Nim : 190130100011074
a. Analisa Kasus
Ivermectin
Farmakodinamik ivermectin adalah Dengan menjepit kanal chloridetertentu
dari parasit pada syaraf parasit dan sel ototnya ygmengakibatkan paralisa dan
kematian.Berinteraksidengan reseptor asam g-aminobutyric (GABA) di
otak mamalia. contoh obat yang dapat menimbulkan interaksi merugikan apabila
digunakan bersama dengan ivermectin (Karakurum, 2007) :
Kontraindikasi pada daging dan susu tidak boleh dikonsumsi dalam 21-28 hari
setelah pengobatan. Tidak dianjurkan padasapi yang sedang laktasi
Amitraz
Farmakodinamik amitraz yaitu menghambat sintesis prostaglandin, dan
berinteraksi dengan reseptor octopamine dari sistem saraf pusat dan menghambat
monoamine oksidase (Kumari, 2012). Efek sampimg amitraz dapat menyebabkan
gejala Depresi, tidak nafsu makan, muntah dan diare ringan, haus dan sering urinasi.
Pada dosis tinggi dapat menyebabkan Depresi CNS, Mydriasis, hypothermia,
bradcardia, hypotension, kelemahan otot dan muntah, Ataxia dan gejala syaraf
lainnya, Kematian sering terjadi pada anjing dengan berat badan dibawah 9 kg
(Kumari, 2012).
Cephalexin
Mekanisme kerja cephalexin yaitu dengan menghambat pembentukan dinding
sel bakteri sehingga mencegah pertumbuhan bakteri. Cephalexin menmbulkan
beberapa interaksi jika dikonsumsi dengan obat
Metformi : Menyebabkan asidosis
Warfarin : Meningkatkan risiko perdarahan
Colistin, polymyxin, dan antibiotik aminoglikosida: menurunkan fungsi ginjal
Nutricoat Advance
Nutricoat advance memiliki kandugan omega yang baik untuk pertumbuhan
kulit. Kontraindikasi nya Konsumsi omega-3 dalam jumlah yang tinggi dapat
meningkatkan risiko terjadinya stroke hemoragik, risiko terkena kanker usus besar,
dan memicu terjadi toksisitas vitamin A dan D.
a. Analisa Kasus
Sebanyak 15 ekor anjing dibawa ke Layanan Ophtamology di
Departemen Bedah Hewan Kecil, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas
Kairo yang mengalami Gejala klinis berdasarkan signalemen dan
anamnesa yaitu anjing mengalami pembengkakan , memar dan
perdarahan pada konjungtiva, edema kornea dan retraksi lateral pada bola
mata, laserasi dan perforasi pada kornea, dan hypema intraokular.
Pemeriksaan penunjang dilakukan dengan pemeriksaan fisik
menyeluruh terhadap mata melalui evaluasi respon acaman, refleks
menyilakukan, refleks cahaya pupil langsung dan refleks konsensual.
Dilakukan juga pemeriksaan endoskop pada segmen anterior dan posterior
pada anjing yang mengalami tekanan intraokular tinggi.
Berdasarkan pemeriksaan fisik, temuan klinis, dan diagnos
penunjang dapat didiagnosa anjing mengalami proptosis atau exophtalmus.
Protopsis adalah keadaan bola mata yang menonjol keluar dapat disertai
perdarahan subkonjungtiva sampai dengan putusnya nervus optik.
Penyebab proptosis diantaranya adalah tekanan bola mata yang terlalu
tinggi, trauma, dan adanya kelainan pada otot mata yang mengakibatkan
otot tersebut menjadi kendur dan tidak dapat menyangga bola mata dengan
baik sehingga bola mata menjadi menonjol
b. Analisa Obat
Cefriaxone
Ceftriaxone bekerja membunuh bakteri dengan menginhibisi sintesis dinding
sel bakteri. Ceftriaxone memiliki cincin beta laktam yang menyerupai struktur
asam amino D-alanyl-D-alanine yang digunakan untuk membuat peptidoglikan.
Tautan silang peptidoglikan dikatalisasi oleh enzim transpeptidase yang
merupakan Penicillin-Binding Proteins (PBP).
Ada beberapa efek interaksi obat yang dapat terjadi jika ceftriaxone digunakan
bersama obat-obatan lain, antara lain:
Tobramycin
Tobramycin adalah obat golongan antibiotik aminoglikosida yang digunakan
untuk mengobati infeksi akibat bakteri. Misalnya infeksi pada mata, infeksi saluran
kemih, dan infeksi saluran gastrointestinal. tobramycin bekerja dengan cara
membunuh bakteri dan menekan pertumbuhannya agar tidak muncul kembali.
Interaksi obat tobramycin yaitu:
b. Analisa Obat
R/ Ivermectin syr 200 ml no 1 fls
s.1.d.d. C . 1 PC
Ivermectin
Kontraindikasi pada daging dan susu tidak boleh dikonsumsi dalam 21-28 hari
setelah pengobatan. Tidak dianjurkan padasapi yang sedang laktasi (Karakurum, 2007).
Chlorhexidine
Miconazole
Miconazole merupakan antifungal golongan azole. Farmakodinamik dari
miconazole sama seperti antifungal golongan azole lainnya, yaitu sebagai fungistatik
dalam inhibisi sintesis komponen dinding sel. Miconazole dimetabolisme di hati dan
dapat ditemukan pada feses dan urin. Interaksi obat dapat menimbulkan risiko
gangguan irama jantung jika digunakan bersama dengan cisapride dan terfenadine,
Meningkatkan risiko rhabdomyolysis jika digunakan bersama dengan obat kolesterol
golongan statin, seperti lovastatin dan simvastatin, dan meningkatkan risiko efek
samping dari midazolam, alprazolam, carbamazepine, cilostazol, methylprednisolone,
ciclosporin, tacrolimus, docetaxel, phenytoin, obat diabetes golongan sulfonylurea
(misalnya glibenclamide), antagonis kalsium. Kontraindikasi Penggunaan miconazole
dikontraindikasikan pada orang dengan hipersensitivitas terhadap miconazole dan
komponen lain pada sediaan miconazole (Sajuthi, 2017).
DAFTAR PUSTAKA
Kumari,N.Kumar,A.Kala,S.Archana.Singh,G,D.Therapeutic Management of
Generalized Demodicosis in a Female Rottweiler Dog. Institute of
Animal Health and production, Patna, India