di
Siti Aminh,SKM masing-masing desa
wilayah kerja Puskesmas
6. Biaya yang diperlukan : rawat inap durian depun
Dana BOK.